Anda di halaman 1dari 1

Semua berawal dari tatapan mata itu, ketika ia berusaha menyampaikan padaku apa

yang sudah menjadi pikiran dan hatinya dua puluh tujuh tahun belakangan ini. Aku menahan
gemuruh jantungku sambil menelan ludah, membalas tatapannya.

Kita adalah belahan jiwa, begitu kata orang. Aneh. Padahal bagiku biasa saja.
Sahabat. Tetangga. Teman curahan hati. Teman beradu pendapat. Teman belajar. Teman
menghabiskan waktu. Teman saling mengisi kekosongan waktu. Teman yang kebetulan saja
saling hadir ketika salah satu butuh ditemani.

Anda mungkin juga menyukai