Anda di halaman 1dari 4

Pada suatu pagi di bangsal perinatal.

CI : Dek, mari berkumpul dulu buat operan jaga ya

Mahasiswa : Baik bu (Bersama-sama)

CI : Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi semua, sebelum kita mengawali yang jaga
pagi ini dan mengakhiri yang telah jaga tadi malam, mari kita berdoa menurut agama
dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai……berdoa selesai. Baik , sekarang
saya persilahkan yang jaga malam untuk membacakan daftar pasiennya.

Perawat B : Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Pasien hari ini berjumlah 15
bayi. Bayi baru berjumlah 2 yaitu bayi Ny S lahir pukul 04.00 WIB, persalinan
spontan jenis kelamin laki-laki berat badan 2300gr. Sudah diberi salep mata, dan
injeksi vit K. kemudian bayi Ny W lahir pukul 06.00 WIB, persalinan vakum, jenis
kelamin laki-laki berat badan 2100 gr. Sudah diberi salep mata dan injeksi vit K.

CI : Terimakasih mbak sudah dibacakan daftar pasiennya. Mari kita akhiri operan jaga
pada pagi hari ini dengan hamdalah. Wassalamualaikum wr. Wb.

Setelah operan jaga

CI : Adek-adek yang dari UGM kumpul dulu yuk.

Ratna, Muthi : Baik bu.

CI : Kalian kan ada target tutorial klinik. Sekarang sudah mulai persiapkan ya. Besok
kita akan tutorial klinik. Tempatnya besok saya persiapkan. Untuk kasusnya kalian
bisa memilih sesuai kompetensi kalian ya. Untuk data anamnesis kalian bisa baca
melalui rekam medis pasien, kalau ada yang dirasa kurang, kalian bisa ke bangsal
nifas anamnesis riwayat persalinan ibunya.

CI : Nanti temenmu yang jaga malam kasih tahu saja kalau besok tutorial klinik

Ratna, Muthi : Baik bu. Terimakasih.

Setelah itu, Ratna dan Muthi pun berdiskusi

Ratna : Besok tutorial kliniknya mau pakai kasus apa ya?

Muthi : Pakai kasus by. S aja yang BBLR.

Ratna : Okelah. Kalau gitu aku mau lihat riwayat persalinannya terus habis itu melakukan
pemeriksaan fisik.

Pada hari berikutnya

Ratna dan Muthi melihat kembali rekam medis yang akan digunakan tutorial.

Tutorial 1

CI : Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan saya ibu Evi yang disini akan menjadi mentor
tutorial klinik kalian ya.. Nanti saya disini tidak akan ikut mengintervensi diskusi
kalian harapannya adek2 disini sudah mempelajari kasus dan teori nya dengan baik.
Langsung aja, sudah ditunjuk ketua dan notulen nya ?

Mahasiswa : Sudah bu
CI : Kalo gitu langsung aja ya, mari kita buka tutorial klinik pagi ini dengan berdoa
menurut agama masing2. Siapa yang jadi ketua dan notulensinya ?

Muthi : Saya yang jadi ketua bu

Ratna : Saya sebagai sekertarisnya bu

CI : Kalo gitu dimulai saja, saya persilahkan ketua untuk memimpin tutorial klinik nya

Ketua : Langsung saja kita mulai ya temen2, siapa yang akan mulai untuk membacakan
kasusnya

Ratna : Saya akan membacakan ( membaca PPT kasus BBLR )

Ketua : Ada yang mau menambahkan tentang masalah by. S ?

Hasna : Saya ingin menambahkan tadi sudah disebutkan hasil GDS saat tanggal 24 nov 23
mg%, kemarin tanggal 25 nov pukul 9 sudah di cek kembali GDS nya dengan hasil 86
mg%, lalu tadi pagi pukul 9 di tes kembali dengan hasil GDS 72 mg %

Ketua : Yang lain ada lagi yang ingin menambahkan tujuan dari pembelajaran ini ? Kalau
gitu lanjut ada yabg diagnosa banding dari bblr ?

Aqila : Untuk diagnosa banding nya sering kali bblr ini saling berhubungan dengan
penyakit hipoglikemi dan hipotermi.. Sehingga ketiganya harus sama2 dipelajari
dengan baik untuk terhindar dari kesalahan diagnosa

Ketua : Yang lain ada lagi yang ingin berpendapat terkait diagnosa banding ? Kalau tidak
ada, lanjut dengan adakah yang ingin menjelaskan tentang tujuan belajar ini ?

Rizki : Saya ingin menjelaskan tujuan pembelajaran ini :

1. Menjelaskan beberapa penyebab dan faktor predisposisi BBLR

2. Mengidentifikasi BBLR menurut masa gestasi

3. Melakukan manajemen umum BBLR

4. Mengidentifikasi tanda gejala, dan diagnosis sera manajemen hipotermi

5. Mengidentifikasi, tanda gejala, dan diagnosis hipoglikemi

Saya rasa itu

Ketua : Yang lain ada yang ingin menambahkan tujuan dari pembelajaran ini ?

Mahasiswa : Cukup

Ketua : Kalau gitu untuk tutorial pertama ini kita cukupkan ya.. Untuk tutorial kedua
dipersilahkan buat temen2 untuk melakukan follow up ke pasien untuk mengetahui
perkembangan penyakit dan penanganannya. Temen2 juga diharapkan belajar mandiri
baik dengan jalan diskusi dengan dokter atau bidan yang mengelola, konsultasi, dan
belajar dari sumber2 ilmiah

Mahasiswa : Baik

Ketua : Kita akan melanjutkan tutorial 2, esok hari jam 9 ya. Trimakasih untuk diskusinya
hari ini. Wasalamua'laikum wr wb.
Tutorial 2

CI : Assalamualaikum wr wb. Bagaimana kabar adek2 hari ini?

Mahasiswa : Alhamdulillah bu

CI : Sebelum kita melanjutkan tutorial kedua, mari kita berdoa sesuai dengan agama
masing2. Selanjutnya saya persilahkan ketua untuk memimpin tutorial kliniknya

Ketua : Baik, hari ini kita akan melanjutka tutorial kedua, notuen sudah siap ya 

Ratna : Sudah

Ketua : Ada yang mau memulai untuk menyampaikan terkait diagnosis pasien?

Hasna : Saya

Ketua : Silahkan

Hasna : Kalo kita lihat dari definisi BBLR itu sendiri adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. BBLR dapat digolongkan Prematuritas murni
dan Dismaturitas. Prematuritas murni adalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu
dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa
disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan. Sedangkan dismaturitas
adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
gestasi itu. Hal ini disebabkan oleh terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta,
kurang baiknya keadaan umum ibu atau gizi ibu, atau hambatan dari bayinya sendiri.

Kemarin saya lihat di rekam medis pasien bahwa masa gestasi ibu 38 minggu,
sedangkan diagnosis yang diambil oleh dokter dan bidan adalah BBLR dengan
kehamilan aterm, KMK, Dismaturitas, Riwayat hipoglikemia, dan riwayat hipotermia.
Sehingga diagnosis ini sesuai.

Ketua : Terimakasih Hasna, selanjutnya ada lagi yang ingin menyampaikan terkait diagnosis
pasien?

Aqila : Saya mau nambahin.. Jadi untuk menegakkan diagnosis BBLR kan dengan
mengukur berat lahir bayi, anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Untuk pemeriksaan fisik bayi tidak ada tanda2 prematuritas: dimana tulang rawan
telinga sudah terbentuk, tidak ada lanugo, refleks kuat, alat kelamin: labia mayor
menutupi labia minor. Jadi memperkuat diagnosa bahwa bayi BBLR dengan
kehamilan aterm.

Ketua : Terimakasih Aqila, selanjutnya ada lagi yang ingin menambahkan terkait diagnosis
pasien? Kalau sudah tidak ada kita lanjut ke terapi pasien, ada yang mau
menyampaikan?

Rizky : Saya mau menyampaikan terapi pasiennya. Jadi terkait manajemen umumnya

1. Stabilisasi suhu: jaga bayi tetap hangat


2. Jaga petensi jalan nafas
3. Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital, warna kulit, tonus otot dan darah
rutin atau glukosa darah
4. Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya
5. Pemberian minum untuk bayi sakit 1750 – 2500 gr :
 Apabila bayi dapat minum per oral, berikan minum seperti bayi sehat
 Apabila bayi memerlukan cairan intravena: berikan cairan intravena selam 24 jam
pertama, mulai berikan minum per oral hari ke-2 atau segera setelah bayi stabil.
 Apabila masalah sakit menghalangi proses menyusu, berikan ASI peras melalui pipa
lambung: berikan cairan IV dan ASI menurut umur, berikan minum 8 kali dalam
dalam 24 jam (contoh 3 jam sekali).

Itu untuk terapi BBLR menurut yang saya baca

Ketua : Terimakasih rizky, ada yang mau membandingkan antara terapi yang rizky jelaskan
dengan terapi yang diberikan RS, apakah sudah sesuai?

Ratna : Saya kemarin membaca di rekam medis ada 3 erapi yang di berikan RS

1. Nutrisi ASI 135 cc/ hari (Hari 1) diberikan minimal setiap 3 jam
2. Observasi tanda vital
3. Cek GDS setiap hari

Saya rasa itu sudah sesuai dengan teori yang rizky sampaikan.. begitu juga stabilitas suhu
dan jaga jalan nfas selalu diobservasi.

Ketua : Baik terimakasih Ratna, ada lagi yang mau menambahkan terkait terapi

Feby : Mungkin saya mau menambahkan aja terkait terapi hipotermi nya ya. untuk langkah
preventif hipotermi adalah bayi kecil dirawat di ruang hangat, tidak diletakkan dengan
benda dingin dan tidak meletakkan bayi di permukaan dingin. Saya rasa itu semua
sudah dilaksakan di RS ini. Bahkan kemarin saya ikut membanu ibu nya untuk
melakukan Kangaroo Mother Care (KMC).

Ketua : Terimakasih Feby atas tambahannya, kita sudah membahas terkait terapi BBLR,
Hipotermi dan Hipoglikemi. Selanjutnya masih ada yang mau menambahkan atau ada
yang ditanyakan?

Mahasiswa : Tidak ada

Ketua : Kalau tidak ada lagi yang mau di diskusikan, saya harap diskusi ini dapat menjadi
bekal ilmu utuk kasus-kasus seperti ini kembali. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang kita inginkan. Terimakasih buat teman2 atas kehadirannya dan diskusinya. Saya
tutup wasalamua’laikum wr wb

Mahasiswa : Waalaikumussalam wr wb

Anda mungkin juga menyukai