TANTANGAN LOGISTIK
PADA INDUSTRI MANUFAKTUR
DI ERA DIGITAL
Trade
Consumer
Producer Domestic International
Trade Trade
Distributors
Retailers
Customers
• Information, and Funds sebagai pelumas agar supply chain berfungsi dengan baik.
• Koordinasi dan Kolaborasi menjadi kunci
Contoh: Apparel Supply Chain
http://www.supplychain247.com/article/global_supply_chains_deciding_the_way_forward
Logistik dari Prespektif Makro
(State)
SISTEM LOGISTIK NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL
2. Infrastruktur Transportasi
Paradigma:
• Ship follow the trade: Pengembangan sarana transportasi mengikuti perkembangan dinamika perekonomian wilayah
• Ship promote the trade: Pengembangan sarana transportasi bertujuan untuk mengembangkan perekonomian wilayah.
8
Kementerian Perindustrian:
Fokus dan Prioritas Making Indonesia 4.0
Making
5 Fokus Sektor Indonesia
4.0
Makanan dan Minuman
~60%
PDB mfg 10 National Priorities
Tekstil dan Busana
1. Perbaikan alur aliran material
~65% 2. Mendesain ulang zona industri
Otomotif ekspor 3. Akomodasi standar sustainability
mfg 4. Pemberdayaan UMKM
5. Membangun infrastruktur digital nasional
Elektronik ~60%
6. Menarik investasi asing
7. Peningkatan kualitas SDM
pekerja
8. Pembentukan ekosistem inovasi
mfg
Kimia 9. Menerapkan insentif investasi teknologi
10. Harmonisasi peraturan dan kebijakan
Tantangan Pengembangan Logistik
4.0 ke Depan
THE FUTURE LOGISTICS & SUPPLY CHAIN
FUTURE
VISION
• FASTER
• MORE FLEXIBLE
• MORE GRANULAR
• MORE ACCURATE
• MORE EFFICIENT
THE FUTURE LOGISTICS & SUPPLY CHAIN
Cyber Phisycal System
• Digitalisasi & big data.
• Internet of Things/Service (IoT/S).
• Automation and real time.
• Artificial intelligence
Profile:
Logistics Network:
• Jaringan global yang kompleks, stakeholder terkoneksi dan berinteraksi dengan menggunakan internet of Things/Services (Open
and flexible Operation Footprint)
Inbound Logistics:
• di kelola dan dikendalikan secara real time dengan menggunakan internet (Predictive inbound logistics management)
Intra-Logistics:
• terotomatisasi secara otonom dan terprogram sesuai dengan prediksi inbound dan outbound logistics (Autonomous FTS on open
area steered by production machine)
Warehousing:
• inventory dikelola secara “Just in time” (No warehouse in supply chain)
Transportation:
• Sarana transportasi tanpa awak dan Menggunakan drone yang terprogram dengan menggunakan platform internet (Autonomous
transportation, vehicle/equipment)
Outbound Logistics:
• distribusi dan penghantaran produk jadi dapat dilacak (tracking dan tracing) secara real time (Predictive delivery management)
Belum Terbangun Belum adanya
Capacity & Resources Sharing Standarisasi Logistik
• Kapasitas truk, warehouse, kapal dll, • Standarisasi Perijinan: Perijinan logistik
yang masih idle tidak dapat yang terpisah-pisah di beberapa K/L
dimanfaatkan oleh calon pengguna lain • Standardisasi Elemen Data & Dokumen
karena tidak tersedia akses informasi. • Alat Angkut.
• Peralatan (misal: Pallet)
• Packaging
• Menghilangkan duplikasi kebutuhan dokumen (respon status dari satu sistem dapat
menjadi input sistem lain tanpa proses re-entry)
Seperti Apa Platform Logistik 4.0 yang akan dibangun?
Apakah Pengembangan platform yang sudah ada?
• Indonesia National Single Window (INSW)
• CEISA Bea & Cukai
Banking &
WH Operator Insurance • Ministry of Trade
Surveyor
• Ministry of Transport
• Ministry of Agriculture
X/M Porter • BPOM
Depo Container INSW
E-Logistics • Customs
atau • Port Authority
Blockchain Connectivity CEISA • Quarantine
Port
Technology Operator atau • Immigration
Kemenperin
Railway
Company
Airliner
• Other Government
Forwarder
Shipping
Liner
Agencies
GOVERNMENT COMMUNITY
BUSINESS COMMUNITY
DARI MANA MULAINYA?
Manufaktur/Production
Port Process Inland Transport Process
Process
Port Of Loading Port Of Discharge
Dwelling Time
Pre Customs Post
Clearance Clearance Clearance
Keberangkatan Kedatangan Kapal Kapal sandar di Proses Proses Pengurusan Pengeluaran Pindah Proses Barang tiba di Barang
kapal dari di Perairan Dermaga, pembongkaran penyelesaian barang/ barang Lokasi Angkut Darat tempat Importir digunakan
pelabuhan muat Pelabuhan, menunggu barang s/d kewajiban container s/d (container) dari Penimbunan (Trucking, (gudang/ pabrik/ pada proses
menunggu sandar proses bongkar penimbunan di pabean pembayaran kawasan Kereta Api) KB/ GB) produksi
di Dermaga barang CY (Container (Customs biaya pelabuhan (TPS/
Yard) Clearance) s/d penimbunan TO)
Customs (SP2/ Tila)
Aprroval (SPPB)
Penerapan “Just In Time” Logistic bahan baku / barang tiba tepat pada saat akan dipergunakan
untuk proses produksi sehingga akan menghemat bahkan meniadakan biaya logistik
Reff:
Singapore: 7 Days Logistic Service (CITOS Apps / Computer KETIDAKPASTIAN WAKTU DAN BIAYA
Integrated Terminal Operation System – Koneksi Pemilik
Barang, Port Authority, Shipping Agent, Trucking, dll) PERLU INTEGRASI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Coordinating Ministry For Economic Affairs
Republic of Indonesia
THANK YOU
...Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya....
[W.R Supratman]