Anda di halaman 1dari 7

CITIZEN JOURNALISM

Diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Komunikasi Sosial & Pembangunan

Disusun Oleh :
Fhuji Haristine G. 1410449

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2016
CITIZEN JOURNALISM

EVERYBODY CAN BE A JOURNALIST

Kehadiran media baru telah membawa pengaruh besar pada media massa yang sudah ada

sebelumnya. Pengaruh itu tampak ketika masyarakat tidak hanya bergantung pada media

massa (merujuk pada media cetak dan elektronik berupa televisi dan radio) yang dihasilkan

pers. Media massa yang tidak mau kehilangan pembaca ataupun pemirsa pada akhirnya

menerapkan citizen journalism atau jurnalisme masyarakat.

Media baru merujuk pada keberadaan internet. Dengan dunia maya tersebut,

masyarakat dengan mudah bisa mendapatkan informasi secara global. Masyarakat pun

ternyata tidak hanya bisa bertindak pasif. Melalui internet, masyarakat juga bisa

menyampaikan informasi yang mereka ketahui kepada khalayak. Informasi tersebut dapat

disampaikan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook. Atau, melalui situs pribadi

maupun blog yang pembuatannya sudah sangat mudah saat ini. Peran aktif masyarakat dalam

memberikan informasi ternyata membawa dampak percepatan dalam komunikasi. Hal itu

terjadi khususnya pada jangkauan informasi yang diberikan semakin luas. Informasi yang

sebelumnya tidak ditemukan dalam media massa, masyarakat bisa mendapatkannya sekarang

melalui internet.

Meskipun demikian, dalam media baru yang mengandalkan internet, penyaringan

informasi masih menjadi kendala. Internet hanya menyediakan informasi secara global.

Sementara, pembaca tidak serta merta mengetahui keakuratan maupun kebenaran atas

informasi yang tersedia. Masyarakat pun diharuskan menyaring sendiri informasi yang

hendak mereka lihat. Media massa yang masih tetap ingin eksis dan tidak mau tenggelam

akibat keberadaan media baru kemudian menerapkan citizen journalism.


 Citizen Jorunalism

Citizen Jorunalism adalah mengenai masyarakat mengumpulkan, melaporkan,

menganalisa berita-berita dan informasi khususnya dari media sosial. Seperti kita tahu, dunia

kita sekarang adalah pedesaan global. Meskipun, kita semua adalah seorang reporter atau

citizen journalists yang menggunakan platform online untuk menceritakan kejadian sekitar

kita kepada dunia. Media massa menyadari keterbatasan jumlah reporter mereka dalam

mencari dan menyiarkan informasi. Penerapan citizen journalism bertujuan supaya jangkauan

informasi yang disampaikan media massa bisa lebih luas. Informasi yang tidak terjangkau

karena keterbatasan jumlah reporter diharapkan bisa tertangani melalui citizen journalism.

Citizen journalism bermakna informasi yang berasal dari masyarakat. Masyarakat

memainkan peran aktif sebagai reporter yang bertugas mencari dan menyampaikan informasi.

Informasi tersebut pada akhirnya disampaikan melalui media massa.

Citizen journalism atau jurnaisme warga ini mulai berkembang di Asia termasuk

Indonesia sendiri pada tahun 2004, yang bersamaan dengan perkembangan media onlie

seperti blog. Perkembangannya membuat masyarakat memiliki banyak refrensi informasi dari

berbagai pihak baik dari masyarakat biasa maupun dari wartawan aslinya sendiri. Informasi

dari citizen journalist akan diunduh lalu diproses sesuai dengan kode etik jurnalis lalu akan di

kembalikan ke member yang sama yaitu publik. Tetapi, sesungguhnya keluaran hardcopy

koran maupun majalah sekarang tidak sepenuhnya terjual. Online media platform, blog,

forum, dan sosial media telah mengambil alih. Ini bagus untuk kemanusiaan. Seorang citizen

jurnalis dapat membuat penghidupan dari mengoleksi dan meneruskan informasi, foto, tips

dan kejadian untuk dikeluarkan di koran, majalah, website, blog dan forum untuk

publikasinya. Ini dapat gratis maupun tidak. Tetapi, nilai dari seorang reporter masyarakat
biasa membantu menyebarkan berita, baik maupun buruk akan mempunyai bagian di dunia

kita.

Ini karena kebanyakan orang diluar sana satu sama lain selalu menggantungkan diri

kepada sosial media. Orang-orang ini adalah bisa jadi periset, security ekspert, ibu rumah

tangga, orang bisnis, bankers, jurnalis, penulis, marketing online, pembicara motivasi,

olahragawan dan wanita dan seterusnya. Kita semua butuh informasi yang membuat kita

dapat membuat pendapat dan keputusan. Dan media itulah yang membantu kita kesini. Sejak

pelatihan jurnalis tidak dapat dilakukan dimanapun diwaktu yang sama, kontribusi dari

reporter masyarakat untuk menginfromasi, mengajari dan menghibur anggota masyarakat

publik menjadi sangat membantu. Tetapi, sosial media tidak terdapat peraturan sekaran.

Maka dari itu, beberapa informasi di sosial media tidak melalui pemrosesan. Inilah bagian

dimana para pemimpin dunia seharusnya ikut terjun. Diluar keuntungan uang, reporter

masyarakat yang mempunyai pengalaman rasa dari kepuasan ketika mereka mengetahui

bahwa mereka membuat kontribusi dalam membantu membentuk dunia yang lebih baik.

Untuk para reporter dari masyarakat, banyak sekali pekerjaan diluar sana untukmu tidak ada

batasan dari berapa uang yang dapat kamu dapat dari meneruskan informasi, foto untuk

diposting di media seperti website, blog, dan forum atau publikasi manapun juga di sosial

media.

 Dampak dari Citizen Jorunalism

Dampak Positif :

1. Berita dan Informasi semakin melimpah karena banyak variasi.

2. Memberikan keefisienan yang memberikan informasi yang luas dan berkembang.

3. Membantu dalam pencarian sebuah informasi.


Dampak Negatif :

1. Munculnya jurnalis yang nonformal sehingga melaporkan berita dengan tidak lengkap,

contoh tidak meneramkan sistem 5w+1h.

2. Pertanggungjawaban Citizen Jorunalism masih belum efektif.

 Etika Citizen Jorunalism

Berkenaan dengan etika Citizen Jorunalism, memang tidak ada batasan-batasan yang

mengatur tentang pembuatan sebuah berita. Hanya saja sama halnya dengan etika menulis di

media online yakni, tidak membuat berita yang mengada-ada, tidak memicu konflik SARA

dan jelas harus menyebutkan sumber dengan jelas.

 Ancaman terhadap Citizen Jorunalism

Citizen Jorunalism adalah orang yang membuat laporan layaknya sebagai sebuah berita

yang biasa dilakukan oleh seorang wartawan dan disebarluaskan melalui media online atau

media mainstream seperti blog-blog yang menyediakan berbagai informasi yang banyak

sekali di internet. Namun seorang Jurnalisme Warga rentan sekali terhadap ancaman-

ancaman dari pihak-pihak yang terkait dengan pemberitaannya, yang menggap informasi

tentang dirinya tidaklah benar. Sehingga kemungkinan besar pihak yang bersangkutan akan

membuli, bahkan mengancam seorang jurnalis warga tersebut.

Citizen Jorunalism memang bukan wartawan yang secara harfiah memiliki pedoman

dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis dan mendapatkan perlindungan secara

hukum. Seorang jurnalisme warga hanya membuat dan mempublikasikan informasi yang

diperoleh dari masyarakat dan disebarluaskan melalui media online maupun media

mainstream untuk masyarakat atau khalayak ramai. Walaupun terdapat persamaan pengertian
secara umum antara wartawan dan non wartawan yaitu sama-sama mecari, membuat/menulis

dan menyebarluaskan sebuah informasi atau berita, namun wartawan sendiri memiliki

pedoman-pedoman yang memungkinkan sebuah berita itu layak atau tidaknya untuk

disebarluaskan, sedangkan jurnalis warga tidak memiliki pedoman atau kode etik yang

mengatur layak atau tidaknya sebuah informasi yang didapatkan untuk disebarluaskan,

sehingga informasi atau berita yang disebarluaskan kurang mendapatkan perhatian dari

masyarakat yang memang sudah melek dengan informasi yang berkualitas atau tidaknya.

Sampai saat ini belum ada pedoman dan aturan khusus yang mengatur kebebasan maupun

larangan terhadap jurnalisme warga, semua yang ditulis dan dipublikasikan hanya

berdasarkan kepuasan pribadi saja.

Sebagai seorang Citizen Jorunalism hendaknya kita menginformasikan sebuah

informasi yang bermanfaat untuk khalayak umum, jangan sesekali menginformasikan

kepribadian atau kebiasaan seseorang yang mungkin berbau kurang nyaman atau

bertentangan terhadap orang tersebut sehingga menimbulkan kericuhan, terkecuali mungkin

informasi yang kita berikan bermanfaat bagi orang ramai. Karena jurnalisme warga bukanlah

seorang wartawan yang memang berkewajiban membuat dan menyebarkan berita dan

mendapatkan perlindungan hukum. Maka dari itu hendaknya kita lebih teliti dalam memilih

informasi yang akan disebarkanluaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Pepih. 2012. Citizen Journalism. Jakarta : Kompas

Saijuri. 2014. Ancaman Dan UU-ITE Jurnalis Warga.

http://sayjuri.blogspot.co.id/2016/12/ancaman-dan-uu-ite-jurnalis-warga.html

Saraswati, Ratih. 2016. Jurnalisme Online Mengemas Berita Kekerasan agar "Layak Jual".

http://www.kompasiana.com/ratihsaraswati/jurnalisme-online-mengemas-berita-kekerasan-

agar-layak-jual_570fa595dc22bd820b5ae7b1

Suandi, Imam. 2010. Langkah Otomatis Jadi Citizen Journalist. Jakata : Dian

Rakyat

Anda mungkin juga menyukai