Anda di halaman 1dari 1

A.

Penyimpanan
1. Apa sarana dan prasarana penyimpanan benih yang digunakan?
2. Berapa luas dan kapasitas ruang simpan (gudang) yang digunakan?
3. Bagaimana kondisi ruang simpan yang digunakan?
B. Pemasaran
1. Bagaimana cara/sistem pemasaran yang dilakukan?
2. Dimana saja wilayah pemasaran benih yang dilakukan?
3. Berapa harga benih per kg/per kemasan?

Jawab
A. Penyimpanan
Dalam proses penyimpanan benih padi, PT Pertani unit sleman menggunakan
sarana-prasarana yang beragam, seperti gudang simpan, karung 50 kg,kemasan 5 kg,
dan alas kayu. Setelah proses pengeringan, benih padi akan dimasukkan ke dalam
karung 50 kg dan disimpan dalam gudang penyimpanan. Gudang penyimpanan yang
digunakan di UPB sleman cabang yogyakarta seluas 16x30 meter2 dengan suhu
normal sekitar sekitar 26-30oC. Hal ini tidak pasti karena UPB sleman tidak memiliki
alat pengukur maupun pengatur suhu gudang. Kapansitas gudang tersebut dapat
menampung sekitar 200 ton benih padi dalam karung. Ketika sudah mulai muncul
kutu, maka gudang akan di fogging untuk membasmi kutu yang ada.
B. Pemasaran
Untuk wilayah pemasaran produk-produk PT Pertani mencakup seluruh
wilayah Indonesia. Dari wilayah jawa, sumatera, kalimantan, sulawesi, bali, dll.
Wilayah pemasaran akan disesuaikan dengan permintaan yang diterima PT Pertani.
Untuk harga produk benih padi PT Pertani yang dipasarkan akan disesuaikan dengan
kelas-kelas benih yang di produksi. Kelas benih terendah, yaitu unggul dijual seharga
Rp10.000 per kemasan 5 Kg. Untuk kelas super dijual dengan harga Rp11.500 per
kemasan 5 Kg. Sedangkan kelas paling tinggi yaitu prima dijual dengan harga
Rp14.000-Rp15.000 per kemasan 5 Kg.
Mekanisme pemesanan benih padi di PT Pertani dibagi menjadi 2, yaitu
pemesanan dalam satu wilayah dan pemesanan dari luar/antar wilayah. Apabila
dalam satu wilayah pemesanan dilakukan melalui kantor cabang yang ada di daerah
tersebut. Selanjutnya kantor cabang akan mengirimkan surat perihal pemesanan
benih padi kepada kantor wilayah. Kantor wilayah akan membuat surat penugasan
kepada unit tertentu untuk mengirimkan benih kepada pemesan. Sedangkan apabila
pemesanan benih dilakukan antar wilayah, maka prosesnya akan lebih banyak.
Pemesanan dilakukan melalui kantor cabang di daerah tertentu. Selanjutnya kantor
cabang akan mengirimkan surat kepada kantor wilayah perihal pemesanan benih.
Setelah itu kantor wilayah akan membuat surat perihal pemesanan kepada kantor
pusat. Surat tersebut harus mengetahui kepala bagian produksi, kepala bidang
perbenihan, dan diektur utama. Selanjutnya kantor pusat akan menugaskan kantor
wilayah tertentu untuk mengirim benih ke wilayah pemesanan. Kantor wilayah akan
menugaskan kantor cabang untuk membuat surat penugasan kepada unit
dibawahnya untuk mengirimkan pesanan benih kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai