Anda di halaman 1dari 5

TUBULER LURUS

KELENJAR TUBULER BERGELUNG


TUBULER

TUBULER BERCABANG KELENJAR


KELENJAR SEDERHANA
ALVEOLER

KELENJAR
KELENJAR
KOMPLEKS
ASINER

KELENJAR
PARS DUCTUS
MULTISELULER
SECRETORIS EXCRETORIUS
EKSTRAEPITELIAL

KELENJAR
KELENJAR KELENJAR MUKOSA
MEROKRIN SITOGEN

KELENJAR KELENJAR SEROSA


KELENJAR KELENJAR
NONSITOGEN
MONOPTYCE APOKRIN

KELENJAR KELENJAR
KELENJAR
POLYPTYCHE CAMPURAN
HOLOKRIN
NARASI

Kelenjar merupakan organ tubuh yang mensintesa suatu zat untuk dikeluarkan.
Berdasarkan klasifikasi kelenjar secara pemanfaatan hasil kelenjarnya secara garis besar
dibedakan menjadi kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Krin berasal dari kata krinos yang
berarti meisahkan atau menghasilkan. Kelenjar eksokrin dimaksudkan untuk kelenjar – kelenjar
yang biasanya mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya yang selanjutnya
bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Secara morfologik, kelenjar eksokrin dapat
digolongkan menurut dasar tertentu. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, maka kelenjar eksokrin
dapat digolongkan dalam kelenjar uniseluler dan kelenjar multiseluler. Pada kelenjar multiseluler
dibagi lagi menjadi letak kelenjarnya terhadap epitil permukaan, yaitu kelenjar intraepiteleal dan
kelenjar ekstraepitelial. Nah, pada kelenjar multiseluler ekstraepitelial tersebut dapat dibedakan
lagi menjadi dua bagian yaitu Pars secretorius yaitu bagian yang menghasilkan sekrit dan Ductus
excretorius yaitu saluran yang menampung sekrit dari Pars secretorius. Lalu pada Pars secretorius
tersebut berdasarkan pada bentuknya dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu Kelenjar Tubuler, (yang
berbentuk seperti pipa), Kelenjar alveoler (yang berbentuk sebagai labu), dan Kelenjar Asiner
(yang bentuknya mirp kelenjar alveoler tetapi lebih bulat). Pada Kelenjar Tubuler dapat dibedakan
lagi menjadi 3 bagian yaitu Tubuler lurus, Tubuler bergelung dan Tubuler bercabang. Sedangkan
berdasarkan jumlah lapisan sel epitel Pars secretoriusnya dapat dibedakan menjadi Kelenjar
monoptyche (yang terdiri dari 1 lapis sel misalnya kelenjar keringat), dan Kelenjar Polyptyche
(yang terdiri atas beberapa lapis sel misalnya Glandula sebacea). Kemudian pada Ductus
excretorius berdasarkan bentuknya masih dapat dibedakan menjadi Kelenjar sederhana (karena
tidak bercabang) dan Kelenjar kompleks (karena Ductus excretoriusnya bercabang –cabang).
Berdasarkan sifat sekritnya kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi Kelenjar Sitogen (kelenjar
yang menghasilkan sel – sel sebagai sekritnya) dan Kelenjar Nonsitogen (kelenjar yang hasilnya
tidak mengandung sel –sel). Kemudian dari kedua jenis tersebut dapat dibedakan lagi menjadi
Kelenjar mukosa, Kelenjar serosa, dan Kelenjar campuran. Pada kelenjar mukosa memilik sifat
sekrit yang kental dan memiliki bentuk sel kelenjar pyramidal dengan bagian puncaknya berisi
tetes – tetes bahan musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Lain halnya pada
kelenjar mukosa, kelenjar serosa sendiri menghasilkan sekrit yang encer, jernih yang terbentuk
sebagai albumin dan kadang – kadang sekrit tersebut mengandung enzim seperti misalnya pada
kelenjar pakreas dan parotis. Kemudian, pada kelenjar campuran merupakan campuran dari sel –
sel mukosa dan serosa dan kadang – kadang sel serosa terdesak oleh sel – sel mukosa sehingga
membentuk gambaran sebagai bulan sabit yang dinamakan Demiluna Gianuzzi. Sebagai contoh
dari kelenjar campuran ini yaitu : Glandula submandibularis dan Glandula sublingualis. Kemudian
secara mekanisme sekresinya dikenal 3 macam kelenjar yaitu Kelenjar merokrin, apokrin, dan
holobrin. Pada kelenjar merokrin ini pada sewaktu sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya
ataupun tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan (Glandula sudorifera). Sedangkan pada
kelenjar apokrin apabila melangsungkan sekresi maka sebagian dari puncak sel ikut bersama –
sama disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan – tonjolan dibagian puncak sel kelenjar
(Glandula circumanale) dan pada kelenjar hororin sewaktu sekresi akan mengalami kerusakan
pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekritnya bercampur dengan bagian sel yang telah
mati (Glandula sebacea).
LAPORAN
HISTOLOGI
“KELENJAR”

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Kresensia Dafrosa Lalus
2. Agustinus Safrudin
3. Dafrosa Yorista Jelita
4. Putu Ayu Nanda Candrika
5. Maria Melania Beto Kase

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MAHASARASWATI DENPASAR

Anda mungkin juga menyukai