Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN
KOTA MEDAN

4.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan


1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
- Sub Bagian Umum
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Penyusunan Program
3. Bidang Pelayanan Masyarakat
- Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
- Seksi Kesehatan Rujukan
- Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Seksi Surveilans dan Imunisasi
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
5. Bidang Kesehatan Masyarakat
- Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
- Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
- Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan
- Seksi Kefarmasian
- Seksi Alat Kesehatan
- Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 108
LAPORAN KEGIATAN

7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD)


8. Kelompok Jabatan Fungsional

4.2 Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan
Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan menurut Peraturan Walikota No. 1
tahun 2017 adalah:
4.2.1 Kepala Dinas Kesehatan
4.2.2 Sekretaris
4.2.2.1 Sub Bagian Umum
4.2.2.2 Sub Bagian Keuangan
4.2.2.3 Sub Bagian Penyusunan Program
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan, dan penyusunan program. Dalam melaksanakan tugas pokok,
sekretariat menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program,
dan kegiatan kesekretariatan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan program dinas pelaksanaan dan penyelenggaraan
pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi
umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan dinas
pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan pelaksanaan koordinasi
penyelenggaraan tugas-tugas dinas penyiapan bahan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan kesekretariatan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.2.3 Bidang Pelayanan Masyarakat
4.2.3.1 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 109
LAPORAN KEGIATAN

4.2.3.2 Seksi Kesehatan Rujukan


4.2.3.3 Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pelayanan kesehatan
primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan kesehatan tradisional. Dalam
melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan kegiatan
Bidang Pelayanan Kesehatan penyusunan petunjuk teknis lingkup
pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan
kesehatan tradisional. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan kesehatan
tradisional. meliputi kesehatan rujukan atau spesialistik dan sistem
rujukan, penyelenggaraan upaya kesehatan tradisional, pelaksanaan
registrasi, akreditasi, dan sertifikasi sarana pelayanan kesehatan,
pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian lingkup
pelayanan kesehatan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup bidang bina pelayanan kesehatan pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.2.4 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


4.2.4.1 Seksi Surveilans dan Imunisasi
4.2.4.2 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
4.2.4.3 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup surveilans
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 110
LAPORAN KEGIATAN

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta jiwa. Dalam


melaksanakan tugas pokok, Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan kegiatan
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan penyusunan petunjuk teknis
lingkup pengendalian dan pemberantasan penyakit, wabah, bencana,
dan kesehatan lingkungan pengendalian dan pemberantasan penyakit
meliputi surveilans epidemiologi, pengendalian penyakit menular
langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian
penyakit tidak menular, imunisasi, kesehatan mata, dan penyelidikan
Kejadian Luar Biasa (KLB) pengendalian wabah dan bencana meliputi
kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
pemulihan penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi
penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan
dan sanitasi darurat, sanitasi makanan, dan bahan pangan serta
pengamanan limbah pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup bidang pengendalian masalah kesehatan: pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.2.5 Bidang Kesehatan Masyarakat
4.2.5.1 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
4.2.5.2 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
4.2.5.3 Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup perencanaan,
pendayagunaan, pendidikan, pelatihan, registrasi, dan akreditasi.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kesehatan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan kegiatan
Bidang Kesehatan Masyarakat: penyusunan petunjuk teknis lingkup

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 111
LAPORAN KEGIATAN

perencanaan, pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi dan


akreditasi sumber daya manusia kesehatan pendayagunaan tenaga
kesehatan dan tenaga kesehatan strategis pelaksanaan pelatihan teknis
pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup tenaga
medis, tenaga para medis dan tenaga non-medis/tradisional terlatih
sesuai urusan pemerintahan Kota pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup bidang pengembangan sumber daya manusia
kesehatan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.2.6 Bidang Sumber Daya Kesehatan
4.2.6.1 Seksi Kefarmasian
4.2.6.2 Seksi Alat Kesehatan
4.2.6.3 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kefarmasian, jaminan,
sarana, dan peralatan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok,
Bidang Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan
rencana, program, dan kegiatan Bidang Kefarmasian Jaminan dan
Sarana Kesehatan penyusunan petunjuk teknis lingkup kefarmasian,
jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan penyelenggaraan kefarmasian
penyelenggaraan jaminan kesehatan pelayanan sarana dan peralatan
kesehatan pelaksanaan proses pelayanan perizinan dan pelayanan
lainnya lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan
sesuai urusan pemerintahan Kota pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan lingkup bidang kefarmasian jaminan dan sarana kesehatan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 112
LAPORAN KEGIATAN

4.2.7 Unit Pelaksana Teknis (UPT)


1. Puskesmas
Upaya kesehatan wajib, upaya-upaya pengembangan, upaya-upaya
penunjang dan azas penyelenggaraan Puskesmas sesuai dengan Permenkes
RI No. 75 Tahun 2014.
2. Gudang Farmasi
3. Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat
merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan pengembangan
Puskesmas.
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Puskesmas dalam
pelaksanaan upaya-upaya yang dimaksud.
• Standar pelayanan minimal menuju Indonesia sehat 2015.

4.3 Program Pembangunan Kesehatan Dinas Kota Medan


4.3.1 Visi Pembangunan Kesehatan Daerah
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Menjadikan Kota sehat yang
sehat dalam kemandirian dan humanis”. Masyarakat Medan mengandung arti
bahwa sasaran kerja dari Dinas Kesehatan Kota Medan adalah seluruh
masyarakat yang berada di Wilayah Kerja Pemerintah Kota Medan. Sehat
diartikan sebagai cara berpikir masyarakat Kota Medan yang selalu dilandasi
oleh nilai-nilai kesehatan yang pada akhirnya mewujudkan lingkungan yang
sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat. Sejahtera mengandung arti bahwa
masyarakat Kota Medan dengan cara berpikir yang selalu dilandasi oleh nilai-
nilai kesehatan, akan memperoleh kesejahteraan, terutama dibidang kesehatan,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi pencapaian derajat kesejahteraan
secaraumum.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 113
LAPORAN KEGIATAN

4.3.2 Misi Pembangunan Kesehatan Daerah


Misi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Melaksanakan Pelayan Kesehatan Yang Paripurna, Merata, dan Bermutu
Para penanggung jawab program pembangunan di Pemerintahan Kota
Medan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua
kebijaksanaan pembangunannya. Untuk itu, maka seluruh elemen dari sistem
pemerintahan Kota harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan
Kota Medan menuju Kota Metropolitan yang Modern, Madani, dan Religius
berwawasan kesehatan.
2. Menumbuhkembangkan Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat Melalui
Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Dalam Pembangunan Kesehatan
Sehat merupakan hak asasi sehingga setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan. Disamping itu untuk mendapatkan
kesehatan setiap masyarakat juga harus memiliki kemandirian dan
partisipasi melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam
pembangunan kesehatan. Dengan demikian diharapkan terciptanya suatu
kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang
disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat
bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.
3. Melaksanakan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Penyehatan
Lingkungan
Sesuai dengan paradigma sehat, Dinas Kesehatan harus mengutamakan pada
upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang
dengan upaya kesehatan perorangan. Dinas kesehatan juga harus
melaksanakan program yang berhubungan dengan kesehatan dan kebersihan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 114
LAPORAN KEGIATAN

lingkungan. Dengan demikian akan terwujud lingkungan yang sehat serta


terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan.
4. Meningkatkan Manajemen dan Informasi Kesehatan Yang Akuntabel,
Transparan, Berdaya Guna, dan Berhasil Guna.
4.3.3 Tujuan Dinas Kesehatan Kota Medan
Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang sehat.
2. Terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang sehat.
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya kesehatan yang
paripurna.
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat.
7. Terpenuhinya pembiayaan operasional Dinas Kesehatan.
4.3.4 Pembangunan Kesehatan
Sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Medan dalam pembangunan
kesehatan tahun 2014- 2019, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan:
a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 72,7 tahun menjadi 74 tahun.
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 220 menjadi 110 per
100.000 kelahiran hidup.
c. Menurunnya angka kematian bayi dari 24 menjadi 9 per 1.000 kelahiran
hidup.
d. Menurunnya angka kematian neonatal dari 15 menjadi 10 per 1.000
kelahiran hidup.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 115
LAPORAN KEGIATAN

e. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 32,8 persen
menjadi kurang dari 30 persen.
f. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN)
sebesar 92%.
g. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%.
h. Persentase RS Kabupaten/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar
100%.
i. Cakupan Kunjungan Neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 93,99%.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan:
a. Menurunnya prevalensi tuberculosis dari 224 menjadi 200 per 100.000
penduduk.
b. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1
per 1.000 penduduk.
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,5% menjadi
dibawah 0,8%.
d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari
90% menjadi 92%.
e. Persentase Kelurahan yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%.
f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar
tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh
dari tahun 2013.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 70% menjadi 74%.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 116
LAPORAN KEGIATAN

6. Seluruh Puskesmas melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu
tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.Pelaksanaan GERMAS
harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari
masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden
RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja.Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari
individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat,
akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi
dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS,
diantaranya Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan
akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan
infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan.
Tema Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2014-2019 adalah
“Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan” melalui:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 117
LAPORAN KEGIATAN

1. Program Kesehatan Masyarakat


Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu yang meliputi
pemberian imunisasi dasar kepada 92% balita pada 2017, penyediaan akses
sumber air bersih yang menjangkau 69% penduduk, dan akses terhadap
sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum 2017,
penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 per 100.000
kelahiran pada 2014 menjadi 118 pada 2017, serta tingkat kematian bayi
dari 30 per 1.000 kelahiran pada 2014 menjadi 20 pada 2017.
2. Program Keluarga Berencana (KB) yang meliputi peningkatan kualitas dan
jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah dan swasta selama 2014-
2017.
3. Sarana Kesehatan yang meliputi ketersediaan dan peningkatan kualitas
layanan Puskesmas ISO minimal 5 Puskesmas pada 2014 dan 10
Puskesmas pada 2017.
4. Asuransi Kesehatan untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100%
pada 2014 dan diperluas secara bertahap untuk warga Medan lainnya antara
2014-2019.
Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2014-2019 difokuskan
pada delapan fokus prioritas, yaitu:
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB).
2. Perbaikan status gizi masyarakat.
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan.
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan.
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu,
dan penggunaan obat.
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 118
LAPORAN KEGIATAN

7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis


kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 119
LAPORAN KEGIATAN

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
25 FEBRUARI – 04 MEI 2019 120

Anda mungkin juga menyukai