1605131019 / TPJJ 4A
REKAYASA PONDASI
1
Pada tembok penahan tanah tipe gravitasi, maka dalam perencanaannya harus tidak
terjadi tegangan tarik pada setiap irisan badannya.
Mengingat bentuk dan ukuran badannya, lebih baik perhatikanlah hal – hal berikut ini
( lihat Gbr. 14.7 )
1. Pada umumnya lebar pelat lantai B dianggap antara 0,5H – 0,7H dari tinggi tembok
penahan.
2. Lebar bagian puncaknya B’ dianggap lebih dari 0,2 m dari titik pelaksanaan.
2
b). Berat sendiri dan tekanan tanah :
Apabila penampang dibagi menjadi beberapa penampang seperti pada Gbr. 14.9
dan berat sendiri tiap penampang ditetapkan sebagai W1 – W8 dan jarak mendatar dari titik A
ke pusat gaya berat masing – masing penampang ditetapkan berturut – turut sebagai I1 – I8,
maka hasilnya disusun seperti terlihat pada Tabel 14.3
3
Tabel 14.3 Momen terhadap titik A
i Wi li Wi . Ii
1 2,400 x 0,500 x 2,35 2,82 1,2 3,384
2 1,900 x 0,200 x 2,35 0,893 1,45 1,29485
3 0,500 x 0,200 x 1/2 x 2,35 0,1175 0,333 0,0391275
4 0,500 x 3,300 x 1/2 x 2,35 1,93875 0,833 1,61497875
5 0,300 x 3,300 x 2,35 2,3265 1,15 2,675475
6 1,100 x 3,300 x 1/2 x 2,35 4,26525 1,667 7,11017175
7 1,100 x 3,300 x 1/2 x 1,9 3,4485 2 7,0108005
8 1,100 x 0,550 x 1/2 x 1,9 0,57475 2,033 1,16846675
∑ 16,38425 24,29787025
Untuk tekanan tanah, koefisien tekanan tanah dicari dari gambar tekanan tanah
Terzaghi yang telah diuraikan pada Bab 2. ( Gbr. 2.28 )
Karena tekstur tanah dari tanah di permukaan belakang adalah ② seperti yang telah
diuraikan maka dengan membaca titik perpotongan ② dengan 1 : 2 maka didapatkan,
KH = 0,72 t/m3
4
KV = 0,35 t/m3
Seterusnya,
PV = KV . H2 = 0,35 . 4,552 = 3,62 t/m
2 2
PH = KH . H = 0,72 . 4,552 = 7,45 t/m
2
2 2
Titik kerja pada ketinggian H = 4,55 = 1,51 m dari dasar.
3 3
Akibatnya, eksentrisitas dari tengah – tengah alas ke titik kerja adalah sebagai berikut:
e = B – d = 2,40 - 1,08 = 0,12 m ˂ B = 0,4 m
2 2 6
Karena harga itu berada dalam daerah sepertiga lebar pelat lantai dasar dihitung dari tengah
nya maka kemantapan dapat terjamin.