Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENDAHULUAN

LARGE VOLUME PARENTERAL (LVP)

2. Rute pemberian secara intravena diindikasikan untuk keadaan


bagaimana ?
a. Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery
System 9th Ed (Allen dkk., 2011 : 433)
Rute Intravena dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk
menyelamatkan hidup dari pasien.
b. Menurut Pharmaceutics : Basic Principles and Application to
Pharmacy Practice (Dash dkk., 2014 : 275)
Rute intravena digunakan ketika membutuhkan respon sistemik yang cepat.
Rute ini digunakan untuk obat-obatan yang memiliki absorbsi yang buruk
atau dapat hancur oleh enzim pencernaan pada saat diberikan via rute oral.
c. Menurut Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat (Priharjo,
2010 : 67)
Jalur intravena dipakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan
dapat beraksi dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat
dimasukkan ke dalam vena sehingga obat langsung masuk ke system
sirkulasi yang menyebabkan otot dapat beraksi lebih cepat disbanding
dengan cara enteral atau paranteral yang lain yang memerlukan aktu
absorbs.
d. Menurut LPN expert Guidelines : IV Therapeutic (Williams dan
Wilkins, 2007 : 2)
Rute intravena dapat digunakan untuk memberikan cairan nutrient, obat,
serta cairan lainnya ketika tidak bias diberikan pada pasien melalui mulut /
rute oral
e. Menurut Kumpulan Kuliah Farmakologi Ed 2 (Staf Pengajar
Departemen Famakologi, 2004 : 625)
Pemberian intravena digunakan untuk infeksi yang berat, sindrom
malabsorbsi, dan jika pasien dalam keadaan kritis.
f. Menurut Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan (Kee J. L.,
Dan Evelyn R. H., 1994: 114)
Terapi cairan intravena (IV) dipakai dalam pemberian cairan yang
mengandung air, dekstrosa, vitamin, elektrolit dan obat-obatan. Sehingga
IV cocok digunakan untuk pasien yang membutuhkan obat yang diabsorpsi
langsung dan bekerja cepat.
g. Menurut Intravenous Infusion Therapy For Nurses Principles &
Practice (Josephson D. L., 2004: 10)
Intravena adalah salah satu rute yang ideal digunakan ketika dalam situasi
darurat, intravena ini diperuntukkan bagi pasien yang tidak mampu
mengonsumsi obat secara oral dalam jangka waktu yang lama sehingga rute
intravena ini sering digunakan

3. Definisi Injeksi Volume Besar


a. Menurut Encyclopedia Of Pharmaceutical Technology 3rd Ed
(Swarbrick, 2007 : 1004)
Large volume parenteral (LVP) dimaksudkan untuk digunakan secara
intravena sebagai injeksi dosis tunggal dan mengandung 100 mL larutan.
b. Menurut Handbook of GC/MS (Hubschmann, 2009 : 107)
Injeksi volume besar merupakan injeksi yang memungkinkan pemberian
berulang, karena volume sampel dalam kisaran 100 µL dan bahkan lebih.
c. Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery
System 9th Ed (Allen dkk., 2011 : 475)
Large volume parenteral adalah larutan bervolume besar yang berlaku
untuk injeksi intravena dosis tunggal dan dikemas dalam kemasan berlabel
yang mengandung larutan >100 mL
d. Menurut Modern Pharmaceutics 4th Ed (Banker, 2002 : 878)
Large volume parenteral adalah sediaan yang didesain untuk memberikan
cairan (air), kalori (larutan dekstrosa), dan untuk larutan elektrolit
e. Menurut Pharmaceutical Dosage Forms Parenteral Medications ed
3rd (Nema dan John, 2010 : 76)
Larutan volume besar intravena berlaku untuk injeksidosis tunggalyang
dimaksudkan untuk penggunaan intravena dan dikemasdalam wadah
berlabel mengandung lebih dari 100 ml.
f. Menurut Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Sterile Products (Niazi, 2009: 28)
Large volume parenteral adalah larutan steril yang ditujukan untuk aplikasi
parenteral dengan volume 100 mL atau lebih dalam satu wadah dari bentuk
sediaan jadi
g. Menurut Pharmaceutics : Basic Principles and Application to
Pharmacy Practice (Dash dkk., 2014 : 275)
Large volume parenteral adalah sediaan injeksi dosis tunggal yang
digunakan melalui jalur intravena yang disimpan atau dikemas dalamadah
berlabel yang berisi 100 mL cairan.
4. Jelaskan kegunaan cairan intravena !
a. Menurut Encyclopedia Of Pharmaceutical Technology 3rd Ed
(Swarbrick, 2007 : 1006)
Sediaan LVP diberikan melalui infuse intravena dalam adah dosis besar.
Tujuan terapeutik sediaan LVP adalah untuk memberikan cairan elektrolit
dan cairan nutrisi.
b. Menurut IV Therapy for Dummies (Nosek dan Deborah, 2013 : 10)
Penggunaan cairan IV:
1. Untuk menstabilkan tekanan darah
2. Untuk melebarkan saluran bronchial pada pasien penyakit asma
3. Untuk mengubah aritmia jantung kembali ke irama normal
4. Untuk mengendurkan pita suara agar dapat memfasilitasi intubasi
5. Untuk mengembalikan volume darah agar mencegah kolapsnya
sirkulasi
c. Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery
System 9th Ed (Allen dkk., 2011 : 458)
Sediaan dosis tunggal volume besar umumnya digunakan untuk transfuse
darah, menambah nutrisi dan elektrolit yang diberikan dengan melalui
infuse intravena yang lambat.
d. Menurut Remington (Gennaro, 2000 : 808)
Cairan Iv biasa digunakan untuk beberapa indikasi, yaitu :
- Memperbaiki gangguan keseimbangan tubuh
- Sebagai pengganti cairan tubuh (elektrolit)
- Suspensi nutrisi
e. Menurut Kirk’s Current Veterinary Therapy XV (Bonagura dan
David, 2014 : 30, 385).
Kegunaan cairan intravena yaitu untuk memperbaiki dehidrasi,
meningkatkan status kardiovaskular, dan mengatur hiperkalsemia dan
azotemia. Cairan intravena yang diberikan pada pasien euvolemik dan
hipervolemik berfungsi untuk meningkatkan tekanan atrium kanan, yang
mengakibatkan penurunan perfusi otak dan jantung sehingga harus
dihindari.
f. Menurut A Guide To Infection Control In the Hospital (Wenzel R.
dkk., 2002 : 127)
Cairan intravena dapat digunakan ketika terjadi Dehidrasi yang parah pada
pasien yang tidak dapat mengambil rehidrasi oral dan kehilangan volume
karena pendaraan.
g. Menurut IV Therapy (Williams dan wilkins, 2007 : 2)
Dapat digunakan untuk memberikan cairan, obat-obatan dan nutrisi dan
larutan lain ketika pasien tidak dpat mengambil zat-zat ini melalui mulut.
pemberian obat melalui IV dengan dosis yang lebih akurat karena seluruh
jumlah obat mencapai aliran darah langsung
DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V., Nicholas, G. P., dan Howard C. A ., 2011, Ansel’s Pharmaceutical


Dosage and Drug Deliviery system 9th Edition, Wolthers Kluwer :
Philadelphia.

Bonagura, J. D. dan David C. T., 2014, Kirk’s Current Veterinary Therapy XV,
Elsevier : New York.

Banker, 2002, Modern Pharmaceutics 4 Th Edition, Marcel Dekker : New York.

Dash, A., K., Samanth, S., dan Jash, 2014. Pharmaceutical Basic Principle and
Application to Pharmacy Practice, Elsevier : USA.

Gennaro,A.R, dkk, 1990, “Rhemingtons Pharmaceutical Science”, 18th Edition,


Marck Publishing Company, Pensylvania.
Hubschmann, 2009, Handbook of GC/MS, WILEY VCH: Germany

Josephson, D. L., 2004, Intravenous Infusion Therapy for Nurses Principles &
Practice, Thomson: UK.
Kee, J., L., dan Evelyn, R., H., 1994. Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Nema S. dan John D.L., 2010, Pharmaceutical Dosage Forms: Parenteral
Medications 3rd Edition, Informa Healthcare: London.

Niazi, S.K., 2009, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations


Sterile Products, Informa Healthcare: USA.
Nosek, B. L. dan Deborah T. L., 2013, IV Therapy for Dummies, John Wiley and
Sons : Canada.

Priharjo, R., 2010. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.

Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas


Sriwijaya, 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi Ed 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.

Swarbrick J., 2007, Encyclopedia Of Pharmaceutical Technology 3rd Edition,


Informa Healthcare : New York.
Wenzel l, R., Brewer T. dan Butzler J.P., A Guide To Infection Control In the
Hospital, Bc Dekker Inc : London
Williams, L. dan Wilkins, 2007. IV Therapy, Wolters Kluwer Business : USA
.

Anda mungkin juga menyukai