Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sembilan tahun silam PT total Optima Prakarsa (TOP) di dirikan pada
tanggal 28 Desember 2010. Kegiatan yang di lakukan di PT. Total Optima
Prakarsa dimulai dari pengupasan top soil, pengeboran lubang ledak,
peledakan, pemecah batu (breaker), pemuatan sampai pengangkutan, crushing
plant, stockpile dan penyiraman jalan tambang.
PT. Total Optima Prakarsa merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang penambangan batu Granit dengan menggunakan
metode tambang terbuka (Surface mining) dengan sistem Quarry mineyang
mana dalam pembongkaran material utama (batu Granit) tersebut
menggunakan peledakan (Blasting), ditambah dengan alat mesin pemecah
batu (stone machine crusher). Perusahaan inimemiliki sasaran produksi
±18.000 ton/bulan dengan luas area perusahaan 12,65 Ha sedangkan lahan
yang akan digunakan untuk area blok penambangan adalah seluas 7,10 Ha dan
sisanya untuk sarana dan prasarana fasilitas pendukung tambang lainnya.
Untuk mempermudah proses pekerjaan dilapangan, perusahaan ini
mengoperasikan beberpa jenis alat berat yang menunjang, mulai dari
pekerjaan pembersihan lahan sampai pendistribusian. Untuk pendistribusian
baik di area tambang maupun sampai penjualan, perusahaan ini
mengoperasikan beberapa jenis dumptruk dengan beberapa spesifikasi yang
berbeda Kerja dumptruk yang terhambat sangat berpengaruh pada pencapaian
jumlah produksi yang diharapkan. Guna menghindari dan mengatasi
keterlambatan, perlu adanya pengkajian yang baik mengenai menejemen alat
berat ini, baik sebelum ataupun sesudah pengoperasian guna meminimalisir
biaya pengeluaran.

1
1.2 Tujuan praktek kerja lapangan III
1) Tujuan Umum
Tujuan umun dalam praktik kerja lapangan di PT. Total Optima Prakarsa
yakni:
a. Mempelajari sejarah singkat mengenai PT. Total Optima Prakarsa
yang bergelut dibidang pertambangan khususnya batu granit
b. Mengetahui secara keseluruhan mengenai proses pertambangan
batu granit di PT. Total Optima Prakarsa.
c. Mempelajari cara perawatan dump truck yang baik.

2) Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi pada dump
truck dan cara merawatnya.
1.3 Manfaat Praktek Kerja lapangan III

1.3.1 Penulis
- Penulis dapat mengetahui perbandingan antara teori yang didapat
dikampus dengan kenyataan yang berada dilapangan dalam hal ini
khususnya pola peledakan.
- Penulis dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang dunia kerja
yang akan dihadapi di masa yang akan datang
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk dilanjutkan ke
penelitian Tugas akhir

1.3.2 Instansi
- Laporan PKL dapat bermanfaat bagi mahasiswa baru dan menjadi audit
internal kualitas pengajar.
- Melihat sejauh mana penulis dapat menerapkan teori yang sudah
didapat dalam bangku kuliah
- Menjalin hubungan kerja sama antara pihak kampus dengan pihak
perusahaan.

1.3.3 Perusahaan
- Laporan PKL dapat menjadi audit internal perusahaan

2
- Menciptakan peluang kerja sama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat antara organisasi perusahaan
- Menjalin hubungan baik antara pihak perusahaan dan kampus

1.4. Metodelogi
Metodologi yang digunakan pada praktek kerja lapangan adalah field research
yaitu penelitian yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung
pada tempat penelitian untuk mendapatkan data-data yang akurat yaitu :
1. Studi Lapangan
Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan
sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap
kejadian - kejadian yang langsung (Bimo Walgito, 1987:54). Observasi yang
dilakukan yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data secara langsung terjun
ke lapangan untuk mengamati, mendengar, dan meneliti bagaimana prosedur
pelaksanaan penambangan granit yang dilakukan di PT. Total Optima Prakarsa.

2. Tahap Studi Literatur


Yaitu dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data yang berkaitan
dengan penelitian yang antara lain berasal dari, buku referensi dan data – data
lain hasil penelitian di PT. Total Optima Prakarsa.

1.5. Sistematika

Sistematika penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan dibuat sebagaiberikut:


1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN
a. Dosen penguji
b. Pembimbing industri, dosen pembimbing dan ketua jurusan teknik
pertambangan
3. RINGKASAN
4. KATA PENGANTAR
5. DAFTAR ISI
6. DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR TABEL

3
8. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan PKL.
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan III
- Penulis
- Instansi
- Perusahaan
1.4 Metodologi
1.5 Sistematika
1.6 Jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapangan III
9. BAB II GEOLOGI REGIONAL
10. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
3.2 Organisasi Perusahaan
3.3 Pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain
3.4 Proses pelaksanaan produksi perusahaan
11. BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN
4.1 Deskripsi Kegiatan
4.2 Hasil Kegiatan
12. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
13. DAFTAR PUSTAKA
14. LAMPIRAN
- Surat permohonan praktek kerja lapangan (PKL) dari Jurusan Teknik
Pertambangan
- Surat jawaban dari perusahaan
- Surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa telah
menyelesaikan praktek kerja lapangan (PKL)
- Gambar-gambar kegiatan produksi yang diperlukan

4
- Foto-foto kegiatan produksi yang dianggap perlu
- Laporan kegiatan harian
1.6 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan III

Tempat kegiatan Praktek Kerja Lapangan III dilakukan di PT. Total


Optima Prakarsa yang berlokasi di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh,
Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat selama 28 hari yaitu dari
tanggal 27 Maret 2018 sampai dengan 23 April 2018.

5
BAB II

GEOLOGI REGIONAL

2.1. Geologi Regional


Geologi Regional berdasarkan analisa dari peta Geologi lembar Singkawang
dengan Skala 1 : 250.000 yang di teliti oleh N. Suwarna (GRDC) dan R.P. Langford
(AGSO) 1993, maka kondisi Geologi Regional di daerah Penelitian dapat di uraikan Commented [T1]: masukan dalam daftar pustaka judul buku
nya apa ?
sebagai berikut:
Endapan Aluvial dan Rawa : Formasi ini mewakili bagian dari timur selatan
daerah penyelidikan. Pasir, kerikil dan bongkahan berasal dari batuan
malihan,batuan bersifat granit dan kuarsif lepas. Dibeberapa tempat ditemukan
lumpur pasir dan tanah liat mengandung lignit dan limonit. Batuan yang mengeras
juga ditemukan terletak diantara 40-50 m dari atas permukaan sungai sekarang.
Batuan-batuan tersebut terdapat terdapat sebagai endapan sungai, undak dan rawa.
Satuan alluvium ini merupakan endapan kuarter yang terdapat pada daerah-daerah
lembah dan dataran. Satuan ini terdiri dari lumpur, pasir, kerikil, dan sisa-sisa
tumbuhan.
Granodiorit Mensibau : singkapan satuan ini mendominasi barat daya daerah
penyelidkan. Intrusinya meliputi granodiorit, tonalit, diorit kuarsa, granit dan
monzonit yang sering terlihat terombak dan teralterasi. Satuan intrusi ini menjadi
bagian dan batolit Mempawah.
Batuan Gunung Api Raya : Andesit terubah, dasit, basal dengan gabungan antara
piroklastika andesitan dan dasitan, kaya klorit, epidot, sisipan tipis konglomerat, batu
pasir, batu lumpur.

6
Gambar 2.1Peta Geologi Lembar Singkawang

2.2. Geomorfologi
Geomorfologidaerah penelitian berupa perbukitan bergelombang lembah dan
dataran yang merupakan daerah dataran banjir dari daerah pantai dan sungai-sungai
besar, dicirikan dengan bentuk sungai berbentuk huruf “U” dari bermeander dengan
tingkat erosi yang sudah melemah.

7
Gambar 2.2Geomorfologi Daerah Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh,
Kabupaten Mempawah

2.3. Stratigrafi
Stratigrafi dari hasil pengamatan lapangan litologi daerah penelitian tersusun oleh
formasi - formasi, sebagai berikut (CV. Total Optima Prakarsa, 2010) :
Endapan Aluvial dan Rawa : formasi ini mewakili bagian dari timur selatan
daerah penyelidikan. Pasir, kerikil dan bongkahan berasal dari batuan
malihan,batuan bersifat granit dan kuarsif lepas. Dibeberapa tempat ditemukan
lumpur pasir dan tanah liat mengandung lignit dan limonit. Batuan yang mengeras
juga ditemukan terletak diantara 40-50 m dari atas permukaan sungai sekarang.
Batuan-batuan tersebut terdapat sebagai endapan sungai, undak dan rawa. Satuan
alluvium ini merupakan endapan kuarter yang terdapat pada daerah-daerah lembah
dan dataran. Satuan ini terdiri dari lumpur, pasir, kerikil, dan sisa-sisa tumbuhan.
Granodiorit Mensibau : intrusinya meliputi granodiorit, tonalit, diorit kuarsa,
granit dan monzonit yang sering terlihat terombak dan teralterasi. Satuan intrusi ini
menjadi bagian dan batolit mempawah.

8
Gambar 2.3Stratigrafi Regional Lembar Singkawang

9
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Perusahaan


Kabupaten Mempawah sebagai salah satu kabupaten yang terletak di
Provinsi Kalimantan Barat terus giat dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya dalam melakukan kegiatan pembangunan dari
berbagai sektor antara lain dari sektor pertambangan dan energi. Kabupaten
Mempawah merupakan daerah yang mempunyai kekayaan alam cukup
melimpah, sehingga perlunya pendayagunaan dari sumber daya alam tersebut
untuk kemakmuran masyarakat setempat dan oleh karena itu didirikannya PT.
Total Optima Prakarsa yang didirikanpada tanggal 28 Desember 2010 dengan
luas area 126.000 m2 di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh,
Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat oleh Bapak Sjamsiar
Achmat Bunjamin sebagai pencetus dan pendiri perusahaan.
CV. Total Optima Prakarsa bergerak di bidang pertambangan dan
pengolahan batu granit. Secara garis besar PT. Total Optima Prakarsa dalam
kegiatan produksinya terdiri dari 2 (dua) unit utama kegiatan, yaitu unit
penambangan di quarry dan unit pengolahan (crushing plant). Jenis produksi
dari kegiatan operasional pertambangan dan pengolahan batu granit CV. Total
Optima Prakarsa adalah berupa batu pecah (batu split). Jenis produksi hasil
tambang berupa Batu Split 1x2, Batu Split 1x1, Batu Split 0,5 dan Abu Batu.
CV. Total Optima Prakarsa kemudian resmi berubah menjadi PT. Total
Optima Prakarsa pada tanggal 4 Mei 2012 dan sekaligus serah terima jabatan
Direktur Utama yang diserahkan kepada Bapak Eddy Djony dan masih
menjabat hingga sekarang.

3.2. Organisasi Perusahaan

Tahapan kegiatan operasi produksi dalam kegiatan penambangan


batuan ini mempunyai tujuan menghasilkan produk material dengan sasaran
produksi yang optimal dimana dikategorikan sebagai sistem produksi. Sistem

10
ini memiliki salah satu karakteristik dibatasi oleh sumberdaya, ruang, waktu
dan finansial. Sistem ini melibatkan personil yang memilki latar belakang
yang berbeda-beda. Dengan adanya batasan tersebut maka sebagai
implikasinya dalam pengelolaan sistem ini dibutuhkan pengetahuan dan
kemampuan yang komprehensif dalam penanganannya. Maka dari itu
diperlukan aspek koordinasi dan pemeliharaan yang berkesinambungan dari
kebutuhan hubungan antar personil. Hal ini dinamakan dengan bagan
organisasi. Adapun bagan organisasi PT. Total Optima Prakarsa dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut:

Sumber: Data Pribadi 2018


Gambar 3.1Bagan Organisasi PT. Total Optima Prakarsa

3.2.1 Keterangan Struktur Organisasi PT. Total Optima Prakarsa


 Kepala Teknik Tambang (KTT)
Bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas penutupan lahan
pasca tambang berjalan dengan terarah sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun baik secara teknis maupun non teknis.

11
Memeriksa dan meyakinkan aktifitas penutupan tamabang berjalan
sesuai dengan perencanaan diantaranya menjamin keamanan area bekas
tambang serta melakukan pemantauan kestabilan fisik, pembongkaran
fasilitas penunjang tambang.Pemeliharaan reklamasi sampai dinyatakan
memenuhi kriteria berhasil oleh stakeholder.
 Kepala Divisi Operasional
 Mengatur sistem kerja
 Menyiapkan Standart Operasional Perusahaan (SOP)
 Mengawasi dan mengkoordinir secara langsung seluruh seluruh
kegiatan sehari – hari
 Membuat perencanaan produksi, mengawasi jalannya proses produksi,
dan bertanggungjawab atas kelancaran proses produksi.
 Membuat laporan berdasarkan informasi dari masing – masing
karyawan yang berada di bawah garis komando operasional.
 Dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada KTT.
 Kepala Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) & Lingkungan
 Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian
kecelakaan dan menganalisanya
 Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan
membuat Standart Operation Procedure (SOP) yang aman untuk
bekerja pada kegiatan tersebut.
 Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap seluruh pekerja.
 Mengkoordinir pertemuan – pertemuan keselamatan dan kesehatan
kerja.
 Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja.
 Bertanggungjawab terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan –
kegiatan pembinaan government dan industrial serta mempunyai
kewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan.
 Kepala Divisi Keuangan dan Administrasi
 Mengkordinir kecukupan seluruh aktivitas dan transaksi keuangan.

12
 Mengatur segala persiapan keadaan keuangan, mengawasi keefektifan
dan efisiensi, sistem informasi manajemen, metode, dan prosedurnya.
 Mengarsip semua dokumen yang menyangkut administrasi keuangan.
 Menganalisa usulan biaya dan mengatur pembiayaan pengadaan barang.
 Merencanakan dan mengendalikan arus kas.
 Mengusulkan prioritas pembayaran dan mencari alternatif pola
pembayaran.
 Menyediakan sarana administrasi, kebutuhan dana dan membuat
laporan akuntansi secara periodik.
 Kepala Divisi Logistik
 Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang
dari gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.
 Memberikan pengarahan kepada bagian gudang (staff), seperti
melaksanakan tata penyimpanan barang di gudang, menjaga keamanan,
kebersihan, dan ketertiban gudang serta melakukan stock opname
secara berkala sesuai yang telah ditetapkan.
 Mengumpulkan informasi tingkat persediaan (stock level)disetiap
tempat, melakukan stock opname secara berkala dan menganalisa
jumlah dan jenis persediaan barang di gudang untuk mengontrol akurasi
data persediaan dan tingkat persediaan yang sehat disetiap tempat.
 Memeriksa dan memonitor terus menerus hasil pelaksanaan tugas
bawahannya dan memberikan pengarahan kepada bawahannya.
 Mengajukan permintaan penambahan stock kepada pimpinan lapangan
(Kepal Teknik Tamabang). Menjamin kerjasama yang konstuktif
dengan bawahan, atasan, rekan kerja dan pihak luar yang relevan.
Dari sistem yang diterapkan tersebut maka akan tercipta suatu
manajemen dengan tingkat efisiensi yang tinggi dimana staff dan karyawan
– karyawan akan selalu berpikir dan bertindak secara profesional demi
kepentingan perusahaan. Kedua unsur tersebut yaitu efisiensi dan
profesionalisme bisa menciptakan suatu sinergi dalam manajemen
operasional. Dengan dibentuknya garis dan staff ini maka pihakpemrakarsa

13
akan dapat merasakan beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut
:
 Adanya pembagian tugas yang jelas job description antar unit – unit
yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
 Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang
oleh segenap unit yang ada didalam organisasi.
 Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda – beda dari unit – unit
organisasi yang memungkinkan dikembangkannya spesialisasi
keahlian.
 Adanya ahli –ahli dalam staff akan menghasilkan pekerjaan yang lebih
baik.
 Disiplin para anggota organisasi tinggi, karena tugas yang dilaksanakan
oleh unit organisasi sesuai dengan bidang keahlian, pendidikan dan
penggalamannya.
 Staff dan karyawan akan loyal keperusahaan, sehingga bisa
meminimalakan keluar masuknya karyawan dimana mereka merasa
selalu terjamin kehidupan dan kesejahteraannya.
 Memudahkan pemantauan dan pengawasan terhadap kinerja kerja pada
setiap unit – unit yang kurang berfungsi untuk dievaluasi diambil suatu
tindakan/keputusan agar dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
seluruhnya.
3.3. Pelaksanaan Disiplin Kerja dan lain-lain

Selain itupelaksanaan disiplin kerja di PT. Total Optima Prakarsa


berupa jadwal kerja seperti di bawah ini :

14
Tabel 3.1
Jadwal Kerja di PT. Total Optima Prakarsa
Senin – kamis Jum’at
Kegiatan Waktu (WIB) Waktu (WIB)
Masuk Kerja 08.00 08.00
Persiapan Kerja 07.30 - 08.00 07.30 – 08.00
Kerja Produktif 08.00 – 12.00 08.00 – 11.00
Isoma 12.00 – 13.00 11.00 – 13.00
Kerja Produktif 13.00 – 16.00 13.00 – 16.00
Pulang 16.00 16.00

Keterangan Jam Kerja Produksi

1. Jam kerja efektif perusahaan ditetapkan 8 jam setiap hari senin sampai
jum’at dengan setiap hari jam kerja hanya 1 shift.
2. Jam masuk kerja adalah jam 08.00 WIB dan jam pulang adalah jam 16.00
WIB setiap harinya.
3. Waktu istirahat pada hari Senin – kamis ditetapkan selama 1 jam yaitu pada
pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB untuk.
4. Waktu istirahat pada hari Jum’at adalah selama 120 menit, yaitu pada pukul
11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Adapun waktu operasional kerja di PT. Total Optima Prakarsa adalah 8
jam setiap hari senin sampai jum’at sehingga dalam waktu 1 (satu) minggu
terdapat 5 hari kerja (42 jam). Sedangkan karyawan yang masuk pada hari minggu
maupun libur nasional lainnya dihitung jam kerja lembur dan diatur oleh pihak
manajemen perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Jumlah shift kerja yang
diterapkan adalah 1 (satu) shift kerja, ini juga dikarenakan untuk mengurangi
tingkat kebisingan dan polusi udara yang dapat mengakibatkan terganggunya
kenyamanan masyarakat setempat yang berada di sekitar lokasi usaha tambang.

Jam Kerja Dan Waktu Istirahat Divisi Lain

1. Staff dan KA. Keuangan Adminitrasi dan mulai pukul 08.00 WIB sampai
jam 16.00 WIB.Waktu istirahat mulai pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB.
Hari Jumat waktu istirahat mulai pukul 11.00 WIB sampai 13.00 WIB.

15
2. Staff dan KA. Divisi K3 dan Lingkungan mulai pukul 08.00 WIB sampai
jam 16.00 WIB. Waktu istirahat mulai pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB.
3. Staff dan KA. Divisi Operasional mulai pukul 08.00 WIB sampai jam 16.00
WIB. Waktu istirahat mulai pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB. Dengan
hanya menggunakan 1 Shift.
4. Staff dan KA. Divisi Logistik mulai pukul 08.00 WIB sampai jam 16.00
WIB. Waktu istirahat mulai pukul 12.00 WIB sampai jam 13.00 WIB.

Keterangan Waktu Ibadah

Pada hari Jum’at waktu istirahat diperpanjang menjadi 120 menit terhitung
dari Pukul 11.00 WIB - 13.00 WIB.Bertujuan untuk persiapan dan pelaksanaan
Sholat Jum’at bagi pemeluk Agama Islam.

3.4. Proses Pelaksana Produksi Perusahaan


Dalam proses kegiatan produksi pertambangan material Batu Granit yang
dikerjakan PT. Total Optima Prakarsa (PT. TOP) meliputipembersihan lahan
(land clearing), pengupasan tanah penutup (over burden removal ), pemboran,
peledakan, pemecahan (breaker) batuan, pemuatan(hauling), pengangkutan
(loading), pengecilan ukuran batu granit (crushing plant),stockpile, pemasaran
(market).Proses pelaksanaan produksiPT. Anugrah Bumi Perdana site Air Upas
adalah sebagai berikut:
3.4.1 Pembersihan Lahan (Land Clearing)

Pembersihan lahan dilakukan untuk membersihkan area penambangan dari

pepohonan dan semak belukar yang berada di atas area penambangan.

Kegiatan ini menggunakan alat wheel loadertipe CAT 928F dengan cara

kerja alat menggusur semak belukar dan menumbangkan pohon.

16
Gambar 3.2Wheel LoaderCAT 928F

3.4.2 Pemboran Lubang Ledak dan Penentuan Pola

Kegiatan pemboran lubang ledak merupakan suatu kegiatan yang


sangat penting sebelum kegiatan pengisian bahan peledak.Kegiatan
pengeboran ini dilakukan bertujuan untuk membuat sejumlah lubang
ledak.Kegiatan pengeboran ini dilakukan dengan menempatkan lubang-
lubang ledak secara sistematis.Pengeboran lubang ledak di PT. Total
Optima Prakarsa itu sendiri menggunakan alat bor JUNJIN JD-800 dengan
Mata bor Roat Bit Mitsubishi. Pola pengeboran yang digunakan adalah
Staggered atau Zig-Zag yang dimana pola ini penempatan lubang ledak
pada baris yang berurutan dan tidak saling sejajar.

17
Gambar 3.3Alat Bor JUNJIN JD-800

Gambar 3.4Mata Bor Road Bit Mitsubishi

18
3.4.3 Peledakan (Blasting)

Adapun kegiatan peledakan di PT. Total Optima Prakarsa di


lakukan untuk memaksimalkan keberhasilan produksi dan mempermudah
pengambilan material batu granit agar tercapainya target produksi yang
lebih baik.
Peledakan yang dilakukan di PT. Total Optima Prakarsa
menggunakan cara elektrik atau memanfaatkan arus listrik dan bahan
peledak yang digunakan adalah ANFO, Power Gell dan Detonator.

Gambar 3.5Peledakan (Blasting)


3.4.4 Pemecah Batuan (Breaker)

Di samping excavator, salah satu perlengkapan vital yang


menentukan tingginya tingkat produktivitas mesin-mesin di PT. Total
Optima Prakarsa adalah alat pemecah (breaker). Alat pemecah (breaker)
digunakan dengan cara dipasangkan pada lengan excavatorCAT 320D
200PC sebagai pengganti bucket.
Alat pemecah batu (breaker) di PT. Total Optima Prakarsa
digunakan untuk mengurangi ukuran batuan, terutama batuan hasil ledakan
yang berukuran lebih dari (+) 800 mm (over size) sehingga mencadi ukuran
kurang dari (-) 800 mm. Batuan Granityang berukuran + 800 mm (over size)
apabila ditumpahkan oleh dump truck FUSO MITSUBISHI 4X2 220PS ke
hopper tidak akan bisa lolos dari lubang hopper.

19
Gambar 3.6Pemecahan Batuan (breaker)

3.4.5 Pemuatan (Loading) Batu Granit

Proses Pemuatan (loading) batu granit di Front Penambangan


dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat berat excavator CAT 320D
200PC yang mempunyai kapasitas bucket 1 m3. Excavator CAT 320D
200PC akan memuatkan material batu granit ke dump truck FUSO
MITSUBISHI 4x2 220PS.

Gambar 3.7Pemuatan (loading)

20
3.4.6 Pengangkutan (Hauling) Batu Granit

Setelah dilakukannya pemuatan maka proses selanjutnya adalah


dilakukannya pengangkutan, batu granit diangkut dengan menggunakan
ton
dump truck FUSO MITSUBISHI 4x2 220PS dengan kapasitas 10 /m3
menuju hopper.

Gambar 3.8Pengangkutan (hauling)

3.4.7 Pengecilan Ukuran Batu Granit (Crushing Plant)

Material dari front penambangan akan dilakukan pengecilan ukuran


di crushing plant secara mekanis dengan alat penghancur jaw crusher
primer,jaw crusher sekunder dan jaw crusher tersier yang bertujuan
mengecilkan ukuran material batuan granit. Setelah batuan granit di
hancurkan dengan menggunakan jaw crusher kemudian batuan granit
tersebut akan di screening 1dengan ukuran saringan 33 mm dan screening 2
dengan ukuran saringan 24 mm, 10 mm dan 5 mm. Material batu granit
yang lolos saringan 33 mm dan tertahan di saringan 24 mm akan menjadi
batuan 1x2, material batu granit yang lolos saringan 24 mm dan tertahan di
saringan 10 mm akan menjadi batuan 1x1, material batu granit yang lolos
saringan 10 mm dan tertahan di saringan 5 mm akan menjadi batuan 0,5 dan
untuk material batu granit yang lolos ayakan 5 mm akan menjadi debu batu.

21
Gambar 3.9Crushing Plant
3.4.8 Stockpile
Setelah material batu granit di crushing dan screenig di crushing
plant maka material batu granit tersebut akan langsung menuju ke stockpile
dan dipisah berdasarkan ukurannya.Stockpile merupakan tempat
penyimpanan dan penyeragaman material Batu Granit yang sudah di
crushing dan screening.

Gambar 3.10Stockpile
3.4.9 Pemasaran (Market)
Kegiatan penambangan batu granit di PT. Total Optima Prakarsa
ini dipasarkan untuk dijual kepada umum baik untuk konstuksi bangunan
maupun proyek jalan. Adapun harga-harga Batu Granit untuk setiap
ukurannya adalah untuk ukuran 1x2 seharga Rp.100.000/m3, untuk ukuran
1x1 adalah Rp.150.000/m3, untuk ukuran 0,5 adalah Rp.175.000/m3 dan

22
untuk Debu Batu adalah Rp.85.000/m3. Untuk pemuatan produk ke dump
truck (pelanggan) akan dibantu oleh wheel loader CAT 937H.

Gambar 3.11 Proses Pemuatan Produk ke Dump


Truck (Pelanggan)

3.4.10 Perbaikan dan Perawatan Jalan Tambang


Kegiatan perbaikan dan perwatan jalan tambang di PT. Total
Optima Prakarsa mencakup semua akses jalan tambang yang ada, yaitu
jalan hauling, jalan akses masuk front penambangan, maupun jalan di area
perkantoran.Kegiatan perbaikan jalan yaitu menimbun dan menutupi
lubang yang ada dijalan tambang. Kegiatan perawatan jalan yaitu
penyiraman jalan tambang dengan air secara rutin jika kondisi panas dan
jalan berdebu. Alat yang digunakan dalam perawatan jalan tambang adalah
mobil water tank MITSUBISHI HD 125PS modifikasi dengan muatan air
8000 liter.

Gambar 3.12Penyiraman Jalan Tambang

23
BAB IV

DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN

4.1. Deskripsi kegiatan


Adapun kegiatan yang kami amati selama praktek kerja lapangan
(PKL) III pada PT. Total Optima Prakarsa adalah manajemen alat angkut
dump truck yang mulai kerja dari jam 08.00-16.00 . Sebelum dilakukannya
kegiatan alat angkut para operator dump truck setiap hari pada pukul 07.30
terlebih dahulu absen di kantor untuk mengetahui siapa saja yang hadir di
perusahaan untuk melakukan pekerjaan nya dan setelah absen masih ada
waktu kurang lebih 25 menit sampai pukul 08.00 untuk para operator dump
truck mengecek dump truck nya masing-masing mulai dari mengecek
ban,minyak, oli dan rem. setelah semuanya sudah dicek para operator mulai
melakukan pekerjaannyamasing-masing pada pukul 08.00 untuk kegiatan
produksi di perusahaan.
Dump truck yang digunakan di perusahaan mempunyai beberapa tipe
yaitu mitshubishi center a dt 125 sebanyak 3 unit dengan kapasitas bak 6 ton,
fuso 190 sebanyak 3 unit dengan kapasitas bak 8 ton, fuso 8 dc 9 sebanyak 3
unit dengan kapasitas bak 12 ton.
Unruk meminimalkan kerusakan yang terjadi pada dump truck maka
para mekanik membuat jadwal perawatan dump truck agar tidak
mempengaruhi hasil produksi.
4.2. Hasil Kegiatan
Adapun jadwal perawatan dump truck setiap minggu sebagai berikut:
Tabel 1.4 jadwal perawatan dump truck setiap minggu
No Jenis dump truck Tanggal Perawatan
1 Mitshubishi Center a dt 125 4 maret – 9 maret 2019
2 Fuso 190 11 maret – 16 maret 2019
3 Fuso 8 dc 9 18 maret – 22 maret 2019
4 Mitsubhshi Center a dt 125 25 maret – 30 maret 2019
5 Fuso 190 1 april – 6 april 2019
6 Fuso 8 dc 9 8 april – 13 april 2019

24
Tabel diatas merupakan perawatan dump truck setiap minggu untuk
meminimalkan kerusakan dan tidak mempengaruhi hasil produksi.

Mitshubshi
no manajemen Fuso 190 Fuso 8 dc 9
center a dt 125
Kebutuhan
1 35 L/hari 35 L/hari 35 L/hari
solar
2 Ganti oli 25 hari sekali 25 hari sekali 25 hari sekali
3 Ganti ban 2 bulansekali 2 bulan sekali 2 bulan sekali
Efisiensi
4 0,81 0,81 0,81
pemakaian
Tabel 2.4 menajemen alat angkut dump truck

Dapat dilihat pada tabel diatas yang menjelaskan tentang manajemen alat
angkut dump truck. Mulai dari kebutuhan solar, ganti oli, ganti ban dan
efisiensi pemakaian.

25
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja lapangan kerja pekerja di PT. Total
Optima Prakarsa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dump truck adalah alat angkut yang berfungsi untuk mengangkut material dari
satu tempat ketempat lain dan untuk mempermudah pekerjaan agar cepat
selesai/tidak memakan waktu yang lebih lama.
2. Dump truck mitshubshi center a dt 125 mempunyai kapasitas sebanyak 6 ton dan
membutuhkanperawatan setiap minggu dan pengecekan setiap hari pada minyak
ban dan oli untuk meminimalkan kerusakan.
3. Dump truck fuso 190 mempunyai kapasitas sebanyak 8 ton dan membutuhkan
perawatan setiap minggu dan pengecekan setiap hari pada minyak oli dan ban
untuk meminimalkan kerusakan.
4. Dump truck fuso 8 dc 9 mempunyai kapasitas sebanyak 12 ton dan membutuhkan
perawatan setiap minggu dan pengecekan setiap hari pada minyak oli dan ban
untuk meminimalkan kerussakan.
5.2. Saran

Hasil pengamatan dilapangan maka penulis dapat memberikan saran yaitu:

1. Agar armada dump truck di perusahaan ditambah supaya produksi


mencapai target setiap harinya.
2. Para mekanik membuat jadwal perawatan rutin untuk meminimalkan
kerusakan yang terjadi pada dump truck.

26
Daftar pustaka

(Bimo Walgito, 1987:54).

LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai