DOSEN PENGAMPU
YENI MANDALA,S.ST.,M.Kep
Disusun oleh :
Kelompok V
1. AHMAD SYARKAWI
2. BAQIATUS SHOLEHA
3. LALU ANANDHA NURKHOLILURAHMAN
4. ULVIANUKA ESTATIA
5. YULI MAULIDA ROHMI
6. HEMA PITRIANA DEWI
7. ABDUL AZIZ
8. LIA
1.
Faktor Panggul Kelainan letak Faktor tenaga Faktor penolong
janin
Menyebabkan
cefalo pelvik Tidak ada Proses persalinan
Persalinan
disproporsi koordinasi menjadi lama dan
tak maju/
macet antara bagian terhenti/macet
atas dan bagian
Proses persalinan bawah panggul
menjadi lama dan
terhenti/macet
Fundus lebih dulu
Persalinan tak
berkontraksi dari
maju distosia
bagian lain
pelvik
Partus kasep
Dx.Kep
Gangguan
1. Gelisah letih hubungan ibu
Dx.Kep 2. Suhu badan meningkat
Kecemasan 3. Berkeringat
dan janin
4. Nadi cepat
5. Pernafasan cepat dan meteorismun
Dx.Kep 6. Di daerah local sering dijumpai:ring bandel
Kurang Volume 7. Oedema vulva
Cairan 8. Oedema serviks
9. Cairan tubuh berbau, terdapat mekonium Dx.Kep
Resiko Infeksi
Dx.Kep
Nyeri Akut - Rehidrasi
- Antibiotiks
- Terminasi persalinan:
pervaginam atau section
caesaria
d. Tanda dan Gejal
1. Pada ibu
a. Gelisah, letih
b. Suhu badan meningkat.
c. Berkeringat.
d. Nadi cepat.
e. Pernafasan cepat dan meteorismus.
f. Di daerah lokal sering dijumpai: Ring bendel.
g. Oedema Vulva.
h. Oedema Serviks.
i. Cairan ketuban berbau, terdapat mekonium.
2. Pada janin
a) Denyut jantung janin cepat/tidak teratur bahkan negatif, air ketuban terdapat mekonium,
kental kehijau-kehijauan, berbau.
b) Occiput yang besar.
c) Moulage kepala yang hebat.
d) Kematian janin dalam kandungan.
e) Kematian janin Intrapartal. [Rustam M,1998].
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan urin: Kadar Glukosa dan Sedimen.
2. Pemeriksaan darah: Ditemukan Kadar Hemoglobin selanjutnya diperiksa reaksi serologis
dan golongan darah juga diperlukan agar sewaktu-waktu diperlukan dapat dicarikan sesuai
dengan golongan darahnya.
f. Penatalaksanaan
1. Memproduksi kedaan umum ibu secepatnya
a. Rehidrasi: infus dengan tetesan cairan RL Ringer Laktat 30 tetes/menit D5%
tetes/menit.
b. Antibiotika
1. Kombinasi: Ampicilin 1 gr/IV. Gentamycin 80 mg/m metroniddazole suppositoria.
2. Kombinasi: Ceftriaxon 2 x 1 gr/IV, Gentamycin 2 x 80 mg.
3. Kombinasi : Clindamycin 3 x 300 mg/oral Cifroloxacime 3 x 500 mg.
c. Sedative : Diazepam 10 mg/IM/IV atau Luminal 100 mg/im.
2. Terminasi persalinan
a. Bila mungkin dapat lahir pervaginam dan syarat terpenuhi dapat dilakukan : Vakum
ekstraksi/forceps, emberiotomi : perforasi/ forceps, dekapitasi, ekstraksi kaki/bokong.
b. Bila tidak mungkin lahir pervaginam dilakukan sectio caesaria.
3. Hati – hati/ komplikasi : Hemoragi postpartum, sepsis, ruptura uteri [Isdono. WT., dkk.
2001]
g. komplikasi
komplikasi penderita yanga terjadi pada partus kasep dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit seperti :
a) Pada ibu : Infeksi sampai sepsis, asidosis dan gangguan elektrolit, dehidrasi sampai syok
dan kegagalan fungsi organ, robekan jalan lahir, fistula vesiko vaginalis dan fistula retro
vaginalis, hemoragi post partum dan ruptura uteri.
b) Pada bayi : gawat janin sampai terjadi kematian, infeksi pada janin, kerusakan otak.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas klien
Yang perlu dikaji adalah umur (partus macet biasanya terjadi pada umur 15-44 tahun)
b. Identitas penanggung jawab
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirakan oleh klien dengan partus kasep biasanya nyeri berkurang
akibat his yang sudah hilang atau melemah akibat proses persalinan yang lama dan tidak
maju, dehidrasi akibat pembatasan cairan, febris, syok.
3. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien merasakan nyeri karena proses persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam
sehingga dapat menimbulkan syok, dehidrasi, rupture uteri, febris, infeksi sampai sepsis
bahkan menimbulkan gawat janin dalam rahim sampai meninggal.
4. Riwayat penyakit dahulu
Menyangkut riwayat penyakit yang pernah diderita yang ada hubungannya dengan
penyakit sekarang.
5. Riwayat penyakit keluarga
Menyangkut riwayat penyakit yang pernah diderita yang menyangkut penyakit keluarga
atau keturunan.
6. Riwayat obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetric pada klien dengan partus lama yang perlu diketahui
adalah :
a. Keadaan haid
Yang perlu diketahui pada keadaan haid adalah tentang menarche, siklus haid, hari
pertama haid terakhir, jumlah dan warna keluar, encer, mengumpal, lamanya haid,
nyeri dan tidak bau.
b. Riwyat kehamilan
Rieayat kehamilan yang perlu diketahui adalah berapa kali melakukan ANC (ante natal
care), selama kehamilan periksa dimana, perlu diukur tinggi badan dan berat badan.
7. Pola kebiasaan sahari-hari menurut Virginia Henderson
a. Respirasi
Frekuensi pernafasan menungkat.
b. Nutrisi
Biasanya klien mengalami gangguan dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya yang
disebabkan Karen arasa nyeri yang dialaminya.
c. Eliminasi
Biasanya klien mengalami gangguan dalam pola eliminasi dan merasakan tidak
nyaman yang disebabkan karena inkontinensia urin atau retensiaurin.
d. Istirahat/tidur
Klien biasanya akan mengalami gangguan dalam istiraha/tidur disebabkan karena rasa
nyeri yang dialami.
e. Mempertahankan temperature tubuh dan sirkulasi
Pada klien dengan partus kasep biasanya mengalami gangguan dalam hal temperature
tubuh, suhu tubuh, dapat mencapai lebih dari 37,5 0C
f. Kebutuhan personal hygiene
Kebutuhan diri merupakan pemeliharaan ksehatan untuk diri sendiri, dimana
kebutuhan personal hygiene dengan klien partus kasep dibantu oleh keluarganya.
g. Aktivitas
Pada klien partus kasep aktivitasnya terganggu, pekerjaa/kegiatan sehari-hari tidak
mampu dilakukan maksimal karena keadaannya yang semakin lemah.
h. Gerak dan keseimbagan tubuh
Aktivitas berkurang, tidak bisa berjalan karena nyeri akibat proses persalinan
memanjang.
i. Kebutuhan berpakaian
Klien dengan partus kasep tidak mengalami gangguan dalam memenuhi kebutuhan
berpakaian tersebut.
j. Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan ini perlu dipertanyakan apakah klien tetap merasa aman dan
terlindungi dari keluarganya. Klien mampu menghindari bahaya dari lingkungan.
k. Sosialisasi
Bagaimana klien mampu berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan
emosi, kebutuhan, kekhawatiran dan opini.
l. Kebutuhan spiritual
Pada kebutuhan spiritual ini tanyakan apakah klien tetap menjalankan ajarn agamanya
ataukah terhanbat karena keadaan yang sedang dialamina.
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Klien dengan persalinan lama biasanya tidak dapat memenuhi kebutuhan bermain dan
rekreasi karena dalam kondisi yang lemah.
n. Kebutuhan belajar
Bagaimana klien bisa belajar, menentukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang
mengarah pada perkembangan ysng normsl, kesehatan dan penggunaan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
8. pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pada klien dengan partus kasep adalah:
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien biasanya lemah
b. Kesadaran
Kesadaran klien biasanya composmentis
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital:
1) Suhu : meningkat diatas 37,5oC
2) Nadi : meningkat (>90x/menit)
3) Pernafasan : meningkat (>20x/menit)
4) Tekanan darah :turun dari 120/80 -140/90 mmHg
d. Pemeriksaan fsik head to toe
1) Kepala dan rambut
Pada kepala perlu dikaji adalah bentuk kepala,kulit kepala apakah kotor atau
beketombe, rambut apakah tampak lusuh atau kusut, apakah ada laserasi/luka.
2) Wajah
Yang perlu dikaji adalah warna kulit apakah pucata atau tidak, bentuk wajah
apakah oral atau lonjong.
3) Mata
Bentuk bola mata, ada tidaknya gerak mata, konjungtiva anemis ataua tidak,
bentuk mata apakah simetris atau tidak.
4) Hidung
Ada tidaknya septuminase, polip dan kebersihannya.
5) Telinga
Kebersihan atau tidaknya kelainan fungsi pendengaran, kelainan anatomi pada
telinga.
6) Mulut,bibir dan faring
Bentuk bibir apakah simetris atau tidak, kelembaban, kebersihan mulut, ada
tidaknya pembesaran tonsil, ada tidakny kelainan bicara.
7) Gigi
Jumlah gigi lengkap atau tidak, kebersihan gigi, ada tidaknya peradangan pada
gusi atau caries gigi, karang gigi.
8) Leher
Ada tidaknya pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis.
9) Integument
Meliputi warna kulit, apakah pucat aatu tidak, kebersihan, turgor, tekstur kulit.
10) Thorax
Dikaji kesimetrisannya, ada tidaknya suara ronchi, ada tidakna kolostrum, apakah
putting susu masuk atau tidak, apakah tampak kotor atau tidak.
11) Abdomen
Ada tidaknya distensi abdomen, berapa tinggi fundus uteri, bagaimana dengan
bisisng usus, apakah ada nyeri tekan.
12) Genetalia
Apakah pengeluaran lochea, bagaimana warnanya, banyaknya, bau serta adakah
odema pada vulva, apakah ketuban sudah pecah atau tidak, apakah ada pembukaan
serviks.
13) Ekstremitas atas
Kesimetrisannya, ujung-ujung jari sianosis atau tidak ada tidaknya odema.
14) Ekstremitas bawah
Kesimetrisannya, ada tidaknya odema, sianosis, bgaimana pergerakannya, reflex
patella.
B. DIGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri persalinan berhubngan dengan dilatasi serviks, tidak efektifnya proses persalinan,
tekanan pada jaringan sekitar vagina, ditandai dengan klien mengerang kesakitan, wajah
klien meringis, keringat dingin, dilatasi pupil, terdapat kontraksi uterus, frekuensi jantung
meningkat, frekuensi nafas meningkat, mata sayu.
2. Kurang volume cairan berhubungan dengan pemanjangan persalinan dan pembatasan ciran
yang ditandai dengan dehidrasi, syok, pendaraahan, nadi lemah dan cepat.
3. Gangguan hubungan ibu dan janin berhubungan dengan memanjangnya proses persalinan
ditandai dengan air ketuban bercampur meconium, gerak janin berkurang atau hiperaktif.
4. Kelelahan berhubungan dengan perubahan status emosisanal dan adanya rasa nyeri.
5. Risiko infeksi berhubungan dnegan pemanjangan proses persalinan.
C. RENCANA KEPERAWATAN
NO Dx. Kep Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
(1) (2) (3) (4)
1 Nyeri persalinan Setelah dilakukan tindakan Manajement nyeri (pain
berhubngan dengan keperawatan diharapkan management ):
dilatasi serviks, klien dapat : Mengontrol Kaji secara komperehensif tentang
tidak efektifnya nyeri (pain control) dengan nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik
proses persalinan, kriteria: dan onset, durasi, frekuensi, kualitas,
tekanan pada a. Klien dapat mengetahui intensitas/beratnya nyeri dan factor
jaringan sekitar penyebab nyeri, onset presipitasi.
vagina, ditandai nyeri. Observasi isyarat-isyarat non verbal
dengan klien b.Klien mampu dari ketidaknyamanan, khususnya
mengerang menggunakan teknik non ketidakmampuan untuk komunikasi
kesakitan, wajah farmakologi untuk secara efektif.
klien meringis, mengontrol nyeri, dan Gunakan komunikasi terapeutik agar
keringat dingin, tindakan pencegahan nyeri. klien dapat mengekspresikan nyeri
dilatasi pupil, c. Klien mampu mengenal Tentukan dampak dari ekspresi nyeri
terdapat kontraksi tanda-tanda pencetus nyeri terhadap kualitas hidup: pola tidur,
uterus, frekuensi untuk mencari pertolongan. nafsu makan, aktivitas, mood,
jantung meningkat, d.Klien melaporkan bahwa relationship, pekerjaan, tanggung
frekuensi nafas nyeri berkurang dengan jawab peran
meningkat, mata menggunakan manajemen Berikan informasi tentang nyeri,
sayu. nyeri. seperti: penyebab, berapa lama
terjadi, dan tindakan pencegahan.
Control factor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon klien
terhadap ketidaknyamanan
(misalnya: temperature ruangan,
penyinaran dan lain-lain).
Tingkatkan istirahat yang cukup saat
kontraksi tidak ada.
Ajarkan penggunaan teknik non-
farmakologi (misalnya: teknik
relaksasi nafas dalam, massase).
Evaluasi keefektifan dari tindakan
mengontrol nyeri
Modifikasi tindakan mengontrol
nyeri berdasarkan respon klien.
Monitor kenyamanan klien terhadap
manajemen nyeri.
Ajarkan keluarga penggunaan
tindakan nonfarmakologi saat nyeri
dating.