Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT. J Resources Asia Pasifik Tbk (Perseroan) adalah satu-satunya
perusahaan publik yang fokus dibidang pertambangan emas. Perseroan telah
berganti nama menjadi PT. J Resources Asia Pasifik Tbk pada bulan Desember
2011, serta masuk ke dalam usaha pertambangan mineral emas dengan mengambil
alih PT. J Resources Nusantara (PT. JRN). Perseroan memiliki 4 asset yang telah
berproduksi, yaitu project Lanut (Sulawesi Utara, Indonesia), project Bakan
(Sulawesi Utara, Indonesia) yang melakukan pencetakan emas pertama (gold
pour) pada bulan Desember 2013, project Penjom (Pahang, Malaysia) dan project
Seruyung (Kalimantan Utara, Indonesia) yang melakukan gold pour di bulan
Januari 2014.
PT. J Resources Bolaang Mongondow (PT. JRBM) adalah entitas anak dari
PT. J Resources Nusantara (PT. JRN) dan memiliki Kontrak Karya (KK) yang
mencakup total area seluas 58.150 ha yang terbagi dalam dua site terpisah : site
Bakan dan site Lanut, keduanya terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Site Bakan
merupakan tambang emas Bakan yang telah berproduksi sejak Desember 2013
dengan kandungan emas sebesar 745 koz emas yang terkandung dalam Measured,
Indicated & Inferred Mineral Resources sebesar 1,38 moz emas. Site Lanut
merupakan tambang emas Lanut Utara yang telah berproduksi sejak akhir tahun
2004 dengan kandungan emas sebesar 157 koz emas yang terkandung dalam
Measured, Indicated & Inferred Mineral Resources sebesar 452 koz emas,
tambang ini sekarang sedang ditinjau untuk pengembangan potensi kandungan
sulphide ore lebih lanjut.
Pemberaian batuan termasuk salah satu tahapan yang sangat penting
dilakukan dalam operasi penambangan. Pemberaian batuan dapat dilakukan
dengan berbagai cara tergantung karakteristik batuan yang akan diberai.
Pengeboran dan peledakan merupakan salah satu metode pemberaian batuan
yang paling umum digunakan. Proses peledakan yang dilakukan di

1 Universitas Sriwijaya
2

PT. J Resources Bolaang Mongondow dilakukan oleh pihak kontraktor dari


PT. Multi Nitrotama Kimia (PT. MNK). Tipe inisiasi yang digunakan adalah
sistem non-electrik (nonel) dengan menggunakan bahan peledak emultion yang
tahan terhadap pengaruh air dengan pola pengeboran lobang ledak zig-zag
(staggered pattern) dan pola penyalaan lubang ledak drop cut.
Berdasarkan hasil perhitungan fragmentasi dan pengamatan langsung
dilapangan, aktivitas peledakan yang dilakukan PT. J Resources Bolaang
Mongondow site Bakan khususnya pada pit Durian Selatan sering mengalami
permasalahan yaitu ukuran fragmentasi batuan yang tidak seragam sehingga
banyak ditemukan batuan yang berukuran boulder, sehingga dibutuhkan waktu
tambahan untuk memisahkan boulder dengan fragmentasi batuan yang akan
diangkut dan diproses terlebih dahulu. Boulder yang dihasilkan dapat disebabkan
oleh berbagai faktor yang harus dianalisis lebih lanjut, maka dari permasalahan
itulah modifikasi mengenai geometri peledakan perlu dilakukan untuk
mendapatkan hasil peledakan yang optimal agar dapat memenuhi target produksi
emas sebesar 107 koz ditahun 2016, dengan ditandai sedikitnya jumlah boulder
yang dihasilkan untuk setiap proses peledakan yang dilakukan.
Penelitian ini akan membahas mengenai evaluasi desain geometri
peledakan yang telah digunakan sebelumnya terhadap desain geometri peledakan
modifikasi. Desain geometri peledakan sebelumnya akan dibandingkan dengan
desain geometri peledakan modifikasi dan akan dievaluasi kelebihan dan
kekurangan masing-masing desain peledakan dengan mempertimbangkan
berbagai macam faktor yang berpengaruh.

1.2. Perumusan Masalah


Rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ukuran fragmentasi hasil peledakan yang ada di pit Durian Selatan saat
ini sudah memenuhi standar yang ditetapkan ?
2. Bagaimana modifikasi desain geometri peledakan untuk mengurangi boulder di
pit Durian Selatan ?
3. Bagaimana hasil analisis desain geometri peledakan modifikasi dilihat dari
fragmentasi yang dihasilkan ?

Universitas Sriwijaya
3

4. Bagaimana hasil evaluasi desain geometri peledakan existing terhadap desain


geometri peledakan modifikasi ?

1.3. Batasan Masalah


Penetapan batasan masalah dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian dilakukan pada lokasi penambangan emas PT. J Resources Bolaang
Mongondow site Bakan khususnya pada pit Durian Selatan.
2. Pada penelitian kali ini batasan masalah hanya pada desain geometri peledakan
di pit Durian Selatan PT. J Resources Bolaang Mongondow.
3. Analisis fragmentasi hasil peledakan yang diteliti dilakukan secara aktual
menggunakan software Split Desktop 3.0 dengan lisensi perangkat lunak milik
PT. J Resources Bolaang Mongondow.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian mengenai evaluasi geometri peledakan yang
dilakukan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui distribusi fragmentasi hasil peledakan di pit Durian Selatan yang
ada saat ini.
2. Memberikan rekomendasi desain geometri peledakan modifikasi untuk
mengurangi boulder di pit Durian Selatan.
3. Mengetahui seberapa besar perbaikan fragmentasi hasil peledakan dari desain
geometri modifikasi yang direkomendasikan.
4. Mengetahui desain geometri peledakan yang lebih baik untuk mengurangi
boulder di pit Durian Selatan PT. J Resources Bolaang Mongondow.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui distribusi fragmentasi batuan di pit Durian Selatan PT. JRBM.
2. Memberikan rekomendasi pada perusahaan mengenai desain geometri
peledakan yang lebih baik untuk mengurangi boulder pada proses peledakan di
pit Durian Selatan PT. J Resources Bolaang Mongondow.

Universitas Sriwijaya
4

3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing desain geometri


peledakan yang diteliti.
4. Sebagai bahan referensi untuk para akademisi dalam menambah ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan evaluasi desain geometri peledakan di pit
Durian Selatan PT. J Resources Bolaang Mongondow.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai