Anda di halaman 1dari 19

Terbatas untuk diskusi Internal

TANTANGAN LOGISTIK
PADA INDUSTRI MANUFAKTUR
DI ERA DIGITAL

Jakarta, 20 Desember 2018


Logistik dari Prespektif Mikro
(Corporate)
Goods
Logistics:
Commodity
• Enabler of Trade
Cargo
• Cross-Sectoral Role

Trade
Consumer
Producer Domestic International
Trade Trade

Supply TRANSPORT Demand


Flow of Goods
Flow of Information
Flow of Money
Logistik berkaitan dengan pengelolaan aliran barang (flow of goods), aliran informasi (flow of information) dan aliran
uang (flow of money) mulai dari pengadaan (procurement), penyimpanan (storage), dan penghantaran (delivery services)
barang sesuai dengan jenis, jumlah, kualitas, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen dari titik3
asal (point of
origin) ke titik tujuan (point of destination) secara efektif dan efisien.
TRADITIONAL SUPPLY CHAIN
Suppliers
Manufacturer

Distributors

Retailers

Customers

• Information, and Funds sebagai pelumas agar supply chain berfungsi dengan baik.
• Koordinasi dan Kolaborasi menjadi kunci
Contoh: Apparel Supply Chain

Interaction in the Global SCM


B2B Interaction:
• Manufacturer – Supplier
• Manufacturer – Warehouse Provider
• Warehouse provider – Transporter
• Importers – Logistic Provider / Port
B2G Interaction:
• Transporter/Logistic for Export –
License/Permit Issuance
• Importers – Customs Clearance
• Importers – Import Permit License
Issuer
G2G Interaction
• Government of Origin Country –
Government of Recipient Country
Coordination  G2G

http://www.supplychain247.com/article/global_supply_chains_deciding_the_way_forward
Logistik dari Prespektif Makro
(State)
SISTEM LOGISTIK NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL

Pengembangan 6 (enam) Pilar yang dilakukan secara terintegrasi dan


kolaboratif
6. Regulasi, Peraturan dan Perundangan

1. Daya saing &


5. Manajemen 4.Teknologi 3. Pelaku dan
Komoditas Kesejahteraan
Utama Rakyat
Sumber Daya Informasi dan Penyedia Jasa
Manusia Komunikasi Logistik

2. Infrastruktur Transportasi

Paradigma:
• Ship follow the trade: Pengembangan sarana transportasi mengikuti perkembangan dinamika perekonomian wilayah
• Ship promote the trade: Pengembangan sarana transportasi bertujuan untuk mengembangkan perekonomian wilayah.
8
Kementerian Perindustrian:
Fokus dan Prioritas Making Indonesia 4.0

Making
5 Fokus Sektor Indonesia
4.0
Makanan dan Minuman
~60%
PDB mfg 10 National Priorities
Tekstil dan Busana
1. Perbaikan alur aliran material
~65% 2. Mendesain ulang zona industri
Otomotif ekspor 3. Akomodasi standar sustainability
mfg 4. Pemberdayaan UMKM
5. Membangun infrastruktur digital nasional
Elektronik ~60%
6. Menarik investasi asing
7. Peningkatan kualitas SDM
pekerja
8. Pembentukan ekosistem inovasi
mfg
Kimia 9. Menerapkan insentif investasi teknologi
10. Harmonisasi peraturan dan kebijakan
Tantangan Pengembangan Logistik
4.0 ke Depan
THE FUTURE LOGISTICS & SUPPLY CHAIN

FUTURE
VISION

• FASTER
• MORE FLEXIBLE
• MORE GRANULAR
• MORE ACCURATE
• MORE EFFICIENT
THE FUTURE LOGISTICS & SUPPLY CHAIN
Cyber Phisycal System
• Digitalisasi & big data.
• Internet of Things/Service (IoT/S).
• Automation and real time.
• Artificial intelligence
Profile:
Logistics Network:
• Jaringan global yang kompleks, stakeholder terkoneksi dan berinteraksi dengan menggunakan internet of Things/Services (Open
and flexible Operation Footprint)
Inbound Logistics:
• di kelola dan dikendalikan secara real time dengan menggunakan internet (Predictive inbound logistics management)
Intra-Logistics:
• terotomatisasi secara otonom dan terprogram sesuai dengan prediksi inbound dan outbound logistics (Autonomous FTS on open
area steered by production machine)
Warehousing:
• inventory dikelola secara “Just in time” (No warehouse in supply chain)
Transportation:
• Sarana transportasi tanpa awak dan Menggunakan drone yang terprogram dengan menggunakan platform internet (Autonomous
transportation, vehicle/equipment)
Outbound Logistics:
• distribusi dan penghantaran produk jadi dapat dilacak (tracking dan tracing) secara real time (Predictive delivery management)
Belum Terbangun Belum adanya
Capacity & Resources Sharing Standarisasi Logistik
• Kapasitas truk, warehouse, kapal dll, • Standarisasi Perijinan: Perijinan logistik
yang masih idle tidak dapat yang terpisah-pisah di beberapa K/L
dimanfaatkan oleh calon pengguna lain • Standardisasi Elemen Data & Dokumen
karena tidak tersedia akses informasi. • Alat Angkut.
• Peralatan (misal: Pallet)
• Packaging

Platform yang ada bersifat Silo


• Masing-masing entitas sudah ada yang Belum sepenuhnya digital
membangun platform e-trucking, e-
warehousing, e-shipping, tapi tidak ada
kolaborasi antar platform; • Sebagian penyedia jasa masih ada
menggunakan sistem manual
• Integrasi antar sistem di Government (G2G)
belum menyeluruh. • Pemanfaatan teknologi seperti RFID, QR
• Belum ada integrasi antara sistem clearance Code, AI, CCTV belum maksimal;
pemerintah (INSW ,CEISA) dengan sistem • Belum ada integrasi dengan rantai pasok
penyedia jasa (G2B). global seperti suply chain berbasis Block
 Misal integrasi INSW/CEISA dengan e- Chain.
Trucking, e-Warehousing ,dll
Kolaborasi Menjadi Kunci Memperkuat Logistik di Indonesia
PENGEMBANGAN NATIONAL LOGISTIC ECO-SYSTEM (NLE) COLLABORATION

• Menghubungkan semua model bisnis melalui platform yang dibangun pemerintah


• Tidak menggantikan system yang sudah ada, tetapi dikolaborasikan melalui API
(application programing interface)
• Mengolaborasikan seluruh platform e-logistik yang ada, dari hulu sampai hilir mulai
dari e-warehouse, e-trucking, e-shipping, e-forwarder, e-payment, e-depo, dll;

• Pemerintah berperan sebagai enabler/fasilitator yang mempertemukan antara supply dan


demand di sektor logistik, dan tidak memungut biaya terhadap transaksi yang terjadi dalam
platform.
• Pengenaan tarif layanan diserahkan pada mekanisme pasar B2B dengan mengacu pada
regulasi yang berlaku;

• Menghilangkan duplikasi kebutuhan dokumen (respon status dari satu sistem dapat
menjadi input sistem lain tanpa proses re-entry)
Seperti Apa Platform Logistik 4.0 yang akan dibangun?
Apakah Pengembangan platform yang sudah ada?
• Indonesia National Single Window (INSW)
• CEISA Bea & Cukai

Apakah akan dibangun tersendiri oleh Kementerian Perindustrian atau oleh


Swasta?
• Community Platform • Collaboration Platform
• Sharing Platform • Blockchain Platform

Siapa saja Pemangku kepentingan Utama yang terlibat?


• Penyedia Jasa Logistik dan Transportasi;
• Kementerian/Lembaga
• Perbankan/Lembaga Keuangan
• Perusahaan Industri Manufaktur Prioritas
• Asosiasi Pelaku Industri Manufaktur
• Perusahaan Penyedia Infrastruktur
Prioritas
FOKUS UTAMA DALAM LOGISTIK 4.0
1. Komoditas Penggerak Utama • Perbaikan alur aliran material Industri manufaktur sektor: (1)
Food & Beverage; (2) Textile, Apparel; (3) Automotive; (4)
Electronics; dan (5) Chemical
2. Infrastruktur Transportasi • Akses dan konektivitas antar kawasan atau sentra industri
• Jalur distribusi upstream dan downstream
3. Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik • Integrasi dan kolaborasi antar penyedia jasa logisitik melalui
platform logistik nasional
4. Manajemen Sumber Daya • Peningkatan kualitas SDM logistik melalui pendidikan vokasi dan
Manusia Akademik;
• Sertifikasi kompetensi SDM logistik
5. Teknologi Informasi dan • Membangun National Ecosystem Logistics Collaboration melalui
Komunikasi platform/ teknologi digital
6. Regulasi, Peraturan & • Harmonisasi regulasi yang mendukung arus barang dan informasi
Perundangan upstream dan downstream
1
6
T h e N at i o n a l Ec o syste m L o g i st i c s C o l l a b o rat i o n
Membangun kolaborasi antar pemangku kepentingan Logistik

Banking &
WH Operator Insurance • Ministry of Trade
Surveyor
• Ministry of Transport
• Ministry of Agriculture
X/M Porter • BPOM
Depo Container INSW
E-Logistics • Customs
atau • Port Authority
Blockchain Connectivity CEISA • Quarantine
Port
Technology Operator atau • Immigration
Kemenperin
Railway
Company
Airliner
• Other Government
Forwarder
Shipping
Liner
Agencies
GOVERNMENT COMMUNITY
BUSINESS COMMUNITY
DARI MANA MULAINYA?
Manufaktur/Production
Port Process Inland Transport Process
Process
Port Of Loading Port Of Discharge

Dwelling Time
Pre Customs Post
Clearance Clearance Clearance

Buffer Inland Luar Pelbhn/ Sistem


Laut/ Perairan Pelabuhan Pelabuhan/ Kawasan Pabean/ TPS
Area Transport Lok.Imp Produksi
Pre Arrival Arrival at Port Docking- Berthing- Customs Container Gate-Out Lini II Hub & Warehouse/ Proses
Bonded/
Limit Unloading Stacking in CY Clearance Handling  System Spoke produksi
CFS/Factory
Handover System Storage

Keberangkatan Kedatangan Kapal Kapal sandar di Proses Proses Pengurusan Pengeluaran Pindah Proses Barang tiba di Barang
kapal dari di Perairan Dermaga, pembongkaran penyelesaian barang/ barang Lokasi Angkut Darat tempat Importir digunakan
pelabuhan muat Pelabuhan, menunggu barang s/d kewajiban container s/d (container) dari Penimbunan (Trucking, (gudang/ pabrik/ pada proses
menunggu sandar proses bongkar penimbunan di pabean pembayaran kawasan Kereta Api) KB/ GB) produksi
di Dermaga barang CY (Container (Customs biaya pelabuhan (TPS/
Yard) Clearance) s/d penimbunan TO)
Customs (SP2/ Tila)
Aprroval (SPPB)

Penerapan “Just In Time” Logistic  bahan baku / barang tiba tepat pada saat akan dipergunakan
untuk proses produksi sehingga akan menghemat bahkan meniadakan biaya logistik
Reff:
Singapore: 7 Days Logistic Service (CITOS Apps / Computer KETIDAKPASTIAN WAKTU DAN BIAYA
Integrated Terminal Operation System – Koneksi Pemilik
Barang, Port Authority, Shipping Agent, Trucking, dll) PERLU INTEGRASI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Coordinating Ministry For Economic Affairs
Republic of Indonesia

THANK YOU
...Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya....
[W.R Supratman]

FOR BETTER INDONESIA


Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri

Anda mungkin juga menyukai