OLEH :
ARIFUDDIN
A. Masalah utama
Halusinasi
2. Etiologi
Penyebab halusinasi pendengaran secara spesifik
tidak diketahui namun banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti faktor biologis,
psikologis, sosial budaya,dan stressor pencetusnya
adalah stress lingkungan, biologis, pemicu masalah
sumber-sumber koping dan mekanisme koping.
a. Faktor Predisposisi
1) Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak,
susunan syaraf–syaraf pusat dapat
menimbulkan gangguan realita. Gejala yang
mungkin timbul adalah: hambatan dalam
belajar, berbicara, daya ingat dan muncul
perilaku menarik diri.
2) Psikologis
1) Keluarga pengasuh dan lingkungan klien
sangat mempengaruhi respons
2) Psikologis klien, sikap atau keadaan yang
dapat mempengaruhi gangguan
3) Orientasi realitas adalah: penolakan atau
tindakan kekerasan dalam rentang hidup
klien.
3) Sosiobudaya
1) Kondisi sosial budaya mempengaruhi
gangguan orientasi realita
2) Kemiskinan, konflik sosial budaya (perang,
kerusuhan, bencana alam)
3) Kehidupan yang terisolasi disertai stress.
b. Faktor Presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi
timbul gangguan setelah adanya hubungan yang
bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak
berguna, putus asa dan tidak berdaya
3. Patopsikologi
Menurut Janice Clok (1962) dalam (Yosep,2007)
klien yang mengalami gangguan jiwa sebagian besar
disertai halusinasi yang meliputi beberapa tahap
yaitu:
1) Tahap comforting
Timbul kecemasan ringan diserta gejala
kesepian, perasaan berdosa, klien biasanya
mengekspresikan stresornya dengan koping
imajinasi sehinga merasa senang dan terhindar
dari ancaman
2) Tahap condenting
Timbul kecemasan moderat, cemas biasanya makin
meninggi selanjutnya klien merasa mendengar
sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain
ikut mendengarkan apa yang ia rasakan sehingga
timbul perilaku kenarik diri
3) Tahap controling
Timbul kecemasan berat, klien berusaha
memerangi suara yang timbul tetapi suara
tersebut terus menerus mengikuti sehingga
menyebabkan klien susah berhubungan dengan
orang lain. Apabila suara tersebut hilang klien
akan merasa sangat sedih
4) Tahap conguering
Klien merasa panik, suara atau ide yang datang
mengancam. Apabila tidak dikuti perilaku klien
dapat bersifat merusakatau dapat timbul
perilaku suicide.
Ketidak Gangguan
efektifan perubahan pemeliha-
penatalaksanaan sensori/persepsi : raan
program halusinasi penglihatan kesehatan
terapeutik
A. Pasien
SP 1 Pasien :
SP 2 Pasien :
SP 3 Pasien :
SP 4 Pasien :
SP 1 Keluarga :
SP 2 Keluarga :
SP 3 Keluarga :