Askep DM Celulitis Pedis Fix
Askep DM Celulitis Pedis Fix
Oleh :
MUFHIDA PARANINGTYAS
173.0052
Oleh :
MUFHIDA PARANINGTYAS
173.0052
Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
2. Riwayat Penyakit Pada Tanggal 15 Oktober 2017, pkl 09.00 WIB pasien datang ke
Sekarang IGD bersama suaminya menggunakan kendaraan pribadi. Pasien
dibawa ke IGD dalam keadaan lemas, badan meriang dan
mengeluh nyeri pada kaki kiri (ibu jari, jari manis dan
kelingking) awalnya ngapal kemudian di potong-potong
memakai gunting. Tiba-tiba kaki luka dan tak kunjung sembuh
sejak + 1 bulan yang lalu dan luka semakin menyebar, hingga
mati rasa atau terasa kebas. Selama di IGD didapatkan
pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu : TD: 110/70 mmHg, S :
37,80C, N : 88x/mnt, RR : 20x/mnt, di IGD diberikan infus
Asering 20tpm, injeksi antrain 500mg/ml, ceftriaxon 1gr dan
paracetamol 1gr. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang zamrud
dengan menggunakan bed, pasien berada di ruang zamrud
diberikan terapi injeksi ketorolac 30mg/ml, ranitidine 50mg/2ml,
ceftriaxone 1gr, antrain 500mg/ml, injeksi insulin NR 10ui,
lavemir 34ui dan infus RL, metronidazole 500, paracetamol drip.
3. Riwayat Penyakit Ny.E pernah memiliki penyakit DM sejak 2010
Dahulu
4. Riwayat Penyakit Ibu Ny.E memiliki riawayat penyakit DM
Keluarga
5. Riwayat Allergi Tidak ada
6. Keadaan Umum: Kesadaran : Composmentis
Baik GCS : 456
7. Tanda Vital
TD : 114/70 mmHg S : 36,40C SpO2 : 98%
N : 100x/Menit RR : 20x/Menit
C. Genogram
Keterangan :
1. Inspeksi
a. Bentuk dada : Normo Chest e. Pergerakan : Simetris
b. Sesak napas : Tidak f. Batuk : (-) Sekret : (-)
c. Pola napas : Normal g. Irama Napas : Reguler
d. Alat Bantu napas : Tidak ada
2. Palpasi
Taktil / Vokal fremitus : Teraba
3. Perkusi
Bunyi lapang paru : Sonor
4. Auskultasi
a. Suara napas : Vesikuler
b. Suara napas tambahan : Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2) B2 / Blood / Sirkulasi
1. Inspeksi
a. Ictus Cordis : Normal
b. Nyeri Dada : Tidak ada
c. Perdarahan : Tidak Ada
d. Pembesaran Kelenjar Getah Bening : Tidak Ada
2. Palpasi
a. CRT : < 2 dtk c. Akral : Hangat, Kering, Merah
b. Oedema : Tidak ada
3. Perkusi
Perkusi jantung : Pekak
4. Auskultasi
Bunyi Jantung : S1-S2 Tunggal
1. Inspeksi
a. GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Total : 15
b. Kepala : Kepala tampak bersih, tidak ada benjolan
c. Nyeri kepala : Tidak ada
d. Parese : Tidak ada
e. Kelemahan : Tidak mengalami kelemahan
1. Inspeksi
a. Mulut : Bersih
b. Membran Mukosa : Lembab
c. Gigi/Gigi Palsu : Tidak ada
d. Faring : Tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid
e. Diit (makan & minum) SMRS : Nasi + Lauk
Diit di RS: Diit : Rendah gula Frek : 3x/hari
Porsi : 1 porsi
Nafsu makan : Berkurang Mual : Ya (+)
Muntah : Tidak NGT : Tidak terpasang (-)
Frekuensi minum : 3x/hari Jumlah : 600cc Jenis : Air mineral
Makan tidak habis 1 porsi : hanya 3-5 sendok saja
BB SMRS : 68 Kg TB: 160 cm
BB MRS : 65 Kg
IMT : 25.3 (Obes I) LILA : 27 cm
Abdomen
a. Bentuk abdomen : Roundet
b. Kelainan abdomen : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada pembesaran hepar
d. Lien : Tidak ada pembesaran lien
e. Rectum dan Anus : Tidak ada haemoroid
f. Eliminasi alvi SMRS Frekuensi : 1x/hari
Warna : Kuning kecoklatan Konsistensi : Padat dan Lunak
g. Eliminasi alvi MRS Frekuensi : 1x/2hari (pada tgl 19 okt 2017)
Warna : Kuning kecoklatan Konsistensi : Lunak
2. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan abdomen
3. Auskultasi
Peristatik Usus : 28 x/menit
MASALAH KEPERAWATAN : Nausea
6) B6 / Bone/ Muskuloskletal
1. Inspeksi
a. Rambut : Penyebaran rambut rata i. Kuku : Bersih
b. Kulit Kepala : Tidak ada lesi
c. Warna Kulit : Sawo matang j. Turgor Kulit : Lembab
d. ROM : Aktif
e. Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5542
Keterangan :
5 = mampu melawan tahanan normal, 4 = mampu melawan tahanan ringan, 3 =
mampu melawan grafitasi, 2 = mampu menggerakkan sendi, 1 = terdapat kontraksi
otot, 0 = tidak ada kontraksi otot.
f. Tulang : Tidak ada fraktur / gangguan
g. Kelainan jaringan/trauma : terdapat luka pada kaki kiri (ibu jari, jari manis
dan kelingking)
h. Nyeri :
- O : nyeri dirasakan 5-8kali/jam
- P : luka diabetes post op debridement
- Q : nyerinya seperti di tusuk-tusuk pisau dan terasa panas
- R : jari kaki kiri (ibu jari, jari manis dan kelingking)
- S : 8 dari 10
- T : saat beraktifitas atau saat kaki digerakkan
- U : meringis kesakitan
- V : nilai yang diharapkan pasien skala nyeri menjadi 4
MASALAH KEPERAWATAN :
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Integritas Kulit
1. Sistem Penglihatan
Lapang pandang : Normal
2. Sistem Pendengaran
Serumen : Tidak ada Keadaan telinga : Bersih
3. Sistem Penciuman
Polip : Tidak ada Mukosa Hidung : Normal
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2) Endokrin
1. Keadaan Tiroid
a. Pembesaran : Tidak ada
b. Nyeri Tekan : Tidak ada
2. Terkait Diabetes Melitus
a. Kadar Gula Darah : 305 mg/dl (16 okt 2017)
b. Luka : Ada, pada jari kaki kiri (ibu jari, jari manis dan kelingking)
3. Terkait Pertumbuhan (Tidak ada gangguan)
4. Terkait Hormon Reproduksi (Tidak ada gangguan)
5. Terkait Hormon Adrenal (Tidak ada gangguan)
MASALAH KEPERAWATAN : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
3) Psikososiocultural
Pola Konsep Diri
Ideal diri : pasien berharap cepat sembuh
Harga diri : pasien pasrah dengan penyakit yang dideritanya
Citra diri : pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya
Peran diri : pasien ingin cepat pulang bekumpul bersama keluarga dan beraktifitas
dirumah seperti biasanya
Identitas diri : pasien seorang guru yang mempunyai 3 anak
Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri) : Tidak ada
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya : Ya, pasien lebih banyak istirahat
Kemampuan adaptasi : pasien mampu menjawab apa yang ditanyakan dokter
maupun perawat ruangan.
Terapi Obat
No Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Oral
1. Cilostazol 100 mg 2x1 1. Penyakit pembuluh darah tepi 1. Gagal jantung kongestif 1. Mual muntah
2. Hipersensitivitas terhadap 2. Gatal-gatal
(peripheral vascular disease)
3. Berkeringat
2. Gangguan aliran darah tertenu cilostazol
4. Pusing
3. Gangguan hemostatic atau
di kaki (klaudikasio 5. Rhinitis
perdarahan patologis aktif 6. faringitis
intermitten)
(misalnya perdarahan ulkus
peptikum)
No Terapi Obat
Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Injeksi
1. Ceftriaxone 1gr 2x1 1. Membantu mengobati 1. Neonatus hiperbilirubin 1. Lelah
2. Memiliki hipersensitifitas atau 2. Sariawan
meningitis
3. Diare
2. Mengatasi pneumonia alergi terhadap penicilin dan
4. Nyeri tenggorokan
3. Membantu mengatasi
obat antibakteri beta laktam 5. Berkeringat
keracunan
yang lainnya
4. Infeksi kulit dan jaringan lunak
3. Tidak digunakan dengan larutan
atau produk yang mengandung
kalsium pada bayi
2. Ranitidine 50 mg 2x1 1. Obat untuk sakit maag 1. Riwayat alergi terhadap 1. Sakit kepala
2. Pengobatan radang saluran 2. Sulit buang air besar
ranitidine
3. Diare
pencernaan atas 2. Ibu yang sedang menyusui 4. Mual
3. Gagal ginjal 5. Nyeri perut
(kerongkongan)
6. Gatal – gatal pada
3. Luka lambung
kulit
3. Antrain 1000 mg 3x1 amp 1. Analgesic (anti nyeri) 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Ruam
2. Antispasmodic (anti 2. Urtikaria
metamizol dan turunan
3. Edema quincke
spasme otot)
pyrazolone lainnya 4. Serangan asma
3. Antipiretik (penurun panas)
2. Penyakit ginjal dan hati 5. Shock anafilaksis
4. Arthralgia (nyeri sendi)
5. Neuralgia (nyeri saraf) berat sangat jarang terjadi
3. Penyakit hematologi 6. Pigmentasi urin
4. Hamil trimester pertama
berubah warna merah
dan ketiga
dengan pH asam
5. Bumil dan busui
4. Ketorolac 30 mg 3x1 amp 1. Nyeri akut jangka pendek 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Perdarahan saluran
2. Mengurangi bengkak
ketorolac tromethamine cerna
2. Pasien dengan riwayat ukus 2. Gagal ginjal akut
3. Reaksi anafilaktoid
peptikum akut
4. Gagal hati
3. Pasien dengan gangguan
ginjal
4. Pasien yang mengalami
proses persalinan dan busui
5. Novorapid 3x10ui 1. Terapi DM tipe 1 dan 2 1. Hipoglikemia 1. Hipoglikemia
6. Lavemir 1x34ui 2. Terapi DM tipe 1 dan 2 2. Hipoglikemia 1. Hipoglikemia
7. Paracetamol 1 gr 3x1 1. Suhu badan tinggi 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Ruam /
(1000mg tiap 2. Antipiretik
paracetamol / acetaminophen pembengkakan
6-8jam) 2. Gangguan fungsi hati dan 2. Hipotensi
3. Kerusakan hati tau
ginjal
3. Shock dan Gizi buruk ginjal apabila overdosis
8. Metronidazole 500 mg 3x1 1. Infeksi yang disebabkan 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Nausea
(100cc/500mg) 2. Vomitus
oleh kuman an aerob dan Metronidazole
3. Diare
2. Kehamilan trimester
kuman lainnya yang sensitive 4. Neuropati perifer
pertama 5. Leukopenia
terhadap Metronidazole
6. Trombositopenia
2. Pencegahan infeksi an
7. Hipertensi
aerob sebelum dan sesudah 8. Pruritus
operasi
3. Amoebiasis dan
trichomoniasis
IV. ANALISA DATA
DO :
- Tampak makanan Ny.E masih tersisa
setengah porsi
- Ny.E tampak mual saat makan
Normal TTV :
TD Systole : 100-130 mmHg
Diastole : 60-80 mmHg Suhu : 36-37,50C
RR : 12-20x/menit SpO2 : 99-100%
Nadi : 60-100x/menit
DO :
- Tampak luka pada kaki kiri Ny.E (ibu jari,
jari manis dan kelingking)
- Ny.E tampak meringis kesakitan saat kaki
sebelah kiri digerakkan
- Ny.E enggan melakukan pergerakan kaki
- Ny.E tampak cemas saat bergerak
- Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5542
DO :
- Tampak kerusakan lapisan kulit pada
ibu jari kaki kiri, jari manis dan kelingking.
- Tampak kemerahan dan ada sedikit
pus pada luka Ny.E
- Ny.E tampak meringis kesakitan
akibat nyeri pada kaki kiri
- Kadar gula darah 2JPP : 305mg/dl
Normal TTV :
TD Systole : 100-130 mmHg
Diastole : 60-80 mmHg Suhu : 36-37,50C
RR : 12-20x/menit SpO2 : 99-100%
Nadi : 60-100x/menit
TANGGAL PARAF
NO MASALAH KEPERAWATAN
Ditemukan Teratasi (Nama)
Diagnosa
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Observasi tanda-tanda vitalsetiap 6 1. Untuk mengetahui keadaan umum
faktor psikologis asuhan keperawatan normal jam pasien
(inflamasi selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Kaji intensitas nyeri menggunakan 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri yang
diharapkan nyeri - Diastole : 60-80 mmHg skala nyeri dialami pasien
hilang - Suhu : 36-37,50C 3. Bantu dan ajarkan penanganan 3. Teknik relaksasi dan distraksi bisa
- RR : 14-20x/menit terhadap nyeri, penggunaan teknik mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
- SpO2 : 99-100% relaksasi dan distraksi pasien
- Nadi : 60-100x/menit 4. Jelaskan pada pasien sebab-sebab 4. Pemahaman pasien tentang penyebab
2. Skala nyeri berkurang (skala nyeri timbulnya nyeri nyeri yang terjadi akan mengurangi
8 menjadi 0-1) 5. Kolaborasi dengan dokter dalam ketegangan pasien
3. Pasien mengungkapkan perasaan pemberian obat analgesic atau anti 5. Obat analgesic dapat membantu
nyaman berkurangnya nyeri nyeri mengurangi nyeri pasien
4. Pasien tidak cemas saat bergerak
5. Ekspresi wajah pasien rileks
2. Ketidakstabilan Setelah dilakukan 1. Pasien mampu mengontrol 1. Observasi tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui adanya
kadar gula darah b.d asuhan keperawatan glukosa darah secara mandiri hiperglikemia; polyuria, polidipsi, pengaruh peningkatan kadar gula
gangguan toleransi selama 3x24 jam 2. Pasien mampu melakukan polifaghia, kelemahan. darah yang terjadi
glukosa darah diharapkan kadar gula injeksi insulin sesuai indikasi
darah stabil secara mandiri 2. Lakukan pemeriksaan kadar 2. Untuk mengetahui kondisi kinis
3. Kadar gula darah pasien gula darah puasa dan kadar gula pasien
dalam rentang normal 2JPP
a. Gula darah acak = 3. Pemberian edukasi bertujuan
100-199 mg/dl 3. Memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
b. Gula darah puasa = diabetes sesuai standart diabetes ketrampilan pasien sehingga pasien
80-109 mg/dl self management eduction memiliki perilaku preventif dalam
c. Gula darah 2JPP = gaya hidupnya untuk menghindari
110-140 mg/dl komlpikasi
4. Obat anti diabetik untuk
4. Kolaborasi dengan dokter menstabilkan kadar gula darah
dalam pemberian OAD (obat anti
diabetes)
3. Gangguan integritas Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
kulit b.d kurang asuhan keperawatan normal pasien
terpapar informasi selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Kaji kerusakan kulit pada kaki kiri 2. Pengkajian yang tepat terhadap luka
tentang upaya diharapkan pasien - Diastole : 60-80 mmHg pasien dan proses penyembuhan akan
mempertahankan dapat pasien dapat - Suhu : 36-37,50C membantu dalam menentukan
integritas jaringan mencapai tingkat - RR : 14-20x/menit tindakan selanjutnya
kemampuan aktivitas - SpO2 : 99-100% 3. Pertahankan istirahat di tempat 3. Sirkulasi yang lancar bisa
yang optimal. - Nadi : 60-100x/menit tidur dengan peningkatan mempercepat proses penyembuhan
2. Lesi atau luka membaik ekstremitas dan mobilisasi luka
3. Komplikasi dapat dihindari atau 4. Pertahankan teknik aseptic 4. Dapat mempercepat proses
diminimalkan penyembuhan luka
4. Pasien mengetahui tentang 5. Gunakan kompres dan balutan 5. Kompres dan balutan bisa
perawatan kaki diabetes melitus mengurangi kontaminasi bakteri dari
5. Kadar gula darah 2JPP dalam luar
rentang normal. (110-140mg/dl) 6. Pantau suhu dan laporkan 6. Peningkatan suhu merupakan indikasi
dini terhadap komplikasi infeksi
7. Edukasi pasien tentang perawatan 7. Perawatan kaki pada pasien diabetes
kaki diabetes sangat penting dilakukan untuk
mencegah komplikasi ulkus kaki
8. Kolaborasi dengan dokter dalam 8. Obat antipiretik berfungsi untuk
pemberian obat antipiretik menurunkan suhu tubuh pasien yang
mengalami infeksi
4. Nausea b.d faktor Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
psikologis asuhan keperawatan normal pasien
(keengganan untuk selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Observasi asupan cairan dan 2. Untuk mengkaji konsumsi zat gizi
makan) diharapkan pasien - Diastole : 60-80 mmHg makanan pasien dan perlunya pemberian suplemen
sudah tidak mual - Suhu : 36-37,50C 3. Tanyakan pada pasien penyebab 3. Untuk merencanakan intervensi yang
- RR : 14-20x/menit mual atau ketidakmauan makan tepat
- SpO2 : 99-100% dan dokumentasikan.
- Nadi : 60-100x/menit 4. Berikan sejumlah nutrisi atau 4. Untuk memenuhi kebutuhan dasar
2. Pasien menyatakan penyebab mual makanan yang dianjurkan dengan (nutrisi) yang digunakan sebagai
3. Nafsu makan meningkat porsi sedikit tetapi sering metabolisme tubuh
4. Penurunan berat badan tidak terjadi 5. Ajarkan pasien dan anggota
5. Porsi makan habis kelurga dalam prosedur pemberian 5. Dapat mendorong pasien dan anggota
makan sedikit tetapi sering keluarga untuk berpasrtisipasi dalam
perawatan
7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 7. Diit pasien disuaikan dengan kondisi
pemberian diit pasien klinis yang dialami oleh pasien karena
akan berpengaruh pada proses
pencernaan
5. Defisit perawatan Setelah dilakukan 1. Kebutuhan perawatan diri 1. Observasi tingkat fungsional 1. Melalui tindakan ini perawat
diri b.d kelemahan asuhan keperawatan pasien terpenuhi pasien dalam melakukan dapat menentukan tindakan yang
selama 3x24 jam 2. Keluarga mampu perawatan diri sesuai untuk memenuhi kebutuhan
diharapkan pasien berpartisipasi dalam memenuhi 2. Bantu pasien sebagian atau pasien
dapat melakukan kebutuhan perawatan diri pasien sepenuhnya saat melakukan 2. Untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri secara 3. Komplikasi dapat dihindari perawatan diri; mandi dan perawatan diri pasien dan
mandiri atau diminamalkan berpakaian meningkatkan perasaan mandiri
3. Ajarkan keluarga dalam pasien
memenuhi kebutuhan perawatan 3. Keluarga berperan penting
diri pasien; mandi dan berpakaian dalam perawatan diri pasien untuk
mencegah komplikasi yang
4. Kolaborasi dengan keluarga diakibatkan oleh infeksi
dalam pemenuhan kebutuhan 4. Untuk meningkatkan
perawatan diri pengetahuan keluarga dalam
perawatan diri anggota keluarga yang
sakit
- Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5543
- Tanda-tanda vital :
TD: 111/70 mmHg, S: 36,8 0C,
N:92x/mnt, RR: 18x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2
Normal:
- Systole : 100-130 mmHg
- Diastole : 60-80 mmHg
- Suhu : 36-37,50C
- RR : 14-20x/menit
- SpO2 : 99-100%
- Nadi : 60-100x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dipertahankan
4. Jumat Nausea faktor psikologis S:
(keengganan untuk makan) - Pasien mengatakan mual hilang dan
20 Oktober 2017
nafsu makan meningkat
O:
- Diit: makan habis 1 porsi
- BB: 66kg
- TB: 160 cm
- IMT: 25.3 (kategori: Obes I)
- GCS : 456, Akral: HKM
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal:
TD: 111/70 mmHg, S: 36,8 0C,
N:92x/mnt, RR: 18x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2
Normal:
- Systole : 100-130 mmHg
- Diastole : 60-80 mmHg
- Suhu : 36-37,50C
- RR : 14-20x/menit
- SpO2 : 99-100%
- Nadi : 60-100x/menit
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
5. Jumat Defisit perawatan diri b.d S:
kelemahan - Keluarga pasien mengatakan mampu
20 Oktober 2017
melakukan perawatan diri kepada Ny.E secara
mandiri
O: