Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN ANDALIMAN

(Zanthoxylum acanthopodium DC.)


(Kasus: Hasil Produksi Nagori Raya Huluan Kec. Dolok Masagal
Kab. Simalungun)

Richardo F. Napitupulu *), Thomson Sebayang**), Luhut Sihombing**)

*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara


Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A Sofyan
No. 3 Medan, No. Hp: 085261505423, E-mail: richardonapitupulu7@gmail.com
**) Staf Pengajar Program Studi Agribsinis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan produksi dan produktivitas usahatani
andaliman di daerah penelitian dan menganalisis faktor-faktor apa yang
mempengaruhi produksi usahatani andaliman di daerah penelitian. Menjelaskan
pendapatan usahatani andaliman di daerah penelitian dan menganalis faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi pendapatan usahatani andaliman di daerah
penelitian. Menguraikan pola saluran dan margin pemasaran andaliman di daerah
penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, analisis
fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis regresi linear berganda. Data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa produksi rata-rata andaliman per petani di
daerah penelitian ialah 3.172 kg per tahun dan produktivitas sebesar 8.001 Kg /Ha
per tahun. Produksi dan produktivitas ini sudah tergolong tinggi. Secara serempak
faktor populasi tanaman andaliman, jumlah pupuk, pengalaman betani dan tenaga
kerja berpengaruh nyata terhadap produksi andaliman, namun secara parsial
jumlah pupuk yang tidak berpengaruh nyata. Pendapatan rata-rata usahatani
andaliman per petani dalam 1 (satu) bulan di daerah penelitian tergolong tinggi.
Secara serempak faktor biaya tenaga kerja, produktivitas andaliman dan biaya
penyusutan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani andaliman, namun
secara parsial produktivitas andaliman dan biaya penyusutan tidak berpengaruh
nyata. Pola saluran pemasaran andaliman di Nagori Raya Huluan, Kec. Dolok
Masagal, Kab. Simalungun terdiri dari 2 saluran yaitu: Saluran I : Petani – Agen –
Pedagang Pengecer – Konsumen, Saluran II : Petani – Pedagang Pengumpul–
Pedagang Pengecer – Konsumen. Share margin petani pada saluran pemasaran I
adalah lebih kecil dari saluran pemasaran II. Saluran pemasaran II lebih efisien.

Kata Kunci: Andaliman, Produksi, Produktivitas, Pemasaran, Pendapatan

ABSTRACT
RICHARDO F. NAPITUPULU (130304121): Analysis of Farming and Marketing
of Andaliman conducted in Nagori Raya Huluan Kab. Dolok Masagal Kab
Simalungun by Bapak Ir.Thomson Sebayang, M.T and Bapak Ir. Luhut Sihombing
MP.

The objective of the study was to explain the production and productivity of
farming andaliman in the study area and to analyze what factors influenced the
production of andaliman farming in the study area are. Describing the income of
farm andaliman in the research area and analyzing what factors influence the
income of farming andaliman in the research area are. Describing the channel
pattern and marketing margins of andaliman in the research area.

The research method used is descriptive analysis method, analysis of Cobb-


Douglas production function and multiple linear regression analysis. The data
used are primary and secondary data.

The research result concludes that the average production of andaliman in


research area is 3,172 kg/ year and productivity is 8.001 kg/ha/year. Either
production or productivity are already high. Simultaneously factors of plant
population andaliman, the amount of fertilizer, experience betani and labor
significantly affect the production of andaliman, but partially the amount of
fertilizer that has no significant effect. The average income of farming andaliman
in 1 (one) month in research area is high. Simultaneously, labor cost factor,
productivity and cost of shrinking have a significant effect to farmer income
andaliman, but partially productivity and depreciation cost do not have the real
effect. Pattern of marketing channels andaliman in Nagori Raya Huluan, Kec.
Dolok Masagal, Kab. Simalungun consists of 2 channels: Channel I: Farmer -
Agent - Retailer - Consumer, Channel II: Farmers - Retailer Traders - Retailers -
Consumers. Share margin farmer on marketing channel I is smaller than
marketing channel II. Marketing channel II is more efficient.

Keywords: Andaliman, Production, Productivity, Marketing, Revenue

PENDAHULUAN

Latar belakang
Indonesia kaya dengan rempah rempah, salah satu rempah yang mempunyai
flavor disukai, asli Indonesia dan sering digunakan untuk pengobatan tradisional,
yaitu andaliman (Zanthoxylum acanthopodium). Ada 549 spesies Zanthoxylum
tersebar luas diseluruh dunia terutama didaerah bersuhu tropis, oleh karena itu
senyawa yang dikandung bervariasi. Beberapa khasiat andaliman yaitu untuk
pengobatan tradisional bagi orang sakit, sebagai peningkat nafsu makan, juga
sering digunakan oleh orang Batak untuk menyembuhkan sakit kepala. Andaliman
dapat digunakan sebagai aditif pangan fungsional, dapat digunakan sebagai
pengawet pada masakan karena kandungan senyawa anti mikroba, antioksidan
dan juga dapat berperan sebagai anti bakteri dan anti jamur (Warta, 2015).

Publikasi tentang aspek budidaya tanaman ini masih terbatas dan tanamannya juga
kurang dikenal. Bahkan orang Batak banyak yang tidak mengenal tanaman ini,
karena tidak dibudidayakan secara luas dan khusus. Andaliman di Indonesia
sementara ini ditemui hanya pada daerah tertentu di Provinsi Sumatera Utara.
Oleh karenanya upaya menggali teknik budidayanya perlu mendapatkan
perhatian. Salah satu aspek budidaya yang perlu dipelajari adalah perbanyakan
bibit liar dalam perbanyakan tanaman andaliman, karena bijinya sulit
berkecambah. Ini menjadi salah satu hambatan bagi kebanyakan petani untuk
memperbanyaknya dan membudidayakannya (Siregar, 2013).

Andaliman banyak dijumpai di pegunungan di sekitar kawasan Danau Toba,


Sumatera Utara. Sebagian besar andaliman ditemukan tumbuh subur di pinggiran
hutan dengan dinaungi tumbuhan kemenyan dan dijumpaii di kaki gunung. Di
Sumatera Utara andaliman dapat di jumpai di Kabupaten Simalungun yakni di
Kecamatan Dolok Masagal, Kabupaten Tapanuli Utara yakni di Kecamatan
Adiankoting, Kabupaten Toba Samosir yakni di Kecamatan Habinsaran dan
Kecamatan Parsoburan, Kabupaten Dairi yakni di Kecamatan Sumbul.

Nagori Raya Huluan Kecamatan Dolok Masagal Kabupaten Simalungun


merupakan sentra penghasil andaliman. Andaliman merupakan salah satu produk
unggulan dari nagori ini. Nagori ini juga salah satu penghasil sekaligus pemasok
andaliman di Sumatera Utara dan kota-kota besar di Indonesia.

Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah penelitian ini
diidentifikasikan sebagai berikut:
1) Bagaimana produksi dan produktivitas usahatani andaliman di daerah
penelitian?
2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi usahatani andaliman di daerah
penelitian?
3) Bagaimana pendapatan usahatani andaliman di daerah penelitian?
4) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usahatani andaliman di
daerah penelitian?
5) Bagaimana pola saluran dan margin pemasaran andaliman di daerah
penelitian?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk menjelaskan produksi dan produktivitas usahatani andaliman di daerah
penelitian.
2) Untuk menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi usahatani
andaliman di daerah penelitian
3) Untuk menjelaskan pendapatan usahatani andaliman di daerah penelitian.
4) Untuk menganalis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan
usahatani andaliman di daerah penelitian.
5) Untuk menguraikan pola saluran dan margin pemasaran andaliman di daerah
penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori

Teori Usahatani
Usahatani merupakan suatu kegiatan produksi dimana peranan input (faktor
produksi atau korbanan produksi) dalam menghasilkan output (hasil atau
produksi) menjadi perhatian yang utama. Peranan input bukan saja dilihat dari
macam atau ketersediaannya dalam waktu yang tepat, tetap dapat juga dilihat dari
segi efisiensi penggunaan faktor tersebut (Tohir, 1991).

Teori Produksi
Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-
kekuatan input, sumber daya atau jasa-jasa produksi dalam pembuatan suatu
barang dan jasa (output atau produk). Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk
menghasilkan barang-barang produksi yang dijual. Biaya produksi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu: biaya tetap (FC) dan biaya variable (VC). Jadi dapat
diformulasikan sebagai berikut : TC = TFC + TVC (Nuraini, 2001).

Teori Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting setelah selesainya proses
produksi pertanian. Kondisi pemasaran menimbulkan suatu siklus atau lingkaran
pasar suatu komoditas. Bila pemasarannya tidak lancar dan tidak memberikan
harga yang layak bagi petani maka kondisi ini akan mempengaruhi motivasi
petani. Bila pemasaran tidak baik mungkin disebabkan oleh karena daerah
produsen terisolasi, tidak ada pasar, rantai pemasaran terlalu panjang, atau hanya
ada satu pembeli (Daniel, 2002).

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian


Penentuan daerah penelitian dilakukan secara metode purposive, artinya
penentuan daerah dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan tertentu. Nagori
Raya Huluan Kecamatan Dolok Masagal Kabupaten Simalungun dipilih sebagai
lokasi penelitian berdasarkan informasi yang diperoleh dari media sosial diperkuat
dengan hasil pra survey oleh peneliti serta informasi dari kantor Kepala Nagori
bahwa Nagori Raya Huluan merupakan salah satu sentra produksi andaliman di
Kabupaten Simalungun..

Metode Penentuan Sampel


Penentuan jumlah sampel petani pada penelitian ini dapat dihitung dengan
rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel untuk petani andaliman di
Nagori Raya Huluan yang akan diteliti adalah 45 sampel dengan taraf kesalahan
yaitu (e) = 10%.
Dalam menentukan sampel pelaku/lembaga pemasaran di luar petani
digunakan teknik pengumpulan sampel Snowball Sampling yaitu teknik
penentuan sampel dimana kondisi populasi yang akan diteliti tidak diketahui.
Snowball Sampling merupakan teknik penentuan yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar (Sujarweni, 2014).
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
sekunder. Data primer yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan dan
wawancara langsung dengan petani responden dengan mengajukan pertanyaan
yang dibuat dalam bentuk kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai instansi terkait,
seperti Pemerintah Daerah di lokasi penelitian. Selain itu, data-data pendukung
lainnya juga diperoleh melalui internet, literatur dan jurnal yang relevan dengan
penelitian ini.

Metode Analisis Data


Untuk hipotesis (1), yaitu untuk menjelaskan produksi dan produktivitas
usahatani andaliman di daerah penelitian dianalisis secara deskriptif. Menurut
Husein Umar (1999) produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumberdaya yang digunakan
(input). Produktivitas digunakan sebagai pengukur seberapa baik sumber daya
yang digunakan di dalam sebuah usahatani. Berdasarkan pengertian di atas, maka
dapat diturunkan rumus sebagai berikut:

Untuk hipotesis (2), yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi produksi


usahatani andaliman digunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas yang
dirumuskan sebagai berikut :

Y = bo X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 eu

Keterangan :
Y = Produksi (Ton)
X1 = Populasi (Pohon)
X2 = Jumlah Pupuk (Kg)
X3 = Pengalaman bertani (Tahun)
X4 = Jumlah Tenaga Kerja (HK)
bo = Variabel Intersep
e = Bilangan Natural (E = 2,7182)
u = Unsur Sisa (Galat)
b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi Masing-Masing Variabel
Untuk hipotesis (3), yaitu untuk menjelaskan pendapatan usahatani
andaliman di daerah penelitian di analisis secara deskriptif.
Menurut Soekartawi (2003), untuk menghitung pendapatan dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
Penerimaan :
TR= Y. Py
Keterangan :
TR = Total Penerimaan (Total Revenue) (Rp)
Y = Produksi yang diperoleh (kg)
Py = Harga jual (Rp/Kg)
Biaya Produksi :

TC= FC+VC
Keterangan :
TC = Total Biaya (Total Cost)(Rp)
FC = Biaya Tetap (Fixed Cost) (Rp)
VC = Biaya Variable (Variable Cost)(Rp)
Maka pendapatan dapat dihitung dengan rumus :

Pd = TR-TC

Keterangan :
Pd = Pendapatan usahatani andaliman (Rp)
TR = Total Penerimaan (Total Revenue) (Rp)
TC = Total Biaya (Total Cost) (Rp)
Untuk hipotesis (4), yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan usahatani andaliman digunakan analisis regresi linear berganda
dengan bantuan program komputer SPSS 23.0.
Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel
independen dan variabel dependen yang dirumuskan sebagai berikut :
Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + µi

Keterangan :
Y = Pendapatan Petani Usahatani andaliman (Rp/Ha)
bo = Konstanta
b1....b5 = Koefisien Regresi Untuk Masing-Masing Variabel
X1 = BiayaTenaga Kerja (Rp)
X2 = Produktivitas Andaliman (Kg/Ha)
X3 = Biaya Penyusutan (Rp)
µi = Koefisien Pengganggu
Untuk tujuan (5), yaitu mengetahui pola saluran pemasaran andaliman
digunakan pedekatan “Apa yang terjadi” dengan survei menelurusi komunikasi
mulai dari Farm gate sampai ke konsumen akhir. Peniliti memperlihatkan dan
mencatat semua kegiatan tataniaga yang terjadi baik dari kegiatan yang dilakukan
produsen sapai kegiatan yang dilakukan lembaga lembaga.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produksi dan Produktivitas Andaliman


Produksi andaliman merupakan buah andaliman yang diperoleh dari
kegiatan usahatani andaliman . Produktivitas andaliman dalam hal ini adalah hasil
panen buah andaliman (produksi) andaliman per satuan luas lahan yang digunakan
petani Pada Tabel berikut diketahui produksi dan produktivitas andaliman per
tahun untuk setiap petani maupun per hektar.

Tabel 1. Produksi dan Produktivitas Andaliman


Total Produksi (Kg)/ Produktivitas (Kg)
Lahan Frekuensi Luas Tahun /Ha/Tahun
No
(Ha) ( Orang) Lahan Rata- Rata- Standar
(Ha) Total
rata rata Deviasi
1 0,08- 0,3 16 3,20 24300 1519 7594 2677
2 0,31-0,6 24 11,06 88440 3685 7996 860
3 0,61-0,9 5 3,58 30000 6000 8380 1166
Total 45 17,84 142740
Rataan 0,40 3172 8001
Produktivitas andaliman diatas diperoleh dari populasi tanaman andaliman dalam
satu hektar sebanyak 728 pohon dengan rata-rata jarak tanam andaliman 4m x
4m. Dari populasi tersebut diperoleh dalam satu tahun satu pohon andaliman rata-
rata dapat menghasilkan 11 kg buah andaliman atau kurang lebih 0,5 kg dalam
setiap panen.

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Nyata Terhadap Produksi Andaliman


adalah Populasi Tanaman, Jumlah Pupuk , Pengalaman Bertani dan Jumlah
Tenaga Kerja
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana
variabel bebasnya yaitu Populasi tanaman (X1), Jumlah Pupuk (X2), Pengalaman
(X3) dan Jumlah Tenaga Kerja (X4). Dari variabel-variabel bebas tersebut akan
dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap produksi (variabel terikat).
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani andaliman
menggunakan fungsi cobb-Douglas
Coeffiicients Produksi Andaliman
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,926 ,352 2,627 ,012
PopulasiTanaman ,517 ,092 ,492 5,612 ,000
JumlahPupuk ,106 ,073 ,110 1,444 ,157
Pengalaman ,112 ,045 ,102 2,462 ,018
JumlahTenagaKerja ,544 ,115 ,360 4,745 ,000
a. Dependent Variable: Produksi
Hasil estimasi pada kolom Undstandardized Coefficients dimasukkan
dalam persamaan fungsi Cobb-Douglas, sebagai berikut.
LnY = 0,926+ 0,517LnX1 + 0,106LnX2 + 0,112LnX3 + 0,544LnX4 + u

Dalam bentuk non-linier digambarkan menjadi persamaan berikut.


0,0517. 0,106. 0,112 0,544
Y = 0,926 X1 X2 X3 X4

Dimana :
Y = Produksi (Kg)
X1 = Populasi tanaman andaliman (Pohon)
X2 = Jumlah Pupuk (Kg)
X3 = Pengalaman bertani (Tahun)
X4 = Jumlah Tenaga Kerja (HKO)

Pendapatan dan Biaya Usahatani Andaliman


Pendapatan usahatani andaliman merupakan penerimaan yang diperoleh petani
andaliman dikurangi dengan jumlah biaya selama proses produksi berlangsung.
Biaya produksi dalam hal ini ialah biaya penolahan lahan, biaya pupuk, biaya
tenaga kerja, biaya penyusutan, dan PBB

Tabel. 2 Usahatani Andaliman


No Uraian per petani per Ha
1 Poduksi (Kg) 3.172 8.001
2 Penerimaan (Rp/tahun) 228.486.667 576.339.686
3 Biaya Produksi (Rp)
a. Biaya Tetap
- Biaya Penyusutan 1.343.425 3.388.684
Cangkul 108.568 273.853
Gunting 24.448 61.669
Mesin Babat 1.210.409 3.053.162
- PBB 47.573 120.000

b. Biaya Variabel
- Pengolahan lahan 991.111 2.500.000
- Pupuk 1.664.667 4.198.991
- Biaya Tenaga Kerja 16.334.000 41.226.457

4 Pendapatan 208.095.891 524.905.554

Sumber: Lampiran 10, 11 dan 12 (Diolah)

Usahatani andaliman di daerah penelitian masih bersifat tradisional. Teknik


budidaya andaliman yang sudah diwariskan turun temurun termasuk teknik
pembibitan dimana pada umumnya petani sudah mampu membuat bibit sendiri
Hal ini tentu mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh petani.
Tabel. 3 Rata-rata Penerimaan, Biaya Produksi dan Pendapatan pada
Petani Sampel Usahatani Andaliman di Nagori Raya Huluan,
Kecamatan Dolok Masagal , Kabupaten Simalungun per Tahun
Biaya Produksi
Lahan Penerimaan
No Biaya Biaya Pendapatan
(Ha) (Rp) Total
Variabel Tetap
1 0,08- 0,3 109.473.750 11.211.875 1.386.365 12.598.240 96.875.510
2 0,31 - 0,6 264.950.000 16.878.750 5.158.528 22.327.378 242.622.622
3 0,61 - 0,9 434.304.000 34.664.000 1.367.203 36.031.203 398.272.797
Rataan per
228.486.667 18.999.778 1.390.998 20.390.776 208.095.891
Petani
Rataan per
576.339.686 47.925.448 4.7925.448 51.434.133 524.905.554
Hektar
Sumber: Lampiran 12 (Diolah)

Pendapatan usahatani andaliman per petani per tahun adalah sebesar


Rp.208.095.891 atau sebesar Rp.17.341.324 per bulan. Bila pendapatan ini
dibandingkan dengan tingkat upah (UMK) Kabupaten Simalungun tahun 2017
yakni sebesar Rp.2.045.893/bulan, maka pendapatan usahatani andaliman per
bulan 8,5 kali lebih tinggi dari Upah Minimum Kabupaten per bulan. Jadi dapat
disimpulkan pendapatan usahatani andaliman di daerah penelitian tergolong
tinggi.

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Nyata Terhadap Pendapatan Usahatani


Andaliman adalah Biaya Tenaga Kerja, Produktivitas dan Biaya Penyusutan
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana
variabel bebasnya yaitu Biaya Tenaga Kerja(X1), Produktivitas(X2) dan Biaya
Penyusutan (X3). Dari variabel-variabel bebas tersebut akan dilihat seberapa besar
pengaruhnya terhadap pendapatan (variabel terikat).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani andaliman
digunakan analisis regresi linear berganda
Coeffiicients Pendapatan Usahatani Andaliman
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant)
8605106,761 328208755,426 ,026 ,979
Biaya tenaga
13,692 1,296 ,884 10,566 ,000
Kerja
Produktivitas 5555,817 5484,796 ,069 1,013 ,317
Penyusutan -50,557 241,153 -,016 -,210 ,835
a. Dependent Variable: Pendapatan
Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b 0 dan b1, t hitung serta tingkat
signifikansi. Dari tabel di atas, di peroleh sebagai berikut:
Y = 8.605.106,761+ 13,692X1 + 5.555,817X2 - 50,557X3
Dimana :
Y = Pendapatan (Rp/Tahun)
X1 = Biaya tenaga kerja (Rp)
X2 = Produktivitas (Kg/Ha /Tahun)
X3 = Biaya Penyusutan (Rp/Tahun)

Pola Saluran Pemasaran Andaliman


Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 pola saluran pemasaran andaliman di
Nagori Raya Huluan, Kecamatan Dolok Masagal, Kabupaten Simalungun. Adapun
pola saluran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Agen
Petani Pedagang Konsumen
Pengecer
Pedagang
Pengumpul
Gambar 5.1. Skema Saluran Pemasaran Andaliman

Dalam proses pemasaran andaliman dilakukan serangkaian kegiatan fungsional


oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik berupa proses fisik maupun aktivitas jasa
agar konsumen mendapatkan kepuasan dari produknya. Fungsi pemasaran ini
dilakukan untuk memperlancar proses penyampaian hasil usahatani dari
petani/produsen hingga ke konsumen. Namun fungsi-fungsi ini menyebabkan
semakin besar biaya yang di keluarkan oleh lembaga perantara yang berdampak
pada harga jual andaliman yang tinggi.

Tabel 4. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga


pemasaran di Nagori Raya Huluan, Kecamatan Dolok Masagal Kabupaten
Simalungun
Pedagang Pedagang
No Fungsi Pemasaran Petani Agen
Pengumpul Pengecer
Fungsi Pemasaran
1  Pembelian -   
 Penjualan    
Fungsi Fisis
 Transportasi -   
2
 Penyimpanan -   
 Pendistribusian -   
Fungsi Fasilitas
 Resiko    
3  Sortasi -   -
 Penyediaan Dana    
 Informasi Pasar    
Keterangan :
 : Melakukan Fungsi Pemasaran
- : Tidak Melakukan Fungsi Pemasaran
Share margin adalah persentase price spread terhadap harga beli konsumen, dan
price spread atau pengelompokan harga itu sendiri adalah kelompok harga beli
dan biaya-biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran yang dilakukan dan
margin keuntungan dari setiap lembaga pemasaran. Untuk menganalisis price
spread dan margin pemasaran di setiap saluran pemasaran maka perlu dihitung
biaya pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing petani dan lembaga
pemasaran .

Tabel 6. Rekapitulasi Share Margin Dan Margin Keuntungan Setiap


Lembaga
Margin
Share margin
Saluran Lembaga Pemasaran Keuntungan
(%)
(Rp/kg)
I a. Petani 65572 72,9 %
b. Agen 4727 5,3 %
c. Pedagang Pengecer 10775 12,0 %
II a. Petani 65572 74,9 %
b. Pedagang Pengumpul 3875 4,4 %
c. Pedagang Pengecer 9.041 10,3 %
Sumber : Lampiran 15 (Diolah)
Dari segi efisiensi dapat dilihat untuk saluran pemasaran I, keuntungan agen dan
pedagang pengecer adalah Rp 4727 dan Rp 10.775 menjadi Rp 15.502 dan
keuntungan produsen adalah Rp 65.572. Sedangkan ongkos pemasaran dan
produksi adalah Rp 2.498 dan Rp 6.428 . Dari harga tersebut didapat efisiensi
untuk saluran pemasaran I adalah :

Sedangkan efisiensi untuk saluran pemasaran II, keuntungan lembaga pemasaran


yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer adalah Rp 3875 dan Rp 9041
menjadi Rp 12916 dan keuntungan produsen adalah Rp 65572. Sedangkan
ongkos pemasaran dan produksi adalah Rp 2584 dan Rp 6.428. Dari harga
tersebut didapat efisiensi untuk saluran pemasaran II adalah :

Dari perhitungan efisien saluran pemasaran I dan II dapat disimpulkan bahwa


saluran I dan saluran II sudah efisien. Hal ini ditunjukkan dengan nilai E > 1 yaitu
9,08 dan 8,70. Dapat dilihat bahwa usahatani andaliman menguntungkan bagi
berbagai pihak, tidak hanya bagi petani produsen andaliman itu sendiri namun
juga bagi pedagang pengumpul dan pedagang pengecernya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Produksi rata-rata andaliman per petani di daerah penelitian ialah 3.172 kg
per tahun dan produktivitas sebesar 8.001 Kg/Ha per tahun. Produksi dan
produktivitas ini sudah tergolong tinggi.
2. Secara serempak faktor populasi tanaman andaliman, jumlah pupuk,
pengalaman betani dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi
andaliman, namun secara parsial jumlah pupuk yang tidak berpengaruh nyata.
3. Pendapatan rata-rata usahatani andaliman per petani dalam 1 (satu) bulan di
daerah penelitian tergolong tinggi.
4. Secara serempak faktor biaya tenaga kerja, produktivitas andaliman dan biaya
penyusutan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani andaliman, namun
secara parsial produktivitas andaliman dan biaya penyusutan tidak
berpengaruh nyata.
5. Pola saluran pemasaran andaliman di Nagori Raya Huluan, Kecamatan Dolok
Masagal, Kabupaten Simalungun terdiri dari 2 saluran yaitu : Petani – Agen –
Pedagang Pengecer – Konsumen dan Petani – Pedagang Pengumpul–
Pedagang Pengecer – Konsumen.
Share margin petani pada saluran pemasaran I adalah lebih kecil dari saluran
pemasaran II dan saluran pemasaran II lebih efisien

Saran
1. Kepada petani andaliman,
 Untuk meningkatkan produksi andaliman maka perlu mempelajari dan
menerapkan teknik penggunaan pupuk yang optimal sesuai dengan dosis
anjuran.
 Perlu adanya asosiasi maupun kelompok petani andaliman agar dapat
meningkatkan nilai tawar petani dalam pembentukan harga jual.
2. Kepada pemerintah
 Untuk meningkatkan perhatian pada pengembangan usahatani andaliman
dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan teknik budidaya andaliman
yang baik.
 Perlu mempertahankan keadilan pasar jangan sampai Share margiin
bergeser lebih besar ke pedagang.
3. Kepada pihak peneliti
 Agar meneliti lebih lanjut mengenai produktivitas andaliman kaitannya
dengan optimalisasi penggunaan pupuk dalam usahatani andaliman.
 Agar meneliti lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi pendapatan
andaliman kaitannya dengan harga jual andaliman.
 Agar meneliti lebih lanjut mengenai pemasaran andaliman dalam ruang
lingkup wilayah yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian.Bumi Aksara. Jakarta.


Husein, Umar., 1999. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Nuraini, I. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas Muhamadiyah


Malang.

Siregar, Benedicta Lamria. 2013. Perkecambahan dan Pematahan Dormansi


Benih Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium D.C). Medan: Faperta
Universitas Katolik St.Thomas SU.

Soekartawi.. 2003. Teori Ekonomi Produksi (Dengan Pokok Bahasan Analisi


Fungsi Cobb-Douglas). Raja Grafindo. Jakarta.
Sujarweni, V. 2014. Metodologi Penelitian. Pustaka Baru Press.Yogyakarta.
Tohir, K.A. 1991. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Rineka Cipta.
Jakarta.

Warta. 2015. Industri Hasil Pertanian. Jurnal Industri Hasil Pertanian. Vol.32,
No.1, hlm 10, Juli 2015.

Anda mungkin juga menyukai