PADA KONDISI
LOGISTIK INDONESIA SAAT INI
Setijadi
setijadi@SupplyChainIndonesia.com
3. Analisis
Singkat
Sistem
2. Contoh Logistik
Kasus Nasional
Rantai Pasok
Sapi Potong
di Indonesia
1. Pendahuluan:
Rantai Pasok
Komoditas
Saat Ini
2
1
PENDAHULUAN:
RANTAI PASOK KOMODITAS SAAT INI
3
SUPPLY CHAIN
5
RANTAI PASOK KOMODITAS KEBUTUHAN POKOK:
BERAS
Pola Distribusi
8
RANTAI PASOK
BARANG KEBUTUHAN BUKAN POKOK
Menggunakan saluran distribusi yang dibangun secara bisnis profesional
Pedagang
Saluran 3 Manufaktur Pengecer Pelanggan
Besar
Pedagang
Saluran 4 Manufaktur Jobber Pengecer Pelanggan
Besar
Pelanggan
Saluran 1 Manufaktur
Bisnis
Distributor Pelanggan
Saluran 2 Manufaktur
Bisnis Bisnis
12
12
ANALISIS ASPEK PEMASOK DAN PENGECER
PEMASOK PENGECER
• Secara umum belum • Secara umum belum
memenuhi/menerapkan standar memenuhi/menerapkan standar
teknis dan proses teknis dan proses
– Contoh pada sapi: Dari 800 RPH di – Belum menerapkan pola rantai dingin
Indonesia, yang berstandar NKV (cold chain)
sebanyak 25 RPH dan yang telah diaudit • Potensi kerugian penggunaan truk:
oleh auditor independent sebanyak 11
– Risiko keamanan daging.
RPH*.
– Risiko kualitas daging.
• Potensi kerugian penggunaan truk:
• Kebutuhan perbaikan:
– Risiko kesehatan hewan.
– Standardisasi teknis dan proses (perlu
– Risiko kehalalan.
bantuan teknis dan permodalan).
– Risiko kualitas daging.
• Kebutuhan perbaikan:
– Standardisasi teknis dan proses (perlu
bantuan teknis, manajemen, dan
permodalan)
16
Sumber: Sucofindo (2012)
ASPEK SISTEM INFORMASI DAN REGULASI
SISTEM INFORMASI REGULASI
• Sistem informasi belum memadai, • Beberapa regulasi yang berpotensi
mencakup kebutuhan untuk: menimbulkan masalah:
– Pemantauan stok (berdasarkan
wilayah, jenis kelamin dan umur – Persyaratan dokumen (akta, surat jalan,
ternak, tahapan ternak*, tingkatan surat pengantar hewan, surat izin
distribusi, dll.). angkut, dll.).
– Pemantauan aliran/distribusi. – Pembatasan kuota pengiriman.
– Pemantauan ekspor/impor. • Potensi kerugian:
– Pemantauan kebutuhan (volume,
wilayah, waktu). – Risiko kelangkaan di wilayah tertentu.
• Potensi kerugian: – Risiko fluktuasi harga.
– Risiko kelangkaan di wilayah tertentu. – Risiko disparitas harga.
– Risiko fluktuasi harga. – Risiko keberlanjutan
– Risiko disparitas harga. • Rekomendasi:
• Rekomendasi: – Pengembangan “sistem informasi
– Pengembangan “sistem informasi ternak” terpadu .
ternak” terpadu .
18
SISLOGNAS DAN MP3EI
Visi Ekonomi Indonesia 2025
“Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur“
MP3EI
1 2
Koridor
Sistem Logistik
Nasional
Meningkatkan
Meningkatkan
Daya Saing
Kesejahteraan
IPTEK /
IPTEKS
INOVASI
3
• Cetak Biru merupakan arah dan pola pengembangan Sislognas pada tingkat kebijakan makro
yang dijabarkan lebih lanjut dalam RKP dan RK-Kementerian/Lembaga setiap tahunnya
• Cetak Biru berperan dalam mencapai sasaran RPJMN, menunjang Implementasi MP3EI, dan
19
mewujudkan visi ekonomi Indonesia Tahun 2025
ROADMAP SISLOGNAS
Integrasi Jaringan Logistik
Global
Roadmap Sistem
Transportasi Nasional
Roadmap Sistem
Pengadaan Nasional
Roadmap Sistem
Informasi Nasional
Roadmap Sistem
Perdagangan Nasional
Membangun
Kerangka
Kelembagaan
ASPEK KOMODITAS
• Antar Kementerian
Koordinasi • Pemerintah Pusat dan
di antara Pemeritah Daerah
para pihak • Kementerian dan
terkait BUMN
• Antar Instansi
Evaluasi dan
Pengawasan
• Proses operasional
• Alokasi dana
• Penyerapan
Komitmen para
pihak
• Pemerintah Pusat:
Kementerian
• Pemerintah Daerah
• BUMN
• BUMS
• Asosiasi
23
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RANTAI PASOK
PADA SISTEM LOGISTIK BAHAN POKOK
• Aspek-aspek produksi-distribusi-konsumsi PRO-
“saling terpisah” DUKSI
INTE-
KOORDI GRASI
-NASI
• Infrastruktur • Kebijakan
• Sarana • Koordinasi
• Finansial • Pengawasan
SCM 24
ANALISIS DINAMIS BEBERAPA FAKTOR
DALAM SISTEM LOGISTIK
Infrastruktur
Penyebaran Keseimbangan
Pemerataan
• Kapasitas Pembangunan Pertumbuhan
Pilihan Moda/ Pembangunan
GCG • Standar teknis Infrastruktur Ekonomi
Multimoda
• Standar layanan
• Koordinasi antar
instansi Keseimbangan
Aksesibilitas Pergerakan
Barang
Waktu Kerusakan
Biaya
Tempuh Armada
Kerusakan
Jalan
Pelanggaran:
Produktivitas Overtonase,
Armada dsb.
Regulasi
Penegakan
Ancaman terhadap
Pendapatan Jumlah Supir Kekurangan Hukum
Kapasitas
Supir Turun Turun Supir
Transportasi/Logistik
25
MEMBANGUN SISTEM LOGISTIK NASIONAL
YANG EFISIEN, EFEKTIF, DAN PRODUKTIF
PERENCANAAN IMPLEMENTASI PENGAWASAN
Sekretariat:
Jl. Negla 25 Setiabudi
Bandung 40154
Phone : 022 7000 1090
Mobile : 0821 1515 9595
E-mail : sekretariat@SupplyChainIndonesia.com
Website : www.SupplyChainIndonesia.com
Mailing list : SupplyChainIndonesia@googlegroups.com
LinkedIn : Supply Chain Indonesia
Facebook : Supply Chain Indonesia
27