com
Laporan kasus
APPENDISITIS AKUT
oleh:
(04104705311)
Pembimbing:
2012
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 1/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
HALAMAN PENGESAHAN
APPENDISITIS AKUT
Oleh:
Wahidun Nurhidayah
04104705311
Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kepaniteraan klinik senior di
Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad
Hoesin Palembang Periode 19 Desember 2011 ± 13 Februari 2012.
Pembimbing
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 2/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kasus
yang berjudul ³APPENDISITIS AKUT´. Laporan Kasus merupakan salah satu
tugas saat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di bagian Ilmu
Kedokteran Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada DR. Dr. M. Alsen Arlan, Sp.B-
KBD selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan
laporan kasus ini, serta semua pihak yang telah membantu hingga selesainya
laporan kasus ini.
Penulis
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 3/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL «««««««««««««««««««««««. i
HALAMAN PENGESAHAN ««««««««««««««. ii
KATA PENGANTAR «««««««««««««««««. iii
DAFTAR ISI ««««««««««««««««««««« iv
BAB I STATUS PASIEN
1.1 Identitas............................................................................. 1
1.2 Anamnesis......................................................................... 1
1.3 Pemeriksaan Fisik .............................................................. 2
1.4 Pemeriksaan Laboratorium.................................................. 2
1.5 Diagnosis Banding .............................................................. 3
1.6 Diagnosis Kerja .................................................................. 3
1.7 Pemeriksaan Penunjang Lain............................................... 3
1.8. Tatalaksana ......................................................................... 3
1.9 Prognosis ............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi .................««««««««««.«................. 4
2.2 Fisiologi.. «««««««««««««««««......... 5
2.3 Insidensi««««««««««««««........................ 5
2.4 Etiologi ................................................................................. 6
2.5 Patogenesis ........................................................................... 6
2.6 Gambaran Klinik .................................................................. 8
2.7 Pemeriksaan Fisik ................................................................. 10
2.8 Pemeriksaan Penunjang ......................................................... 12
2.9 Diagnosis Banding ................................................................. 13
2.10 Komplikasi ............................................................................ 14
2.11 Penatalaksanaan ..................................................................... 14
2.12 Prognosis ................................................................................ 15
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 4/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 5/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
BAB I
STATUS PENDERITA
1.1 Identitas
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 19 tahun
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan KI Anwar Mangku Lr. Sekolah III RT 23 RW 06
kelurahan Sentosa, Kecamatan Seberang Ulu Palembang
MRS : 14 Januari 2012
Medical Record : 581420/12001749
1.2 Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 6/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
1.3 Pemeriksaan Fisik
a. Status generalis:
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 7/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
Batang : 1 % (2-6 %)
Segmen : 90 % (50-70%)
Limfosit : 15 % (20-40 %)
Monosit : 4 % (2-8 %)
1.8 Tatalaksana
- IVFD
- Antibiotik
- Appendektomi cito
1.9 Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 8/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10cm
(kisaran 3-15cm), dan berpangkal di caecum. Lumennya sempit di bagian
proksimal dan melebar di bagian distal. Namun demikian, pada bayi, apendiks
berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit ke arah ujungnya.
Keadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insiden appendicitis pada usia itu.
Pada 65% kasus, apendiks terletak intraperitoneal. Kedudukan itu memungkinkan
apendiks bergerak dan ruang geraknya bergantung pada panjang mesoapendiks
penggantungnya.
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 9/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
2.2 Fisiologi
Apendiks menghasilkan lender 1-2ml per hari. Lendir itu normalnya
dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke caecum. Hambatan aliran
lender di muara apendiks tampaknya berperan pada pathogenesis appendicitis.
Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated
lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks,
ialah IgA. Immunoglobulin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi.
Namun demikian, pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh
karena jkumlah jaringan limf disini kecil sekali jika dibandingkan dengan
jumlahnya di saluran cerna dan di seluruh tubuh.
2.3 Insidensi
Terdapat sekitar 250.000 kasus appendicitis yang terjadi di Amerika Serikat
setiap tahunnya dan terutama terjadi pada anak usia 6-10 tahun. Appendicitis lebih
banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan perbandingan 3:2.
Bangsa Caucasia lebih sering terkena dibandingkan dengan kelompok ras lainnya.
Appendicitis akut lebih sering terjadi selama musim panas.
Insidensi Appendicitis acuta di negara maju lebih tinggi daripada di negara
berkembang, tetapi beberapa tahun terakhir angka kejadiannya menurun secara
bermakna. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat
dalam menu sehari-hari. Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya
pada anak kurang dari satu tahun jarang dilaporkan. Insidensi tertinggi pada
kelompok umur 20-30 tahun, setelah itu menurun. Insidensi pada laki-laki dan
perempuan umumnya sebanding, kecuali pada umur 20-30 tahun, insidensi lelaki
lebih tinggi.
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 10/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
2.4 Etiologi
Appendicitis disebabkan karena adanya obstruksi pada lumen appendix
sehingga terjadi kongseti vaskuler, iskemik nekrosis dan akibatnya terjadi infeksi.
Appendicitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Penyebab obstruksi yang
paling sering adalah fecolith. Fecolith ditemukan pada sekitar 20% anak dengan
appendicitis. Penyebab lain dari obstruksi appendiks meliputi:
1. Hiperplasia folikel lymphoid
2. Carcinoid atau tumor lainnya
3. Benda asing (pin, biji-bijian)
4. Kadang parasit
Penyebab lain yang diduga menimbulkan Appendicitis adalah ulserasi
mukosa appendix oleh parasit E. histolytica. Berbagai spesies bakteri yang dapat
diisolasi pada pasien appendicitis yaitu:
2.5 Patogenesis
Appendicitis terjadi dari proses inflamasi ringan hingga perforasi, khas
dalam 24-36 jam setelah munculnya gejala, kemudian diikuti dengan
pembentukkan abscess setelah 2-3 hari.
Appendicitis dapat terjadi karena berbagai macam penyebab, antara lain
obstruksi oleh fecalith, gallstone, tumor, atau bahkan oleh cacing (Oxyurus
vermicularis), akan tetapi paling sering disebabkan obstruksi oleh fecalith dan
kemudian diikuti oleh proses peradangan. Hasil observasi epidemiologi juga
menyebutkan bahwa obstruksi fecalith adalah penyebab terbesar, yaitu sekitar
20% pada ank dengan appendicitis akut dan 30-40% pada anak dengan perforasi
appendiks. Hiperplasia folikel limfoid appendiks juga dapat menyababkan
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 11/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
lokal atau general misalnya akibat infeksi Yersinia, Salmonella, dan Shigella; atau
akibat invasi parasit seperti Entamoeba, Strongyloides, Enterobius vermicularis,
Schistosoma, atau Ascaris. Appendicitis juga dapat diakibatkan oleh infeksi virus
enteric atau sistemik, seperti measles, chicken pox, dan cytomegalovirus. Pasien
dengan cyctic fibrosis memiliki peningkatan insidensi appendicitis akibat
perubahan pada kelenjar yang mensekresi mucus. Carcinoid tumor juga dapat
1
mengakibatkan obstruksi appendiks, khususnya jika tumor berlokasi di /3
proksimal. Selama lebih dari 200 tahun, benda asaning seperti pin, biji sayuran,
dan batu cherry dilibatkan dalam terjadinya appendicitis. Trauma, stress
psikologis, dan herediter juga mempengaruhi terjadinya appendicitis.
Awalnya, pasien akan merasa gejala gastrointestinal ringan seperti
berkurangnya nafsu makan, perubahan kebiasaan BAB yang minimal, dan
kesalahan pencernaan. Anoreksia berperan penting pada diagnosis appendicitis,
khususnya pada anak-anak.
Distensi appendiks menyebabkan perangsangan serabut saraf visceral dan
dipersepsikan sebagai nyeri di daerah periumbilical. Nyeri awal ini bersifat nyeri
dalam, tumpul, berlokasi di dermatom Th 10. Adanya distensi yang semakin
bertambah menyebabkan mual dan muntah, dalam beberapa jam setelah nyeri.
Jika mual muntah timbul lebih dulu sebelum nyeri, dapat dipikirkan diagnosis
lain.
Appendiks yang obstruksi merupakan tempat yang baik bagi bakteri untuk
berkembang biak. Seiring dengan peningkatan tekanan intraluminal, terjadi
gangguan aliran limf, terjadi oedem yang lebih hebat. Akhirnya peningkatan
tekanan menyebabkan obstruksi vena, yang mengarah pada iskemik jaringan,
infark, dan gangrene. Setelah itu, terjadi invasi bakteri ke dinding appendiks;
diikuti demam, takikardi, dan leukositosis akibat kensekuensi pelepasan mediator
inflamasi dari jaringan yang iskemik. Saat eksudat inflamasi dari dinding
appendiks berhubungan dengan peritoneum parietale, serabut saraf somatic akan
teraktivasi dan nyeri akan dirasakan lokal pada lokasi appendiks, khususnya di
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 12/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
titik Mc Burney¶s. Nyeri jarang timbul hanya pada kuadran kanan bawah tanpa
didahului nyeri visceral sebelumnya. Pada appendiks retrocaecal atau pelvic, nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 13/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
abdomen kanan bawah. Terjadi peningkatan nyeri yang gradual seiring dengan
perkembangan penyakit.
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 14/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
Frekuensi
Gejala Appendicitis Akut (%)
Nyeri perut
Anorexia 100
Mual 90
Muntah 75
Nyeri berpindah
Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudian
Rovsing¶s sign: dikatakan posiif jika tekanan yang diberikan pada LLQ
abdomen menghasilkan sakit di sebelah kanan (RLQ), menggambarkan iritasi
peritoneum. Sering positif tapi tidak spesifik.
Psoas sign: dilakukan dengan posisi pasien berbaring pada sisi sebelah kiri
sendi pangkal kanan diekstensikan. Nyeri pada cara ini menggambarkan iritasi
pada otot psoas kanan dan indikasi iritasi retrocaecal dan retroperitoneal dari
phlegmon atau abscess.
Dasar anatomis terjadinya psoas sign adalah appendiks yang terinflamasi
yangterletak retroperitoneal akan kontak dengan otot psoas pada saat dilakukan
manuver ini.
Obturator sign: dilakukan dengan posisi pasien terlentang, kemudian
gerakan endorotasi tungkai kanan dari lateral ke medial. Nyeri pada cara ini
menunjukkan peradangan pada M. obturatorius di rongga pelvis. Perlu diketahui
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 15/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
bahwa masing-masing tanda ini untuk menegakkan lokasi Appendix yang telah
mengalami radang atau perforasi.
Manifestasi Skor
Gejala Adanya migrasi nyeri 1
Anoreksia 1
Mual/muntah 1
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 16/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
Jumlah leukosit diatas 10.000 ditemukan pada lebih dari 90% anak dengan
appendicitis akuta. Jumlah leukosit pada penderita appendicitis berkisar antara
12.000-18.000/mm. Peningkatan persentase jumlah neutrofil (shift to the left)
dengan jumlah normal leukosit menunjang diagnosis klinis appendicitis. Jumlah
leukosit yang normal jarang ditemukan pada pasien dengan appendicitis.
Pemeriksaan urinalisis membantu untuk membedakan appendicitis dengan
pyelonephritis atau batu ginjal. Meskipun demikian, hematuria ringan dan pyuria
dapat terjadi jika inflamasi appendiks terjadi di dekat ureter.
y Ultrasonografi
Ultrasonografi sering dipakai sebagai salah satu pemeriksaan untuk
menunjang diagnosis pada kebanyakan pasien dengan gejala appendicitis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sensitifitas USG lebih dari 85% dan
spesifitasnya lebih dari 90%. Gambaran USG yang merupakan kriteria diagnosis
appendicitis acuta adalah appendix dengan diameter anteroposterior 7 mm atau
lebih, didapatkan suatu appendicolith, adanya cairan atau massa periappendix.
False positif dapat muncul dikarenakan infeksi sekunder appendix sebagai
hasil dari salphingitis atau inflammatory bowel disease. False negatif juga dapat
muncul karena letak appendix yang retrocaecal atau rongga usus yang terisi
banyak udara yang menghalangi appendix.
y CT-Scan
CT scan merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis
appendicitis akut jika diagnosisnya tidak jelas.sensitifitas dan spesifisitasnya kira-
kira 95-98%. Pasien-pasien yang obesitas, presentasi klinis tidak jelas, dan curiga
adanya abscess, maka CT-scan dapat digunakan sebagai pilihan test diagnostik.
Diagnosis appendicitis dengan CT-scan ditegakkan jika appendix dilatasi
lebih dari 5-7 mm pada diameternya. Dinding pada appendix yang terinfeksi akan
10
mengecil sehingga memberi gambaran ³halo´ .
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 17/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 18/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
bilateral dan dirasakan pada abdomen bawah. Pada kista ovarium, nyeri dapat
dirasakan bila terjadi ruptur ataupun torsi.
2.10 Komplikasi
1. Appendicular infiltrat:
Infiltrat / massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari
Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus
halus atau usus besar.
2. Appendicular abscess:
Abses yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix
yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus, atau
usus besar.
3. Perforasi
4. Peritonitis
5. Syok septik
6. Mesenterial pyemia dengan Abscess Hepar
7. Gangguan peristaltik
8. Ileus
2.11 Penatalaksanaan
Untuk pasien yang dicurigai Appendicitis :
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 19/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
- Puasakan
- Berikan analgetik dan antiemetik jika diperlukan untuk
mengurangi gejala
- Penelitian menunjukkan bahwa pemberian analgetik tidak akan
menyamarkan gejala saat pemeriksaan fisik.
- Pertimbangkan KET terutama pada wanita usia reproduksi.
- Berikan antibiotika IV pada pasien dengan gejala sepsis dan yang
membutuhkan Laparotomy
Perawatan appendicitis tanpa operasi
- Penelitian menunjukkan pemberian antibiotika intravena dapat
berguna untuk Appendicitis acuta bagi mereka yang sulit mendapat
intervensi operasi (misalnya untuk pekerja di laut lepas), atau bagi
mereka yang memilki resiko tinggi untuk dilakukan operasi
Rujuk ke dokter spesialis bedah.
Antibiotika preoperative
- Pemberian antibiotika preoperative efektif untuk menurunkan
terjadinya infeksi post opersi.
- Diberikan antibiotika broadspectrum dan juga untuk gram negative
dan anaerob
- Antibiotika preoperative diberikan dengan order dari ahli bedah.
- Antibiotik profilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai.
Biasanya digunakan antibiotik kombinasi, seperti Cefotaxime dan
Clindamycin, atau Cefepime dan Metronidazole. Kombinasi ini
dipilih karena frekuensi bakteri yang terlibat, termasuk Escherichia
coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus
, Streptococcus
viridans, Klebsiella, dan Bacteroides.
2.12 Prognosis
Kematian dari appendisitis di Amerika Serikat telah terus menurun dari
tingkat 9,9 per 100.000 pada tahun 1939, dengan 0,2 per 100.000 pada 1986.
Diantara faktor-faktor yang bertanggung jawab adalah kemajuan dalam anestesi,
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 20/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
antibiotik, cairan intravena, dan produk darah. Faktor utama dalam kematian
adalah apakah pecah terjadi pengobatan sebelum bedah dan usia pasien. Angka
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 21/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
BAB III
ANALISIS KASUS
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 22/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
Migration of pain :1
Anorexia :1
Nausea/vomiting :1
RLQ tenderness :2
Rebound :-
Elevated temperatur :1
Leukocytosis :2
Left shift :-
Total points :8
Dari penilaian Alvarado score dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien ini
kemungkinan besar menderita Appendisitis akut.
Diagnosis banding pasien ini adalah gastroenteritis, dan batu ureter. Pada
pasien dengan gastroenteritis akut, ditandai diare, mual, muntah dan tidak ada
nyeri perut yang terlokalisir. Pada pasien ini, tidak terdapat diare dan nyeri yang
timbul terlokalisir. Sedangkan pada pasien dengan batu ureter, ditandai dengan
keluhan BAK dengan nyeri saat BAK jika batu terletak di distal ureter , dan nyeri
yang terdapat pada batu ureter adalah nyeri kolik. Pada pasien ini, nyeri yang
dirasakan adalalah nyeri yang terus menerus.
Tatalaksana pada kasus ini adalah dengan appendektomi cito, karena
appendisitis termasuk kasus kedaruratan bedah dan harus segera ditangani dalam
waktu kurang dari 48 jam.
Pada kasus ini direncanakan dilakukan ureterolithotomy. Prognosis pada
kasus ini Quo ad vitam dan quo ad functionam nya bonam.
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 23/24
5/13/2018 CaseAppendicitis-slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
http://slidepdf.com/reader/full/case-appendicitis-55a7523b657b4 24/24