Anda di halaman 1dari 15

MODUL 1

#1. KONSEP DASAR MANAJEMEN RANTAI PASOK

PLAN (PERENCANAAN)

Pada tahap perencanaan perusahaan tersebut melakukan peramalan (forecesting) untuk


memperkirakan kebutuhan pasar akan kebutahan furniture kantor untuk desain dan kualitas tertentu,
untuk segmen pelanggan tertentu. Jumlah tersebut dikalkulasi kebutuhan bahan baku dan biayanya, dan
akhirnya diketahui biaya prduksinya setelah ditambahkan biaya lainnya maka diketahui semua biaya
produksi sehingga dapat dihitung berapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam kurun waktu tertentu.
SOURCE (PENCARIAN PASOKAN DAN PENGADAAN)

Pada tahap selanjutnya dilakukan proses pengadaan bahan dan material yang dibutuhkan untuk
membuat furniture tersebut. Sebelum pembelian dilakukan pencarian pemasok yang dapat memberi
harga dan kualitas yang baik. Hasil pengadaan berupa kayu dan bahan bahan kebutuhan laiinya.
Disimpan dalam gudang dan dilakukan pencatatan.
MAKE (PEMBUATAN)
Tahap berikutnya adalah transformasi, dimana produksi prabot kantor dimulai dengan membuat
perencanaan produksi, perencanaan penggunaan peralatan, dan penjadwalan kerja tukag kayu. Setiap
pekerjaan satu produk dilakukan proses pengedalian kualitas
DILIVERY (PENGIRIMAN)

Tahap terakhir adalah pengiriman, dimana produk yang sudah siap disimpan dalam gudang dan dicatat.
Pengeiriman barang kepada pengecer bisa diantar sendiri atau menyewa perusahaan angkutan.
Pengguna akhir adalah pembeli dari kantor – kantor yang membutuhkan.

LATIHAN SOAL

1. Proses untuk mentraspormasi bahan baku/komponen menjadi barang atau benda yang
digunakan oleh pengguna akhir.
• Plan
• Deliver
• Make
• Source
2. Aktivitas yang melibatkan proses tranportasi dan distribusi dari lokasi perseduia atau bbarang
yang tersedia dalam proses rantai pasok ke penerima akhir, termasuk rantai pasok
• Rantai Pasok Eksternal (Eksternal Supply Chain)
• Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain)
• Rantai Pasok Hulu (Upstream Supply Chain)
• Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain)
3. Manajemen produksi, penyimpanan dan pengendalian persediaan serta menajemen
pendendalian mutu merupakan perhatian utama darai rantai pasok
• Rantai Pasok Eksternal (Eksternal Supply Chain)
• Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain)
• Rantai Pasok Hulu (Upstream Supply Chain)
• Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain)
4. Urutan proses manajemen rantai pasok yang tepat adalah ....
• Source, Plan, Make, Deliver
• Plan, Make, Source, Deliver
• Plan,Source, Make, Deliver
• Plan, Deliver, Source, Make
5. Proses pencarian pasokan dan pengadaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan produksi
merupakan penjelasan dari :
• Source
• Make
• Deliver
• Plan
#2. KETERKAITAN PBJP DENGAN MANAJEMEN RANTAI PASOK
SEKTOR BISNIS (PERUSAHAAN)
Suatu badan hukum usaha yang didirikn dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit)
dari proses kegiatannya. Aktivitas perusahaan adalah menciptakan. Memproduksi,
mendistribusikan, memperdagangkan dan melayani konsumen yang membeli produk atau
layanan jasa mereka.
Secara umum perusahaan terbagi atas :
1. Produksi industri hulu yang terdiri atas industri bahan dasar, industri eksplorasi dan
isndustri stategis serta industri hilir yang terdidiri dari makanan dan minuman, industri
otomotif,industri teknologi dan informasi dan lain – lain.
2. Distribusi dan perdagangan, distributor grosir, pasar modern, pasar tradisional dan
pedagang eceran
3. Pekerjaan dan layanan yang berbasis proyek, pekerjaan kontruksi,teknologi informasi
penyelenggaraan kegatan, jasa konsultasi
4. Berbagai sektor jasa tarnsportasi,akomdasi,alih daya dan jasa lainnya.
Ciri perusahaan yang mempunyai manajemen rantai pasok yang baik, menurut supply cain
council yang mempunyai metodologi yang disebut SCOR singkatan dari Supply Chain
Reference.
Ada 5 aspek agar manajemen rantai pasok suatu persahaan berjalan engan baik, yaitu:
Reliability (handal)
Barang yang diproduksi sampai ke tangan konsmen harus berkualitas sesuai dengan
spesifikasi yang diarapkan oleh konsumen. Reability taau kehandalan juga berarti
kemampuan untuk mengirimkan barang ke konsumen secara tepat, janji 2 minggu harus 2
minggu.
Responsiveness (kecepatan)
Kecepatan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih cepat,kalau tahun lalu 2 hari ,
maka sekarang harusnya bisa kurang darii 2 hari.
Agility (fleksibel dan adatif)
Perinaan bisa naik dan bisa turun dan itupun bisa mendadak. Pertanyaannya apakah
perusahaan bisa mampu untuk menyesuaikan diri namun tetap bisa berkelanjutan secara
bisnis. Ini sangat penting sebab ada perusahaan yang menaikturunkan kapasitas produksi
sangatsulit tapi uga ada yang sangat mudah atau relative lebih mudah ii menggambaran
kemamuan perusahaan dalam agiliyas dalam merespon perubahan yang terjadi dilapangan.
Efficiency
Manajemen rantai pasok yang bagus juga dicirikan oleh proses effisiensi. Proses pembelan
material,proses produksi,proses pengiriman sedapat mingkin dibuat rendah. Utuk
menunjang daya saing harga pasar, maka harus effisien disepanjang rantai pasok.
Asset Produccitivity
Manajemen rantai pasok adalah pengelola asset. Ada pabrik,ada mesin produksi yang ada,
ada bangunan, ada forklif yang mungkin ada di gudang, kapal, truk dan alat transportasi
yang lain. Ini yang dinamakan asset. Persolalannya bagaimana mendapatkan revenu atau
penghasilan yang lebih besar dengan asseta yang lebih kecil. Ini juga merupakan hal peting
supaya asset perusahaan produktif menghasilkan revenue.
SEKTOR NIRLABA
Suatu organisasi yang didirikan utuk tujuan memberikan dukungan, meyediakan kebutuhan
pemerintah dan memberikan kontribusi sesama di ruag publik tanpa bermaksud
memperoleh keuntungan finansial (non profit secara langsung dan kegiatan tersebut.
Secara umum sektor nirlaba terbagi atas
1. Lebaga pendidikan, pendidikan formal dan non formal
2. Lembaga sosial kemasyarakatan. Lembaga sosial keagamaan, lembaga sosial kesehatan,
lembaga bantuan sosial kemasyarakatan, lembaga sosial korporasi
3. Lembaga swadaa masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga
kajian masyarakat
4. Lembaga antuan internasional, palang merah internasional, lembaga dan badan
perserikatan bangsa-bangsa, lembaga bantan sosial internasional
SEKTOR PEMERINTAH

Kegiatan birokrasi yang dijalankan oleh suatu sistem ketatanegaraan dalam suatu negara
dengan tujuan menjalankan roda pemerintahan dan sekaligus melayani masyarakat di
negara tersebut. Secara umum sektor layanan pemerintah dilaksanakan oleh
Kelmenrian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
ORGANISASI BISNIS BEROPERASI DI BAWAH KEBIJAKAN KELEMBAGAAN YANG
DIRANCANG UNTUK MEMENUHI TUJUAN BISINIS MEREKA.
Mereka dapat mencari pemasok secara lebih leluasa dan memberikan kontrak langsung
tanpa kewajiban melakukan proses penawaran. Misalnya, jika rumah sakit swasta ingin
membeli pompa insulin, ia dapat menghubungi berbagai produsen perangkat medi ntuk
menanyakan tentang kualitas dan harga pokok dan menegosiasikan kesepakatan pasokan
potensial. Jika organisasi bisnis meilih untuk menguundang vendor untuk mengajukan
proposal penawaran. Mereka secara alami fokus pada pemberian kontrak kepada pemasok
dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan.
ORGANISASI BISNIS BERORIENTASI PADA LABA DAN TERUTAMA BERFOKUS PADA
PENINGKATAN PENGEMBALIAN BAGI PEMILIK ATAU PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN.
Kegiatan pengadaan mereka bersifat rahasia, mereka beroperasi dalam lingungan bisinis
yang kompetitif, dimana berbagi intelijen perdagangan dengan pesaing tidak disarankan. Di
sisi lain organisasi pemerintah harus meyakinkan warga bahwa unag pulik dihabiskan
dengan bijak dan transparan. Untuk mencapai hal ini, organisasi pemerintah harus
menghabiskan lebih banyak dana untuk melakukan audit internal rutin untuk meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan. Organisasi pemerintah dalam industri/bidang yang sama
juga biasanya berbagi informasi pengadaan, misalnya informasi penyedia dengan layanan
yang dapat diandalkan.
ORGANISASI DI SEKTOR BISNIS DAN PEMERINTAH MEMILIKI TUJUAN YANG SAMA DALAM
MENDAPATKAN NILAI UANG (VELUE FOR MONEY) DALAM SEMUA KEGIATAN
PENGADAAN.
Mereka fokus pada pembelian barang dan jasa dengan harga yang tepat dan sering terlibat
dalam negosiasi pengurangan biaya dengan pemasok. Walaupun organisasi di sektr
pemerintah dan bisii sama sama melayani publik, namun ada perbedaan mendasar diantara
keduanya. Entitas pemerintah melayani publik masyarakat melalui penyediaan layanan
gratis atau bebaiaya rendah, sementara organisasi swasta melakukan dengan menjual
produk dan layanan dengan harga lebih tinggi berdasarkan kompetisi yang dapat mengarah
pada layanan prima salah satunya lead time.
SIKLUS AKTIVUTAS SCM AKTIVITAS PBJP CATATAN
SCM
Plan Menetapkan tujuan,stategi, dan Menetapkan Rencana stategis
rencana kerja multi tahun dan tujuan,sasaran,stategi,ta termuat dalam
tahuna,menaksir kebutuhan rget 5 tahun,program renstra
bahan dan rencana kerja Kemetrian/lembaga
baku,peralatan/mesin,kualitas tahunan ?perangkat daerah
jumlah yang diproduksi,
menetapkan cara mengubah Tidak diatur dalam
input menjadai outout (produksi) perpres 16/2018
cara pengiriman dan menaksir dan perubahannya
kebutuahn distribusi. Meyusun rencana yang Termuat dalam
leih rinci yang meliputi renja
kegiatan dan target fisik Kementrian/Lemba
dan keuangan yang ga dan renja SKPD
masih berdifat indikatif
Make Mentransformasi bahan Melakukan proses Tidak diatur dalam
baku/komponen menjadi produksi barang aturan PBJP
barang/jasa bentuk transpormasi 9product), layanan
dapat berupa proses : (service), ataupun hasil Dapat diatur dalam
✓ Menghasilkan output produk kerja (result) dapat kontrak.
✓ Melakukan kegiatan melalui penyedia atau
produksi,penjadwalan,penege dilakukan sendiri.
ndalian produksi, mengelola
barang setengah
jadi,memilihara fasilitas
prouksi.
✓ Menggunakan dan
memanfaatkan asset atau
barang habis pakai untuk
kegiatan adminsitrasi dan
operasional
Source Melakukan penelusuran ✓ Menyiapkan rencana Diatur dalam
penyedia,pemilihan pengadaan yang perpres 16/2018
penyedia,menerima pengiriman meliputi proses dan perubahannya
penyedia,pemeriksaan dan identifikasi
penyelesaian pembayaran dan kebutuhan,penetapa Peraturan LKPP no
melakukan evaluasi kinerja n 12 tahun 2021,
penyedia (supplier). barang/jasa,cara,jadw Keputusan Deputi II
al dan angaran PBJP no 10 tahun 2019.
✓ Melakukan persiapan
PBJP melalui
penyedia atau
swakelola
✓ Melaksanakan proses
pemilihan,pelaksanaa
n,
kontrak,pembayaran
dan serah terima.
Melakukan pengendalian mutu Melakukan Pengendalian mutu
sebelum dan setelah produksi pengendaliankualitas/m tidak diatur secara
utu berdasarkan kontrak spesifik tapi wajib
yang programnya diatur dalam
disediakan oleh penyedia kontrak

Peraturan LKPP
12/2021
Melakukan admiistrasi Melakukan administrasi Perka BNPB nomor
pergudangan pergudangan untuk 13 tahun 2018
kegiatan tanggap darurat (untuk tanggap
darurat)
Deliver Mengirimkan dan Mengirimkan/mendistrib Tidak diatur dalam
mendistribusikan barang/jasa ke usikan/menyebarluaskan perpres 16/2018
pengguna meliputi : produk fifik/non fisik.
Manajemen order,transportasi, Dapat dilaksanan peleh
dan distribusi,proses yang terlibat penyedia atau dilakukan
diantaranya secara swakelola
• Menangani permintaan dari Melakukan prosedur Perka PNPB nomor
pengguna akhir serah terima untuk 13 Tahun 2018
• Memilih penyedia jasa barang/jasa yang dibeli (untuk tanggap
pengiriman dari atau dihasilkan oleh darurat)
• Menangani kegiatan penyedia
pergudangan produk jadi Peraturan LKPP
• Melacak status pengiriman Melaporkan barang/jasa nomor 12 tahun
• Administrasi barang yang yang dibeli atau 2018
dikembalikan dihasilkan atau
diserahan untuk PP 27 tahun 2014
kepentingan umum
(misal masyarakat)
dalam bentuk berita
acara serah terma
barang

LATIHAN SOAL

1. Keterlibatan PBJP dengan SCM dalam tahapan source, aktivitas SCM melakukan
penelusuran penyedia,pemilihan penyedia, menerima pengiriman dari penyedia,
pemeiksaan, dan penyelesaian pembayaran dan melakukan evaluasi kinerja peneydia
(supplier) sedangkan salah satu ativitas PBJP adalah
• Melakukan proses produksi barang (product), Layanan (service), ataupun hasil kerja
(result) dapat melalui penyedia atau dilakukan sendiri.
• Meyiapkan rencana pengadaan yang meliputi proses identifikasi kebutuhan,
penetapan barang/jasa,cara,jadwal dan anggran PBJP
• Menyusun kegiatan berupa target fisik dan keungan yang final yang akan diadakan
melalui swakelola atau penyedia.
• Melakukan prosedur serah terima barang/jasa yang dibeli dari atau dihasilkan oleh
penyedia
2. Melakukan penelusuran penyedia,pemilihan penyedia,menerima pengiriman
penyedia,pemeriksaan dan penyelesaian pembayaran dan melakukan evaluasi kinerja penyedia
(supplier) merupakan aktivitas SCM
• Source
• Deliver
• Plan
• Make
3. Gambaran kegiatan dari rantai supply kompleks adalah.....
• Kegiatan yang dimulai dari pengadaan dari penyedia (supplier) dilanjutkan dengan
produksi (diinternal organisasi) sampai dengan pengiriman dan serah terima di
masyarakat 9cutomer)
• Kegiatan yang diawali dengan pengadaan melalui penyedia (supplier) dan berakhir
pada serah terima pada pengguna barang/jasa (internal organisasi)
• Kegiatan yang tidak menjangkau pelanggan eksternal dan tidak melibatkan
pinjaman/hibah luar negeri, dana dari investor/lembaga keuangan dan berbagai
pihak lainnya.
• Kegiatan yang menjangkau pelanggan eksternal, melibatkan penjaman/hibah luar
negeri dana dari investor/lembaga keungan dan berbagai pihak lainnya misalnya
Lembaga Riset.
4. Menetapkan tujuan,sasarn,stategi,target lima tahun,program dan rencana kerja
tahunan merupakan aktivitas PBJP siklus SCM dari....
• Plan
• Deliver
• Make
• Source
5. Kegiatan yang dimulai dari pengadaan dari penyedia (supplier), dilanjutkan dengan
produksi (di internal organisasi), sampai dengan pengiriman dan serah terima di
masyarakay (customer) merupakan gambaran dari
• Rantai Suplai Kompleks
• Rantai Suplai Panjang
• Rantai Supplai Pendek
• Rantai Supplai Sederhana
#3. PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM PBJP
Agar mencapai hasil yang tepat sasaran, manajemen rantai pasok pada program kegiatan di
sektor pemerintah harus dilaksanakan pada berbagai tingkatan manajerial yaitu pada level
stategis,teknis dan operasional.

a. Level Stategis
Pada level ini kinerja organisasi menjadi tanggung jawab menajemen puncak, terutama
untuk mengalokasikan sumber daya dalam rangka mencapai keseluruhan tujuan dan
sasaran organisasi secara terukur dan terencana. Rentang waktu perencanaan umumnya
berjangka panjang. Penerapan SCM pada level stategis adalah :
1. Membantu proses pengmbilan keputusan dalam memilih kebijakan pengadaan barang
dan jasa pemerintah, apa saja yang akan dibeli, disewa/alih daya, dibuat/dilaksanan
sendiri, diregenarasi, dll.
2. Menyelaraskan stategi organisasi secara keseluruhan dengan strategi SCM
3. Perencanaan terpadu dan terintegrasi untuk saat ini dan masa yang akan datang
4. Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang terkait di lingkungan
internal maupun eksternal
5. Penerapan teknologi informasi sebagai alat bantu kerja yang strategis
6. Keberadaan organisasi dan prosedur pendukung operasional SCM
b. Level Teknis
Pada level ini manajemen level madya bertanggung jawab untuk memimin suatu unit kerja
untuk melakukan perannya dalam melaksanakan sebagian dan rencana stategis organisasi
jangka menengah, termasuk alokasi penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif.
Pada level taktis ini penerapan SCM dalam pengadaan barang dan jasa meliputi:
1. Pemetaan supply positioning model dan supplier perception model
2. Manajemen kontrak dalam proses pengadaan barang/jasa
3. Manajemen pengellaan dan evaluasi para penyedia (vendor management)
4. Penyusunan skala prioritas kebutuhan,alokasi kebutuhan dan penjadwalan kegiatan
dalam proses realisasi kebutuhan
5. Optimlisasi jaringan, termasuk lokasi, jumlah dan ukuran gudang, pusat distribusi dan
fasilitas.
6. Manajemen persediaan yang meliputi lokasi, jumlah dan kualitas persediaan
c. Level Operasional
Penerapan SCM pada level ini merupakan pelaksanaan tugas tertentu yang menjadi bagian
pelaksanaan rencana stategis dan teknis. Proses ini menggambarkan cara-cara jangka
pendek untuk mencapai tujuan dan sasaran dan menjelaskan bagaimana dengan cara apa,
dan seperti apa kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama periode operasional yang
diberikan dalam hal.
1. Aktivitas seleksi penyedia barang/jasa untuk kebutuhan berkrlanjutan, proyek dan
kondisi darurat.
2. Penerimaan permintaan untuk proses pengadaan barang/jasa
3. Proses serah terima barang/jasa
4. Penanganan persedian dan pergudangan
5. Penanganan transportasi dan distribusi
6. Proses inspeksi berkala
7. Proses penagihan dan pembayaran.
Proses SCM dalam pendekatan Stategis, Taktis dan Operasional
Stategis Taktis Operasional
Keseluruhan tujuan organisasi Alokasi dan penggunaan Pelaksanaan tugas tertentu
sumebrdaya secara efektif
dan effisien
Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek
Tanggung jawab manajemen Tanggung jawab manajemen Tanggung jawab manajemen
puncak tingkat menengah tingkt bawah dan penyedia

Perencanaan
Peran penting dari SCM untuk pelaksanaan kegiatan dalam suplai adalah perencanaan. Seperti
sudah disebutkan diatas, tujuan utama dari SCM adalah kepuasan pelnggan. Oleh arena itu
perencanaan SCM meliputi rencana semua kegiatan yang ada dalam rantai suplai.
Kegiatan Perencanaaan SCM
1. Rencana urut – urutan kegiatan dalam tiap segmen rantai suplai
2. Tetapkan tingkatan dan sasaran pelayanan
3. Tetapkan kuaitas pelayanan
4. Berapa banyak dan lausnya jangkauan pelayanan
5. Berapa banyak paket pengadaan / kegiatan yang harus dilaksanakan
6. Bagaimana melakukan produksi dan bagaimana kapasitas fasilitasinya
7. Bagimana melakukan pengiriman,distribusi atau peyebarluasan
8. Berapa lama pelaksanaan disetiap titik kegiatan
9. Optimalisasasi biaya di setiap titik kegiatan
10. Optimalisasi pilihan kegiatan swakelola atau melalui penyedia
11. Jadwalkan seluruh kegiatan dalam fungsi waktu
12. Kualitas biaya kegiatan sourcing dan procurement
13. Hitung jumlah personil internal dan eksernal yang dibutuhkan
14. Kalkulasi total anggaran yang dibutuhkan
15. Bagaiman car mendapatkan anggaran
16. Bagaimana mengoptimalkan kebutuhan biaya dari berbagai sumber
17. Siapkan dokumen rencana SCM utu pencapaian tujuan dan sasaran utama.
Dokumen perencanaaan SCM dalam rangka PBJP untuk:
1. Mencari potensi calon penyedia
2. Meyusun jadwal rencana pengadaan agar barang/jasa hasil pengadaan dapat digunakan
sesuai denga jadwal optimal seluruh kegiatan dalam ratai suplai.
3. Memintan penawaran kepada daftar penyedia tetap atau melakukan proses tender
4. Mengurangi resiko kekliruan memahami permintaan dari pengguna
5. Mengurangi resiko kekliruan dalam hal evaluasi permintaan yang terbatas waktunya.
6. Memastika kewajiban penyedia untuk memberikan layanan pasc penjulan dan jaminan
kompensasi pergantian jika ada yang tidak sesuai dengan pesanan.
7. Memiliki posisi tawar dalam negosiasi pengadaan barang/jasa menjadi kuat jika
dilakukan dalam waktu yang terbatas.
Kondisi Proses Perencanaan PBJP harus terjadi
1. Adanya peran dan fungsi tugas pelaksana SCM
2. Adanya keterlibatan team UKPBJ/PPK dalam proses perencanaaan dan penyusunan
program kerja di tingkat institusi
3. Team UKPBJ/PPK bersama para pihak terkait berperan serta secara aktif dalam
peyusunan peramalan kebutuhan, kerangka acuan kerja (KAK) proyek dan tindakan
tanggap darurat.
4. Menyusun agenda kerja dan tahapan jadwal pelaksanaan secara detail dan terperinci
5. Diberikan target dan batas waktu dari setiap tahapan jadwal pelaksanaan
6. Secara berkala dilakukan analisis apakah terjadi ketidaksesuaian 9deviasi) antara
perencanaan dan realisasi, serta proses dinamis dari permintaan dan realitas kebutuhan
yang terjadi
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PBJP dalam tahap ini sebgai berikut :
1. Pengadaan kegiatan operasional berkelanjutan
• Perencanaan kebutuhan untuk proses pengadaan barang dan jasa menggunakan
metode peramalan kebutuhan dan alokasi persediaan (forecasting)
• Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui kontrak kerja sama
(framework purchase agreement) dengan daftar penyedia tetap yang diseleksi
terlebih dahulu sebelum permintaan muncul, kini sistem ini sudah dikembankan
menjadi sistem e-katalog
• pemasok sudah diseleksi terlebih dahhulu sebelum permintaan muncul dan profil
penyedian masuk dalam daftar rekanan tetap misalnya masuk dalam SIKAP dan E-
Katalog
• Pemasok adalah penyedia fokus dan spesialis (bukan generalis) dibidang barang /
jasa yang ditangani
• Memiliki pengalaman yang handal dan teruji dibidang usaha yang dijalani
• Kerjasama pengadaan dan kontrak harga dalam kurun waktu tertentu, dengan pola
frame work aggrement dan atau integrated aggrement dengan hak dan kewajiban
masing masing pihak dinyatakan dengan jelas
• Siap menjadi mitra penyedia barang/jasa dalam jangka panjang
2. Pengadaan Untuk Kegiatan Proyek
• Peyedia kegiatan berbasis proyek untuk pekerjaan kontruksi dan teknologi informasi
harus memiliki lisensi dan sertifikasi dari asosiasi profesi yang terkait.
• Aktivitas kerja direncanakan dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu
• Ada pebedaan signifikan antara 1 proyek dengan proyek yang lainnya dengan
rencana, ruag lingkup dan media kerja yang berbeda
• Kegiatan proyek distandarisasikan melalui konsep manajemen proyek yang berlaku
secara global
• Perencanaan pengadaan menggunakan proposal kegiatann dan harga perkiraan
sendiri
• Proses pengadaan barang/jasa melalui mekanismen tender yang bisa diikuti oleh
siapa saja yang memenuhi persyaratan.
3. Pengadaan Untuk Kegiatan Tanggap Darurat
• Kondidi tanggap darurat meliputi upaya perbaian infrastruktur,prasarana, layanan
dan evakuasi
• Banyak prosedur yang dikecualikan dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan
butuh penanganan yang segera
• Pasokan yang terbatas dan sulit diperoleh sehingga harganya tidakwajar
• Ketersedian penyedia sangat terbatas, sehingga dilakukan penunjukan langsung
atau swakelola
• Anggaran biaya tidak bisa direncanakan secara meyeluuh, karena kendala dan
kerusakan tidak mudah diidentifikasi sehingga dilaksankan terlebih dahulu,
perhitungan biaya menyusul.
• Penanganan adalah hal utama, baiaya bisa menyusuaikan sepanjang dianggap
diperlukan, oleh sebab itu proses monitoring dan audit dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
SERAH TERIMA BARANG/JASA
Serah terima barang mengikuti proses penerimaan logistik (inbound/sebelum barang masuk
gudang) dan penyerahan logistik (outbound/keluar dari gudang. Pemerintah menerima
barang/jasa dari supplier (inbound) dan menyerahkan barang/jasa (outbound) kepada
pengguna (internal maupun eksternal) karenanya prosedur serah terima biasa terjadi pada
rantai suplai hulu dan atau rantai supplai hilir.
1. Serah Terima Pengadaan Barang (Inbound)
Proses penyerahan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia barang pada waktu serah
terima yang telah disepakati dengan spesifikasi dan nilai sesuai dengan kontrak pengadaan.
Dalam serah terima perlu diperhatikan.
1. Prosedur pengiriman
2. Lokasi dan tempat serah terima
3. Dokumen pengiriman barang
4. Siapa yang menandatangani dokumen penerimaan dan pemeriksaan barang
5. Resiko kerusakan pada saat serah terima
6. Hal penting yang harus diperiksa misalnya jumlah
7. Metode pemeriksaan misalnya pemeriksaan visual dan sampling
2. Serah terima pengadaan jasa (Inbound)
1. Serah terima secara fisik sesuai jadwal serah terima pekerjaan, dibuktikan dengan
adanya wujud fisik pekerjaan, sistem dan infrastruktur yang diserahkan oleh penyedi
jasa,contoh pekerjaan kontruksi dan teknologi informasi
2. Pencapaian target kerja yang ditentukan dalam bentuk output dan laporan dibuktikan
dengan selesainya konsep,desain dan proposal yang dikerjakan penyedia jasa contoh
jasa konsultan.
3. Pengawasan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan proses pekerjaan jasa telah
dilaksanakan dengan baik oleh penyedia jasa contoh jasa alihdaya kebersihan dan
keamanan.
4. Setah terima Hasil pekerjaan dari penyedia kepada PPK dilaksanakan dengan
ketentuan.
a. Pekerjaan telah dinyatakan selesai
b. Setelah dilakukan perhitungan hasil pekerjaan, penyedia megajukan permintaan
secaratertulis kepada PPK untuk serah terima hasil pekerjaan
c. PPK dan penyedia menandatangani BAST yang paling kurang berisi
1. Tanggal serah terima
2. Nama Penyedia
3. Lokasi pekerjaan
4. Jumlah dan spesifikasi pekerjaan yang diselesaikan
3. Serah terima penyerahan barang (Outbond)
Proses penyerahan pekerjaan yang telah dilaksakan oleh organisasi pemerintah kepada
pengguna akhir paa waktu serah terima yang telah disepakati dengan spesifikasi jumlah,
nilai sesuai dengan tujuan sasaran SCM. Dalam serah terima perlu diperhatiakan.
1. Prosedur pengiriman
2. Lokasi dan tempat serah terima
3. Dokumen pengirima barang
4. Siapa yang menandatangani dokumen penerimaan dan pemeriksaan barang
5. Resiko kerusakan pada saat serah terima
6. Hal penting yang harus diperiksa misalnya jumlah
7. Metode pemeriksaan misalnya pemeriksaan visual dan sampling
4. Serah Terima Pekerjaan Jasa
1. Serah terima dengan pelaksanaan kegiatan dibuktikan dengan keterlaksanaan kegiatan
tersebut sesuai dengan jadwal, kualitas dan hasil yang memuaskan contoh pelaksanaan
event.
2. Pelaksaaan pekerjaan sesuai jadwal dan target yang ditententukan, dibuktikan dengan
semua pihak yang melayani menyatakan telah menerima manfaat dari jasa tersebut,
contoh jasa tarnsportasi dan akomodasi.

KENDALA PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK DI PEMERINTAHAN

1. Kesulitan proses koordinasi dalam hirarki birokrasi yang berjenjang dan bertahap dari tingkat
pusat hingga daerah.
2. Kesulitan proses koordinasi lintas institusi yang berjenjang dan bertahap dari tingkat pusat
hingga daerah
3. Keterkaitan dengan proses persetujuan anggaran ditingkat DPR dan DPRD
4. Konsep perencanaan dan penganggaran yang masih berbasis proyek (tahunan), kegiatan,
sehingga kegiatan berkelanjutan yang merupakan program kerja tetap juga dibuat sebagai
proyek.
5. Belum tersedianya tools yang memadai untuk proses perencanaan dan pengaanggaran
6. Kendala kompetensi
7. Kendala integritas

LATIHAN SOAL

1. Dokumen perencanaan SCM dalam rangka PBJP menjadi referensi untuk.....KECUALI


• Mencari potensi calon penyedia
• Mengurangi resiko kekeliruan memahami permintaan dari para pengguna
• Menyusun jadwal rencana pengadaan agara barang/jasa hasil pengadaan dapat digunakan
sesuai dengan jadwal optimal seluruh kegiatan rantai supplai
• Mengnalisis ketidaksesuaian anatar perencanaan dan realisasi
2. Pada level operasional penerapan SCM dalam pengadaan Barang/Jasa Pemerintah meliputi....
• Proses serah terima barang/jasa
• Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang terkait di lingkungan
iternal dan ekternal
• Manajemen pengelolaan dan evaluasi para penyedia (vendor management)
• Optimalisasi jaringan termasuk lokasi,julah dan ukuran gudang pusat distribusi dan fasilitas
3. Pada level teknis penerapan SCM dalam pengadaan Barang/Jasa Pemerintah meliputi....
• Proses serah terima barang/jasa
• Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang terkait di lingkungan
iternal dan ekternal
• Manajemen pengelolaan dan evaluasi para penyedia (vendor management)
• Optimalisasi jaringan termasuk lokasi,julah dan ukuran gudang pusat distribusi dan fasilitas
4. Salah satu kendala yang dapat ditemui padaa penerapan SCm dalam PBJP, KECUALI
• Belum tersediannya tools yang memadai untuk proses perencanan dan penganggaran
• Konsep perencanaan dan penganggaran yang masih berbasis proyek (tahunan), kegiatan,
sehingga kegiatan berkelanjutan yang merupakan program kerja tetap juga dibuat sebagai
proyek
• Kesulitan dalam pencarian refrensi penerapan SCM dalam PBJP
• Kesulitan proses koordinasi dalam hirarki birokrasi yang berjenjang dan bertahap dari
tingkat pusat hingga daerah
5. Salah satu kunci sukses pada penerapa SCM dalam PBJP, KECUALI
• Hirarki dan proses birokrasi yang efektif dan efisien
• Tersediannya tools yang memadai untuk perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi
dengan semua pihak yang terkait
• Proses persetujuan anggran di parlemen mengedepankan akutabilitas dan transparansi.
• Dukungan permerintah dalam segala sektor yang mendukung penerapan SCM dan PBJP
SOAL MODUL 1
1. Ada 2 macam komponen (segmen) dalam supply cahin yaitu Ranrtai Pasok Hulu dan rantai
pasok hilir
• Benar
• Salah
2. Siklus manajemen rantai pasok terdiri dari Plan – Source-Make -Deliver
• Salah
• Benar
3. Sektor nirlaba adalah salah satu sektor yang menerapkan manajemen rantai pasok
• Salah
• Benar
4. Penerapan dalam SCM meliputi penerapan tingkat pelayanan (service level) untuk kepuasan
pelanggan dengan cara menaksir kebutuhan bahan bakar,mesin,kecapetan prosuksi,jumlah yang
dibeli
• Salah
• Benar
5. Membantu proses pengemablian keputusan dalam memilih kebijakan pengadaan barang/jasa
pemerintah adalah penerapan SCM pada level opersional
• Salah
• Benar
6. Supplay chain manajemen telah menjadi integral dari sauatu proses bisnis baik disektor pemerintah
atau swasta atau korporasi. Aktivitas dari suatu organisasi koorporasi atau institusi dangan para
rekanan pemasok terjadi pada komponen (segmen)
• External Supply Chain
• Upstream Supply Chain
• Downstream Supply Chain
• Internal Supply Chain
7. Aktivitas utama rantai pasok yang pertama adalah proses...
• Delivery
• Distribution
• Sourching
• Reviewing
8. Melakukan penelusuran penyedia,pemilihan penyedia,menerima pengiriman
penyedia,pemeriksaan dan penyelesaian pembayaran pemasok merupakan beberapa kegiatan yang
terjadi pada siklus manajemen rantai pasok....
• Source
• Deliver
• Plan
• Make
9. Pada tahap make (pembuatan/produksi) didalam siklus manajemen rantai pasok, dilakukan proses
transformasi bahan baku/komponen menjadi barang atau produk yang akan digunakan oleh
pengguna akhir, pada tahap ini juga dilakukan proses salah satunya...
• Financial Plan
• Data Manajemen
• Stock Opname
• Quality Control
10. Suatu organisasi usaha yang didirikan dengan tujuan memberikan dukugan, menyediakan
kebutuhan, membantu pemerintah dan memberikan kontribusi bagi sesama di ruang publik tanpa
bermaksud memperoleh keuntungan finansial (non profit) secara langsung dari kegiatan tersebut
merupakan sektor....
• Bisnis
• Pemerintah
• Yayasan
• Nirlaba
11. Salah satu aspek pada manajemen rantai passok agar suatu perusahaan berjalan dengan baik ialah
kecepatan memenuhi permintaan pelnggan dengan cepat atau disebut dengan...
• Agility
• Efficiency
• Reliability
• Responsiveness
12. Pengadaan barang / jasa pemerintah pada dasarnya melaksanakan tiga jeis kegiatan yaitu kegiatan
rutin, kegatan proyek dan kegiatan tanggap darurat. Berikut merupakan contoh PBJP dalam
kegiatan rutin yang tepat yaitu ......
• Perbaikan Intrastruktur
• Penyelenggaraan event
• Evakuasi
• Adminsitrasi perkantoran
13. Yang BUKAN merupakan penerapan SCM dalam pengadaan barang/jas Pemerintah di level teknis
adalah......
• Optimalisaai jaringan termasuk lokasi, jumlah dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas
• Perencanaan terpadu dan terintegrasi untuk saat ini dan masa yang akan datang
• Manajemen pengelolaan dan evaluasi para penyedia (vendor manajemen)
• Manajemen kontrak dalam proses pengadaan barang/jasa
14. Yang BUKAN merupakan penerapan SCM dalam pengadaan barang/jasa pemerintah di level
operasional adalah
• Proses serah terima barang/jasa
• Pemetaan supply positioning model dan supplier perception model
• Penerimaan pemerintah untk proses pengadaan barang/jasa
• Penanganan persedian dan pergudangan.
15. Penerapan SCM dalam PBJP pada tahap penelusuran/pencarian pemasok (sourching) pada
pengadaan egiatan operasional berelanjutan ialah dengan...
• Menyusun jadwal rencana pengadaan agar barang/jasa hasil pengadaan dapat digunakan
• Melakukan kontrak kerjasama (framework purchaseagreement) dengan penyedia tetap
• Mengurangi resiko kekeliruan memahami permintaan para pengguna
• Menghasilka output yang diisyaratkan sekaligus memenuhi sasaran biaya dan kualitas

Anda mungkin juga menyukai