BAB I DEFINISI
BAB IV DOKUMENTASI
BAB 1
DEFINISI
Budaya keselamatan dapat diartikan sebagai berikut : budaya keselamatan di rumah
sakit adalah sebuah lingkungan yang kolaboratif dimana staf klinis memperlukan satu sama
lain dengan hormat, dengan melibatkan dan keluarga. Pimpinan mendorong staf klinis
pemberi asuhan bekerja sama dalam tim yang efektif dan mendukung proses kolaborasi
interpersonal dalam asupan berfokus pada pasien.
Tim belajar dari kejadian tidak diharapkan dan kejadian syaris cedera. Staf klinis
pemberi asuhan menyadari keterbatasan kinerja manusia dalam system yang kompleks dan
ada proses yang terlihat dari belajar dan menjalankan perbaikan melalui briefing.
Keselamatan dan mutu berkembang dalam suatu lingkungan yang mendukung kerja
sama dan rasa hormat terhadap sesame, tanpa melihat jabatan mereka dalam rumah sakit.
1. Perilaku yang tidak layak ( inappropriate), seperti kata kata atau Bahasa tubuh yang
merendahkan atau menyinggung perasaan sesame staf.
Misalnya mengumpat, memaki, menggunakan kata-kata kasar dan nama hewan.
2. Perilaku yang mengganggu (disruptive) antara lain :
a. Perilaku yang tidak layak dilakukan secara berulang
b. Bentuk tindakan verbal atau non verbal yang membahayakan atau
mengintimisadi staf lain.
c. “celetukan maut” adalah komentar sembrono di depan pasien yang berdampak
menurunkan kredibilitas staf klinis lain, contoh mengomteri negative hasil
tindakan atau pengobatan staf lain di depan pasien, misalnya,” obatnya ini salah,
tamatan mana dia… ?
d. Melarang perawat memberikan laporan tentang kejadian tidak diharapkan.
e. Memarahi staf klinis lainnya didepan pasien.
f. Kemarahan yang ditunjukan dengan melempar alat bedah di kamar operasi,
membuang rekam medis di ruang rawat
3. Perilaku melecehkan ( harassment) terkait dengan suku, agama, ras, termasuk
gender.
4. Pelecehan seksual.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Perilaku yang tidak layak ( inappropriate ), seperti kata-kata atau Bahasa tubuh yang
merendakan atau menyinggung perasaan sesame staf, misalnya mengumpat,
memaki :
2. Perilaku yang mengganggu antara lain perilaku yang tidak layak yang dilakukan
secara berulang, bentuk tindakan verbal atau non verbal yang membahayakan atau
mengintimidasi staf lain.
3. Perilaku melecehkan (harassment) terkait dengan suku,agama,ras, termasuk
gender.
4. Pelecehan seksual.
BAB III
TATA LAKSANA