Anda di halaman 1dari 18

Definisi General Medical Check Up

General Medical Check Up merupakan pemeriksaan minimal lengkap yang harus

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit.

General Medical Check Up pertama kali didengungkan oleh Mayo Clinic pada tahun

1970. Kemudian dipakai oleh Hopkin University, Elite Health dan RS Mount Sinai di New

York. General Medical Check Up adalah prevensi yang dapat dilakukan secara rutin untuk

menghindari kekecewaan dan kerugian yang disebabkan oleh gangguan kesehatan yang

mendadak.

Paket Medical Check Up

 Platinum

Tarif:
Wanita Rp 5.500.000,-
Pria Rp 4.450.000,-

Pemeriksaan oleh Dokter :


 Umum
 Jantung
 THT
 Gigi
 Kulit dan Kelamin
 Mata
 Kandungan (Khusus Wanita)

Thorax PA (Rontgen Dada)


USG Abdomen – Pelvis
Mammografi (Khusus Wanita)
Bone Densitometri Merupakan pemeriksaan kepadatan tulang dan umumnya berkorelasi dengan
kekuatan tulang dan digunakan untuk mendiagnosis osteoporosis (Khusus Wanita)

Treadmill (Uji Latih Jantung)


Spirometri (Fungsi Paru)
Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan dengar).
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan jenis ketulian apakah : Tuli Konduktif. Tuli Saraf
(Sensorineural)

Ankle Brachial Index (Skrining Penyakit Pembuluh Darah Tepi)


Papsmear adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada serviks
atau leher rahim wanita yang mengarah pada kanker serviks. (Khusus Wanita)

Laboratorium :
 Darah lengkap (termasuk Golongan Darah)
 Profil Hati : Bilirubin Total, SGOT, SGPT, Gamma GT, Fosfatase Alkali, Albumin
 Profil Ginjal : BUN/Ureum, Creatinin, Asam Urat
 Profil Lemak : Cholesterol Total, Trigliserida, HDL/LDL
 Gula Darah : Puasa, HbA1c
 Urine Lengkap
 Feses Lengkap + Darah Samar
 Hepatitis : HBsAg, Anti HBs, Anti HCV
 Tumor Marker : CEA, AFP, CA 19-9, CA-125 (Khusus Wanita), PSA (Khusus Pria)
 Tiroid : T4, TSH
 Urine Sitologi (Skrining Keganasan Ginjal dan Saluran Kemih)

Konsultasi Hasil Pemeriksaan


 Gold

tarif:

Wanita Rp 3.500.000,-
Pria Rp 2.950.000,-

Pemeriksaan oleh Dokter :


 Umum
 Gigi
 Mata
 Kandungan (Khusus Wanita)

Thorax PA (Rontgen Dada)


USG Abdomen – Pelvis
Mammografi (Khusus Wanita)
Panoramic adalah salah satu foto Rontgen yang digunakan dalam kedokteran gigi untuk mendapatkan
gambaran gigi dan jaringan lunak di sekitarnya

Treadmill (Uji Latih Jantung)


Spirometri (Fungsi Paru)
Audiometri
Ankle Brachial Index (Skrining Penyakit Pembuluh Darah Tepi)
Papsmear (Khusus Wanita)
Laboratorium :
 Darah lengkap (termasuk Golongan Darah)
 Profil Hati : Bilirubin Total, SGOT, SGPT, Gamma GT, Fosfatase Alkali, Albumin
 Profil Ginjal : BUN/Ureum, Creatinin, Asam Urat
 Profil Lemak : Cholesterol Total, Trigliserida, HDL/LDL
 Gula Darah : Puasa
 Urine Lengkap
 Feses Lengkap + Darah Samar
 Hepatitis : HBsAg, Anti HBs, Anti HCV
 Tumor Marker : CA-125 (Khusus Wanita), PSA (Khusus Pria)

Konsultasi Hasil Pemeriksaan

 Silver
Tarif :

Wanita Rp 2.300.000,-

Pria Rp 2.000.000,-

Pemeriksaan oleh Dokter :


 Umum
 Gigi
 Kandungan Khusus Wanita

Thorax PA (Rontgen Dada)


Treadmill (Uji Latih Jantung)
USG Abdomen – Pelvis
Papsmear (Khusus Wanita)

Laboratorium :
 Darah lengkap (termasuk Golongan Darah)
 Profil Hati : Bilirubin Total, SGOT, SGPT, Fosfatase Alkali, Albumin
 Profil Ginjal : BUN/Ureum, Creatinin, Asam Urat
 Profil Lemak : Cholesterol Total, Trigliserida, HDL/LDL
 Gula Darah : Puasa
 Urine Lengkap
 Hepatitis : HBsAg, Anti HBs
Konsultasi Hasil Pemeriksaan

Tujuan Melakukan General Medical Check Up

 Mencegah berkembangnya penyakit

 Melakukan pengobatan segera

 Mencegah/menunda komplikasi

 Memperpanjang usia produktif

 Meningkatkan kualitas hidup

 Memperpanjang usia harapan hidup

 Menghemat biaya pengobatan

Penyakit yang Bisa dideteksi dengan General Medical Check Up

Ada penyakit yang bisa dideteksi secara langsung dengan General Medical Check Up ada

pula yang tidak langsung.

 Penyakit yang dapat langsung dideteksi dengan General Medical Check Up adalah

hipertensi, diabetes mellitus, kelainan lemak darah, penyakit darah (anemia, kanker

darah), penyakit hati (hepatitis, sirosis, kanker hati), penyakit ginjal (infeksi,

kebocoran ginjal, gagal ginjal), penyakit rematik, asam urat, penyakit paru, penyakit

jantung koroner.

 Untuk penyakit yang tidak langsung terdeteksi, maka General Medical Check Up

merupakan langkah awal menuju ke arah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga.
Kapan Seseorang Harus Melakukan General Medical Check Up

 Sesuai dengan saran dokter

 Bila ada dugaan penyakit yang diturunkan

 Bila ada dugaan penyakit potensial menular

 Bila Anda sudah berusia 40 tahun, sesuai kebutuhan

Keuntungan Melakukan GMC

 Bila hasilnya normal : hati senang, pikiran tenang, tubuh semakin bugar dan

produktivitas meningkat.

 Bila ada kelainan dan diagnosis sudah ditegakkan, pengobatan dapat dilakukan

dengan cepat dan tepat, sehingga penyakit dapat segera diatasi.

 Bila ditemukan kelainan terapi diagnosis belum tegak, maka diperlukan pemeriksaan

laboratorium tambahan untuk diagnosis yang lebih pasti.

Kerugian Bila Tidak Melakukan GMC

 Kelainan yang ada tidak dapat diketahui secara dini

 Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut pengobatan sulit dan biaya

lebih tinggi

Tujuan Pemeriksaan Laboratorium

1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan
resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi
individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan)
2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat
dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis
4. Membantu pemantauan pengobatan.
5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi
perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
6. M e m a n t a u p e r k e m b a n g a n p e n ya k i t , ya i t u u n t u k m e m a n t a u
p e r k e m b a n g a n p e n y a k i t d a n memantau efektivitas terapi yang dilakukan
agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini
sebaiknya dilakukan secara berkala.
7. M e n g e t a h u i a d a t i d a k n y a k e l a i n a n a t a u p e n y a k i t y a n g b a n y a k
d i j u m p a i d a n p o t e n s i a l membahayakan.
8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit

Tahapan Pemeriksaan laboratorium

Disetiap laboratori untuk mendapatkan hasil yang akurat harus mengacu kepada

GLP (Good laboratory Procedure) yaitu melalui tahapan

1. Pre Analitik

Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap persiapan awal, dimana tahap ini
sangat menentukan kualitas sampel yang nantinya akan dihasilkan dan
mempengaruhi proses kerja berikutnya. Yang termasuk dalam tahap Pra analitik
meliputi kondisi pasien, cara dan waktu pengambilan sampel, perlakuan terhadap proses
persiapan sampel sampai sampel selesai dikerjakan.

2. Analitik

Adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh hasil pemeriksaan.

3. Pasca Analitik

Adalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk meyakinkan bahwa hasil
pemeriksaan yang dikeluarkan benar-benar valid atau benar.

TAHAPAN

1. Wawancara / anamnesa

Wawancara atau Anamnesa dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit sekarang,

riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya dan riwayat penyakit dalam keluarga.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari mengetahui vital sign (tensi, nadi, pernafasan serta suhu
tubuh), dilanjutkan dengan memeriksa tubuh yang dilakukan sesuai dengan prosedur fisik
diagnostic.

3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prognosis atau
memprediksikan perjalanan penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dideteksi dengan General
Medical Check Up antara lain Hipertensi, Diabetes, Dislipidemial (kolesterol), penyakit hati,
ginjal paru, dll. Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk General Medical Check
Up, hematologi rutin, urine rutin, feces rutin, glukosa puasa, profil lemak, tes fungsi hati, tes
fungsi ginjal dan asam urat.

4. Pemeriksaan penunjang lain seperti foto Rontgen, EKG, dll

Pemeriksaaan penunjang berfungsi untuk menunjang hasil diagnosis dokter

Jenis Jenis Pemeriksaan Laboratorium

1.Hematologie Cell-dyn

2.Laju Endap Darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapat gambaran permasalahan seperti tanda-tanda infeksi
akut atau kronis,tanda-tanda perdarahan,tanda-tanda keganasan (kanker darah), tanda-tanda
anemia dengan berbagai sebab seperti : gangguan pembentukan darah, gangguan kekurangan zat
besi dll. Tanda-tanda gangguan pembekuan darah karena virus (DHF), atau tanda-tanda
gangguan akibat penyakit sistemik ( Idiopatic Thrombolymphatic Purpose/ ITP, atau Systemic
Lupus Erythematosis/SLE )

B. Urine Lengkap

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya masalah penyakit dalam tubuh,
dikarenakan gangguan fungsi-fungsi seperti ginjal, hati, limpa dan pankreas. Dari pemeriksaan
ini juga dapat diinterpretasikan adanya masalah dengan sistem ekresi,sekresi atau metabolisme (
organ pembuangan, alat keseimbangan atau sistem yang lebih komplek)

C. KIMIA DARAH

1. Alkali Fosfatase

2. Bilirubin Total

3. Bilirubin Direk

4. SGOT *)

5. SGPT *)

6. Gamma GT*)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi hati sebagai organ yang berfungsi
membentuk protein, menetralkan racun atau menetralisir hasil buangan tubuh yang berbahaya.
Selain itu pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi penyakit hepatitis, saluran empedu, dan
gangguan hati lain misalnya keracunan maupun gangguan nutrisi/gizi

7. Protein Total

8. Albumin

9. Globumin

Bertujuan untuk mengatahui ada tidaknya penyakit kronis, yang mengakibatkan turunnya daya
tahan tubuh

10. Cholesterol

11. HDL Cholesterol

12. LDL Cholesterol

13. Triglycerida

Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan lebih spesifik terhadap fungsi metabolisme tubuh,
khususnya lemak. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya resiko terhadap berbagai penyakit
penting seperti penyakit jantung, otak (stroke), maupun penyakit degeneratif lain

14. Ureum

15. Creatinin

16. Asam Urat

Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan lebih spesifik terhadap fungsi ginjal sebagai fungsi
ekresi, sekresi dan metabolisme tubuh.

17. Glucosa

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi organ regulasi karbohidrat ( gula ) dan
metabolisme yang lebih umum. Dapat melakukan pemeriksaan terhadap adanya penyakit
Diabetus Miletus ( DM ).

D. Hepatitis

1. HBs Ag (MEIA) *)

Pemeriksaan ini untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B


II. PEMERIKSAAN DOKTER

1.Dokter THT

2.DokterUmum

3 Dokter Gigi

III. PEMERIKSAAN LAIN – LAIN

1.Electro Cardiogram

Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan jantung

2.Rontgent Photo Thorax

Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan paru

3 Audiometri Pemeriksaan ini untuk mengetahui fungsi pendengaran

4 Spirometri Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat fungsi paru

Fungsi Hati

Untuk mengetahui fungsi hati baik atau tidak perlu dilakukan pemeriksaan SGOT dan

SGPT yang merupakan enzim yang terdapat dalam hati. Peningkatan jumlah SGOT dan

SGPT menunjukkan ada yang tidak beres pada sel-sel hati.

HbsAg ( Hepatitis B Surface Antigen )

Adalah material permukaan/ kulit virus hepatitis B berisi protein yang dibuat oleh

sitoplasma sel hati yang terkena infeksi dan beredar dalam darah sebelum dan selama infeksi

akut, karier dan hepatitis B kronik. HbsAg tidak infeksius tetapi justru merangsang tubuh

untuk membentuk antibodi.

Apabila ditemukan + (positif) pada darah berarti pasien mengidap HVB (Hepatitis

Virus B). HbsAg muncul/menjadi + (positif) setelah 6 minggu dari infeksi dan menghilang

dalam 3 bulan. Apabila HbsAg tetap ada lebih dari 6 bulan berarti menjadi kronis atau karier.
Anti HBs Ag.

Adalah antibodi terhadap HbsAg, yang muncul setelah secara klinis menderita

hepatitis B. Anti HbsAg + (positif) menunjukkan adanya antibodi terhadap virus Hepatitis B

yang berarti memberi perlindungan dari penyakit Hepatitis B. Apabila anti HbsAg + (positif)

menetap akan memberi perlindungan terhadap infeksi HVB. Apabila titer menurun

menunjukkan perlunya imunisasi ulang.

Anti HbsAg + (positif) tanpa pernah diimunisasi hepatitis B, berarti orang tersebut

pernah terkena virus hepatitis B.

SGOT ( Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase ) :

Adalah enzim transaminase sering juga disebut AST (Aspartat Amino Transferase),

katalisator perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat.

Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan enzim

yang tinggi kedalam serum menunjukkan adanya kerusakan terutama pada jaringan jantung

dan hati. Pada penderita infark jantung, SGOT akan meningkat setelah 12 jam dan mencapai

puncak setelah 24-36 jam kemudian, dan akan kembali normal pada hari ke tiga sampai hari

kelima.

Nilai normal :

Laki-laki sampai dengan 37 U/L

Wanita sampai dengan 31 U/L

Kondisi Yang Menyebabkan Peningkatan SGOT

1.Peningkatan ringan ( < 3 x normal )

 Perikarditis

 Sirosis Hepatis
 Infark Paru

 Cerebro Vascular Accident ( CVA )

2.Peningkatan Sedang ( 3 – 5 x nilai normal )

 Obstruksi saluran empedu

 Aritmia jantung

 Gagal jantung kongesti

 Tumor hati

3.Peningkatan tinggi ( > 5 x nilai normal )

 Kerusakan hepatoseluler

 Infark jantung

 Kolaps sirkulasi

 Pankreatitis akut

GGT ( Gama – GT / Gama Glutamil Transferase )

Gama Glutamil Transferase adalah enzim yang ditemukan terutama pada jaringan

hati dan ginjal. Pemeriksaan ini sensitif untuk mendeteksi macam-macam penyakit hati.

Peningkatan GGT dalam serum menunjukkan adanya:

1. Kerusakan hati

2. Konsumsi alkohol ( 12 – 24 jam setelah konsumsi )

3. Hepatitis akut maupun kronis, sirosis hati, nekrosis hati

4. Kanker hati, kanker pankreas, dan kanker prostat

5. Mononukleasis, penyakit ginjal, paru-paru dan otak.

Kolesterol

 LDL (Low Density Protein)


Biasa disebut kolesterol jahat. Kolesterol ini yang membuat penyumbatan pada pembuluh

darah. Rentang angka sehatnya adalah:

Angka Keterangan

<159 Sehat, semakin kecil berarti semakin baik

159 Batas normal tertinggi

160 – 189 Tidak sehat, sebaiknya ubah pola makan dan gaya hidup

>190 Sangat tidak sehat, karena berisiko terkena stroke atau penyakit jantung

 HDL (High Density Protein)

Kebalikan dari LDL, ini merupakan kolesterol baik karena akan membawa kolesterol

yang ada pada pembuluh darah ke hati yang selanjutnya akan dikeluarkan dari tubuh. Akan

semakin baik bila tubuh memiliki banyak kolesterol baik. Rentang angka sehatnya adalah:

Angka Keterangan

< 40 Tidak sehat

> 60 Sehat

 Total Kolesterol

Yaitu jumlah antara kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Rentang angka

sehatnya adalah:

Angka Keterangan

< 200 Sehat

200 – 239 Hati-hati

> 240 Tidak sehat, upayakan untuk memperbanyak kadar HDL dan turunkan LDL

Trigliserida (TG)

Trigliserida yaitu lemak yang berasal dari makanan yang dikonsumsi, misalnya dari
makanan berlemak atau makanan berkarbohidrat tinggi. Rentang angka sehatnya adalah:

Angka Keterangan

< 150 Sehat

150 – 199 Hati-hati

200 – 499 Tidak sehat, batasi konsumsi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat

> 499 Sangat tidak sehat. Konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang baik.

Gula Darah

Gula darah yang berlebih dapat menyebabkan penyakit diabetes atau kencing manis

dengan akibat yang cukup berbahaya. Angka yang dihasilkan berbeda bergantung pada saat

pengambilan darah.

 Kadar Gula setelah Puasa

Gula puasa, yang diambil setelah seseorang berpuasa selama minimal 8 jam. Rentang

angkanya sebagai berikut:

Angka Keterangan

< 110 mg/Dl Sehat

110 - 125 mg/dL Hati-hati, pada rentang angka ini berarti Anda mengalami pradiabetes

> 126 mg/dL Tidak sehat, pada angka ini berarti Anda mengalami diabetes

 Kadar Gula tanpa Puasa

Gula darah sewaktu, yang diambil kapan saja tanpa puasa sebelumnya.

Angka Keterangan

< 110 mg/dL Sehat

110 - 199 mg/dL Hati-hati, termasuk pradiabetes

> 200 mg/dL Tidak sehat, pada angka ini berarti Anda mengalami diabetes
Asam Urat

Penyakit asam urat disebabkan akibat berlebihnya zat purin. Anda bisa merasa pegal atau

sakit khususnya pada persendian. Jenis kelamin mempengaruhi jumlah angka sehat,

rentangnya adalah:

Jenis Kelamin Angka Sehat

Pria 3,7 - 7,6 mg/dl

Wanita 2,5 - 6,0 mg/dl

Tekanan Darah

Merupakan tekanan pada dinding arteri pada saat jantung sedang memompa darah. Yang

biasa diukur adalah kondisi tekanan pada saat jantung berkontraksi (biasa disebut batas atas)

dan pada saat jantung relaksasi (biasa disebut batas bawah). Tekanan darah yang tinggi dapat

membahayakan karena dapat menyebabkan stroke dan penyakit lainnya. Tekanan darah yang

tinggi ini sering disebut orang sebagai penyakit darah tinggi atau hipertensi. Rentang angka

sehatnya adalah:

Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60

Normal 90 - 120 60 – 80

Pre-hipertensi 120 - 140 80 – 90

Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1)

140 - 160 90 – 100

Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 / berbahaya)

Di atas 160 Di atas 100

Hormon
 Testoteron

Hormon yang ternyata tidak hanya dihasilkan oleh pria, pada seorang wanita hormon ini

tetap ada hanya saja dalam jumlah yang sedikit. Rentang angka sehatnya adalah:

Jenis Kelamin Angka Sehat

Pria 15 - 26,5 pg/mL

Wanita 1,4 - 2,2 pg/mL

 TSH (Thyroid Stimulating Hormone)

Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada tiroid. Rentang angka sehatnya adalah
antara

0,35 - 2,1 mU/L.

 PSA (Prostat Spesific Antigen)

Merupakan hormon yang dihasilkan oleh pria pada glandula prostat. Bila berada pada

rentang angka tidak sehat dapat berarti seorang pria mengalami pembesaran prostat atau

kanker prostat. Angka sehatnya adalah antara 0 - 2,6 ng/ml.

Tulang

Pemeriksaan tulang memiliki tujuan untuk mencegah seseorang mengalami osteoporosis.

Pemeriksaan ini disebut dengan densitometri atau DEXA scan. Range angka sehatnya adalah:

Angka T-score Keterangan

> -1 Sehat

-1 sampai -2,5 Hati-hati, massa tulang Anda terlalu rendah sehingga rentan mengalami
osteoporosis

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan Laboratorium

Faktor Diet

Makanan dan minuman dapat mempengaruhi hasil beberapa jenis pemeriksaan laboratorium baik
langsung maupun tidak langsung, misalnya pemeriksaan glukosa darah dan trigliserida.
Pemeriksaan ini dipengaruhi secara langsung oleh makanan dan minuman. Karena pengaruhnya
yang sangat besar, maka pada pemeriksaan glukosa darah, pasien perlu dipuasakan 10 – 12 jam
dan untuk pemeriksaan trigliserida, pasien dipuasakan sekurang-kurangnya 12 jam sebelum
pengambilan darah.

Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan baik secara oral maupun cara lainnya akan menyebabkan respon tubuh
terhadap obat tersebut. Disamping itu pemberian obat secara intra muskular akan menimbulkan
jejas pada otot, sehingga menyebabkan enzim yang dikandung dalam otot tersebut akan masuk ke
dalam darah, yang selanjutnya dapat mempengaruhi hasil beberapa pemeriksaan. Obat-obatan
yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium misalnya :

 Diuretik, cafein menyebabkan hampir seluruh pemeriksaan substrat dan enzim dalam darah
akan meningkat karena terjadi hemokonsentrasi, terutama pemeriksaan hemoglobin, hitung
jenis lekosit, hematokrit, elektrolit. Pada urine akan terjadi pengenceran
 Tiazid mempengaruhi hasil tes glukosa, ureum
 Kontrasepsi oral dapat mempengaruhi hasil tes hormon, LED
 Morfin dapat mempengaruhi hasil tes enzim hati (AST, ALT)
 Dan sebagainya (lihat pengaruh obat pada tes laboratorium)

Merokok

Merokok dapat menyebabkan perubahan cepat dan lambat pada kadar zat tertentu yang diperiksa.
Perubahan dapat terjadi dengan cepat hanya dalam 1 jam dengan merokok 1 – 5 batang dan akibat
yang ditimbulkan adalah peningkatan kadar asam lemak, epinefrin, gliserol bebas, aldosteron dan
kortisol.

Perubahan lambat terjadi pada hitung lekosit, lipoprotein, aktifitas beberapa enzim, hormon,
vitamin, petanda tumor dan logam berat.

Alkohol

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan perubahan cepat dan lambat pada kadar analit.
Perubahan cepat dapat terjadi dalam waktu 2 – 4 jam setelah konsumsi alkohol dan akibat yang
terjadi adalah peningkatan kadar glukosa, laktat, asam urat dan terjadinya asidosis metabolik.
Perubahan lambat berupa peningkatan aktifitas gamma glutamyl transferase (gamma-GT), GOT,
GPT, trigliserida, kortisol, dan MCV.

Aktifitas fisik

Aktifitas fisik dapat menyebabkan shift volume antara kompartemen di dalam pembuluh darah
dan interstitial, kehilangan cairan karena berkeringat, dan perubahan kadar hormon. Akibatnya
akan terjadi perbedaan besar antara kadar glukosa darah di arteri dan vena, serta terjadi perubahan
konsentrasi gas darah, asam urat, kreatinin, creatin kinase, GOT, LDH, KED, hemoglobin, hitung
sel darah, dan produksi urine.

Demam

Pada waktu demam akan terjadi :

 Peningkatan glukosa darah pada tahap permulaan, dengan akibat terjadi peningkatan kadar
insulin yang akan menyebabkan penurunan glukosa darah pada tahap lebih lanjut.
 Penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada awal demam akibat terjadinya
peningkatan metabolisme lemak, dan terjadi peningkatan asam lemak bebas dan benda-
benda keton karena penggunaan lemak yang meningkat pada demam yang sudah lama.
 Meningkatkan kemungkinan deteksi malaria dalam darah.
 Meningkatkan kemungkinan hasil biakan positif (pada kasus infeksi).
 Terjadi reaksi anamnestik yang akan menyebabkan kenaikan titer Widal.

Trauma

Trauma dengan luka perdarahan akan menyebabkan antara lain penurunan kadar substrat maupun
aktifitas enzim, termasuk juga hemoglobin, hematokrit dan produksi urine. Hal ini terjadi karena
terjadi pemindahan cairan tubuh ke dalam pembuluh darah yang menyebabkan pengenceran darah.
Pada tingkat lanjut akan terjadi peningkatan ureum dan kreatinin serta enzim-enzim yang berasal
dari otot.

Variasi Circadian Rhythms

Dalam tubuh manusia terjadi perbedaan kadar zat-zat tertentu dari waktu ke waktu yang disebut
variasi circadian rhythms. Perubahan kadar zat yang dipengaruhi oleh waktu dapat bersifat linear
(garis lurus) seperti umur, dan dapat bersifat siklus seperti siklus harian (variasi diurnal), siklus
bulanan (menstruasi) dan musiman.

Variasi diurnal yang terjadi antara lain :

 Besi serum. Besi serum yang diambil pada sore hari akan lebih tinggi kadarnya daripada
pagi hari.
 Glukosa. Kadar insulin akan mencapai puncaknya pada pagi hari, sehingga apabila tes
toleransi glukosa dilakukan pada siang hari, maka hasilnya akan lebih tinggi daripada bila
dilakukan pada pagi hari.
 Enzim. Aktifitas enzim yang diukur akan berfluktuasi disebabkan oleh kadar hormon yang
berbeda dari waktu ke waktu.
 Eosinofil. Jumlah eosinofil menunjukkan variasi diurnal, jumlahnya akan lebih rendah
pada malam hari sampai pagi hari daripada siang hari.
 Kortisol, kadarnya akan lebih tinggi pada pagi hari daripada pada malam hari
 Kalium. Kalium darah akan lebih tinggi pada pagi hari daripada siang hari.

Selain yang sifatnya harian, dapat terjadi fluktuasi kadar zat dalam tubuh yang bersifat bulanan.
Variasi siklus bulanan umumnya terjadi pada wanita karena terjadi menstruasi dan ovulasi setiap
bulan. Pada masa sesudah menstruasi akan terjadi penurunan kadar besi, protein dan fosfat dalam
darah disamping perubahan kadar hormon seks. Demikian juga, pada saat ovulasi terjadi
peningkatan aldosteron dan renin serta penurunan kadar kolesterol darah.

Umur

Umur berpengaruh terhadap kadar dan aktifitas zat dalam darah. Hitung eritrosit dan kadar
hemoglobin jauh lebih tinggi pada neonatus daripada dewasa. Fosfatase alkali, kolesterol total dan
kolesterol-LDL akan berubah dengan pola tertentu sesuai dengan pertambahan umur.

Ras

Jumlah lekosit pada orang kulit hitam Amerika lebih rendah daripada orang kulit putihnya.
Demikian juga pada aktifitas creatin kinase. Keadaan serupa juga dijumpai pada ras bangsa lain,
seperti perbedaan aktifitas amylase, kadar vitamin B12 dan lipoprotein.

Jenis Kelamin

Berbagai kadar dan aktifitas zat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Kadar besi serum dan hemoglobin
berbeda pada wanita dan pria dewasa. Perbedaan ini akan menjadi tidak bermakna lagi setelah
umur lebih dari 65 tahun. Perbedaan lain berdasarkan jenis kelamin adalah aktifitas CK dan
kreatinin.

Perbedaan ini lebih disebabkan karena massa otot pria relatif lebih besar daripada wanita.
Sebaliknya, kadar hormon seks wanita, prolaktin, dan kolesterol-HDL akan dijumpai lebih tinggi
pada wanita.

Kehamilan

Bila pemeriksaan dilakukan pada wanita hamil, pada saat interpretasi hasil perlu
mempertimbangkan masa kehamilan wanita tersebut. Pada kehamilan akan terjadi hemodilusi
(pengenceran darah) yang dimulai pada minggu ke-10 kehamilan dan terus meningkat sampai
minggu ke-35 kehamilan.

Volume urine akan meningkat 25% pada trimester ke-3.

Selama kehamilan akan terjadi perubahan kadar hormon kelenjar tiroid, elektrolit, besi, ferritin,
protein total, albumin, lemak, aktifitas fosfatase alkali, faktor koagulasi dan kecepatan endap
darah.

Perubahan tersebut dapat disebabkan karena induksi oleh kehamilan, peningkatan protein
transport, hemodilusi, peningkatan volume tubuh, defisiensi relative karena peningkatan
kebutuhan atau peningkatan protein fase akut.

Anda mungkin juga menyukai