Diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Komunikasi Sosial & Pembangunan
Disusun Oleh :
Fhuji Haristine G. 1410449
Kehadiran media baru telah membawa pengaruh besar pada media massa yang sudah ada
sebelumnya. Pengaruh itu tampak ketika masyarakat tidak hanya bergantung pada media
massa (merujuk pada media cetak dan elektronik berupa televisi dan radio) yang dihasilkan
pers. Media massa yang tidak mau kehilangan pembaca ataupun pemirsa pada akhirnya
Media baru merujuk pada keberadaan internet. Dengan dunia maya tersebut,
masyarakat dengan mudah bisa mendapatkan informasi secara global. Masyarakat pun
ternyata tidak hanya bisa bertindak pasif. Melalui internet, masyarakat juga bisa
menyampaikan informasi yang mereka ketahui kepada khalayak. Informasi tersebut dapat
disampaikan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook. Atau, melalui situs pribadi
maupun blog yang pembuatannya sudah sangat mudah saat ini. Peran aktif masyarakat dalam
memberikan informasi ternyata membawa dampak percepatan dalam komunikasi. Hal itu
terjadi khususnya pada jangkauan informasi yang diberikan semakin luas. Informasi yang
sebelumnya tidak ditemukan dalam media massa, masyarakat bisa mendapatkannya sekarang
melalui internet.
informasi masih menjadi kendala. Internet hanya menyediakan informasi secara global.
Sementara, pembaca tidak serta merta mengetahui keakuratan maupun kebenaran atas
informasi yang tersedia. Masyarakat pun diharuskan menyaring sendiri informasi yang
hendak mereka lihat. Media massa yang masih tetap ingin eksis dan tidak mau tenggelam
menganalisa berita-berita dan informasi khususnya dari media sosial. Seperti kita tahu, dunia
kita sekarang adalah pedesaan global. Meskipun, kita semua adalah seorang reporter atau
citizen journalists yang menggunakan platform online untuk menceritakan kejadian sekitar
kita kepada dunia. Media massa menyadari keterbatasan jumlah reporter mereka dalam
mencari dan menyiarkan informasi. Penerapan citizen journalism bertujuan supaya jangkauan
informasi yang disampaikan media massa bisa lebih luas. Informasi yang tidak terjangkau
karena keterbatasan jumlah reporter diharapkan bisa tertangani melalui citizen journalism.
memainkan peran aktif sebagai reporter yang bertugas mencari dan menyampaikan informasi.
Citizen journalism atau jurnaisme warga ini mulai berkembang di Asia termasuk
Indonesia sendiri pada tahun 2004, yang bersamaan dengan perkembangan media onlie
seperti blog. Perkembangannya membuat masyarakat memiliki banyak refrensi informasi dari
berbagai pihak baik dari masyarakat biasa maupun dari wartawan aslinya sendiri. Informasi
dari citizen journalist akan diunduh lalu diproses sesuai dengan kode etik jurnalis lalu akan di
kembalikan ke member yang sama yaitu publik. Tetapi, sesungguhnya keluaran hardcopy
koran maupun majalah sekarang tidak sepenuhnya terjual. Online media platform, blog,
forum, dan sosial media telah mengambil alih. Ini bagus untuk kemanusiaan. Seorang citizen
jurnalis dapat membuat penghidupan dari mengoleksi dan meneruskan informasi, foto, tips
dan kejadian untuk dikeluarkan di koran, majalah, website, blog dan forum untuk
publikasinya. Ini dapat gratis maupun tidak. Tetapi, nilai dari seorang reporter masyarakat
biasa membantu menyebarkan berita, baik maupun buruk akan mempunyai bagian di dunia
kita.
Ini karena kebanyakan orang diluar sana satu sama lain selalu menggantungkan diri
kepada sosial media. Orang-orang ini adalah bisa jadi periset, security ekspert, ibu rumah
tangga, orang bisnis, bankers, jurnalis, penulis, marketing online, pembicara motivasi,
olahragawan dan wanita dan seterusnya. Kita semua butuh informasi yang membuat kita
dapat membuat pendapat dan keputusan. Dan media itulah yang membantu kita kesini. Sejak
pelatihan jurnalis tidak dapat dilakukan dimanapun diwaktu yang sama, kontribusi dari
publik menjadi sangat membantu. Tetapi, sosial media tidak terdapat peraturan sekaran.
Maka dari itu, beberapa informasi di sosial media tidak melalui pemrosesan. Inilah bagian
dimana para pemimpin dunia seharusnya ikut terjun. Diluar keuntungan uang, reporter
masyarakat yang mempunyai pengalaman rasa dari kepuasan ketika mereka mengetahui
bahwa mereka membuat kontribusi dalam membantu membentuk dunia yang lebih baik.
Untuk para reporter dari masyarakat, banyak sekali pekerjaan diluar sana untukmu tidak ada
batasan dari berapa uang yang dapat kamu dapat dari meneruskan informasi, foto untuk
diposting di media seperti website, blog, dan forum atau publikasi manapun juga di sosial
media.
Dampak Positif :
1. Munculnya jurnalis yang nonformal sehingga melaporkan berita dengan tidak lengkap,
Berkenaan dengan etika Citizen Jorunalism, memang tidak ada batasan-batasan yang
mengatur tentang pembuatan sebuah berita. Hanya saja sama halnya dengan etika menulis di
media online yakni, tidak membuat berita yang mengada-ada, tidak memicu konflik SARA
Citizen Jorunalism adalah orang yang membuat laporan layaknya sebagai sebuah berita
yang biasa dilakukan oleh seorang wartawan dan disebarluaskan melalui media online atau
media mainstream seperti blog-blog yang menyediakan berbagai informasi yang banyak
sekali di internet. Namun seorang Jurnalisme Warga rentan sekali terhadap ancaman-
ancaman dari pihak-pihak yang terkait dengan pemberitaannya, yang menggap informasi
tentang dirinya tidaklah benar. Sehingga kemungkinan besar pihak yang bersangkutan akan
Citizen Jorunalism memang bukan wartawan yang secara harfiah memiliki pedoman
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis dan mendapatkan perlindungan secara
hukum. Seorang jurnalisme warga hanya membuat dan mempublikasikan informasi yang
diperoleh dari masyarakat dan disebarluaskan melalui media online maupun media
mainstream untuk masyarakat atau khalayak ramai. Walaupun terdapat persamaan pengertian
secara umum antara wartawan dan non wartawan yaitu sama-sama mecari, membuat/menulis
dan menyebarluaskan sebuah informasi atau berita, namun wartawan sendiri memiliki
pedoman-pedoman yang memungkinkan sebuah berita itu layak atau tidaknya untuk
disebarluaskan, sedangkan jurnalis warga tidak memiliki pedoman atau kode etik yang
mengatur layak atau tidaknya sebuah informasi yang didapatkan untuk disebarluaskan,
sehingga informasi atau berita yang disebarluaskan kurang mendapatkan perhatian dari
masyarakat yang memang sudah melek dengan informasi yang berkualitas atau tidaknya.
Sampai saat ini belum ada pedoman dan aturan khusus yang mengatur kebebasan maupun
larangan terhadap jurnalisme warga, semua yang ditulis dan dipublikasikan hanya
kepribadian atau kebiasaan seseorang yang mungkin berbau kurang nyaman atau
informasi yang kita berikan bermanfaat bagi orang ramai. Karena jurnalisme warga bukanlah
seorang wartawan yang memang berkewajiban membuat dan menyebarkan berita dan
mendapatkan perlindungan hukum. Maka dari itu hendaknya kita lebih teliti dalam memilih
http://sayjuri.blogspot.co.id/2016/12/ancaman-dan-uu-ite-jurnalis-warga.html
Saraswati, Ratih. 2016. Jurnalisme Online Mengemas Berita Kekerasan agar "Layak Jual".
http://www.kompasiana.com/ratihsaraswati/jurnalisme-online-mengemas-berita-kekerasan-
agar-layak-jual_570fa595dc22bd820b5ae7b1
Suandi, Imam. 2010. Langkah Otomatis Jadi Citizen Journalist. Jakata : Dian
Rakyat