Anda di halaman 1dari 6

RESUME TEROI AKUNTANSI

PERTEMUAN 8 CHAPTER 4 DAN 5

KELOMPOK 4
ANGGOTA : Jesica Agustin (041611535042)
Izzatul Isma (041611535045)
Fadilah Adim (041611535046)

CHAPTER 4

AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS

A. AKTIVA
Definisi aktiva terdapat 3 komponen pokok, yaitu : (1) manfaat ekonomi di masa yang
akan datang, (2) dimiliki atau dikendalikan perusahaan, dan (3) hasil dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
 Manfaat Ekonomi di Masa Yang Akan Datang
Dalam kasus ini berarti aktiva tersebut dapat dioperasikan dan diprediksi secara
rasional dan masuk akal dapat menghasilkan laba bagi perusahaan menurut FASB
(1980: par 9). Atau bisa diartika juga aktiva merupakan sumber ekonomi. Sebagai
sumber ekonomi aktiva memiliki 2 karakteristik yaitu kelangkaan dan manfaat.
Langka adalah syarat mutlak aktiva, bila aktiva mudah didapatkan tanpa pengorbanan
walaupun manfaatnya besar, tidak bisa digolongkan kedalam aktiva, contohnya udara.
Berdasarkan pengertian yang dikembangkan oleh FASB 91980: par 21), pengertian
aktiva bukan hanya pad abentuk fisiknya melainkan pada kemampuan untuk
menghasilkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang. Jadi aktiva adalah
sekumpulan jasa dimasa yang akan datang. Nilai aktiva tergantung dari nilai manfaat
ekonominya di masa datang. Semakin besar manfaat ekonominya maka semakin besar
pula nilainnya, hal ini berlaku sebaliknya.
 Dimiliki atau Dikendalikan Oleh Perusahaan
Menurut Ijiri, sebuah aktiva tidak perlu menjadi sumber daya ekonomi, yang penting
sudah dimiliki atau dibwah pengendalian perusahaan, akibatnya muncul istilah
kepemilikan yang harus disertai bukti kepemilikan yang sah. Menurut Sprague,
kepemilikan berarti hak untuk menggunakan atau mengendalikan aktiva tersebut,
tidak harus memiliki secara hukum. Konsep hukum dalam akuntansi hanya sebagai
arahan saja mengenai persyaratan kepemilikan secara hukum, tetapi tidka menjadi
acuhan di dalam pencatatan, yang penting adlaha subtansi ekonominya, yaitu
pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan bila aktiva tersebut di operasikan.
 Hasil Transaksi atau Kejadian di Masa Lalu
Persyaratan ini menjadi jaminan bahwa aktiva yang masih kontingen tidak
dimasukkan sebagai aktiva perusahaan, contohnya mesin telah siap dibeli sesuai
dengan anggaran perusahaan, maka mesin tersebut belum dapat dicatat sebagai aktiva
perusahaan, selama transaksi pembelian belum terjadi. Penandatangan kontrak bukan
suatu kejadian, kejadian baru bisa dikatakan bila paling tidak salah satu atau keduanya
telah melaksanakan kontrak tersebut.
 Berkemampuan Untuk Ditukar
Barang yang kekurangan daya tukar berarti nilai ekonominya rendah. Barang
semacam ini tidak memiliki nilai jual maupun nilai beli, sehingga tidak memiliki nilai
pasar meskipun secara fisik masih ada. Contohnya adalah goodwill, jika goodwill
tidak dapat menghasilkan lagi maka akan dihapus.
 Kriteria Pengakuan
Dibawah ini beberapa kriteria pengakuan yang merupakan satu kesatuan, meskipun
tidak dimaksudkan sebagai kriteria yang telah lengkap :
1. Reliance on the Law (Berdasarkan hukum). Pengakuan untuk sebagian aktiva
tergantung dari subtansi hukumnya. Piutang diakui karena adanya transaksi
penjualan dan pembelian aktiva tetap didukung oleh hak pemakaian secara
hukum.
2. Use of the conservation principle (penggunaan prinsip konservatif). Kerugian
boleh diakui saat belum terealisasi, tapi keuntungan belum boleh diakui
sebelum terealisasi. Contoh mengerjakan proyek jangka panjang bila masih
dalam proses dan prediksi rugi, maka kerugian ini boleh diakui, sebaliknya
bila diprediksi untung tidak boleh diakui sebelum proyek selesai.
3. Penentuan suatu transaksi memiliki subtansi ekonomi. Hal ini berhubungan
dengan kualitas informasi akuntansi yang relevan. Bila suatu transaksi
dinyatakan memiliki subtansi ekonomi, maka penting untuk dicatat dan
dilaporkan. Contoh yang jelas adalah pembelian aktiva dengan hak guna usaha
perusahaan pembeli, namun telah diakui dan dicatat sebagai aktiva didalam
buku perusahaan bahkan dilaporkan di dalam neraca perusahaan.
4. Nilainya dapat diukur. Human resources btidak dapat diukur dan diakui
sebelumnya. Goodwill yang sebenarnya menunjukan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan diatas normal, tapi tidak diakui dan tidak
dicatat. Goodwill hanya diakui saat pembelian perusahaan, yaitu bila harga
yang dibayar lebih tinggi nilai kekayaan bersih.
B. KEWAJIBAN
Definisi hutang tersebut terdapat 2 komponen pokok yaitu : (1) kemungkinan terjadinya
pengorbanan manfaat ekonomu di masa yang akan datang karena adanya kewajiban untuk
mentransfer aktiva atau jasa kepada pihak lain, (2) hasil dari transaksi atau kejadian masa
lalu.
 Kewajiban Sekarang
Hutang merupakan kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi untuk masa yang
akan datang. Memang diakui bahwa kewajiban perusahaan kepada pihak lain adalah
klaim pihak lain terhadap aktiva perusahaan dan jumlah nilai aktiva tersebut
merupakan objek dari kewajiban.
 Pembuktian secara hukum
Hampir seluruh kewajiban kepada pihak lain didukung oleh dokumen hukum, namun
beberapa kewajiban tidak didukung oleh dokumen hukum.
 Penyelesaian kewajiban
Kewajiban bila perlu diselesaikan dengan mentransfer aktiva atau menyerahkan jasa
kepada kreditur.
 Kewajiban yang ditangguhkan
Terdapat beberapa transaksi yang perlu diakui sebagai kewajiban untuk mentransfer
aktiva atau jasa dikemudian hari, dan diakui sebagai kewajiban, contoh pelanggan
yang memberikan uang muka untuk pemesanan produk atau jasa perusahaan.
 Hasil dari transaksi atau kejadian di masa lalu
Persyaratan ini menjadi jaminan bahwa kewajiban yang timbul adalah merupakan
hasil dari transaksi, bukan suatu kejadian yang akan datang. Contoh mesin yang siap
dibeli sesuai dengan anggaran perusahaan, kewajiban sebesar jumlah tersebut belum
dapat diakui sebagai kewajiban selama transaksi (kejadian) belum terjadi dan belum
diterima perusahaan.
 Off-balance sheet-financing
Perusahaan sering terdorong untuk mencari pembiayaan tanpa mencatatnyasebagai
kewajiban. Beberapa contoh transaksi pembiayaan yang memungkinkan tidak
menimbulkan kewajiban menurut Wyat (1980) :
1. Joint Venture. Anggota joint venture tidak memiliki penyertaan lebih dari
50%, sehingga tidak diwajibkan untuk membuat laporan keuangan konsolidasi
dengan perusahaan induknya.
2. Persekutuan Terbatas. Contohnya Tuan A membentuk persekutuan terbatas
dengan beberapa orang untuk membeli property untuk dijual kembali.
3. Pembelian dagang sewa guna usaha (Lease). Ada dua jenis yaitu capital lease
yang mengharuskan pengakuan aktiva dan pengakuan kewajiban pada saat
telah terjadi penyerahan aktiva kepada lessee dan operating lease tidak ada
pengakuan aktiva dan kewajiban bagi lessee.
4. Finance subsidiary. Perusahaan manufaktur dapat membeli saham perusahaan
yang bergerak dalam bidang keuangan. Laporan keuangan akan dikonsolidasi
dengan perusahaan induksnya, karena bidak usaha yang berbeda, akan
menimbulkan missleading.
 Kerugian yang belum pasti
Kerugian harus diakui bila terdapat bukti yang objektif bahwa kerugian kemungkinan
besar akan terjadi oleh karena suatu kondisi tertentu di masa datang dan jumlahnya
dapat diprediksi. Contoh mengerjakan proyek jangka panjang bila masih dalam proses
dan prediksi rugi, maka kerugian ini boleh diakui.
 Kriteria pengakuan
Dibawah ini beberapa kriteria pengakuan yang merupakan satu kesatuan, meskipun
tidak dimaksudkan sebagai kriteria yang telah lengkap:
1. Reliance on the Law (Berdasarkan hukum). Kewajiban diakui karena adanya
transaksi pembelian kredit dan pembelian aktiva tetap didukung dengan
kontrak.
2. Use of the conservation principle (penggunaan prinsip konservatif). Kerugian
boleh diakui meskipun belum terealisasi, tapi keuntungan belum boleh diakui
sebelum terealisasi. Ini berarti kewajiban diakui lebih awal.
3. Penentuan suatu transaksi memiliki subtansi ekonomi. Hal ini berhubungan
dengan kualitas informasi akuntansi yang relevan. Bila suatu transaksi
dinyatakan memiliki subtansi ekonomi, maka penting untuk dicatat dan
dilaporkan. Contoh dalam transaksi Sewa Guna Usaha (SGU), secara hukum
aktiva belum dimiliki oleh pembeli, namun telah diakui dan dicatat sebagai
aktiva didalam buku perusahaan.
4. Nilainya dapat diukur. Apabila kewajiban itu tidak dapat diukur secara pasti,
maka kewajiban tersebut tidak dapat diakui.
C. EKUITAS
Ekuitas mencerminkan kewajiban kepada pemilik. Dari sudut pandang pemilik, ekuitas
merupakan hak pemilik dan mencerminkan modal pemilik. Persamaan akuntansi, Aktiva+
kewajiban = ekuitas, menunjukkan hubungan antara ketiganya. Dalam akuntansi
konvensional penilaian aktiva menggunakan harga historis.

CHAPTER 5

PENGUKURAN ASET DAN KEWAJIBAN

A. ATRIBUT PENGUKURAN
Dalam mengukur suatu nilai yang melekat pada setiap aset dan kewajiban, tetapi apa yang
digunakan sebagai ukuran. Terdapat beberapa nilai dalam bentuk uang yang dikenal :
harga historis, harga ganti, exit price, nilai yang direalisasi, dan nilai tunai sekarang.
B. NILAI YANG SUBJEKTIF
Edward (1961 : 34), ada 3 masalah yang dihadapi oleh manajemen, pertama berapa jumlah
aset yang diperlukan untuk usaha tertentu, kedua, dalam bentuk apa aset tersebut, ketiga,
bagaimana aset tersebut dibiayai.
 NILAI EKONOMI
Sebenarnya merupakan nilai yang paling memuaskan dalam mengukur aset,
sayangnya tidak mampu untuk mengukur nilai ekonomi secara tepat, karena nilai
ekonomi sangat subjektif.
 HARGA HISTORIS DAN NILAI
Harga historis memang berbeda dengan nilai. Harga historis merupakan pengorbanan
dan nilai merupakan manfaat yang diperoleh dari pengorbanan tersebut. Nilai barang-
barang modal seperti mesin produksi ditentukan secara tidak lansung melalui
kemampuan mesin tersebut menghasilkan produksi sesuai dengan selera konsumen.
Nilai ekonomis mesin adalah nilai tunai bersih yang dihasilkan dari penjualan produk
sepanjang umur ekonomi mesin tersebut. Nilai pasar merupakan ukuran kepuasan
konsumen. Harga historis adalah pengorbanan produsen, sedangkan nilai pasar
merupakan pengorbanan konsumen.
C. MENAKSIR NILAI EKONOMI YANG WAJAR
 NILAI TUNAI
Konsep nilai kas sekarang merupakan cara yang paling wajar untuk menilai aset. Nilai
kas sekarang yang diterima dari hasil pernjualan produk-produk dari mesin tersebut.
Dalam menghitung nilai kas sekarang terdapat 3 data yang diperlukan, yaitu perkiraan
jumlah kas masuk bersih, tingkat bungi, dan jangka waktu produksi mesin.
 NILAI PASAR
Nilai pasar tidak dapat mencerminkan nilai yang wajar, namun demikian apabila
terjadi kesesuaian harga antara pembeli dan penjual dalam jangka waktu yang
panjang, maka meskipun pasar tidak sempurna, harga tercipta dapat dikatakan harga
pasar. Terdapat beberapa kondisi yang mempengaruhi kondisi pasar seperti adanya
pasar yang berbeda, tidak saja lokasi kota yang berbeda, tetapi juga kondisi
lingkungan akan mempengaruhi harga pasar untuk produk yang sama. Dalam pasar
tidak sempurna waktu dan upaya untuk mendapatkan harga terbaik dilakukan pembeli
sehingga dapat menimbulkan harga yang berbeda di antara pembeli. Pelayanan purna
jual berpengaruh terhadap harga yang disetujui.
D. BEBERAPA ATRIBUT NILAI
Ada beberapa penyimpangan dari harga historis dalam penilaian item-item tertentu,
meskipun dengan persyaratan yang ketat, yaitu:
1) Nilai Sekarang: digunakan untuk aset moneter jangka panjang, seperti piutang
jangka panjang, hutang jangka panjang, obligasi jangka panjang, dan sewa guna
usaha.
2) Kas yang diharapkan. Uang tunai yang dapat diharapkan terkumpul dalam jangka
pendek. Digunakan untuk menilai piutang yang kemungkinan dapat ditagih,
piutang yang diragukan penagihannya akan dihapus.
3) Harga historis. Digunakan untuk aset nonmoneter, seperti persediaan, tanah,
gedung, mesin, dan peralatan. Alternatif lain dengan menggunakan harga kini dan
exit price.
4) Harga pasar. Menilai persediaan dapat digunakan harga pasar atau perolehan mana
yang lebih rendah. Bahkan dalam kondisi tertentu seperti barang yang ketinggalan
jaman, atau rusak dapat dinilai dengan nilai yang lebih realistis.

Jadi sebenarnya harga historis bukan satu-satunya meskipun didalam penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai