Anda di halaman 1dari 2

Iqbal Muhammad Helmi

1810313007
Pendidikan Dokter 2018
ASAL USUL BAHASA

Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Khalifah yang

dimaksud dalam konteks ini adalah makhluk Allah yang memperoleh kepencayaan untuk

menjalankan kehendak Allah dan menerapkan ketetapan-ketetapan-Nya di muka bumi. Maka

dari itu, untuk menjalankan perintah tersebut Allah mengajarkan kepada manusia ilmu

pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan tersebut, manusia akan dapat mengatur dan

memanfaatkan segala zat atau benda ciptaan Allah di muka Bumi sesuai dengan tujuan

diciptakannya.

Firman Allah SWT pada Quran Surat Al-Baqarah 30-33

َ ُ‫الد َمآ َء َونَحْ نُ ن‬


‫سبِ ُح‬ ِ ‫َوإِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َمالَئِ َك ِة إِنِي َجا ِعلُُُ فِي األ َ ْر‬
ِ ُ‫ض َخ ِليفَةً قَالُوا أَتَجْ عَ ُل فِي َها َمن يُ ْف ِس ُد فِي َها َويَ ْس ِفك‬

‫ض ُه ْم َعلَى ْال َمالَئِ َك ِة فَقَا َل‬


َ ‫} َو َعلَّ َم َءا َد َم األ َ ْس َمآ َء ُكلَّ َها ث ُ َّم َع َر‬30{ َ‫ِس لَكَ قَا َل إِنِي أ َ ْعلَ ُم َما الَ ت َ ْعلَ ُمون‬
ُ ‫بِ َح ْمدِكَ َونُقَد‬

‫ال َما َعلَّ ْمتَنَا ِإنَّكَ أَنتَ ْالعَ ِلي ُم ْال َح ِكي ُم‬
َّ ‫س ْب َحانَكَ الَ ِع ْل َم لَنَآ ِإ‬
ُ ‫} قَالُوا‬31{ َ‫صا ِدقِين‬
َ ‫ُآلء ِإن ُكنتُم‬ ِ ‫أَن ِبئُو ِني ِبأ َ ْس َم‬
ِ ‫آء َهؤ‬

‫ض َوأ َ ْعلَ ُم‬


ِ ‫ت َواأل َ ْر‬
ِ ‫س َم َاوا‬ َ ‫} قَا َل يَآ َءا َد ُم أَنبِئْ ُهم ِبأ َ ْس َمآئِ ِه ْم فَلَ َّمآ أَنبَأ َ ُه ْم ِبأ َ ْس َمآئِ ِه ْم قَا َل أَلَ ْم أَقُل لَّ ُك ْم ِإنِي أَ ْعلَ ُم َغي‬32{
َّ ‫ْب ال‬

}33{ َ‫َما ت ُ ْبدُونَ َو َما ُكنت ُ ْم ت َ ْكت ُ ُمون‬

Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku

hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak

menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”

Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.” Dia

mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para

malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-

orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada

mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama

benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya

Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu

sembunyikan?”

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia untuk menjadikannya

sebagai khalifah di muka bumi. Allah SWT berfirman : “Inni ja’ilun fi al-ardh

khalifah.” (“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi).” Ketika

hal itu disampaikan kepada para malaikat, para malaikat itu bertanya kepada Tuhan : “Apakah

Engkau akan menjadikan di muka bumi orang yang akan membuat kerusakan dan

menumpahkan darah? Sedangkan kami, para malaikat, adalah makhluk yang senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan memahasucikan Engkau? Para malaikat itu bertanya

mengapa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah, karena mereka mengira bahwa manusia

yang diciptakan Allah sebagai khalifah itu akan membuat kerusakan di muka bumi dan

menumpahkan darah. Dugaan tersebut mungkin karena berdasarkan pengalaman mereka

sebelum terciptanya manusia di mana ada makhluk yang berlaku demikian atau juga bisa

karena yang ditugaskan bukan malaikat maka dipastikan tidak seperti mereka yang selalu

bertasbih dan mensucikan Allah (Tafsir Al-Misbah, I, hal. 139). Maka Allah berfirman

menjawab pertanyaan malaikat itu dengan firmanNya : “Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui.” Artinya, di balik ketetapan Allah menciptakan manusia sebagai khalifah itu ada

hikmah yang tersembunyi. Allah mengetahui hikmah itu sedangkan para malaikat tidak

mengetahuinya.

Anda mungkin juga menyukai