Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Terapi Intravena

1. Pengertian

Terapi intravena merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan

dengan cara memasukkan cairan melalui intravena dengan bantuan infus set

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh

(Tamsuri,2008). Pemasangan infuse adalah tindakan pemasangan kateter

intravena pada vena tertentu untuk memberikan terapi intravena. Terapi

intravena digunakan untuk mengoreksi berbagai kondisi pasien, terutama dalam

hal pemasukan peroral tidak adekuat, ketidakseimbangan elektrolit, kurangnya

nutrient tubuh, untuk medikasi secara IV dan untuk memasukkan produk darah

(Craven &Hirnle, 2000).

Selain itu terapi intravena diberikan untuk memperbaiki atau mencegah

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada penyakit akut dan kronis dan juga

digunakan untuk pemberian obat intravena (Potter dan Perry, 2005).

2. Tujuan Terapi Intravena

Tujuan utama terapi intravena diberikan pada pasien menurut Sugiarto (2006)

adalah:

a. Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

tubuh.

11

Perbandingan Efektivitas Penggunaan..., Trias Eka Nurlela, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
12

b. Memberikan obat-obatan dan kernoterapi.

c. Transfusi darah dan produk darah.

d. Memberikan nutrisi parenteral dan suptemen nutrisi.

3. Indikasi Terapi Intravena

Selain untuk pemberian cairan, pemasangan intravena juga berfungsi untuk

pemberian obat IV dengan indikasi yaitu:

a. Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena

langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya, pada kasus

infeksi bakteri dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan

keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral. Namun sering

terjadi, meskipun pemberian antibiotika intravena hanya diindikasikan pada

infeksi serius, rumah sakit rnemberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat

derajat infeksi. Antibiotika oral pada kebanyakan pasien dirawat di RS

dengan infeksi bakteri, sama efektifnya dengan antibiotika intravena, dan

lebih menguntungkan dan segi kemudahan administrasi RS, biaya

perawatan. dan lamanya perawatan.

b. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika

dimasukkan melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalarn

sediaan intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan

aminoglikosida yang susunan kimiawinya “polications” dan sangat polar,

sehingga tidak dapat diserap rnelalui jalur gastrointestinal di usus hingga

Perbandingan Efektivitas Penggunaan..., Trias Eka Nurlela, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai