Anda di halaman 1dari 5

117 Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 20, Nomor 2, Desember 2017, hlm.

117-121

PEMANFAATAN PROGRAM MICROSOFT POWER POINT DAN


MICROSOFT WORD DALAM PEMBELAJARAN TIK DI SMP
NEGERI 30 MAKASSAR

Sitti Suryani
SMP Negeri 30 Makassar, Makassar, 90222, Indonesia

Abstract. This study aims (1) to find out the learning outcomes of ICT learning by applying the media program
Microsoft power point in class IX SMP 30 Makassar. (2) to know the learning result of ICT learning by applying
media of Microsoft word program in class IX SMP Negeri 30 Makassar. (3) to find out whether there is a
significant difference between learning result using learning media Microsoft power point program with learning
using Microsoft word program. This research type is Quasi experiment with research design that used is Non
Equivalent Control Group Design. Sample collection in this research is random sampling with class IX result 3 as
experiment class consisting of 40 students and class IX4 as control class consisting of 39 students. Based on the
results of research indicate that there is a significant difference between learning outcomes using learning media
Microsoft power point program with learning using Microsoft word program.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui hasil belajar pembelajaran TIK dengan menerapkan media
program Microsoft power point di kelas IX SMP 30 Makassar. (2) untuk mengetahui hasil belajar pembelajaran
TIK dengan menerapkan media program Microsoft word di kelas IX SMP Negeri 30 Makassar. (3) untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar menggunakan media pembelajaran program
microsoft power point dengan pembelajaran menggunakan program microsoft word. Jenis penelitian ini adalah
Quasi eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Design.
Pengambilan Sample pada penelitian ini adalah random sampling dengan hasil kelas IX 3 sebagai kelas eksperimen
yang terdiri dari 40 siswa dan kelas IX4 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 39 siswa. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar menggunakan media
pembelajaran program microsoft power point dengan pembelajaran menggunakan program microsoft word.

Kata Kunci : Pemanfaatan, program, microsoft Power Point, Microsoft Word, TIK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan bangsa. Salah satu upaya untuk
teknologi yang amat pesat dan menyeluruh telah mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan
menyentuh hampir setiap aspek kehidupan nasional tersebut adalah meningkatkan mutu
manusia, tidak terkecuali pada bidang pendidikan.
pengetahuan dan pengajaran. Hal ini ditandai Dalam memenuhi perangkat media tersebut,
dengan munculnya berbagai teori dan konsep- pemerintah telah membuat peraturan khusus
konsep pemikiran dalam bidang pendidikan. yang tertuang dalam Undang-Undang Republik
Penggunaan teknologi dalam pendidikan Indonesia, No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem
merupakan alternative untuk meningkatkan Pendidikan Nasional, Bab XII, Pasal 45, adalah
kualitas dan kuantitas hasil dan proses, meliputi: setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
sumber sumber belajar, dimana guru dan peserta menyediakan sarana dan prasarana yang
didik dituntut aktif untuk menggunakan teknologi memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pendidikan dalam proses pembelajaran. petumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
Fungsi pendidikan nasional sebagaimana yang kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
dicantum dalam Undang-Undang Sistem kejiwaan peserta didik. Berdasarkan pendekatan
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 teknologi pendidikan, media pengajaran menjadi
adalah untuk mengembangkan kemampuan dan daya tarik bagi dunia pendidikan. Ia tidak hanya
membentuk watak serta peradaban bangsa yang sebagai alat bantu, akan tetapi juga sebagai alat
bermartabat dalam rangka mencerdaskan penyalur pesan-pesan pendidikan.
Sitti Suryani - Pemanfaatan Program Microsoft Power Point 118

Upaya meningkatkan kualitas sumber daya Keempat gejala yang ditunjukkan tersebut
manusia di era globalisasi dan informasi ini, mengisyaratkan adanya kesulitan belajar pada diri
masalah yang dihadapi oleh lembaga pendidikan siswa. Kesulitan belajar tersebut diduga berkaitan
akan bergeser dari proses sosialisasi menuju erat dengan penggunaan media yang kurang tepat.
proses pembelajaran serta dari lulusan yang siap Berbagai macam media yang dapat digunakan
pakai menuju lulusan yang mandiri. Sehubungan untuk berkomunikasi dengan murid. Pada
dengan hal itu, maka peran guru yang semula lebih umumnya gurulah sumber utama yang
aktif dalam proses belajar mengajar, harus memberikan stimulus kepada murid agar belajar.
bergeser perannya sebagai fasilitator atau Akan tetapi disamping guru masih ada lagi
mediator yang kreatif. berbagai macam media lainnya seperti benda-
Model pembelajaran yang dianut oleh guru benda, demonstrasi, model, gambar-gambar, film,
TIK pada umumnya didasarkan atas asumsi bahwa televisi, komputer dan sebagainya.
pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari Kemajuan teknologi telah berpengaruh besar
pikiran guru ke pikiran siswa atau biasa disebut terhadap pengembangan proses pembelajaran
dengan metode konvensional, sehingga sering terutama terhadap perkembangan media
terjadi bahwa guru merasa telah mengajar dengan pembelajaran. Pemanfaatan kemajuan teknologi
baik, tetapi pada dasarnya siswa belum belajar dalam pembelajaran TIK adalah hal yang harus
dengan baik. Kondisi yang demikian itulah yang dilakukan oleh para pendidik. Komputer sebagai
menjadi salah satu penyebab dari rendahnya daya salah satu media elektronik yang dapat
serap siswa dalam mata pelajaran TIK. dimanfaatkan untuk pembelajaran TIK di kelas.
Guru sebagai salah satu unsur dalam proses Program-program (software) yang dijalankan oleh
belajar mengajar memiliki multi peran, tidak komputer dapat digunakan untuk kegiatan proses
terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan belajar mengajar, diantaranya adalah program
transfer of knowledge, tetapi sebagai pembimbing microsoft power point dan Microsoft word.
yang mendorong potensi, mengembangkan METODE PENELITIAN
alternatif dan memotivasi siswa dalam belajar Jenis penelitian adalah quasi eksperimen
dengan menggunakan media pembelajaran yang dengan desain penelitian yang digunakan adalah
menarik sehingga siswa dapat bersemangat dan Non Equivalent Control Group Design.
penuh antusias dalam proses belajar mengajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Menurut Natawijaya (1991:20), fenomena siswa kelas IX SMP Negeri 30 Makassar tahun
yang terjadi di lapangan sehubungan dengan ajaran 2013/2014 dengan Materi kompotensi
motivasi belajar memperlihatkan bahwa masih “WEB Browser” yang berjumlah 314 orang yang
dijumpai siswa yang menunjukkan perilaku terbagi dalam 8 kelas. Pengambilan sampel pada
sebagai berikut: penelitian ini melalui prosedur random kelas dan
1). Membolos, datang terlambat, tidak diperoleh kelas IX3 sebagai kelas eksperimen yang
mengerjakan PR dan tidak teratur dalam terdiri dari 40 siswa dan kelas IX4 sebagai kelas
belajar. kontrol yang terdiri dari 39 siswa.
2). Menunjukkan sikap yang kurang wajar, Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka
seperti menentang, acuh tak acuh dan berfikir yang telah dikemukakan di atas maka
sebagainya. Lambat dalam mengerjakan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
kegiatan atau tugas belajar. adalah “Terdapat perbedaan yang signifikan
4). Menunjukkan gejala emosional yang antara hasil belajar TIK siswa yang diajar dengan
kurang wajar, seperti pemurung, pemarah, menggunakan media komputer melalui program
mudah tersinggung, kurang gembira microsoft power point dengan hasil belajar TIK
menghadapi situasi tertentu. siswa yang diajar dengan menggunakan media
komputer melalui program microsoft word”.
119 Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 20, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 117-121

HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan media komputer melalui program


word”.
Bagian menyajikan proses pengolahan data
Berdasarkan hasil analisis pada, menunjukkan
baik yang menggunakan analisis deskriptif
bahwa thitung = 2,292 berada di luar -1,994 sampai
maupun yang menggunakan analisis inferensial.
+1,994, dengan taraf nyata  = 0.05, dalam hal
Pengolahan analisis deskriptif digunakan untuk
menyatakan skor responden untuk masing- ini berarti hipotesis Ho ditolak dan hipotesis H1
masing variabel dan pengolahan dengan diterima. Hal ini berarti “terdapat perbedaan yang
menggunakan analisis inferensial untuk pengujian signifikan dalam hal ini skor hasil belajar TIK
hipotesis penelitian. siswa yang diajar dengan menggunakan program
Sebelum hipotesis diajukan dalam penelitian power point dan siswa yang diajar tanpa
ini diuji, terlebih dahulu dilakukan dasar-dasar menggunakan program power point ”.
analisis yang merupakan syarat dalam pemakaian Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
statistik. Pengujian dasar-dasar analisis tersebut hasil belajar TIK pada pokok bahasan “WEB
meliputi: browser” siswa kelas yang diajar dengan
Pengujian Normalitas menggunakan program power point lebih baik
Bertujuan untuk menyatakan apakah data skor dari pada siswa yang diajar pada tanpa
hasil belajar TIK pada pokok bahasan “WEB menggunakan program power point.
browser“ untuk masing-masing kelompok Setelah peneliti menganalisis hasil
perlakuan berasal dari populasi berdistribusi penelitiannya, maka diperoleh data sebagai
normal. berikut: Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan
Hasil pengujian normalitas, menunjukkan inferensial memperlihatkan bahwa hasil belajar
TIK siswa kelas IX SMP Negeri 30 Makassar
bahwa nilai  hitung
2
 4,831<  tabel
2
 7,81 untuk
yang mengikuti pembelajaran dengan
kelas eksperimen. Dan untuk kelompok kontrol menggunakan media komputer melalui program
seperti pada (lampiran E2), diperoleh nilai  hitung
2
microsoft power point diperoleh rata-rata skor
total 9,58 dari 20 skor total yang mungkin dicapai
= 1,949 <  tabel
2
= 9,49. Hal ini menunjukkan
dengan standar deviasi 2,47 dari 40 siswa pada
bahwa data hasil belajar TIK dari kedua kelompok kelompok eksperimen, kategori rendah berada
berdistribusi normal dengan taraf nyata  = 0,05. pada skor 5–8 sebanyak 12 siswa atau 30,00 %,
Pengujian Homogenitas kategori sedang berada pada skor 9 – 10 sebanyak
Dari hasil perhitungan pengujian homogenitas 16 siswa atau 40,00 % dan untuk kategori tinggi
varians populasi diperoleh nilai Fhitung = 1,313 dan berada pada skor 11 – 14 atau 30,00%.
nilai Ftabel = 1,715 karena Fhitung < Ftabel , maka Sedangkan untuk siswa yang mengikuti
dapat disimpulkan bahwa data skor hasil belajar pembelajaran dengan menggunakan media
TIK pada pokok bahasan “WEB browser” pada komputer melalui program Microsoft word
pembelajaran dengan menggunakan program diperoleh rata-rata skor total 8,21 dari 20 skor total
power point maupun pembelajaran tanpa yang mungkin dicapai dengan standar deviasi 2,83
menggunakan program power point berasal dari dari 39 siswa pada kelompok kontrol, kategori
populasi yang mempunyai varians yang homogen. rendah berada pada skor 3 – 7 sebanyak 19 siswa
Pengujian Hipotesis atau 48,72 %, kategori sedang berada pada skor 8
Pengujian hipotesis ini menggunakan uji-t dua – 9 sebanyak 9 siswa atau 23,08 % dan untuk
pihak. Hipotesisnya adalah: “terdapat perbedaan kategori tinggi berada pada skor 10 – 15 atau
yang signifikan antara hasil belajar TIK siswa 28,21%.
yang diajar dengan menggunakan media komputer Hasil belajar TIK pada pembelajaran dengan
melalui program microsoft power point dengan menggunakan media komputer melalui program
hasil belajar TIK siswa yang diajar dengan microsoft power point diperoleh rata-rata skor
Sitti Suryani - Pemanfaatan Program Microsoft Power Point 120

total lebih tinggi dibandingkan hasil belajar TIK komputer pada program power point merupakan
pada pembelajaran dengan menggunakan media salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh guru
komputer melalui program microsoft word pada dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas
siswa kelas IX SMP Negeri 30 Makassar. Hal ini agar hasil belajar siswa meningkat.
membuktikan bahwa pembelajaran TIK melalui Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi dari
pembelajaran dengan menggunakan media kesimpulan tersebut dikemukakan saran sebagai
komputer melalui program power point berikut:
mempunyai hasil belajar yang lebih baik. 1. Kepada pada guru bidang studi, hendaknya
Hal ini dapat diterapkan pada proses belajar mencermati situasi gejala-gejala yang
mengajar yakni pembelajaran dengan menyebabkan hasil belajar TIK rendah dan
menggunakan media komputer melalui program kemudian berusaha menemukan alternative
microsoft power point yang disesuaikan dengan pemecahannya.
konsep atau pokok bahasan yang akan diajarkan 2. Jika memungkinkan materi pelajaran
sehingga akan membantu meningkatkan hasil (pokok bahasan yang sesuai), hendaknya
belajar TIK dan siswa akan menyenangi mata guru menggunakan pembelajaran dengan
pelajaran tersebut. menggunakan media komputer pada
Hasil perhitungan analisis inferensial program power point untuk meningkatkan
memperlihatkan bahwa hasil belajar TIK siswa hasil belajar TIK.
kelas IX SMP Negeri 30 Makassar yang
DAFTAR PUSTAKA
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media komputer melalui program microsoft power Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar –Dasar
point lebih tinggi dari pada hasil belajar TIK siswa Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara;
yang mengikuti pembelajaran dengan Yogyakarta.
menggunakan media komputer melalui program Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Edisi
microsoft word. Hal ini dapat dikatakan bahwa 1, Cetakan Ke-5. PT Grafindo Persada;
hasil belajar TIK siswa cenderung dapat Jakarta.
ditingkatkan melalui pembelajaran dengan Baharuddin. 1984. Metodologi Penelitian
menggunakan media komputer pada pemanfaatan Pendidikan IPA (Buku 1). P3T IKIP Ujung
program microsoft power point. Pandang.
Kenyataan ini sejalan dengan hipotesis yang BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
telah dikemukakan, bahwa melalui pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
dengan menggunakan media komputer pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
pemanfaatan program power point akan Jakarta.
membuat siswa termotivasi dalam mengikuti Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran.
materi pembelajaran yang disajikan. Badan Penerbit UNM; Makassar.
Hamalik, Oemar, Dr. 2001. Proses Belajar
KESIMPULAN
Mengajar. Bumi Aksara; Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Natawidjaya R. 1991. Dasar-dasar Proses
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Belajar Mengajar. Gramedia; Jakarta.
siswa yang diajar dengan menggunakan media Sudjana S, H. 2002. Metode dan Teknik
komputer melalui program microsoft power point Pembelajaran Partisipaty. Falah
dan siswa yang diajar dengan menggunakan Production; Bandung.
media komputer melalui program microsoft word -------------------- 1996. Metoda Statistika Edisi ke
pada siswa kelas IX SMP 30 Makassar tahun 6. TARSITO; Bandung.
pelajaran 2013/2014. Dengan demikian
pembelajaran dengan menggunakan media
121 Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 20, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 117-121

Tim Penyusun. 2004. Tutorial 3 Hari


Menggunakan Microsoft Power Point 2003.
Penerbit Andi :Yogyakarta.
Tumpu, Sahabuddin. 1997. Mengajar dan
Belajar: Dua Aspek dari Suatu Proses yang
Disebut Pendidikan. FIP IKIP Ujung
Pandang; Ujung Pandang

Anda mungkin juga menyukai