Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi yang mengandung nutrisi
optimal baik kualitas maupun kuantitasnya. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama. Pemberian ASI selama 6
bulan tanpa makanan pendamping apapun sering disebut ASI eksklusif. Kota Bandung memiliiki
tujuan dalam pemberian ASI eksklusif salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi,
pemberian ASI eksklusif secara adekuat terbukti merupakan salah satu intervensi efektif dapat
menurunkan AKB. Khususnya kota Bandung memiliki tujuan memberikan ASI eksklusif untuk
mencegah kematian bayi, namun hal ini harus seiring dengan kesadaran ibu dalam
mengkonsumsi makanan yang bernutrisi yang berguna untuk mencegah terjadinya BBLR (Bayi
antibodi dan terjadinya stimulasi panca indra serta pancaran kasih sayang ibu terhadap bayi. Asi
merupakan sumber utama bagi bayi karena ASI berfungsi sebagai antibody dan pemenuhan asupan
nutrisi bayi, ASI yang dikeluaran seorang ibu dalam waktu 5-7 hari setelah bayi baru lahir yang berwarna
kuning dan kental merupakan nutrisi yang baik untuk bayi yang disebut dengan kolostrum (cairan emas)
memiliki kandungan antibodi, sel darah putih, pencahar, tinggi kandungan vit A dan faktor
pertumbuhan. ASI VS formula memiliki kandungan yang hampir sama namun yang terlengkap adalah ASI
sebagai contoh ASI memikili lipase dimana enzim tersebut berguna untuk mencerna makanan,
sedangkan lipase tidak terdapat pada susu formula. Lipase berguna untuk mengolah ASI yang banyak
menagndung nutrisi, kualitas usus bayi di satu minggu pertama kelahirannya merupakan kualitas usus
terburuk, sehingga perlu diberikan ASI kolostrum yang merupakan kualitas ASI terbaik.
Kunci keberhasilan menyusui adalah adanya edukasi antenatal yaitu diperiksa selama
kehamilan, diberikan pendidikan kesehatan mengenai kehamilan, persalinan, dan menyusui sehingga
ibu mampu menghadapi persalinan, nifas dan pemberian ASI. Selanjutnya kunci keberhasilan menyusui
adalah IMD (inisiasi Menyusui Dini), puting ibu memiliki bau khas seperti bau air ketuban sehingga saat
melakukan IMD bayi akan mencari bau yang sama seperti bau ketuban, IMD yang paling ideal terjadi
pada ibu melahirkan pervagina karena ibu tidak melintang. Berbeda dengan ibu melahirkan dengan
operasi Caesar, IMD dapat dilakukan oleh ayah sambil menunggu ibu pulih dari operasi Caesar. Kunci
terakhir keberhasilan menyusui adalah posisi dan perlekatan model putting tidak mempengaruhi
keberhasilan bayi dapat menyusu, dengan memilki putting yang rata sekalipun bayi tetap dapat
diberikan ASI karena bayi meyusu pada areola ibu (lingkaran hitam disekitar puting) sedangkan posisi
yang nyaman bagi bayi saat menyusu adalah leher segariS punggung, bahu kearah depan, tangan