Anda di halaman 1dari 8

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)

Depok, 15 – 16 Oktober 2014

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH


Ir.Syahrir Arief,MT
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Email:syah.arief@mail.piisulsel.org
ABSTRAK
Pencacahan rumput gajah yang dilakukan oleh peternak kebanyakan masih bersifat tradisional,yaitu
memotong secara manual dengan menggunakan sabit atau pisau golok. Bagi peternak kecil cara ini
masih dianggap memadai. Namun bagi peternak sedang dan besar,cara ini kurang efektif karena
memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak,dan memakai sabit atau sejenis benda tajam lainnya
dianggap kurang aman. Melihat situasi ini penulis mencoba melakukan rekayasa alat atau mesin
pencacah rumput gajah yang akan mempermudah proses pencacahan. Mesin yang mampu memotong
kecil-kecil pakan rumput gajah sesuai dengan yang dibutuhkan,Mesin pencacah rumput gajah adalah
alat yang digunakan untuk membantu peternakan ruminansia (kuda,kerbau,dll) dalam hal penyediaan
makanannya. Tanaman rumput gajah yang akan dicacah dimasukkan melalui sebuah saluran
masuk,dicacah dalam sebuah box pencacahan,dan keluar berupa potongan yang berukuran kecil.
(Direktorat Jendral peternakan 2008). Sistem mesin perajang rumput gajah ini berawal dari daya
dengan sumber Motor bensin yang ditransmisikan melalui puli dan sabuk untuk memutar poros.
Poros akan memutar pisau yang akan merajang tanaman rumput gajah yang masuk kedalam
box,sehingga dihasilkan potongan yang kecil.Tujuan utama dalam pembuatan mesin pencacah
rumput gajah ini adalah untuk membantu peternak tradisional sehingga penulis merancang suatu
penelitian dengan judul: Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Gajah. Dari hasil
perancangan mesin pencacah rumput gajah ini didapat kecepatan putaran pencacahan 330 rpm untuk
mencapai kapasitas pencacahan 200kg/jam. Daya mesin yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin
dengan kapasitas 200kg/jam adalah > 0,673 kW. Hasil pengujian menghasilkan rumput gajah
tercacah dengan panjang rata-rata 2 cm.

Kata kunci : merancang,pembuatan,pencacah,rumput gajah

Latar belakang pencacahan,dan keluar berupa potongan yang


berukuran kecil.(Direktorat Jendral peternakan
Manusia selaku makhluk hidup harus
2008). Sistem mesin perajang rumput gajah ini
mampu beradaptasi terhadap lingkungannya
berawal dari daya dengan sumber Motor
dimanapun dia berada serta senantiasa
bensin yang ditransmisikan melalui puli dan
mempertahankan dan meningkatkan kualitas
sabuk untuk memutar poros. Poros akan
hidupnya. Dalam upaya mempertahankan
memutar pisau yang akan merajang tanaman
hidup manusia selalu menjaga ketersediaan
rumput gajah yang masuk kedalam
kebutuhannya baik primer maupun sekunder.
box,sehingga dihasilkan potongan yang
Salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi
kecil.Tujuan utama dalam pembuatan mesin
manusia adalah protein hewani.
pencacah rumput gajah ini adalah untuk
Pencacahan rumput gajah yang dilakukan
membantu peternak tradisional sehingga
oleh peternak kebanyakan masih bersifat
penulis merancang suatu penelitian dengan
tradisional,yaitu memotong secara manual
judul: Rancang Bangun Mesin Pencacah
dengan menggunakan sabit atau pisau golok.
Rumput Gajah.
Bagi peternak kecil cara ini masih dianggap
memadai. Namun bagi peternak sedang dan
besar,cara ini kurang efektif karena memakan
waktu dan tenaga yang lebih banyak,dan
1. Kajian Teori:
memakai sabit atau sejenis benda tajam
A.Pengertian Mesin Pencacah Rumput Gajah
lainnya dianggap kurang aman
Mesin pencacah rumput gajah adalah
. Tanaman rumput gajah yang akan dicacah
alat yang digunakan untuk membantu
dimasukkan melalui sebuah saluran
peternakan ruminansia(sapi, kerbau
masuk,dicacah dalam sebuah box
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

kuda,kambing,dan domba dalam hal C. Poros


penyediaan makanannya. Tapi tanaman rumput
gajah yang akan, dicacah dimasukkan melalui Secara istilah poros adalah elemen mesin yang
sebuah saluran masuk,dicacah dalam sebuah berbentuk batang dan umumnya
boks pencacahan,dan keluar berupa potongan-
potongan kecil.(Direktorat Jendral berpenampang lingkaran yang berfungsi untuk
Peternakan) memindahkan putaran atau mendukung
,2008) sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan
daya. Beban yang didukung oleh poros pada
umumnya adalah roda gigi, roda daya
(flywheel), pulli, roda gesek, dan lain lain.
Poros hampir terdapat pada setiap kontruksi
mesin dengan fungsi yang berbeda-beda dilihat
dari fungsinya .

Gambar 1. P o r o s
Sumber:http://arsakursusmekanik.com

B. Motor
Motor sebagai penggerak daya utama
merupakan salah satu bagian penting dalam
alat ini,serta sebagai alat yang digunakan
untuk menggerakkan poros dalam Gambar 2:
silinder,dimana penyambung putaran tersebut Contoh Mesin Pencacah rumput gajah
menggunakan puli. Dengan adanya motor Sumber :http://bhagawanta.indonetwork.co.id
maka mesin dapat dioperasikan. Pada
Berikut adalah perhitungan yang digunakan
pembuatan ini menggunakan motor bensin
dalam mendesain sebuah beban yang
yang tersedia dipasaran.
mengalami beban lentur maupun
Mesin bensin atau mesin otto dari nikolaus
puntir(sularso,1991)sebagai berikut:
otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
a. Menghitung daya rencana
dalam yang menggunakan nyala busy untuk
proses untuk proses pembakaran,dirancang
untuk menggunakan bahan bakar bensin atau Pd = fc. P ......(kW) 
yang sejenis. Rumus yang digunakan dalam ........................................(2)
perencanaan daya dan momen torsi motor Keterangan:
(G.Nieman 1992). Pd = daya rencana (kW)
fc = faktor koreksi
P = daya nominal (kW)
P = T . n....(kW).............................(1)
(1)
Dimana : P = daya ( kW) b. Menghitung daya yang terjadi pada poros
T = torsi (kg mm)
n = putaran mesin (rpm) T = 9,74 x 105 x Pd
/n
Keterangan:
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

T = Torsi rencana (kg mm) dapat digunakan. Sabuk-V adalah salah satu
n = Putaran poros (rpm) transmisi penghubung terbuat dari karet dan
mempunyai penampang trapesium. Dalam
pd = Daya rencana (kW)
penggunaan sabuk-V dibelitkan mengelilingi
c Mencari tegangan geser yang diizinkan alur V pula. Bagian sabuk yang membelit pada
(Sularso & Kiyokatsu Suga, 1991) puli akan mengalami lengkungan sehingga
τa = σB / ( Sf1.Sf2 ) lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
Keterangan: (Sularso & Kiyokatsu Suga, 1991).
τ = tegangan geser yang diizinkan
(kg/mm²) F.Pengelasan
σ = kekuatan tarik (kg/mm²) Pengelasan (welding) adalah salah satu
Sf1, Sf2 = faktor keamanan teknik penyambungan logam dengan cara
Faktor koreksi yang ditinjau dari keadaan mencairkan sebagian logam induk dan logam
momen puntir dinyatakan dengan Kt dengan pengisi dengan atau tanpa tekanan serta
harga 1,0-3,0 faktor tersebut ditinjau apakah dengan atau tanpa logam penambah dan
poros dikenai beban secara halus,sedikit menghasilkan sambungan yang continue.
kejutan atau tumbukan besar. Jika diperkirakan Berikut 2 metode pengelasan yang dilakukan
akan terjadi momen lentur maka dalam perancangan mesin rumput gajah:
dipertimbangkan pemakaian faktor Cb yang 1.Las Listrik
harganya 1,2 sampai 2,3 jika dipekirakan tidak Las busur listrik adalah salah satu cara men
terjadi pembebanan lentur maka Cb diambil yambung logam dengan jalan menggunakan
1,0. nyala busur listrik diarahkan kepermukaan
d. Menentukan diameter poros logam yang akan disambung.
Keterangan:
ds = Diameter Poros (mm) 2.Las Karbit (Gas)
Cb = faktor koreksi momen lentur Las gas adalah proses penyambungan
Kt = faktor koreksi momen puntir logam dengan logam(pengelasan)yang
T = momen puntir (kg.mm)\ menggunakan gas karbit (gas aseteline =
D. Puli C2H2) sebagai bahan bakar,prosesnya adalah
Puli Vbelt merupakan salah satu elemen membakar bahan bakar yang telah dibakar gas
mesin yang berfungsi untuk dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api
mentransmisikan daya seperti halnya sproket dengan suhu yang dapat mencairkan logam
rantai dan rodagigi. Bentuk puli adalah bulat induk dan logam pengisi.
dengan ketebalan tertentu ditengah-tengah
puli terdapat lubang poros. Puli pada 2. Metoda Eksperimen & Fasilitas Yang
umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC Digunakan:
30,dan adapula terbuat dari baja. A. Waktu dan Tempat
Desain dan pembuatan telah dilakukan
pada bulan maret 2012 dilaboratorium
Teknologi Mekanik Jurusan Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Makassar.

3. Alat dan Bahan


A. Alat
Gambar 3. Penampang Sabuk V a. Mesin
Sumber :Sularso dan Kiyokatsu Suga,1980 1.Mesin bubut untuk membubut poros
2.Mesin las untuk menyambung bagia rangka
E.Transmisi Sabuk-V (V-belt) mesin
Jarak yang cukup jauh yang 3.Mesin gerinda untuk memotong rangka dan
memisahkan antara dua buah poros plat
mengakibatkan tidak memungkinkannya 4.Mesin bor untuk melubangi rangka profil
menggunakan transmisi langsung dengan roda b.Peralatan
gigi. Sabuk v merupakan sebuah solusi yang
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

1.Mistar untuk mengukur bahan sebelum


dipotong Gambar 4. Mesin pencacah rumput gajah
2.Kongkol penggores untuk melakukan Keterangan gambar:
penggoresan pada lembaran plat 1. Motor
3.Ragum untuk menjepit benda kerja
4.Gergaji untuk memotong bahan. 2. Puli I
3. V-belt
B. Bahan 4. Poros
a.Baja Profil L: Sebagai bahan pembuatan 5. Bearing
rangka mesin 6. Puli II
b.Poros: Meneruskan putaran dari motor ke 7. Rangka
pisau 8. Dudukan saluran masuk makan
c.Pelat besi: Sebagai bahan untuk membuat 9. Saluran keluar hijauan
casing 10. Saluran masuk rumput gajah
d.Bearing: Untuk mengurangi getaran pada 11. Casing perajang
saat poros berputar
e.Motor Penggerak: Untuk memutar pisau 5. Hasil dan Pembahasan:
pada mesin pencacah A. Perhitungan
f.Baut dan Mur M12 : Sebagai bahan untuk 1. Menghitung gaya potong
menyatukan rangkaian mesin Gaya potong adalah data yang harus diketahui
g.Elektroda:Sebagai bahan las untuk untuk memulai perhitungan pembuatan mesin
melakukan pengelasan pencacah rumput gajah selanjutnya
perhitungan akan menggunakan gaya potong
4. Prosedur desain dan pembuatan
rumput gajah ini. Sesuai dengan pendekatan
a.Menggambar layout desain mesin pencacah
b.Menghitung komponen-komponen mesin pragmatis yang di gunakan,di lakukan uji
c.Menyediakan alat dan bahan potong pada rumput gajah dengan beberapa
d.Memotong bahan yang berupa rangka profil kali percobaan sederhana sehingga diperoleh
atau besi plat sesuai dengan gambar desain. data yang dapat digunakan dalam perhitungan.
e.Membentuk bagian bagian rangka dengan Caranya dengan meletakkan pisau dengan arah
pengelasan, dan bagian mesin lain dengan vertikal setinggi 1 meter. Sebelumnya beban
pembubutan.
yang dijatuhkan ditimbang terlebih dahulu
f.Merakit/menyatukan keseluruhan bagian
mesin yang telah dibentuk menjadi satu sesuai menggunakan neraca untuk mengetahui beban
dengan hasil desain. potong rumput gajah tersebut. Batang rumput
g.Melakukan pengujian terhadap mesin. gajah yang dipilih adalah bagian pangkal sebab
paling besar dan keras,dengan rata-rata
diameter batang 2,5 cm

Gambar Mesin

Gambar 5:.Analisa Gaya Potong Hijauan

Tabel Percobaan Gaya Potong Pada Rumput


Gajah (gaya potong untuk satu batang rumput)
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

Hasil dari percobaan gaya potong terhadap


batang rumput gajah di atas diketahui gaya
potong maksimal (F) adalah 1,54 kg atau Tabel Berat rata-rata batang rumput gajah yang
154 gram = 15 Newton. Dalam sekali sudah di potong
pencacahan, mesin pencacah rumput gajah Jadi rata-rata berat rumput gajah adalah 2
dapat memotong 5 batang rumput sekaligus gram atau 0,0020 kg. Dalam sekali potong,
jadi total gaya potong rumput gajah dalam saluran masuk dapat memuat 5 batang
sekali potong adalah 7,7 kg. sekaligus rumput gajah, hasil potong rata-
rata 2 cm dengan berat satuan 2 gram atau
2. Menghitung daya rencana berat total mencapai 10 gram = 0,01 Kg
Berdasarkan perhitungan gaya potong dalam sekali potong.
rumput gajah yang telah diketahui maka
Batang Berat
selanjutnya bisa diperkirakan daya
rencana yang dibutuhkan. Untuk I 0,0021 kg = 2,1 gram
menghitung daya rencana (P), terlebih dahulu
dihitung torsi yang dihasilkan dari gaya II 0,0020 kg = 2 gram

Percobaan Status III 0,0019 kg = 1,9 gram


Beban (kg)
I 1,57 Terpotong
IV 0,0018 kg = 1,8 gram
II 1,55 Terpotong

III 1,54 Terpotong 3. Perencanaan Poros


Poros ini memiliki panjang 314 mm
IV 1,53 Tidak Terpotong dengan ditopang oleh dua buah bearing
sempurna dengan jarak 90 mm dan 84 mm dari tiap
ujung poros (Gambar 7).
potong rumput gajah yang terjadi (T) yaitu: Beban puli Beban poros
T = F x R ........................................ Torsi
Keterangan: F = gaya potong rumput gajah motor
R = jari jari lingkaran perajangan

Gambar 7. Analisa gaya-gaya pada poros

pada gambar 7 di atas terlihat bahwa


poros bagian torsi motor lebih panjang
dibandingkan bagian poros gaya potong.
Hal ini dikarenakan poros bagian gaya
potong tidak boleh lebih panjang dari poros
torsi motor (tempat pully dan v belt) karena
Gambar 6.Jari-jari lingkaran perajangan dapat mengakibatkan getaran saat poros
berputar pada kecepatan tertentu.
T = 7,7 kg x 230 mm a.Faktor koreksi
= 1771 kgmm Tabel 1. Jenis jenis faktor koreksi berdasarkan
Setelah torsi diketahui selanjutnya kita daya yang ditransmisikan
melakukan percobaan untuk mengetahui
Sumber: Sularso & Kiyokatsu Suga (1991 )
putaran perajangan yang di butuhkan untuk
mencapai kapasitas mesin 200 kg/jam.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

b. Daya rencana untuk penghitungan poros Berdasarkan diameter poros 20 mm, maka
Pd = fc . P jenis bantalan yang sesuai untuk digunakan
= 1,2 . 0,600 dalam mendesain mesin pencacah rumput
Daya yang ditransmisikan Fc gajah ini adalah bantalan gelinding dengan
nomor bantalan 6304ZZ, ukuran diameter
-Data rata-rata 1,2 - 2,0
yang diperlukan dalam (d) = 30 mm , diameter luar(D) = 52
mm , lebar (B) = 15 mm, jari jari bola (r) =
-Data maksimum 0,8 – 1,2 2mm (Lampiran 11).
yang diperlukan

-Daya normal a.Beban Radial


1,0 – 1,5 Maka = 1,4 kg + 0,3 kg + 0,15 + 56,06
= 57,91 kg
Fc 1,2 karena p merupakan daya output
(Sularso,1991) = 0,720 kW b.Beban Aksial
= 0 , Karena tidak ada pembebanan yang
c. Momen puntir rencana terjadi secara horizontal.
kt = 9,74 x 10 n1
, c. Beban Ekivalen
= 9,74 x 10
= 2125 kgmm Menurut Sularso-Kiyokatsu suga (1991) jika
lebih kecil dari e maka ,
d.Tegangan Geser yang diijinkan X=1 , Y = 0
Bahan poros pada mesin perajang ini
= (1 x 57,91) + ( 0 x 0)
menggunakan ST 50 dengan kekuatan tarik
= 57,91 Kg
= 62 kg/(tabel JIS G3123) dan sesuai dengan
standar d.Umur Nominal Bantalan
= 1318 Juta putaran
ASME dengan bahan SC maka faktor
= 10
keamanan yang diambil. = 73239 Jam
Ditinjau dari apakah poros akan diberi alur 5. Daya motor penggerak
pasak atau dibuat bertangga (karena Maka sesuai dengan perhitungan, motor
pengaruh konsentrasi tegangan yang penggerak yang cocok digunakan untuk
cukup besar), dan pengaruh kekasaran mengoperasikan mesin pencacah rumput
permukaan yang juga perlu diperhatikan gajah ini adalah Pm > 0,763 kW, serta untuk
mempunyai harga sebesar 1,3 sampai 2,0. memutar pisau 330 rpm. Kami memilih
e.Diameter Poros motor dengan daya 1,5 HP atau 1,1 kW
Kt = 2,0 karena dikenai kejutan besar dengan pertimbangan bahwa efisiensi motor
= 2,0 karena diperkirakan terjadi yang kami gunakan hanya berkisar 80%
pembebanan lentur dari daya motor. Berarti daya maksimal
Diameter Poros yang dapat dikeluarkan motor yaitu
berkisar 0,881 kW yang berarti sudah
d ≥ 20,3 mm
cukup untuk menggerakkan seluruh sistem
Disesuaikan dengan bantalan yang tersedia di
mesin untuk mencapai kapasitas yang
pasaran, yaitu
diinginkan.
4. Perencanaan Bantalan
6.Perencanaan Puli
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

Sistem transmisi yang ada akan menurunkan 3.Gaya potong rumput gajah yang didapat
kecepatan putaran poros dari 450 rpm dari uji gaya potong adalah 1,54 kg.
menjadi 300 rpm sesuai dengan kebutuhan 4.Sistem transmisi mesin perajang
mesin. Mekanisme yang bekerja pada sistem rumput gajah pakan ternak ini
transmisi ini berawal dari motor bensin di meneruskan putaran motor sebesar 450 rpm.
transmisikan ke puli 1 yang kemudian 5.Komponen transmisi berupa 2 buah puli
menggunakan belt ditransmisikan ke puli dimana puli poros berdiameter 68,8 mm dan
2 yang selanjutnya didistribusikan ke poros puli motor berdiameter 50,08 mm,
yang akan memutar pisau. 6.Sabuk yang digunakan adalah V-belt type
Dimana := 50,08 mm (diameter puli motor A- 40.
sudah diketahui)= Putaran poros = 330 rpm 7.Poros yang digunakan berdiameter 20 mm
= Putaran Motor = 450 rpm dengan bahan ST 50.
Jadi puli yang digunakan untuk 8.Desain mesin perajang rumput gajah pakan
mentransmisikan putaran 500 rpm menjadi 330 ternak ini membutuhkan daya 0,763 kW
rpm Dp1 = 50,08 ≈ 2 inch dan Dp2 9.untuk menghasilkan kapasitas mesin yang
= 68,6 ≈ 3 inch. direncanakan, maka digunakan motor dengan
7. V-belt daya 1.5 HP (1,1 kW)
V-belt akan digunakan untuk mereduksi 10. Hasil dari uji kinerja memperlihatkan
putaran dari putaran mesin sebesar bahwa mesin bekerja cukup baik.
450rpm. Dengan variasi beban cukup tinggi 11. Dari hasil perancangan mesin pencacah
dan diperkirakan waktu kerja mesin berkisar rumput gajah ini didapat kecepatan putaran
pencacahan 330 rpm untuk mencapai kapasitas
3-5 jam sehari maka faktor koreksinya (fc)
pencacahan 200kg/jam. Daya mesin yang
adalah 1,5 dibutuhkan untuk menggerakkan mesin
2). Puli yang digunakan berukuran Dp1 = dengan kapasitas 200kg/jam adalah
50,08 = 2” dan Dp2 = 75,8 = 3” dengan > 0,673 kW. Hasil pengujian menghasilkan
jarak antar pusat poros (c) sebesar 429 mm. rumput gajah tercacah dengan panjang rata-
Dari hasil perancangan mesin pencacah rata 2 cm.
rumput gajah ini didapat kecepatan putaran
pencacahan 330 rpm untuk mencapai kapasitas 2.Saran
pencacahan 200kg/jam. Daya mesin yang Desain mesin pencacah rumput gajah ini
dibutuhkan untuk menggerakkan mesin meski sudah cukup memenuhi harapan. Oleh
dengan kapasitas 200kg/jam adalah karena itu,untuk dapat menyempurnakan
> 0,673 kW. Hasil pengujian menghasilkan rancangan mesin ini diperlukan adanya
rumput gajah tercacah dengan panjang rata- pemikiran yang lebih jauh dengan segala
rata 2 cm. pertimbangannya. Saran kami bagi yang ingin
melakukan pengembangan terhadap alat yang
6. Kesimpulan dan Saran
telah kami buat, mungkin dapat mendesain
1. Kesimpuan alat yang memiliki kapasitas lebih besar
Hasil desain dan pembuatan mesin pencacah daripada yang telah kami buat.
rumput gajah untuk pakan ternak didapat
kesimpulan sebagai berikut:
1 Metode yang digunakan mesin ini adalah
Daftar Pustaka
pemotongan tunggal dengan 2 buah pisau.
[1] Anonim, 1983. Rumput Gajah Makanan
2. Desain pisau menggunakan pisau
mesin pemotong rumput yang Ternak Potong, Kerja dan Perah.
dimodifikasi dan dipertajam, dengan sudut Kanisius, Yogyakarta.
kemiringan mata pisau 24°.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIII (SNTTM XIII)
Depok, 15 – 16 Oktober 2014

[2] Anonim, 1992. Laporan Lima Tahunan


Puslitbang Peternakan. Puslitbang
Peternakan Jawa Barat, Jawa Barat.
[3] Harsokusoemo, Darmawan, (1999).
Pengantar Perancangan Teknik. Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi,Jakarta.
[4] M.Z., Emrizal, 2006. Membaca dan
Memahami Gambar Teknik Mesin.
Yudhistira, Bogor.
= 20 mm
[5] Mott, Robert L., Rines, 2009.
Elemen-Elemen Mesin dalam Perancangan
Mekanis(terjemahan). Andi, Yogyakarta:
[6] Niemann, G., Joko Darmanto, 1999.
Elemen Mesin (terjemahan). Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
[7] Sugeng, Bambang Y., 1993. Sapi Potong.
Penebar Swadaya, Jakarta.
[8] Sularso, Kiyokatsu Suga, (2002). Dasar
adalah 6,0 .
Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
Pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai