Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan dari pemberian ASI juga dihubungkan dengan penurunan tingakt sepsis dan

enterocolitis necrotizing pada bayi premature. ASI mengandung sejumlah substansi


immunoprotektif, prebiotic, dan probiotik dan juga terbukti bisa menurunkan tingkat kejadian
infeksi gastrointestinal dan respirasi pada bayi. Walaupun sejumlah penelitian klinis
randomisasi dan kohort sudah menyimpulkan bahwa pemberian ASI pada bayi premature
mempunyai efek protektif terhadap infeksi, meta-analisa dari 9 penelitian (6 cohort dan 3
penelitian klinis randomisasi di India) gagal untuk menunjukkan keuntungan pemberian ASI.
Penulis meyakini bahwa terdapat celah metodlogis pada semua penelitian kohort tersebut,
termasuk rancangan penelitian yang buruk, jumlah sampel yang tidak mencukupi, kegagalan
untuk mengatasi bias, kegagalan untuk menyingkirkan efek yang berhubungan dengan
metode pemberian ASI dan variable sosiodemografis lainnya. Selain itu, penjelasan dari
pemberian ASI juga tidak sesuai di penelitian lainnya. Hal yang perlu diingat bahwa
necrotizing enterocolitis diekslusikan dari tinjauan sistematik ini.
Sejumlah praktik juga menyediakan data terkait penurunan kolonisasi dari neonates yang
sakit berat terhadap pathogen nosocomial atau modifikasi resiko dari perkembangan penyakit
pada infeksi nosocomial. Praktik khusus yang bisa menyediakan keuntungan untuk pasien
termasuk (1) vaksinasi yang sesuai untuk pelayan kesehatan (Cth, vaksin influenza dan
tetanus toksoid untuk mengurangi resiko paparan toksoid dipteri, dan acellular pertussis), (2)
melakukan penelitian kohort untuk situasi kejadian luar biasa; dan (3) menggunakan panduan
untuk mengidentifiksi pengunjung yang sakit atau terinfeksi.
Penggunaan dan penyalahgunaan Antibiotik
Penggunaan dan penyalahgunaan antibiotic bisa berhubungan dengan perkembangan
microflora neonates dan perkembangan dari resistensi antibiotic. Hal ini menjadi masalah
tertentu di NICU, dimana populasi ini rentan terhadap kondisi medis tertentu dan
membutuhkan penggunaan antbiotik berkepanjangan, perawatan yang lebih lama, kondisi
yang terlalu berat, dan kontak berkelanjutan terhadap intervensi tertentu. Resistensi
antimikroba dapat bersifat intrinsic (dapat terjadi tanpa paparan dari obat antimikroba) atau
didapatkan. Contoh dari resistensi intrinsic adalah resistensi dari organisme Gram negative
terhadap vancomycin. Resistensi antimikroba yang didapat bisa terjadi karena paparan obat
antimikroba, seperti yang terjadi pada methicillin-resistant Staphylococcus aureus dan b-
lactamse spectrum luas (ESBL). Pola resisten ini terjadi karena adaptasi dari bakteri terhadap
paparan antibiotic. Penggunaan berkelanjutan dari obat antibiotic sering dianjurkan sebagai
penaganan NICU, namun jarang dipraktikkan. Sifat penyakit pasien di NICU yang tergolong
berat membutuhkan pemberian antibiotic yang sering dan berkepanjangan. Penggunaan
antibiotic bertahan di NICU dapat membatasi penggunaan antibiotic terhadap situasi tertentu,
seperti infeksi bakteri, dan bisa dihentikan ketika infeksi bakteri sudah teratasi.
Mengganti antibiotic yang diberikan ke antibiotic dengan pektrum terdekat berdasarkan tes
resistensi dan pemberian harus diberikan dengan durasi yang sesuai. Walaupun situasi klinis
sangat beraga,; prinsip pemberian ini tetap konsisten, prinsip ini juga sesuai jika kita
mempertimbangkan potensi dari beberapa obat antibiotic yang diberikan sehingga
menyebabkan resistensi. ESBL-producing organism )terutama obat Gram-negatif) sering
terjadi di NICU karena pemberian antibiotic sefalosporin generasi ketiga dan obat antibiotic
b-laktam lainnya. Membatasi penggunaan dari sefalosproin generasi ketiga dan penggunaan
obat antbiotik lainnya, seperti aminoglycoside untuk terapi empiris, juga dihubungkan dengan
penurunan resistensi, termasuk pada kasus ESBL producing organism. Praktik control infeksi
yang baik juga memainkan peran penitng dalam mengurangi transmisi horizontal dari bakteri
yang resisten terhadap antibiotic.

Infectious Disease Society of America dan Society for Healthcare Epidemiology of America
sudah mengembangkan panduan untuk “Antimicrobial Stewardship” dengan tujuan
mengurangi resistensi antimikroba. Panduan ini dirancang untuk mengubah program
pragmatic yang juga meningkatkan control dari resistensi antibiotic (Lihat Tabel 1 untuk
tingat dari bukti penelitian). Strategi yang bisa membantu pelayanan NICU termasuk: (1)
pembatasan penggunaan antimikroba oleh dokter dan memberikan feedback; (2) pembatasan
formula dan kebutuhan awal untuk pemilihan obat antimikroba; (3) edukasi terhadap dokter
dan perawata terkait peran dari penggunaan antimikroba dan perkembangan resistensinya; (4)
perkembangan dari panduan/jalur dari kondisi tertentu pada pasien; (5) bentuk pemberian
obat antimikroba; (6) rencana tertentu untuk penggunaan obat (spectrum luas atau tidak dari
obat antibiotic) atau penurunan (mengurangi pemberian jika tidak dibutuhkan dari obat
antimikroba). (7) optimalisasi dosis berdasarkan karakteristik pasien (cth berat badan, status
fungsi ginjal, interaksi antara obat); dan (8) mengganti obat parenteral menjadi oral jika
dibutuhkan dan bisa dikonsumsi pasien. Data masih belum cukup untuk menyarakan siklus
pemberian antimikroba dan penggunaan rutin terapi kombinasi untuk mencegah terjadinya
perkembangan resistensi, naun kombinasi antimikroba bisa berperan untuk mencegah
terjadinya resistensi dalam siatuasi tertentu.

Kesimpulan
Infeksi nosocomial merupakan masalah yang sangat penting untuk tingkat morbiditas
kesehatan pada kelompok yang rentan terutama bayi. Rencana epidemiologi dan strategi
tertentu dapat mengurangi tingkat infeksi ini; namun penerapan dari strategi ini yang kurang
dapat menyebabkan infeksi di NICU, sehingga membutuhkan tim yang sesuai dan usaha dari
setiap individu yang berperan dalam perawatan. Setiap bagian dari pelayanan kesehatan harus
memahami perannya dan berkeinginan untuk mengubah kebiasaan yang sesuai dengan
praktik control infeksi. Jika diterapkan, banyak bayi yang bisa diselamatkan dengan
penggunaan teknologi abad 21 dengan prosedur minimalis-seperti pelayanan dengan cara
mencuci tangan terlebih dahulu. Pemahaman tentang hal ini sangat penting di pelayanan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai