Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya,
jumlah penduduk warga Surabaya pada akhir tahun 2017 berjumlah 3.057.766 jiwa. dari
banyaknya jumlah warga tersebut pastinya akan menghasilkan jumlah limbah sampah
terutama plastik yang sangat banyak. bahkan menurut data Komunitas Nol Sampah
Surabaya mencatat bahwa sampah plastik yang dihasilkan adalah 400 ton per hari,
Sumber sampah plastik beragam. Namun satu fakta menyebutkan sekitar 43,4% dari
plastik di Indonesia dipergunakan sebagai kemasan. Fakta lain yang didapat adalah setiap
orang di Indonesia membuang 700 kantong plastik per tahun. Satu fakta lagi, konsumsi
air minum dalam kemasan (AMDK) terus meningkat 10 persen per tahun.
sudah banyak usaha untuk dapat mengurangi sampah plastik mulai dari kerajinan
tangan, plastik yang bisa didaur ulang. Pengurangan penggunaan plastik seperti
pengurangan penggunaan sedotan yang sudah dilakukan beberapa restoran. Namun hal
tersebut masih tetap dirasa kurang karena dari kesadaran masyarakat untuk tidak
bergantung pada plastik sulit untuk dilepaskan. Sifat dari plastik yang sulit untuk
diuraikan pun juga akan menimbulkan permasalahan di masa yang akan datang. Kantong
plastik biasa membutuhkan waktu sepuluh sampai 12 tahun untuk terurai. Botol plastik
lebih lama lagi. Karena polimernya lebih kompleks dan lebih tebal, botol plastik memiliki
waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan sterofoam biasa yang sering digunakan di
Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa hancur sempurna.
Maka dari itu, kami memiliki sebuah ide untuk membuat sebuah produk bernama
batu bata plastik yang terdiri dari campuran tanah dan plastik. Diharapkan dengan adanya
produk ini dapat mengurangi sampah plastik yang ada dimasyarakan dan dapat memenuhi
kebutuhan batu bata dipasar.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada sebagai berikut :


1. Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik?
2. Bagaimana sampah plastik bisa diolah menjadi batu bata?
3. Apa keuntungan yang didapat dari pengolahan sampah plastik?
4. Apakah produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat?

1.3 Tujuan

Tujuan dari proses pembuatan produk ini adalah :

1. Mengetahui cara mendaur ulang sampah plastik


2. Mengetahui cara mengolah sampah plastik menjadi batu bata
3. Mengetahui keuntungan dari pengolahan sampah plastik
4. Mengetahui apakah produk tersebut akan diterima oleh masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Perancangan

Pembuatan batu bata dengan mendaur ulang sampah plastik ini membutuhkan
sampah plastik jenis kantong atau kresek. Kantong plastik ini akan dikumpulkan dari
lingkungan sekitar agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik.

Proses pembuatan batu bata dengan mendaur ulang sampah plastik berbentuk
kantong kresek membutuhkan bahan lain yaitu pasir yang sangan halus, wadah untuk
proses pembakaran, dan cetakan. Kantong plastik yang sudah dikumpulkan dari
lingkungan sekitar, kemudian dilelehkan didalam wadah. Setelah semua plastik meleleh,
dicampurkan dengan pasir dengan perbandingan 1 : 1 lalu diaduk agar rata. Campuran
pasir dan plastik dimasukan ke cetakan yang sudah disediakan kemudian ditekan hingga
mendapatkan kepadatan yang pas. Kemudian batu bata dijemur dibawah sinar matahari
hingga kering.

Kelebihan dari produk ini adalah selain dapat mengurangi jumlah sampah plastik
dilingkungan, produk ini memiliki kelebihan yaitu lebih ringan karena bahan bakunya
terdiri dari plastik, memiliki kekuatan yang lebih baik daripada batu bata biasa karena
sifat dari plastik yang melekat pada pasir sebagai bahan utama batu bata. Tahan terhadap
kikisan dari air.

2.2 Anggaran

Anda mungkin juga menyukai