Pemanfaatan Tanaman Krokot
Pemanfaatan Tanaman Krokot
Makalah Projek
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan
Yang dibina oleh Ibu Dr. Murni Saptasari, M.Si.
Disusun oleh :
Eliza Fitri Kamaliya
(170341615027)
PEMBAHASAN
Tanaman krokot adalah tanaman dari suku Portuluca. Tanaman krokot
memiliki klasifikasi sebagai berikut, divisi: Spermatophyta, sub divisi:
Angiospermae, bangsa: Caryophyllales, suku: Portulacaceae, marga: Portulaca,
jenis: Portulaca oleracea L. Tanaman krokot ini tumbuh liar dan mudah dijumpai
di segala tempat. Krokot dapat tumbuh pada daratan rendah hingga ketinggian 1800
mdpl.
Krokot merupakan tanaman yang dapat dikonsumsi sebagai masakan, obat
herbal. Batang krokot berbentu bulat, beruas,dan berwarna hijau. Tipe daunnya
adalah daun tunggal, berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul, tepi daun
rata, berdaging, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, dan berwarna hijau. Krokot yang
tumbuh di daerah yang lembab daunnya cenderung berdaging. Ukuran daunnya pun
tergolong kecil.
Struktur anatomi penyusun daun krokot (Portulaca oleracea L.) yaitu
terdapat epidermis, mesofil, berkas pembuluh, stomata, kutikula. Epidermis atas
terdiri dari selapis sel bentuk segi empat persegi panjang. Pada pengamatan
tangensial berbentuk polygonal. Epidermis bawah serupa dengan epidermis atas.
Mesofilnya biasanya hanya berupa jaringan bunga karang, beberapa sel berisi
kristal kalium oksalat bentuk roset. Berkas pembuluh tipe kolateral dikelilingi oleh
seludang parenkim. Memiliki stomata anomocytic atau paracytic. Kutikula yang
menutup trikoma merupakan modifikasi. Kutikula pada portulaca oleracea
menunjukan menunjukan suatu relief berbentuk ombak dengan puncak dan lembah.
Stomata terletak pada tempat yang bertekanan sehingga sedikit melorot. Ini
ditemani oleh dua sel cabang,yang satu lebih besar dari yang lain dan ditempatkan
paralel ke sel kutikula (Henny, 2011).
Salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan alami adalah krokot
(Portulaca oleracea L). Di antara jenis gulma, krokot (Portulaca oleracea L)
mempunyai konsentrasi asam lemak omega-3 tertinggi. Menurut Kardinan (2007)
di dalam Rahmatika (2014), tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) berkhasiat
sebagai penurun panas, menghilangkan rasa sakit, peluruh air seni, anti toksi,
penenang, menurunkan gula darah, anti skorbut (bibir retak akibat kekurangan
vitamin C), menguatkan jantung, menghilangkan bengkak, melancarkan darah, dan
sebagai antioksidan pencegah pertumbuhan sel kanker di tubuh. Selain itu daun
tanaman krokot juga dapat dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan pangan.
SIMPULAN
Tanaman krokot adalah tanaman dari suku Portuluca. Struktur morfologi daun
krokot adalah berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul, tepi daun rata,
berdaging, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, dan berwarna hijau. Tipe daunnya adalah
daun tunggal. Struktur anatomi penyusun daun krokot (Portulaca oleracea L.) yaitu
terdapat epidermis, mesofil, berkas pembuluh, stomata, kutikula. Sedangkan
tanaman krokot terdapat kandungan seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium,
fosfor, kalori, vitamin C, vitamin, B1, vitamin A dan zat besi.
REFERENSI
Fernando, J. 2015. Krokot. (Online) (https://www.scribd.com/doc/312651371
/Krokot-pptx)
Henny, S. 2011. Portulaca Oleracea. (Online) (https://www.scribd.com/doc/
71245011/Portulaca-Oleracea)
Maulida, F. 2010. Efek Ekstrak Daun Krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap
Kadar Alanin Transaminase (Alt) Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang
Diberi Minyak Goreng Deep Frying. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Rahmatika, P. 2014. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Antioksidan Krokot (Portulaca
oleracea L.) sebagai Penangkap Radikal Bebas. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang.
Suryati, E., Tenriulo, A. 2013. Pemanfaatan Tanaman Krokot Portulaca oleracea
L.) untuk Menginduksi Molting pada Induk Udang Windu (Penaeus
monodon. Fab) di Hatchery. Konferensi Akuakultur Indonesia. Halaman
207-2013.