Pengaruh Perilaku Etis Tekanan Ketaatan PDF
Pengaruh Perilaku Etis Tekanan Ketaatan PDF
Nadirsyah
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Rizkqi Malahayati
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
ABSRACT
This research has a goal to analize an influence between ethical behavior,
obedience pressure and auditor’s experience toward auditor’s ethical decision
making in BPKP NAD. This is a census research which has population all
auditors who work in BPKP NAD amount 85 auditors. Data and information
which needed in this research is primary data that obtained through questionaire
for all auditor and analysed with multiple linier regression model.
This research result shows that ethical behavior has an influence toward
auditor’s ethical decision making. Obedience pressure has an influence toward
auditor’s ethical decision making. Auditor’s experience has an influence toward
auditor’s ethical decision making. Simultaneously, ethical behavior, obedience
pressure and auditor’s experience have an influence toward auditor’s ethical
decision making.
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku etis, tekanan ketaatan dan
pengalaman auditor terhadap pengambilan keputusan etis pada auditor Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nangroe Aceh Darussalam. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode sensus dengan mengambil seluruh populasi yaitu sebanyak
85 auditor yang bekerja di BPKP. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan
dianalisis dengan model regresi liner berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku etis, tekanan ketaatan dan pengalaman
auditor berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis auditor baik secara parsial
maupun secara bersama-sama pada auditor BPKP Nangroe Aceh Darussalam.
Kata kunci: perilaku etis, tekanan ketaatan, pengalaman dan pengambilan keputusan etis
1
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
2
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
tekanan ketaatan dan pengalaman era global ini etika bisnis muncul
auditor. Perilaku etis merupakan sebagai faktor yang menarik untuk
perilaku yang sesuai dengan norma– diperhatikan, untuk itu diperlukan
norma sosial yang diterima secara upaya penegakan etika oleh banyak
umum sehubungan dengan tindakan- kalangan bisnis dan pemerintah.
tindakan yang bermanfaat dan yang Terjadinya kasus kegagalan
membahayakan (Griffin dan Ebert, audit seringkali menimbulkan
1998 dalam Zulfahmi, 2005). Agoes skeptisisme masyarakat mengenai
(1996:173) mengungkapkan bahwa ketidakmampuan profesi akuntansi
setiap profesi yang memberikan dalam menjaga independensinya.
pelayanan jasa pada masyarakat harus Sorotan tajam diarahkan pada perilaku
memiliki kode etik yang merupakan auditor dalam berhadapan dengan
seperangkat prinsip-prinsip moral dan klien yang dipersepsikan gagal
mengatur tentang perilaku profesional. menjalankan perannya sebagai auditor
Dalam melakukan pemeriksaan independen. Auditor dipandang justru
laporan keuangan, akuntan harus dapat bertindak melayani atau bersikap
mempertahankan etika profesinya advokasi bagi kepentingan klien
karena pelanggaran etika profesi akan (Schuetze, 1994 dalam Koroy, 2007).
berdampak pada kualitas audit. Hasil Dengan kata lain keputusan auditor
atau kualitas audit yang diberikan oleh dapat dipengaruhi oleh tekanan
akuntan terhadap pemeriksaan laporan ketaatan. Tekanan ketaatan merupakan
keuangan klien sangat mempengaruhi tekanan yang diterima oleh auditor
kepercayaan masyarakat di mana dalam menghadapi atasan dan klien
kualitas audit tersebut ditentukan oleh untuk melakukan tindakan
beberapa hal seperti profesionalisme, menyimpang dari standar etika
kompetensi, independensi, (Jamilah et al., 2007). Dalam kasus di
pengalaman dan lain-lain. Indonesia, kegagalan audit ini sering
Kepercayaan pemerintah dan dihubungkan sebagai salah satu
masyarakat terhadap dunia usaha atas penyebab krisis ekonomi yang dimulai
jasa yang diberikan para pelaksana di tahun 1997 (ADB, 2003 dalam
bisnis, khususnya auditor menuntut Koroy, 2007).
adanya pemahaman atas etika profesi Berkaitan dengan tugas-tugas
yang bersangkutan. Maka penting pemeriksaan maka ditetapkanlah suatu
sekali adanya kepercayaan masyarakat standar yang merupakan petunjuk
terhadap auditor (Nuryatno dan Dewi, untuk membantu auditor agar dapat
2001). Perlu dikemukakan bahwa memenuhi tanggung jawab
kepercayaan kepada auditor bertumpu profesionalismenya dalam mengaudit
pada cara kerja auditor dan tidak laporan keuangan termasuk di dalam
hanya pada keahliannya saja tetapi syarat tersebut adalah kompetensi,
juga didasarkan atas pemahaman etika independensi, identifikasi kekeliruan
yang dimilikinya. Globalisasi yang dan ketidakberesan, tata cara
membawa liberalisasi di segala bidang, pelaporan dan bukti-bukti.
termasuk liberalisasi ekonomi Pengalaman dalam melakukan
hendaknya semakin memacu kalangan pemeriksaan, sekarang ini telah
bisnis dan pemerintah untuk responsif dipandang sebagai suatu faktor penting
terhadap kebutuhan masyarakat. Pada dalam memprediksi kinerja akuntan,
3
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
4
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
5
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
6
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
7
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
8
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
9
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
10
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
11
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat
Data Setuju.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan 2. Perilaku Etis (X1) adalah
melalui penelitian lapangan (field perilaku yang sesuai dengan
research). Teknik pengumpulan data norma-norma sosial yang
dilakukan dengan menggunakan diterima secara umum
kuesioner dengan cara menyampaikan sehubungan dengan tindakan-
langsung kepada responden, yaitu tindakan yang bermanfaat dan
auditor yang bekerja pada BPKP yang membahayakan. Variabel
NAD. Kuesioner yang digunakan ini menggunakan instrumen yang
dalam penelitian ini merupakan digunakan oleh Sari (2005).
kuesioner yang pernah digunakan Indikator yang digunakan adalah
dalam penelitian sebelumnya dan telah penilaian terhadap perilaku
dimodifikasi serta disesuaikan dengan profesional. Perilaku etis diukur
kondisi subjek penelitian. Kuesioner dengan Skala Likert lima point
tersebut berisikan pertanyaan untuk yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju,
mendapatkan informasi tentang (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4)
perilaku etis, tekanan ketaatan dan Setuju, dan (5) Sangat Setuju.
pengalaman auditor serta pengambilan 3. Tekanan Ketaatan (X2) adalah
keputusan etis auditor. tekanan yang diterima oleh
auditor dalam menghadapi atasan
3.3 Definisi Operasional Variabel dan klien untuk melakukan
Penelitian ini menggunakan satu tindakan menyimpang dari
variablel dependen yaitu Pengambilan standar etika. Variabel ini
Keputusan Etis Auditor (Y) dan tiga menggunakan instrumen yang
variabel independen yaitu Perilaku digunakan oleh Jamilah et al.
Etis (X1), Tekanan Ketaatan (X2) dan (2007). Indikator yang digunakan
Pengalaman Auditor (X3). Berikut ini adalah etika profesi dan standar
penjelasan definisi operasional pemeriksaan. Tekanan ketaatan
masing-masing variabel. diukur dengan Skala Likert lima
point yaitu: (1) Sangat Tidak
1. Pengambilan Keputusan Etis Setuju, (2) Tidak Setuju, (3)
(Y) merupakan suatu keputusan Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat
yang diambil oleh auditor, baik Setuju.
secara legal maupun moral dapat 4. Pengalaman Auditor (X3)
diterima oleh masyarakat luas. adalah banyaknya penugasan
Indikator yang digunakan adalah yang dilakukan dan lamanya
tanggapan atas tindakan dan seseorang bekerja sebagai
setuju atau tidak terhadap adanya auditor. Variabel ini
masalah etika. Variabel ini menggunakan instrumen yang
menggunakan instrumen yang digunakan oleh Jamilah et al.
digunakan oleh Budi et al. (2007). Indikator yang digunakan
(2005). Pengambilan keputusan terhadap pengalaman audit
diukur dengan Skala Likert lima adalah banyaknya penugasan
point yaitu: (1) Sangat Tidak yang didapat dan lamanya
Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) seseorang bekerja sebagai
12
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
13
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
14
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
15
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
16
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
17
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Chung, J dan G. S. Monroe (2001) A Research Note on The Effects of Gender and
Task Complexity on an Audit Judgment. Journal of Behavioral Research
in Accounting. Vol. 10.
18
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
Ford, R.C. dan W.D. Richardson (1994) Ethical Decision Making: A Review of
The Empirical Literature (Abstract). Journal of Business Ethics 13. Hal.
205-221.
Jamilah, S., et al. (2007) Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas
Tugas Terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi X.
Makasar.
Koroy, T.R. (2007) Pengaruh preferensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap
Pertimbangan Auditor. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 10. No.
1: 113-x.
Libby, R dan D. Frederick (1990) Experience and The Ability to Explain Audit
Findings (Abstract). Journal of Accounting Research. ISSN: 0021-
8456.
Messier, Jr., et al. (2006) Jasa Audit dan Asuransi: Pendekatan Sistematis.
Buku 1 Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
19
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
Nuryatno, Muhd dan Synthia Dewi (2001) Tinjauan Etika Atas Pengambilan
Keputusan Auditor Berdasarkan Pendekatan Moral. Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 1 No. 3: 27-48.
Safrida (2008) Analisis Hubungan Antara Pemahaman Nilai – Nilai Etika Dengan
Pengambilan Keputusan Auditor Berdasarkan Pendekatan Standar Moral
Pada Kantor Akuntan Publik di Banda Aceh. Skripsi, Universitas Syiah
Kuala.
Sekaran, Uma (2006) Research Methods for Business. Edisi Bahasa Indonesia.
Buku 1 dan 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
20
Wafa, Volume 2 Nomor 2, Desember 2007
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Tsui, J.S.L. dan Gul F.A. (1996) Auditor’s Behavior in an Audit Conflict
Situation (Abstract). Accounting Organizations and Society. Vol. 21 No.
1: 41-51.
Zulfahmi (2005) Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Etis Akuntan Publik di Kota Banda Aceh. Skripsi, Universitas Syiah
Kuala.
21