Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU KIMIA ANALISIS II

RANGKUMAN MATERI

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH

OLEH :

NAMA : FITRIA NURCAHYANI

NIM : O1A1 17 021

KELAS :A

DOSEN : Dr. MUHAMMAD ARBA, S.Si., M.Si.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
SPEKTROSKOPI INFRA MERAH

A. Pengertian
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari suatu panjang gelombang yang
lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
mikro. Spektrofotometri infra merah merupakan suatu metode mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1000 µm. Interaksi antara sinar infra merah dengan molekul
hanya menyebabkan vibrasi, yaitu bergerak pada tempatnya. Spektroskopi Infra
Red (IR) digunakan untuk menentukan struktur, khususnya senyawa organic dan
juga untuk analisis kuantitatif, seperti analisis kuantitatif untuk pencemar udara,
misalnya karbon monoksida dalam udara dengan teknik non-dispersive.

B. Prinsip Kerja Spektroskopi IR


 Jika senyawa organik dikenaisinar infra-merah yang mempunyai frekwensi
tertentu (bilangan gelombang 500-4000 Cm-1), sehingga beberapa frekwensi
tersebut diserap oleh senyawa tersebut.
 Berapa banyak frekwensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur
sebagai 'persentasi transmitasi' (percentage transmittance).
 Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekwensi dapat melewati
senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali.
 Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir semua frekwensi tersebut
diserap oleh senyawa itu

C. Jenis Vibrasi
1. Vibrasi regangan (Streching), adalah peristiwa bergeraknya atom terus sepanjang
ikatan yajng menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara
keduanya, walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua, yaiut
regangan simetri (unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang
datar) dan regangan asimetri (unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah
tetapi masih dalam satu bidang datar).

2. Vibrasi Bengkokan (Bending) Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah
molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi
deformasi yang mempengaruhi osilasi atom molekul secara keseluruhan. Vibrasi
bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu: Vibrasi goyangan (rocking),
vibrasi guntingan (Scissoring), vibrasi kibasan (Wagging), vibrasi pelintiran
(Twisting).
D. Jenis-Jenis Spektroskopi IR
1. Spektrofotometer IR Dispersif
 Berkas tunggal (single beam), tidak terlalu praktis karena adanya absorpsi
radiasi IR oleh H2O dan CO2 atmosfer
 Berkas rangkap (double beam), sel sampel ditempatkan di depan monokromator
untuk meminimalkan efek adanya emisi IR dan radiasi sesatan dari
kompartemen sampel. Metode deteksinya yaitu sistem optis nol (optical null)
dan sistem perekam rasio (ratio recording)
2. Spektrofotometer IR tak dispersif Fotometer filter Spektrometer filter dielektrik
filter spectrometer Spectrometer Special purpose
3. Spektrofotometer transform Fourier Interferometer

E. Spektrum Spektroskopi IR
Ranges Infra merah jarak Infra merah jarak Infra merah jarak
jauh tengah dekat
Panjang 50-1000µm 2.5-50µm 0.8-2.5µm
gelombang
Nomor panjang 200-10cm-1 4000-200cm-1 12500-4000 cm-1
gelombang
Rentang energi 0.025-0.0012eV 0.5-0.025eV 1.55-0.5eV

F. Instrumentasi Spektroskopi IR
1. Sumber Radiasi
Sumber radiasi inframerah terdiri atas padatan lembam yang dipanaskan
menggunakan energi listrik dengan temperatur 1500-2200 K.
 Nernst Glower silinder dari rare earth oxide (ZrO2:Y2O3:Er2O3 dengan
perbandingan 90:7:3).
 Globar, tersusun atas batangan silikon karbida dengan panjang 5 cm, diameter 5
mm dengan pengoperasian suhu dekat 1300°C. Baik untuk panjang gelombang
yang lebih pendek.
 Kawat pijar
- Sumber radiasi yang tak mahal, hayat-panjang, dan tangguh.
- Berupa gulungan lingkar kawat nikrom (film oksidanya terbentuk pada
gulungan lingkarnya) disekeliling bagian tengah suatu keramik sehingga
dapat dioperasikan dengan suhu 1000°C oleh pemanasan resistif.
- Kawat rodium dapat dijadikan pengganti nikrom dengan pancaran radiasi
yang lebih kuat tetapi lebih mahal.
 Busur Merkuri
Untuk daerah inframerah jauh (λ > 50 µm) tidak satupun dari sumber
termal seperti diatas menyediakan kuat radiasi yang cukup untuk dapat
terdeteksi → digunakan busur merkuri tekanan tinggi. Alat ini tersusun atas
tabung kuarsa yang mengandung uap merkuri bertekanan tinggi. Saat listrik
melewati uap tersebut maka akan terbentuk plasma yang akan menghasilkan
radiasi kontinyu pada daerah inframerah jauh.
2. Tempat Sampel
Sampel berbentuk gas digunakan sel gas dengaan lebar sel atau panjang berkas
radiasi 40 mm. Hal ini dimungkinkan untuk menaikkan sensitivitas karena adanya
cermin yang dapat memantulkan berkas radiasi berulang kali melalui sampel.
Tempat sampel untuk sampel yang berbentuk cairan umumnya mempunyai panjang
berkas radiasi kurang dari 1 mm biasanya dibuat lapisan tipis (film) diantara dua
keeping senyawa yang transparan terhadap radiasi infra merah. Senyawa yang biasa
digunakan adalah natrium klorida (NaCl), kalsium fluoride (CaF2), dan kalsium
iodide (CaI2). Wadah sampel untuk larutan disebut sel larutan.
Sampel dilarutkan ke dalam pelarut organic dengan konsentrasi 1 – 5%. Pelarut
organic yang biasa dipakai adalah karbon tetraklorida (CCl4), karbon disulfide
(CS2) dan kloroform. Wadah sampel untuk sampel padat mempunyai panjang
berkas radiasi kurang dari 1 mm.
3. Monokromator
Monokromator yang digunakan dalam infra merah terbuat dari berbagai
macam bahan antara lain gelas, lelehan silika, LiF, CaF2, BaF2,NaCl, AgCl, KBr,
Csl. Tetapi pada ummnya prisma NaCl di gunakan yuntuk daerah 4000-6000cm-
1 dan prisma Kbruntuk 400cm-1.
4. Detektor
Untuk detektor dalam infra merah di gnakan detektor termal. Di antara
detektor termal , termokopellah yang banyak di gunakan. Bolometer memberikan
sinyal listrik sebagai hasil perubahan dalam tahanan konduktor metal dengan
temperatur.

Untuk pengerjaan sampel umumnya di lakukan dalam bentuk cairan pada suhu
kamar dan dalam keadaan murni. Ketebalan film untuk pengukuran berkissar anatar
0,01-0,05 mm. Ketebalan film juga bevariasi antara 0,002 sampai 3mm. Bila sampel
padat maka di larutkan terlebih dahulu dengan CS2 atau CCl4. CCl4 bermanfaat dalam
daerah 800-740 cm-1, sedangkan CS2 berguna dalam daerah 2222-1540cm-1.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmukimia.org/2013/07/spektroskopi-inframerah-ir.html diakses tanggal 30


April 2019.

https://aimeay.blogspot.com/2011/05/spektroskopi-infra-merah.html diakses tanggal 30


April 2019.

Kristianingrum, S., 2015. Handout Spektroskopi Infra Merah, Universitas Negeri


Yogyakarta.

Suarsa, W., I., 2015. Spektroskopi, Jurusan Kimia Fakultas Udayana, Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai