Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA PENULISAN LAPORAN

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES MANADO

2019

KERANGKA PENULISAN LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN


1
Bagian Awal :

a. Halaman sampul depan


b. Halaman sampul dalam dan persyaratan gelar
c. Halaman pernyataan keaslian
d. Halaman persetujuan pembimbing
e. Halaman pengesahan penguji
f. Halaman kata pengantar
g. Halaman abstrak
h. Halaman daftar Isi
i. Halaman daftar tabel
j. Halaman daftar lampiran

A. Bagian Inti :

Bab I : Pendahuluan

1. Latar Belakang masalah


Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi perhatian atau masalah , alasan
mengapa masalah itu penting, masalah tersebut di dukung oleh fakta empiris
( termasuk hasil-hasil studi kasus sebelumnya, sehingga dapat mempertegas bahwa
masalah tersebut perlu diteliti dengan studi kasus. Namun pada kasus studi kasus,
diperbolehkan tanpa data yang berupa angka-angka kejadian di lapangan ( studi
pendahuluan). Harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan studi kasus,
kesenjangan yang yang ditemukan yang nantinya akan memunculkan pertanyaan
studi kasus.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya, dapat juga dikatakan bahwa rumusan
masalah merupakan pernyataan secara lengkap dan terinci, mengenai ruang lingkup
masalah/focus studi asuhan keperawatan atau prosedur keperawatan berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah disusun secara singkat, padat
dan jelas, dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
Contoh untuk studi kasus :
a. Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus
dalam pemenuhan nutrisi ?

Contoh untuk prosedur keperawatan :

b. Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan terapi aktifitas kelompok sosialisasi


dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi pada pasien menarik diri ?

2
3. Tujuan penulisan
Tujuan studi kasus mengungkapkan tentang sasaran yang akan dicapai terhadap
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Rumusan tujuan dituangkan dalam
bentuk kalimat pernyataan secara jelas, tegas, tidak bermakna ganda dan konsisten
dengan rumusan masalah.

4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan memuat uraian tentang implikasi temuan studi kasus yang bersifat
praktis terutama bagi :
a. Masyarakat secara luas sebagai pengguna hasil studi kasus
b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
c. Peneliti selanjutnya yang mungkin akan dikembangkan untuk studi kasus dengan
masalah lebih lanjut.

Bab II : Tinjauan Pustaka

1. Teori Medis/ Penyakit :


a. Pengertian/definisi
b. Etiologi/penyebab
c. Tanda dan gejala
d. Patofisiologi
e. Penatakasanaan/ pengobatan
2. Teori asuhan keperawatan (sesuai kasus)
a. Pengkajian
Melakukan pengkajian pada pasien menggunakan format pengkajian sesuai
dengan lingkup penulisan karya tulis ilmiah (Menyiapkan : Format pengkajian
pada kasus anak, maternitas, jiwa, keluarga, gerontik, keperawatan gadar, KMB
).
b. Diagnosa Keperawatan
Menguraikan diagnose keperawatan yang mungkin ditemukan pada kasus
tersebut secara teoritis. Diagnosa yang diuraikan adalah diagnose actual
maupun potensial/risiko.
c. Perencanaan
Serangkaian rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi atau
mengurangi masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien, secara teoritis.
Dapat menggunakan berbagai rujukan/referensi yang ada.

d. Pelaksanaan
Menguraikan Tindakan / implementasi kegiatan yang dibuat berdasarkan
rencana keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan /diagnose
keperawatan yang ditemukan.
e. Evaluasi

3
Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan format SOAP
(Subjektif, objektif, Assesmen, Planning) sesuai dengan teori.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang diterapkan mahasiswa dalam studi
kasus yang akan dilaksanakan. Bab ini berisi tentang

1. Jenis/Desain penelitian
Menjelaskan tentang desain studi kasus deskriptif yang dipilih untuk studi kasus
yang akan dilaksanakan.
2. Subjek Studi Kasus

Penelitian Studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah kepada
istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus sekurang-
kurangnya dua klien (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok khusus) yang diamati
secara mendalam. Subyek studi kasus perlu dirumuskan kriteria inklusi dan eksklusi.
(untuk mahasiswa dapat dilakukan satu kasus saja menyesuaikan dengan kondisi
klien di lapangan karena keterbatasan kasus yang tersedia )
3. Definisi Operasional
Penjelasan /definisi yang dibuat oleh peneliti tentang focus studi yang dirumuskan
secara operasional yang akan digunakan pada studi kasus dan bukan merupakan
definisi konseptual berdasarkan literature.
Contoh Definisi Operasional:
Studi Kasus asuhan keperawatan:
 Kebutuhan nutrisi adalah ......
 Pasien Diabetes Mellitus adalah ....... Dst
4. Lokasi dan waktu
Menjelaskan tentang tempat penelitian (ruangan/ rumah sakit/puskesmas) dan waktu
yang digunakan dalam studi kasus (tanggal,bulan, tahun)
5. Pengumpulan data
Menguraikan tentang pengumpulan data dan instrument yang digunakan.
Penyusunan bagian awal instrument dituliskan karakteristik responden : umur,
pekerjaan, jenis kelamin, dll. Jenis instrument yang sering digunakan pada ilmu
keperawatan diklasifikasikan menjdi 5 bagian (Nursalam,2008) yaitu :
a. Biofisiologis (pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis manusia)
b. Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)
Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model instrument,
antara lain ;
1) Catatan anecdotal : mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan
kejadian
2) Catatan berkala : mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun tidak
terus menerus

4
3) Daftar cek list : menggunakan daftar yang memuat nama observasi disertai jenis
gejala yang diamati
4) Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
5) Kuesioner (pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan tertulis
6) Skala penilaian
6. Penyajian data
Data disajikan secara tekstural/ narasi dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan
verbal dari subjek yang merupakan data pendukungnya.

7. Etika Penelitian

Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan suatu studi kasus. Jika
perlu, terutama jika studi kasus ini dianggap dapat membahayakan responden, maka
peneliti juga harus mencantumkan ethical clearance.
Menjelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian
(Prinsip manfaat; bebas dari penderitaan, bebas dari eksploitasi, resiko. Prinsip
menghargai hak asasi manusia; hak untuk ikut/ tidak menjadi responden, hak untuk
mendapatkan jaminan perlakuan yang diberikan, informed concent. Prinsip keadilan ;
hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil, hak dijaga kerahasiaan
(Nursalam,2008))

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Bagian ini terdiri dari dua bagian ;

1. Asuhan Keperawatan ( Kasus yang dikelola)


Uraian tentang kasus yang dikelola selama tiga hari. Uraian ditampilkan sesuai
dengan tahap-tahap dalam proses keperawatan, mulai dari pengkajian, diagnose,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Kasus yang ditampilkan adalah benar-benar sesuai data atau kondisi yang ditemukan
pada pasien di lapangan

2. Pembahasan
Uraian tentang pembahasan temuan-temuan yang diperoleh disetiap tahapan proses
keperawatan. Peneliti membandingkan antara teori dan kondisi nyata yang ditemukan
pada subjek penelitian, dapat juga dilengkapi dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang dibandingkan dengan kasus yang dikelola, hasil studi kasus orang
lain yang berbeda sehingga penulis mampu memberikan penjelasan teoritis.

Bab V : Penutup

1. Kesimpulan

5
Isi dari kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan studi
kasus. .Kesimpulan terkait secara substantif terhadap temuan-temuan studi kasus
yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Saran / Rekomendasi
Bersumber dari temuan studi kasus yang ada, pembahasan dan kesimpulan hasil studi
kasus. Rekomendasi tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi studi kasus.
Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional.
Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan
dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya. Disamping itu, saran yang diajukan
hendaknya spesifik dan dapat ditujukan kepada pihak yang terkait.

a. Bagian Akhir :
1. Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam
teks Karya Tulis Ilmiah. Artinya bahan pustaka yang dipakai sebagai bahan bacaan
tetapi tidak dirujuk dalam teks karya tulis ilmiah tidak boleh dimasukkan dalam daftar
rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam batang tubuh karya
tulis ilmiah harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Daftar pustaka memuat pustaka
yang dipakai dalam KTI ditulis menurut cara Harvard, Pustaka yang digunakan minimal 10
tahun terakhir, kecuali ilmu murni, dengan jumlah pustaka yang digunakan minimal 15
sumber dengan minimal 2 jurnal.
2. Lampiran :
a. Jadwal Kegiatan Penelitian (buat dalam table)
b. Informasi dan pernyataan persetujuan (Informed Consent) atau Formulir
Penjelesan sebelum penelitian (PSP)
c. Surat Survey Pendahuluan ijin survey dari lokasi penelitian
d. Surat Permohonan Penelitian dari Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Manado
e. Surat ijin penelitian dari Lokasi Penelitan dan keterangan selesai melaksanakan
penelitian
f. Instrumen (Format Pengkajian dan Format Askep)
g. Hasil pemeriksaan laboratorium,rontgen,EKG dan pemeriksaan penunjang lain
jika ada
3. Ketentuan Kertas

Spesifikasi kertas yang digunakan:


a. Jenis : HVS
b. Warna : Putih polos
c. Berat : 80 gram
d. Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
4. Ketentuan Pengetikan

Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:

6
a. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side).

b. Posisi penempatan teks pada tepi kertas

1) Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas

2) Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas

3) Batas atas : 4 cm dari tepi kertas

4) Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas

c. Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman font 12, sub judul bab font

12 bold, judul bab font 12 bold dan diketik rapi (rata kiri kanan – justify).

d. Jarak antar baris 2 spasi, kecuali untuk abstrak, kutipan langsung, judul dan isi tabel,
gambar, daftar pustaka diketik 1 spasi
e. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan seragam.

f. Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.
Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran
font 12, tebal.
g. Huruf dicetak miring (italic) untuk semua kata asing.

h. Penulisan lambang/notasi matematik harus ditulis dengan rapi sesuai dengan tujuan
penulisan, seperti rumus matematik, simbol-simbol sebagaimana yang berlaku dalam
pengetikan yang ada di MS-Word.
i. Bilangan diketik dengan angka arab, kecuali jika berada pada awal kalimat
sebaiknya ditulis dengan huruf, bukan angka.
j. Ruangan dalam naskah halaman harus terisi penuh, kecuali akan dimulai alinea baru,
gambar, tabel, sub judul atau hal-hal khusus.
k. Jika ada rincian yang harus disusun ke bawah, harus menggunakan penomoran (dengan
huruf atau angka arab) dan tidak dibenarkan menggunakan bulleted atau symbol.

Anda mungkin juga menyukai