Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ELEKTRONIKA DASAR 1

RINGKASAN MATERI
APLIKASI DIODA SEBAGAI PENYEARAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : SYAFRINALDI

NIM : 16033081

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
APLIKASI DIODA SEBAGAI PENYEARAH
Ada beberapa komponen untuk membuat penyearah gelombang:

1. Transfomator Step Down


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi untuk menurunkan tegangan bolak balik dari PLN, misalnya dari 220V
menjadi 6V. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC

Gambar 1a. Transformator Step Down

2. Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsiuntuk menyearahkan tegangan bolak-balik (mengubah tegangan
bolak-balik menjadi searah). Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah
dalam RangkaianElektronika.

Gambar 1b. Dioda


3. Resistif
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya, resistor dipasang seri
dengan LED (Light-Emitting Diode) untuk membatasi besar arus yang melalui LED. Fungsi
utamanya untuk menahan arus listrik dan menghasilkan tegangan pada keluaran.

Gambar 1c. Resistor

4. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor
diantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan. Ada dua tipe kapasitor,
yaitu polar dan nonpolar/ bipolar.

Gambar 1d. Kapasitor

5. LED
LED (Light Emitting Dioda) merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan
mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan
listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan
mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah. Berfungsi untuk sebagai
indikator (tanda isyarat suatu alat baik/tidak).

Gambar 1e. LED

1.Penyearah Setengah Gelombang

Adalah rangkaian penyearah yang hanya menghasilkan tegangan keluaran setiap setengah
perioda dari suatu perioda gelombang. Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian
penyearah yang paling sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda. Rangkaian penyearah
setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk
sinus, vi = Vm Sin wt. Vm merupakan tegangan puncak atau tegangan maksimum.Harga Vm ini
hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan harga yangtercantum pada sekunder trafo merupakan
tegangan efektif yang dapat diukur dengan menggunakan volt meter.

D
220 R Vo

Gambar 2a. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

Pada saat tegangan pada kumparan sekunder (+) dioda dalam keadaan bias maju,
tahanan dioda sangat kecil dan dioda menghantar arus listrik mengalir pada dioda dan
tahanan sehingga dihasilkan tegangan keluaran (setengah perioda pertama). Saat tegangan
pada kumparan sekunder(-), dioda dalam keadaan bias mundur, tahanan dioda sangat besar
dan dioda terputus (off), arus listrik tidak mengalir pada resistor sehingga tidak dihasilkan
pada keluaran (setengah perioda kedua).

Vo Vi

0
0 T/2 t
T/2 t

T T
Gambar 2b. Isyarat Masukkan dan Keluaran Rangkaian

Arus listrik pada rangkaian pada saat tegangan masukan (+) dan (-) :

𝐼1 (𝜃) = 𝐼𝑆 sin 𝜃 {0 < 𝜃 ≤ 𝜋}

𝐼2 (𝜃) = 0 {𝜋 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋}

𝜃 = 𝜔𝑡

Arus rata-rata pada keluaran penyearah setengah gelombang (arus DC) :

1
𝐼𝐷𝐶 = ∫ 𝐼𝜃 𝑑𝜃
𝜃

1 𝜋 −𝜋
𝐼𝐷𝐶 = [ ∫0 𝐼𝜃 𝑑𝜃 + ∫𝜋 𝐼𝜃 𝑑𝜃 ]
2𝜋

1 𝜋
𝐼𝐷𝐶 = 𝐼 ∫ sin 𝜃 d𝜃
2𝜋 𝑃 0

𝐼𝑃
𝐼𝐷𝐶 = [ - cos 𝜃 | ]
2𝜋

𝐼𝑃
𝐼𝐷𝐶 = [ - cos 𝜃 + cos 0 ]
2𝜋

𝐼𝑃
𝐼𝐷𝐶 = [2]
2𝜋
𝐼𝑃
𝐼𝐷𝐶 = 𝜋

Persamaan tegangan pada loop tertutup :

𝑉𝑃 = 𝐼𝑃 𝑅𝑓 + 𝐼𝑃 𝑅

𝑉𝑃
𝐼𝑃 = 𝑅
𝑓 +𝑅

Sehingga :

1 𝑉𝑃
𝐼𝐷𝐶 =
𝜋 𝑅𝑓 +𝑅

Keterangan:

Vp= tegangan primer (volt)

Ip = Arus primer (ampere)

Idc = Arus sumber searah (ampere)

R = Tahanan (ohm)

Tegangan keluaran pada penyearah setengah gelombang :

𝑉𝑃 𝑉𝑃 𝐼𝑃 𝑅 𝑓
𝐼𝐷𝐶 𝑅 = − 𝐼𝐷𝐶 𝑅𝑓 = −
𝜋 𝜋 𝜋

𝑉𝑃 − 𝑉𝐷
𝑉𝐷𝐶 = 𝜋

Dalam kondisi 𝑉𝑃 ≪ 𝑉𝐷 tegangan keluaran secara pendekatan dapat ditulis :

𝑉𝑃
𝑉𝐷𝐶 = 𝜋

Bila pada keluaran penyearah setengah gelombang dipasang resistor yang paralel
dengan kapasitor maka pada keluaran rangkaian terjadi tegangan riak (ripple). Tegangan
riak didefinisikan sebagai deviasi dari tegangankeluaran dengan nilai rata-ratanya. Kualitas
dari filter dinyatakan oleh perbandingan riak puncak ke puncak, itulah yang sering disebut
kualitas dari filter (Perbandingan riak puncak ke puncak = Pprr).
Kualitas dari filter : Vriak

𝑉 𝑟𝑖𝑎𝑘
Pprr = 𝑉𝐷𝐶

Vc = Vp e-t/RC

Perubahan tegangan pada kapasitor dapat dicari dengan:

𝑑𝑉𝑐 1
= Vp e-t/RC . -𝑅𝐶
𝑑𝑡

𝑑𝑉𝑐 𝑉𝑝
= - 𝑅𝐶
𝑑𝑡

𝑑𝑉𝑐 𝑉𝑝
=
𝑑𝑡 𝑅𝐶

𝑉𝑟𝑖𝑎𝑘 𝑉𝑝
=
𝑇 𝑅𝐶

𝑉𝑝
Vriak =𝑓𝑅𝐶

Tegangan keluaran penyearah setengah gelombang dengan filter adalah:

1
VDC = Vp - 2riak

Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus
positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan
sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga
tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus beban
(i) pada (c) dari gambar 1.
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya nilainya
lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau
dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah) yang
harga rataratanya tidak sama dengan nol seperti pada arus bolak-balik.
Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan
maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak-
nverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias
mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo berada
pada dioda
2.Penyearah Gelombang Penuh

Pada penyearah gelombang penuh terdiri dari tansformator step down, diode pn, dan
tahanan keluaran. Jika rangkaian dengan filter maka diberi kapasitor sebagai filter yang dipasang
sejajar dengan rangkaian.

Secara umum ada dua jenis gelombang penuh:

a. Penyearah dengan Center Tap (CT)

CT D1
220

R
Vo
D2

Gambar 3. Penyearah Gelombang Penuh Sistem CT Tanpa Filter.

Pada penyearah gelombang ini transformator step down mengeluarkan dua buah
tegangan keluaran yang sama, tetapi fasanya berlawanan. Kedua keluaran ini masing-
masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus positif,
maka D2 mendapat sinyal siklus negative dan sebaliknya.

CT D1
220

R C Vo
D2
Gambar 4. Penyearah Gelmbang Penuh Sistem CT Dengan Filter

Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat dijelaskan seperti
berikut :

Bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang terjadi secara bersamaan,
mempunyai amplitudo yang sama namun berlawanan fasa. Saat tegangan input (teg primer)
berada pada siklus positif, pada titik AO akan terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan
terjadi siklus negatif. Akibatnya D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D2
mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke
beban dan kembali ke titik center tap.

Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO akan terjadi siklus
negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus positif. Akibatnya D2 akan mengalami
panjaran maju (forward bias) sedangkan D1 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga
arus akan mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa tegangan yang
terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang
menghantar karena arus mengalir melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang
penuh yang disearahkan seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut

b. Penyearah dengan Jembatan


Rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan terdiri dari transformator
step down, empat buat diode penyearah membentuk suatu sistem jembatan, tahanan dan
kapasitor pada keluaran. Pada keluaran dari penyearah dapat dipasang sebuah LED
sebagai indikator. Rangkaian dari penyearah gelombang penuh sistem jembatan dengan
polaritas tunggal seperti gambar dibawah ini:

D1 D2

D4 D3
R C Vo

Gambar 5. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Jembatan


Dengan Polaritas Tunggal

Saat tegangan masukan positif maka D1 dan D3 mengalami bias maju, tahanan D1
dan D3 sangat kecil dan menghantarkan arus, arus mengalir dari sumber ke D1, Resistor,
D3 dalam suatu loop tertutup. Tegangan keluaran pada resistor dihasilkan melalui D1
dan D3.

Pada saat tegangan masukan negatif, dioda D2 dan D4 mengalami bias maju,
sedangkan arus dari sumber menuju ke D2 lalu ke resistor dan selanjutnya ke D4 lalu
kembali ke sumber (jika kondisi loop tertutup atau tegangan keluaran dihasilkan oleh D2
dan D4).
Pada saat sumber berubah kutub dari positif ke negatif terjadi pembalikan fase
tegangan keluaran 180° seperti grafik di bawah ini.

Gambar 6. Tegangan Keluaran

Arus rata-rata pada keluaran penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan:

𝜋 2𝜋
1
𝐼𝐷𝐶 = [ ∫ IP sin 𝜃 𝑑𝜃 + ∫ −IP sin 𝜃 𝑑𝜃 ]
2𝜋 0 𝜋

𝜋 2𝜋
1
𝐼𝐷𝐶 = [ ∫ IP sin 𝜃 𝑑𝜃 − ∫ IP sin 𝜃 𝑑𝜃 ]
2𝜋 0 𝜋

1
𝐼𝐷𝐶 = [ 𝐼𝑃 ( − cos 𝜃 ⃓𝜋0 ) − ( − cos 𝜃 ⃓𝜋0 ) ]
2𝜋

1
𝐼𝐷𝐶 = [ 𝐼𝑃 (−2) − (−2) ]
2𝜋

2𝐼𝑃
𝐼𝐷𝐶 =
𝜋

Persamaan tegangan pada loop tertutup :

𝑉𝑃 = 𝐼𝑃 𝑅𝑓1 + 𝐼𝑃 𝑅 + 𝐼𝑃 𝑅𝑓3

𝑉𝑃
𝐼𝑃 =
𝑅𝑓1 + 𝑅 + 𝑅𝑓3
Untuk dioda dengan material yang sama :

𝑉𝑃
𝐼𝑃 =
2𝑅𝑓 + 𝑅

𝑅𝑓1 = 𝑅𝑓3 = 𝑅𝑓

Tegangan keluaran DC penyearah gelombang penuh dengan jembatan :

1 2𝑉𝑃
𝐼𝐷𝐶 =
𝜋 𝑅 + 2𝑅𝑓

2𝑉𝑃
𝐼𝐷𝐶 𝑅 + 2 𝐼𝐷𝐶 𝑅𝑓 =
𝜋
2𝑉𝑃 2𝐼𝑃 𝑅𝑓
𝐼𝐷𝐶 = − 2.
𝜋 𝜋

[𝑉𝑃 − 2𝑉𝑃 ]
𝑉𝐷𝐶 = 2
𝜋

Dalam kondisi 𝑉𝐷𝐶 ≪ 𝑉𝑃

2𝑉𝑃
𝑉𝐷𝐶 =
𝜋

Apabila pada keluaran penyearah gelombang penuh dipasang kapasitor parallel


dengan resistor maka pada keluaran akan terbentuk tegangan naik.

V0

t
Gambar 7. Tegangan keluaran penyearah gelombang penuh

Tegangan naik dapat ditentukan dari pengosongan kapasitor.

−𝑡⁄
𝑉𝐶 = 𝑉𝑃 𝑒 𝑅𝐶

𝑑𝑉𝐶 1 −𝑡
= 𝑉𝑃 𝑒 ⁄𝑅𝐶
𝑑𝑡 𝑅𝐶

𝑑𝑉𝐶 𝑉𝐶
| | =
𝑑𝑡 𝑡=0 𝑅𝐶

𝑉𝑟𝑖𝑎𝑘 𝑉𝑝 𝑇
=
𝑇 𝑅𝐶

𝑉𝑝
𝑉𝑟𝑖𝑎𝑘 = 𝑓𝑅𝐶

Dimana nilai frekuensi PLN ,f = 50 Hz


DAFTAR PUSTAKA

Boylestad and Nashelsky. (1992). Electronic Devices and Circuit Theory, 5th ed. Engelwood
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Floyd, T. (1991). Electric Circuits Fundamentals. New York: Merrill Publishing Co.
Malvino, A.P. (1993). Electronic Principles 5th Edition. Singapore: McGraw-Hill, Inc.
Milman & Halkias. (1972). Integrated Electronics: Analog and Digital Circuits and Systems.
Tokyo: McGraw-Hill, Inc.
Savant, Roden, and Carpenter. (1987). Electronic Circuit Design: An Engineering Approach.
Menlo Park, CA: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Anda mungkin juga menyukai