Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menentukan pola pada barisan bilangan dan barisan konfgurasi objek.
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan dan barisan konfgurasi
objek
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Siswa dapat memahami berbagai macam pola bilangan (pola bilangan ganjil, genap)
2. Siswa dapat menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan dengan cara
menggeneralisir pola sebelumnya
3. Siswa dapat menggeneralisir pola suatu bilangan menjadi suatu persamaan.
4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari yang memiliki
susunan pola tertentu.
MATERI :

1. Pola bilangan
Pola dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang mempunyai bentuk teratur
dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan bilangan adalah sesuatu
yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas (banyak, sedikit) dan ukuran (berat,
ringan, panjang, pendek, luas) suatu objek. Bilangan ditunjukkan dengan suatu
tanda atau lambang yang disebut angka. Sehingga pola bilangan dapat diartikan
sebagai susunan angka-angka yang mempunyai bentuk teratur dari bentuk yang satu
ke bentuk berikutnya. Barisan bilangan adalah suatu urutan bilangan dengan pola
tertentu. Masing-masing bilangan dalam urutan tersebut disebut suku-suku barisan
dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma(,)

2. Rumus Pola bilangan ke-n


a. Barisan Bilangan Genap
Sebagian besar orang mengenal apa itu bilangan genap atau ganjil. Secara
sederhana, bilangan genap merupakan bilangan kelipatan 2 atau bilangan yang
habis dibagi 2. Contoh bilangan genap yaitu 2, 4, 8, atau 20. Barisan bilangan
genap memiliki pola yang unik. Perhatikan 6 bilangan genap pertama berikut yaitu:
2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Jika diperhatian kita dapatkan pola yaitu:

Jadi pola barisan bilangan genap berbentuk 2.n dimana n adalah urutan suku
dari bilangan genap yang diinginkan contoh bilangan genap pada suku ke-27 adalah
2.27 = 54.
b. Barisan Bilangan ganjil
Sementara bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi 2
contohnya 3, 9, 11, dan 51. Barisan barisan bilangan ganjil memiliki pola bilangan
yang unik. Barisan bilangan ganjil memiliki pola yang hampir sama dengan barisan
bilangan genap. Perhatikan 6 suku pertama bilangan ganjil berikut: 1, 3, 5, 7, 9, dan
11. Bilangan tersebut memiliki pola:

Jadi, pola barisan bilangan ganjil berbentuk 2n - 1 dimana n adalah urutan


suku dari barisan bilangan ganjil yang diinginkan misalnya bilangan ganjil ke 73
adalah 2.73 -1 = 145.
3.Konfigurasi Objek pada pola bilangan

Siswa mengamati suatu konfigurasi objek.,lalu menggali informasi tentang pola bilangan
yang terbentuk, sehingga siswa dapat membuat persamaan pola bilangan.

Contoh:

Pada gambar tersebut akan menghasilkan suatu pola yaitu

Yang merupakan separuh dari persegi panjang.

Anda mungkin juga menyukai