Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM HAMIL
Pokok Pembahasan : Senam Hamil
Sub Pokok Pembahasan : Senam Hamil
Sasaran : Ibu Ibu Hamil
Waktu : 09.00-10.00 WIB (1 Jam)
Tanggal : Rabu, 06 Maret 2019
Tempat :
Penyuluh : Nilam Herliandani

A. Tujuan Intruksional
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang senam hamil selama 1 jam ibu
hamil dapat melakukan senam hamil secara mandiri dan ibu mengetahui tentang
pentingnya senam hamil.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu mampu :
1. Ibu mengetahui definisi senam hamil
2. Ibu mengetahui tujuan dan manfat senam hamil
3. Ibu diharapkan mengetahui persyatan senam bagi ibu hamil
4. Ibu mengetahui tata cara senam hamil
C. Sasaran
Ibu- Ibu hamil yang mau melakukan senam hamil
D. Media
1. Ruang senam
2. Leaflet
E. Metode
1. Demostrasi
F. Materi
1. Pengertian senam hamil
2. Tujuan dan manfaat dilakukan senam hamil
3. Persyaratan sebelum dilakukannnya senam hamil
4. Tata cara senam hamil
G. Pelaksanaan kegiatan senam hamil
No Hari/Tanggal/Jam Tahap Intruksi Peserta Metode yang
kegiatan dihunakan
Penyuluhan
1. Rabu, 06 Maret Pembukaan 1. Mengucap salam Menjawab Lisan
2019/09.00 WIB 5 menit dan terima kasih salam dan
atas kehadiran ibu- mendengarkan
ibu. dengan
2. Memperkenalkan seksama.
diri dan menjelaskan
tujuan penyuluhan
2. Rabu, 06 Maret Penyuluhan 1. Menyampaikan Mendengarkan Lisan
2019/09.05 WIB 15 menit materi tentang
pengertian senam
hamil
2. Menjelaskan tentang
tujuan dan manfaat
senam hamil.
3. Menjelaskan tentang
persyaratan senam
hamil
3. Rabu, 06 Maret Demonstrasi Mendemonstrasikan Mendengarkan
2019/09.20 WIB 30 menit tata cara senam hamil dan
memperlihatkan
4. Rabu, 06 Maret Penutup 5 1. Mengucapkan Peserta Lisan
2019/09.50 WIB Menit terima kasih atas menjawab
perhatian dan salam
meminta maaf bila
ada kesalahan.
2. Mengucapkan salam
penutup
MATERI PENYULUHAN
SENAM HAMIL
A. Pengertian senam hamil
Senam hamil adalah suatu bentuk latihan yang kegunaannya untuk
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-
ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Hanafi,
2008).
Senam hamil adalah suatu gerak yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga
ibu tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan dan
persalinannya dengan aman dan alami. Senam hamil adalah program kebugaran yang
diperuntukkan bagi ibu hamil. Oleh karena itu, senam hamil memiliki prinsip-prinsip
gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.
B. Tujuan senam hamil
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
ligament-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan
dengan proses persalinan.
2. Membentuk sikap tubuh
3. Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan latihan-
latihan kontraksi dan relaksasi
4. Menguasai teknik-teknik pernapasan yang mempunyai peranan penting dalam
persalinan
5. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan pemeliharaan fungsi kaki
6. Mendukung ketenangan fisik
Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan
menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun persiapan mental untuk
menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan.
(Mellyna Hulliana,2007)
C. Manfaat senam hamil
Untuk menguatkan otot yang dibutuhkan proses persalinan dan kelahiran
terutama nyeri pinggung, konstipasi dan bengkak, memperbaiki postur tubuh, sedikit
merasakan ketidaknyamanan akibat kehamilan, membantu dan menurunkan rasa lelah
dan kualitas tidur lebih baik (Mellyna Hulliana,2007).
1. Mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskuler
2. Membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak
3. Meningkatkan sikap dan status mental
4. Mengurangi kecemasan dan insomnia
5. Persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang
D. Persyaratan Senam Hamil
1. Melakukan pemeriksaan antenatal yang teratur, demam (suhu lebih 38 C)
merupakan kontraindikasi
2. Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan pengawasan selama melatih
3. Makan yang cukup agar tenaga selalu ada
4. Beberapa kontraindikasi untuk melakukan latihan olah raga adalah :
a. Penyakit jantung
b. Ketuban pecah dini
c. Hamil kembar
d. Perdarahan
e. Plasenta previa
f. Sering kejang
g. Kehamilan berjalan normal dengan rekomendasi/izin dari dokter/bidan
h. Kehamilan berusia minimal 5 bulan
i. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang
mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan anak prematur.
5. Latihan dilakukan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
6. Berpakaian cukup longgar
7. Menggunakan kasur atau matras/jangan dilantai
E. Tata Cara Senam Hamil
Gerakan 1 (memutarkan kaki)

o Posisi awal berdiri tegak, pandangan luruk ke depan, kedua kaki sejajar,
tangan dipinggang.
o Kaki kanan dijejakkan di tumit pada hitungan ke 1 dan kembali ke posisi
semula paha dihitungan ke 2.
o Kaki kiri dijejkkan di tumit pada hitungan ke 3 dan kembali ke posisi semula
pada hitungan ke 4.
o Kaki kanan dijejakkan di tumit pada hitungan ke 5 dan kembali posisi semula
pada hitungan ke 6.
o Kaki kiri dijejakkan di tumit pada hitungan ke 7 dan kembali ke posisi
semula pada hitungan ke 8. Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap.
Gerakan 2 (sikap duduk bersila)

Sikap duduk ini adalah sikap duduk yang baik selama kehamilan, karena
dengan sikap ini perut bagian bawah menekan perut kedalam rongga panggul
(beserta janinnya) sehingga kedudukan janin dalam kandungan tetap baik. Dengan
posisi seperti ini, lakukan gerakan pemanasan dengan mengggerakkan kepala
menengok kekanan kekiri, miring kekanan kekiri. Sesudah itu tundukkan kepala
dan angkat kepala sambil menarik nafas, kemudian menghembuskannya.
Lanjutkan dengan menaikkan bahu kemudian menurunkannya kembali. Lakukan
gerakan dalam 8 hitungan
Gerakan 3 (memutar lengan dan mengencangkan panyudara)

Letakkan jari-jari tangan dibahu dengan kedua lengan menjepit kedua payudara
dan mengangkat kedua payudara dengan kedua siku tersebut. Lakukan gerakan ini
dengan memutar lengan. Lepas perlahan-lahan kemudian dilanjutkan dengan
mengangkat kedua siku keatas dan kembali keposisi semula.
Gerakan 4 (melenturkan punggung)

Posisi seperti merangkak, bahu sejajar dengan kedua lengan dan dibuka sejajar.
Dengan membuka kaki, angkat punggung dan tundukkan kepala, sambil menarik
nafas, tahan beberapa detik kemudian kembali keposisi semula. Saat posisi
kembali, otot punggung rileks. Lakukan gerakan sampai 8 kali.
Gerakan 5 (gerakan anti sungsang)

Posisi menungging. Tangan rileks disamping tubuh dan kedua kaki terbuka dan
tekuk sejajar bahu. Letakkan kepala diantara kedua tangan, turunkan dada
perlahan-lahan sampai menyentuh kasur, kepala menoleh kesamping. Letakkan
siku diatas kasur, geser sejauh mungkin dari tubuh kesamping. Lakukan gerakan
sampai 8 kali.
Gerakan 6 ( Cara pernafasan saat persalinan)

o Cari posisi nyaman


Misalnya: duduk bersandar antara duduk dan berbaring serta kaki di
regangkan, posisi merangkak, duduk di kursi dengan bersandar ke depan dll.
o Tarik nafas dari hidung dan keluarkan melalui mulut
o Usahakan tetap rileks
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK IBU HAMIL SETELAH
MENGIKUTI SENAM HAMIL,YAITU
1. Memberitahukan kepada ibu tentang tujuan, manfaat, keuntungan, dan tata
cara melakukan senam hamil yaitu agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga
dan kondisi fisik ibu tetap bugar walaupun sedang hamil
2. Meganjurkan ibu untuk sering sujud agar posisi kepala bayi ada dibawah dan
menghindari terjadinya posisi bayi letak sungsang
3. Memberitahukan ibu untuk sering melakukan gerakan yang sudah diajarkan
minimal 5 menit agar ibu dapat terus sehat.
4. Menganjurkan ibu untuk menghindari aktivitas fisik yang berat seperti
mengangkat beban yang berat, lari, bersepeda yang lama, sit up, dll.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan aktivitas ringan seperti, menyapu,
mengepel, mencuci piring, berkebun dll.
6. Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan atau inuman dengan
gizi seimbang agar tubuh ibu tetap kuat dan sehat.
7. Memberitahukan ibu untuk jangan merasa takut bila di rumah melakukan
senam hamil karena senam hamil tidak akan membahayakan jika ibu
mengikuti anjuran yang sudah diajarkan.
8. Menganjurkan ibu untuk terus berusaha dan berdoa demi kelancran persalinan
yang akan datang.
9. Memberitahukan ibu untuk tidak banyak memikirkan hal-hal yang dapat
memicu stress agar ibu dan janin tetap terjaga kondisi kesehatannya.
10. Menganjurkan ibu untuk terus menerus memantau perkembangan janin
dengan cara selalu memeriksakan perkembangan kehamilannya ke dokter atau
bidan agar dapat mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai