Permenpan29 2010kinerja PDF
Permenpan29 2010kinerja PDF
Pasal 1
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut
Pedoman. Lampiran Peraturan sebagaimana tersebut dalam peraturan ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dipergunakan sebagai acuan
bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun dokumen Penetapan Kinerja
dan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi yang bersangkutan.
BAB II
PENETAPAN KINERJA
Pasal 3
Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja
/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
oleh instansi.
Pasal 4
(1) Kementerian negara/lembaga menyusun penetapan kinerja tingkat
kementerian negara/lembaga dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan
lembaga.
(2) Unit organisasi eselon I menyusun penetapan kinerja tingkat unit
organisasi setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan
ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga dan pimpinan unit
organisasi.
(3) Satuan kerja dan unit kerja eselon II menyusun penetapan kinerja setelah
menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh
pimpinan unit organisasi dan pimpinan satuan kerja.
(4) Menteri/ Pimpinan Lembaga menyampaikan dokumen penetapan kinerja
kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berjalan.
(5) Penyampaian dokumen penetapan kinerja sebagaimana diatur pada ayat
(4) meliputi dokumen penetapan kinerja yang dimaksud pada ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3).
(6) Pengaturan mengenai penyampaian dokumen penetapan kinerja untuk
unit kerja mandiri lainya diatur oleh masing-masing Menteri/Pimpinan
Lembaga.
Pasal 5
(1) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota menyusun dokumen penetapan
kinerja tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ditandatangani oleh
Gubernur/ Bupati/Walikota .
(2) SKPD dan unit kerja mandiri Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan
anggaran dan ditandatangani oleh gubernur/bupati/walikota dan pimpinan
SKPD/unit kerja
Pasal 6
Unit kerja mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) dan Pasal 5
ayat (2) adalah unit kerja yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit
yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.
Pasal 7
(1) Dokumen Penetapan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan
Pasal 5 memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan
sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target
kinerja dan anggaran.
(2) Format pernyataan dan lampiran dokumen Penetapan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diilustrasikan pada lampiran I.
Pasal 8
(1) Dalam penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja agar memperhatikan :
a. Kontrak kinerja antara Presiden dengan Menteri;
b. Dokumen perencanaan jangka menengah;
c. Dokumen perencanaan kinerja tahunan;
d. Dokumen penganggaran dan atau pelaksanaan anggaran.
(2) Format perencanaan kinerja tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) butir c digambarkan pada Lampiran II.
Pasal 9
Dokumen Penetapan Kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi
pemerintah untuk:
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
c. Menilai keberhasilan organisasi.
BAB III
PENGUKURAN KINERJA
Pasal 10
(1) Setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran pencapaian target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.
(2) Pengukuran pencapaian target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi
kinerja.
(3) Format pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
diilustrasikan pada lampiran Lampiran III.
Pasal 11
Hasil pengukuran kinerja seperti dimaksud dalam Pasal 10 dilaporkan dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja.
BAB IV
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
Pasal 12
Laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi.
Pasal 13
Instansi yang wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja adalah
a. Kementerian /Lembaga;
b. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota;
c. Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga;
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah;
e. Unit kerja mandiri yang ditetapkan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (6)
dan Pasal 5 ayat (2).
Pasal 14
(1) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat Kementerian/Lembaga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 butir a disampaikan kepada Presiden melalui
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi selambat-lambatnya 2,5 (dua setengah) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
(2) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat unit organisasi eselon I dan unit
kerja mandiri pada Kementerian/Lembaga disampaikan kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga.
(3) Waktu penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat unit organisasi
eselon I dan unit kerja mandiri pada Kementerian/Lembaga sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur tersendiri oleh Menteri/Pimpinan Lembaga.
Pasal 15
(1) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 butir b disampaikan kepada
Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
(2) Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat SKPD dan unit kerja mandiri pada
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota disampaikan kepada Gubernur/
Bupati/ Walikota.
(3) Waktu penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat SKPD dan unit
kerja mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur tersendiri oleh
Gubernur/ Bupati/ Walikota.
Pasal 16
(1) Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.
(2) Pencapaian sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya menyajikan informasi tentang:
a. pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
b. realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;
c. penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan
d. pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun
berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.
(3) Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja diilustrasikan pada
Lampiran IV.
Pasal 17
Fokus pelaporan kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 adalah :
(1) Kementerian /Lembaga /Pemerintah Provinsi/Kabupaten/ Kota
melaporkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil
(outcome);
(3) Unit kerja organisasi eselon I pada Kementerian/ Lembaga dan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melaporkan pencapaian tujuan/sasaran
strategis yang bersifat hasil (outcome) dan atau keluaran (output) penting;
(4) Unit kerja mandiri lainnya melaporkan pencapaian sasaran strategis yang
bersifat keluaran (output) penting dan atau keluaran (output) lainnya.
Pasal 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja dimanfaatkan untuk :
a. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
b. Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
c. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;
d. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan;
BABV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang belum diaturdalam Peraturan ini akan diatur kemudian.
Pasal 20
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka :
(1) Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
SE/31/M.PAN/12/2004 tentang pedoman penyusunan penetapan
kinerja dinyatakan tidak berlaku.
(2) Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah masih
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini.
Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : di Jakarta
pada tanggal : 31 Desember 2010
Lampiran IA
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 TAHUN 2010
— Logo Lembaga —
Nama :
Jabatan :
Pada tahun ..... ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
................, ..........
Menteri/Pimpinan Lembaga/
Gubernur/Bupati/Walikota ...
..............................................
Lampiran IA1/2-2
— Logo Lembaga —
Nama ...............................................
Jabatan : ...............................................
Nama ...............................................
Jabatan : ...............................................
Selaku atasan langsung pihak pertama
Pihak pertama pada tahun ..... ini berjanji akan mewujudkan target kinerja
tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja
jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi
tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan
mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan
sanksi.
…….., …………
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Lampiran IB
Provinsi/Kabupaten/Kota : (a)
Tahun Anggaran : (b)
Tempat, ....................,20.......
Gubernur / Bupati/ Walikota
..............................
(.............................. )
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan Nama Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan diperjanjikan
3. Kolom (1) diisi dengan Sasaran Strategis PEMDA sesuai dengan RPJMD,
Sasaran strategis PEMDA adalah outcome dan output penting;
"Meningkatnya Pendapatan Petani"
4. Kolom (2) diisi dengan satu atau lebih Indikator Kinerja yang relevan dengan
Sasaran Strategis PEMDA sesuai dengan RPJMD ataupun berdasarkan
penetapan IKU. (Indikator kinerja setiap sasaran dimungkinkan lebih dari satu
indikator).
Contoh :
• Persentase peningkatan pendapatan petani.
• Tingkat produksi padi per hektar per musim tanam
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan dicapai dari
setiap indikator kinerja; (Jika indikatornya berupa jumlah/ kuantitas sesuatu,
maka harus disertakan satuannya).
6. Footer (c) diisi dengan Total jumlah/nilai pagu anggaran yang direncanakan
akan digunakan untuk mencapai sasaran strategis
Lampiran IB/2-5
FORMULIR PENETAPAN KINERJA
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA
Jumlah Anggaran :
Program...............................: Rp ..................(c)
Jakarta..............................20 ...
Menteri /Pimpinan Lembaga, Direktur Jenderal.............................
(.........................................) (.......................................................)
Petunjuk Pengisian:
1) Header (a) diisi dengan Nama Unit Organisasi Eselon I
2) Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan diperjanjikan
3) Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis eselon I/ sasaran program sesuai
dengan dokumen perencanaan kinerja jangka menengah. Sasaran strategis
eselon I/ sasaran program adalah outcome atau output penting.
Contoh: Ditjen Pemasaran, Kementerian Budaya dan Pariwisata.
"Meningkatnya efektifitas pelaksanaan promosi luar negeri"
4) Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari organisasi
eselon 1 sesuai dengan dokumen perencanaan kinerja jangka menengah
ataupun berdasarkan penetapan IKU. IKU pada tingkat ini adalah indikator
kinerja outcome dan atau output penting.
Contoh:
• " Jumlah kunjungan wisatawan manca negara"
• Jumlah event promosi wilayah Amerika dan Pasifik"
5) Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan dicapai dari
setiap indikator kinerja;
6) Footer (c) diisi dengan Total jumlah/nilai pagu anggaran yang direncanakan
akan digunakan untuk mencapai sasaran strategis
Lampiran IB/3-5
Jumah Anggaran
Kegiatan............: Rp ………. (c)
…………,……….. 2010
(………………………….) (……………………………)
Petunjuk Pengisian:
1) Header (a) diisi dengan Nama Satuan Kerja
2) Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan diperjanjikan
3) Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis satuan kerja /sasaran kegiatan
utama sesuai dengan dokumen perencanaan kinerja jangka menengah.
Sasaran strategis satuan kerja sekurang-kurangnya adalah Output dan
sub output penting.
Contoh:
"Meningkatnya efektivitas event promosi wilayah Amerika dan Pasifik"
4) Kolom (2) diisi dengan Indikator kinerja sasaran strategis dari organisasi
satuan kerja sesuai dengan dokumen perencanaan jangka menengah
ataupun berdasarkan penetapan IKU. IKU pada tingkat ini sekurang-
kurangnya adalah indikator kinerja output;
Contoh:
i. Jumlah provider wisata peserta promosi
ii. Jumlah pengunjung promosi
5) Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan dicapai dari
setiap indikator kinerja; (Jika indikatornya berupa jumlah/ kuantitas perlu
disertakan satuannya).
6) Footer (c) diisi dengan Total jumlah/nilai pagu anggaran yang
direncanakan akan digunakan untuk mencapai sasaran strategis.
Lampiran IB/4-5
Jumlah Anggaran :
Program...............................: Rp ..................( c )
............. , ...................,20...
Gubernur/Bupati/Walikota........ Kepala Dinas.......................
(................................................) (..........................................)
Petunjuk Pengisian:
1) Header (a) diisi dengan Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah
2) Header (b) diisi dengan Tahun Anggaran yang akan diperjanjikan
3) Kolom (1) diisi dengan pernyataan sasaran strategis SKPD sesuai dengan
dokumen Rencana Strategis SKPD. Sasaran strategis SKPD sekurang-
kurangnya adalah Output
Contoh: Dinas Pertanian
-"Meningkatnya produksi tanaman pangan"
4) Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari SKPD
sesuai dengan dokumen Renstra SKPD ataupun berdasarkan penetapan
IKU. IKU pada tingkat ini setidaknya adalah indikator kinerja outcome;
Contoh:
• Persentase peningkatan produksi padi.
• Persentase peningkatan produksi jagung
• Persentase peningkatan produksi kedelai.
5) Kolom (3) diisi dengan angka target yang diperjanjikan akan dicapai dari
setiap indikator kinerja;
6) Kolom (4) diisi dengan nama program dan kegiatan utama/ pokok yang
digunakan untuk menunjang pencapaian kinerja organisasi;
7) Kolom (5) diisi jumlah atau nilai anggaran pada kegiatan yang
bersangkutan;
8) Footer (c) diisi dengan total jumlah/nilai pagu anggaran yang
direncanakan akan digunakan untuk mencapai sasaran strategis.
Lampiran II
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 TAHUN 2010
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi nama kementerian/lembaga/pemerintah
provinsi/kabupaten/kota;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis kementeria/lembaga/pemerintah
provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan dokumen rencana perencanaan
jangka menengah;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis dari
kementeria/lembaga/ pemerintah provinsi/kabupaten/kota dalam kolom (1);
5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing indikator kinerja
sasaran strategis.
Lampiran II/2-3
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi nama unit organisasi eselon kementerian/lembaga/SKPD;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit organisasi eselon
kementerian/lembaga/SKPD sesuai dengan dokumen rencana perencanaan
jangka menengah;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis dari unit
organisasi eselon kementerian/lembaga/SKPD dalam kolom (1);
5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing indikator kinerja
sasaran
Lampiran II/3-3
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi nama unit organisasi eselon ll/ Unit Mandiri
kementerian/lembaga;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit unit organisasi eselon ll/ Unit
Mandiri kementerian/lembaga sesuai dengan dokumen rencana perencanaan
jangka menengah;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis dari unit
organisasi eselon ll/ Unit Mandiri kementerian/lembaga dalam (1);
5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing indikator kinerja
sasaran strategis;
Lampiran III
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR : 29 TAHUN 2010
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan kode dan nama kementerian negara/lembaga;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis Kementeria/Lembaga sesuai dengan
dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari
Kementerian/Lembaga sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk setiap indikator
kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan persentase pencapaian target dari masing-masing
indikator kinerja;
8. Kolom (6) diisi dengan nama program yang digunakan untuk pencapaian
sasaran strategis organisasi sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
9. Kolom (7) diisi dengan pagu anggaran program;
10. Kolom (8) diisi dengan realisasi anggaran;
11. Kolom (9) diisi dengan persentase realisasi anggaran (realisasi/ pagu x
100%);
12. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran yang direncanakan untuk
mencapai sasaran strategis;
13. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran yang digunakan untuk
mencapai sasaran strategis;
Lampiran III/2-5
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan nama pemerintah Provinsi/Kabupaten/ Kota;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis /Pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Kota sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan dokumen Penetapan
Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk setiap indikator
kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan angka persentase pencapaian target dari masing-
masing indikator kinerja (realisasi/target x 100)%;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran yang direncanakan untuk
mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran yang digunakan untuk
mencapai sasaran strategis
Lampiran III/3-5
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan kode dan nama unit organisasi eselon I;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit organisasi eselon I sesuai
dengan dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari unit organisasi
eselon I sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk setiap indikator
kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan angka persentase pencapaian target dari masing-
masing indikator kinerja: (realisasi/target x 100) %;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran program yang direncanakan
untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran program yang digunakan
untuk mencapai sasaran strategis;
Lampiran III/4-5
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan kode dan nama satuan kerja/unit kerja mandiri;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis satuan kerja/unit mandiri sesuai
dengan dokumen Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis dari satuan
kerja/unit mandiri sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target yang akan dicapai untuk setiap indikator
kinerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan Realisasi dari masing-masing Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan persentase pencapaian target dari masing-masing
indikator kinerja: (realisasi/target x 100)%;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran kegiatan yang
digunakan untuk mencapai sasaran strategis;
Lampiran II1/5-5
Provinsi/Kab/Kota : (a)
Nama SKPD : (b)
Petunjuk Pengisian:
1. Header (a) diisi dengan nama SKPD/ unit kerja mandiri;
2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran;
3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis SKPD sesuai dengan dokumen
Penetapan Kinerja;
4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja sasaran strategis SKPD sesuai
dengan dokumen Penetapan Kinerja;
5. Kolom (3) diisi dengan angka target kinerja yang akan dicapai dari setiap
indikator sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja;
6. Kolom (4) diisi dengan realisasi dari masing-masing Indikator Kinerja;
7. Kolom (5) diisi dengan persentase pencapaian target dari masing-masing
indikator kinerja: (realisasi/target x 100)%;
8. Footer (c) diisi total jumlah/nilai pagu anggaran kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai sasaran strategis;
9. Footer (d) diisi total jumlah/nilai realisasi anggaran kegiatan yang digunakan
untuk mencapai sasaran strategis;
Lampiran IV
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR: 29TAHUN 2010
OUTLINE
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi yang
melaporkan dan sekilas pengantar lainnya.
Bab IV Penutup
Lampiran-lampiran