DO :
DO :
1. Takikardi 126x/menit
2. Gambaran EKG (13/42019) : atrial
fibrilasi normo respon, ireguler, HR 90x,
RAD
3. Edema anasarka
4. Auskultasi bunyi jantung terdengar bunyi
murmur pada katup mitral, tricuspid dan
pulmonal
5. Perubahan tekanan darah 76/38 mmHg
6. Pasien tampak pucat Penurunan Curah Jantung
7. Hasil pemeriksaan Echocardiography
(4/3/2019) :
a. Fungsi sistolik ventrikel kiri baik, EF
71%
b. Fungsi sistolik ventrikel kanan
menurun, TAPSE 1.0cm
c. Dilatasi atrium kiri, atrium kanan,
ventrikel kiri dan ventrikel kanan
d. Left ventrikel hipertrofi
e. Mitral regurgitas berat
f. Tricuspid regurgitasi massif
g. Pulmonal regurgitasi ringan
8. Hasil pemeriksaan thorak (3/3/2019) :
cardiomegaly
DS : tidak dapat dikaji
DO :
Kelebihan Volume Cairan
1. Edema anasrka
2. Penurunan Hb 5.8 gr/dl (16/4/2019)
3. Albumin 2.5 gr/dl (17/4/2019)
4. HCT 17.5
5. Hasil balance cairan (16/7/2019) : +4000
cc
6. Hasil USG Whole abdomen ( 22/3/2019) :
Asites
DS : tidak dapat dikaji
DO :
Faktor Risiko :
Risiko Infeksi
1. Prosedur Invasif (post operasi Mitral
Valve Replacement H.0)
2. Penurunan Hb (16/4/2019) : 5.8 gr/dl
Faktor risiko :
1. Anemia
2. Inkontinensia
Risiko Jatuh
3. Penyakit vascular
4. Periode pemulihan pasca operasi
5. Fall risk score : 70 (risiko tinggi)
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
Nama/RM : Ny.M.S/864094
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 41 tahun
Ruangan : ICU PJT RSWS
Tanggal Tanggal
No Diagnosa
ditemukan teratasi
Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
I 16 April 2019
ketidakseimbangan ventilasi
pefusi
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan pertukaran gas berhubungan NOC NIC
dengan ketidakseimbangan ventilasi pefusi Setelah dilakukan intervensi 3x24 jam, Manajemen asam basa: alkalosis metabolic
diharapkan kriteria hasil sebagai 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
DS : tidak dapat dikaji berikut: 2. Monitor pola napas
Status pernapasan: pertukaran gas 3. Pertahanakan akses intravena
DO : 1. Tekanan parsial oksigen di darah 4. Monitor penyebab terjadinya alkalosis metabolic sebelum
arteri (PaO2) dalam batas normal memberikan penanganan keseimbangan asam basa
1. Analisa Gas Darah(16/4/2019, 14/26 wita) :
80.0-100.0 mmHg 5. Monitor penyebab pembentukan HCO3 atau ion hydrogen seperti
pH 7.33, HCO3 23.4, PCO2 49.7, BE 1.9
2. Tekanan parsial karbondioksida di kehilangan cairan lambung, muntah, penggunaan diuretic loop
2. Takikardi : 126x/menit
darah arteri (PCO2) dalam batas 6. Monitor perubahan kadar HCO3 untuk menentukan ada tidaknya
3. Warna kulit abnormal (pucat dan
normal 35.0-45.0 mmHg penyimpangan asam basa
kehitaman)
3. pH arteri dalam batas normal 7.35- 7. Monitor manifestasi klinis alkalosis metabolic pada jantung
4. Dyspnea
7.45 seperti aritmia, perubahan kontraktilitas, penurunan cardiac output
5. Pola pernapasan 46x/menit
4. HCO3 dalam batas normal 22-26 8. Monitor manifestasi klinis alkalosis metabolic pada sistem
6. Hasil foto thoraks (16/4/2019) : efusi pleura
mmol/l pencernaan seperti mual, muntah, diare
bilateral edema paru, hipertensi pulmonal
9. Kolaborasi terapi cairan yang tepat
10. Kolaborasi pemeriksaan analisa gas darah untuk mengetahui
perubahan keseimbangan asam basa
11. Interpretasi hasil pemeriksan analisa gas darah
Terapi oksigen
1. Berikan oksigen tambahan sesuai instruksi dokter
2. Monitor pemberian oksigen
3. Monitor efektifitas pemberian oksigen
4. Monitor tanda – tanda keracunan oksigen
Penurunan curah jantung berhubungan NOC NIC
dengan perubahan kontraktilitas Setelah dilakukan intervensi 3x24 jam, Perawatan jantung
diharapkan kriteria hasil sebagai 1. Pantau vital sign
DS : tidak dapat dikaji berikut: 2. Pantau (nadi perifer, akral dan sianosis)
Keefektifan pompa jantung 3. Monitor status kardiovaskuler
DO : 1. TTV dalam rentang normal 4. Monitor EKG mengenai perubahan irama
(tekanan darah: 120/80 mmHg, 5. Pantau adanya tanda-tanda edema perifer
1. Takikardi 126x/menit
2. Gambaran EKG (13/42019) : atrial fibrilasi nadi: 60-100 x/menit, pernafasan:
normo respon, ireguler, HR 90x, RAD 16-20x/menit) Pemberian Obat
3. Edema anasarka 1. Berikan obat-obatan seperlunya secara tepat
4. Auskultasi bunyi jantung terdengar bunyi Status sirkulasi 2. Monitor klien terhadap efek lanjut, toksisitas dan interaksi
murmur pada katup mitral, tricuspid dan 1. CRT < 2 detik pemberian obat
pulmonal 2. Denyut nadi perifer kuat dan
5. Perubahan tekanan darah 76/38 mmHg
simetris dan reguler
6. Pasien tampak pucat
7. Hasil pemeriksaan Echocardiography
(4/3/2019) :
a. Fungsi sistolik ventrikel kiri baik, EF
71%
b. Fungsi sistolik ventrikel kanan
menurun, TAPSE 1.0cm
c. Dilatasi atrium kiri, atrium kanan,
ventrikel kiri dan ventrikel kanan
d. Left ventrikel hipertrofi
e. Mitral regurgitas berat
f. Tricuspid regurgitasi massif
g. Pulmonal regurgitasi ringan
8. Hasil pemeriksaan thorak (3/3/2019) :
cardiomegaly
Kelebihan volume cairan berhubungan NOC NIC
dengan gangguan mekanisme regulasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen elektrolit/cairan
keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor intake dan output
DS : tidak dapat dikaji diharapkan kriteria hasil sebagai berikut 2. Kaji lokasi, luas edema dan derajat edema
: 3. Monitor haluaran urin
DO : Status jantung paru 4. Kolaborasi terapi medikasi
1. TTV dalam rentang normal
1. Edema anasrka
2. Penurunan Hb 5.8 gr/dl (16/4/2019) (tekanan darah: 120/80 mmHg,
3. Albumin 2.5 gr/dl (17/4/2019) nadi: 60-80 x/menit, pernafasan:
4. HCT 17.5 16-20x/menit)
5. Hasil balance cairan (16/7/2019) : +4000 cc 2. Tidak ada edema perifer atau
6. Hasil USG Whole abdomen ( 22/3/2019) : edema perifer berkurang
Asites 3. CRT < 3 detik (dipertahankan)
4. Saturasi oksigen dalam rentang
normal 95-100 %
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan NOC NIC
ketidakseimbangan antara suplai dnn Setelah dilakukan intervensi 3x24 jam, Bantuan pemenuhan ADL
kebutuhan oksigen diharapkan kriteria hasil sebagai 1. Kaji kegiatan ADL yang dapat dilakukan klien
berikut: 2. Memberikan bantuan sampai klien mampu melakukan perawatan
DS : tidak dapat dikaji Status perawatan diri: ADL diri
1. Mampu melakukan aktivitas sehari 3. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian dengan
DO :
hari (ADLs) secara mandiri membantu hanya ketika klien tidak mampu melakukan perawatan
1. Keadaan umum: Pasien dalam kondisi 2. Klien toleran terhadap aktivitas diri
tersedasi 4. Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri
2. Perubahan EKG : AFNR 5. Batasi aktivitas klien
3. Keletihan (Hb 5.8 gr/dl) 6. Menyediakan bantuan pada klien untuk perubahan posisi
4. Bartel indeks 0 : ketergantungan total
5. Pemenuhan ADL dibantu
6. TTV = TD : 76/38 mmHg, N : 126x/menitt,
S : 34.6 C, P : 46 x/menit
Risiko infeksi NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi
Faktor Risiko : keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Ganti peralatan perawatan perpasien sesuai protocol institusi
diharapkan tidak ada tanda-tanda 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien.
1. Prosedur Invasif (post operasi Mitral Valve infeksi, dengan kriteria hasil: 3. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat universal
Replacement H.0) Status imunitas 4. Gosok kulit klien dengan agen anti bakteri yang sesuai
2. Penurunan Hb (16/4/2019) : 5.8 gr/dl 1. Tidak ada demam 5. Jaga lingkungan aseptic yang optimal selama penusukan
2. Jumlah sel darah putih dalam disamping tempat tidur dari saluran penghubung
rentan normal 6. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat.
7. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat.
8. Dorong intake cairan yang tepat.
9. Dorong untuk beristirahat.
10. Berikan terapi antibiotic yang sesuai.
Risiko dekubitus NOC NIC
Setelah diberikan perawatan selama Pencegahan luka tekan
Faktor risiko : 3x24 jam klien mempertahankan 1. Kaji risiko dekubitus
integritas jaringan:kulit dan membrane 2. Ubah posisi klien setiap 2 jam sekali dan mengubah dengan
1. Agen farmaseutikal (pemberian mukosa secara normal dengan kriteria : posisi yang benar (menghindari untuk menggeser pasien) untuk
norepinephrine, pemberian anastesi)
1. Integritas kulit utuh mencegah trauma pada kulit
2. Anemia
3. Edema 2. Sensasi kulit tidak terganggu 3. Hindari pemijatan pada daerh yang menonjol
4. Kulit kering dan kasar (tidak merasa kram atau mati rasa) 4. Gunakan bantal untuk meninggikan daerah yang tertekan
5. CHF NYHA III 3. Suhu kulit normal 5. Jaga linen agar tetap bersih, kering dan bebas kerutan
6. Gender Wanita 6. Lembabkan kulit klien yang kering dan pecah-pecah dengan
7. Inkontinensia krim.
8. Penurunan mobilitas
9. Penurunan perfusi jaringan perifer
10. Skor decubitus : 14 (berisiko)
Risiko jatuh NOC NIC
Setelah tindakan keperawatan Pembatasan Area
Faktor risiko : dilakukan selama 3 x 24 jam, risiko 1. Beri batasan pada area yang tepat untuk mengindari terjadinya jatuh
jatuh teratasi dengan kriteria hasil: 2. Gunakan alat pelindung misalnya pagar
1. Anemia Kejadian jatuh 3. Berikan keamanan dan kenyamanan
2. Inkontinensia
1. Pasien tidak jatuh dari tempat tidur
3. Penyakit vascular
4. Periode pemulihan pasca operasi 2. Pasien tidak jatuh saat dipindahkan Pencegahan Jatuh
5. Fall risk score : 70 (risiko tinggi) 1. Kaji risiko jatuh
2. Kunci tenpat tidur atau brankar selama melakukan pemindahan
pasien
3. Berikan penanda untuk memberikan peringatan kepada staf bahwa
pasien berisiko jatuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI