AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
MATERI
• PENGANTAR
I
• DASAR HUKUM
II
• PENGERTIAN KINERJA
III
• PENGEMBANGAN SAKIP
IV
• PERJANJIAN KINERJA
V
• INDIKATOR KINERJA
VI
MATERI
• PENGUKURAN KINERJA
VII
• PENGELOLAAN DATA KINERJA
VIII
• LAPORAN KINERJA
IX
• EVALUASI KINERJA
X
I. PENGANTAR
Berdasarkan pada Pasal 20 ayat (3) PP Nomor 8 tahun 2006 tersebut maka
Presdin menetapkan :
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntanbilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 ini merupakan pedoman pembangunan dan pengelolaan
Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang ditujukan untuk dapat
menghasilkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
II. DASAR HUKUM : PP NOMOR 20 TAHUN 2004
Pengertian dari SAKIP tertuang dalam Pasal 1 ayat (1) Perpres Nomor 29
Tahun 2014 sbb :
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian
sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran
dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Aturan penyelenggaraan SAKIP dimulai dari Pasal 2 Perpres Nomor 29 Tahun
2014, yang menyatakan :
Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk menyusun Laporan Kinerja sesuai
dengan ketentuan peraturan yang perundang-undangan.
Penyelenggaraan SAKIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
selaras dan sesuai dengan penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan tata
cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.
II. DASAR HUKUM : PERPRES NOMOR 29 TAHUN 2014
PRESTASI KERJA
=
KINERJA
Ref : Pasal 1 ayat (2) PP Nomor 8 tahun 2004 j.o Pasal 1 ayat (2) Perpres Nomor 29 tahun 2014
III. PENGERTIAN KINERJA
Ref : Pasal 1 ayat (3) dan ayat (4) Perpres Nomor 29 tahun 2014
III. PENGERTIAN KINERJA
Kegiatan adalah
Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja pada
kementerian negara / lembaga atau unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
Program adalah :
Penjabaran kebijakan kementerian negara / Lembaga atau SKPD dalam bentuk upaya
yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi K/L/SKPD.
Ref : Pasal 1 ayat (3) dan ayat (4) Perpres Nomor 29 tahun 2014
III. PENGERTIAN KINERJA
IV. PENGEMBANGAN SAKIP
1 Rencana Strategis
2 Perjanjian Kinerja
3 Pengukuran Kinerja
Penyelanggaraan
SAKIP Meliputi 4 Pengelolaan Data Kinerja
5 Pelaporan Kinerja
1 Indikator Kinerja
1 Spesifik (spesific)
● LAPORAN KINERJA
INTERIM (TRIWULANAN)
● LAPORAN KINERJA
TAHUNAN
Laporan kinerja tahunan berisi ringkasan tentang keluaran dari kegiatan dan
hasil yang dicapai dari program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen
pelaksanaan APBN/APBD, yang setidaknya menyajikan informasi tentang :
a. pencapaian tujuan dan sasaran kementerian negara / lembaga / SKPD;
b. realisasi pencapaian target kinerja kementerian negara / lembaga / SKPD;
c. penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan
d. pembandingan capaian kinerja kegiatan dan program sampai dengan tahun
berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan dalam
rencana strategis kementerian negara / lembaga / rencana strategis SKPD.
xxxxx Kegiatan A
Indikator Kinerja 1
Indikator Kinerja 2
47
IX. LAPORAN KINERJA : TINGKAT UNIT ORGANISASI
IX. LAPORAN KINERJA : TINGKAT K/L
. EVALUASI SAKIP
IX.
Pasal 1
Pedoman Umum Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi atas implementasi
SAKIP di Instansi Pemerintah dan/atau unit kerja/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
lingkungan Instansi Pemerintah.
Pasal 3
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN
RB) melaksanakan evaluasi atas implementasi SAKIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/ Kota.
Inspektorat pemerintah provinsi membantu melakukan evaluasi atas implementasi SAKIP
pemerintah kabupaten/kota dengan supervisi dari tim bersama yang terdiri dari Kementerian
PAN RB dan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam melaksanakan evaluasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), Kementerian
PAN RB dapat dibantu oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
P erformance
A ccountability
TERIMAKASIH
T ransparency
H onesty