Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS + CELLULITIS PEDIS


SINISTRA PADA PASIEN NY.S
DI RUANG ZAMRUD – RS. PHC SURABAYA

Tanggal 16 s/d 19 Oktober 2017

Oleh :
MUFHIDA PARANINGTYAS
173.0052

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS + CELLULITIS PEDIS
SINISTRA PADA PASIEN NY.S
DI RUANG ZAMRUD – RS. PHC SURABAYA

Tanggal 16 s/d 19 September 2017

Oleh :
MUFHIDA PARANINGTYAS
173.0052

Surabaya, 22 Oktober 2017

Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( Nisha Damayanti, S.Kep.,Ns.,M.Si ) ( Dwi Retno H, S.Kep.,Ns )


NIP. 03045 NIP. 1090141361
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)

Tgl Pengkajian : 16 Oktober 2017 Jam : 10.00 WIB


Tgl MRS : 15 Oktober 2017 No Rekam Medik : 181XXXX
Ruang : Zamrud / 9-1 Diagnosa Medis : DM + Cellulitis
pedis sinistra

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS

1. Nama : Ny. E 6. Pekerjaan : Guru


2. Umur : 53 Tahun 7. Suku Bangsa : Madura
3. Agama : Islam 8. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : S1 Pendidikan 9. Status Perkawinan : Kawin
5. Alamat : Bangkalan 10. Penanggung Biaya : Suami

B. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


1. Keluhan Utama Badan meriang

2. Riwayat Penyakit Pada Tanggal 15 Oktober 2017, pkl 09.00 WIB pasien datang ke
Sekarang IGD bersama suaminya menggunakan kendaraan pribadi. Pasien
dibawa ke IGD dalam keadaan lemas, badan meriang dan
mengeluh nyeri pada kaki kiri (ibu jari, jari manis dan
kelingking) awalnya ngapal kemudian di potong-potong
memakai gunting. Tiba-tiba kaki luka dan tak kunjung sembuh
sejak + 1 bulan yang lalu dan luka semakin menyebar, hingga
mati rasa atau terasa kebas. Selama di IGD didapatkan
pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu : TD: 110/70 mmHg, S :
37,80C, N : 88x/mnt, RR : 20x/mnt, di IGD diberikan infus
Asering 20tpm, injeksi antrain 500mg/ml, ceftriaxon 1gr dan
paracetamol 1gr. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang zamrud
dengan menggunakan bed, pasien berada di ruang zamrud
diberikan terapi injeksi ketorolac 30mg/ml, ranitidine 50mg/2ml,
ceftriaxone 1gr, antrain 500mg/ml, injeksi insulin NR 10ui,
lavemir 34ui dan infus RL, metronidazole 500, paracetamol drip.
3. Riwayat Penyakit Ny.E pernah memiliki penyakit DM sejak 2010
Dahulu
4. Riwayat Penyakit Ibu Ny.E memiliki riawayat penyakit DM
Keluarga
5. Riwayat Allergi Tidak ada
6. Keadaan Umum: Kesadaran : Composmentis
Baik GCS : 456
7. Tanda Vital
TD : 114/70 mmHg S : 36,40C SpO2 : 98%
N : 100x/Menit RR : 20x/Menit

C. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Perempuan Meninggal


: Laki-laki : Laki-laki Meninggal
: Tinggal serumah : Sedarah

D. PEMERIKSAAN FISIK B1-B6


1) B1 : Breath/Pernapasan

1. Inspeksi
a. Bentuk dada : Normo Chest e. Pergerakan : Simetris
b. Sesak napas : Tidak f. Batuk : (-) Sekret : (-)
c. Pola napas : Normal g. Irama Napas : Reguler
d. Alat Bantu napas : Tidak ada
2. Palpasi
Taktil / Vokal fremitus : Teraba
3. Perkusi
Bunyi lapang paru : Sonor
4. Auskultasi
a. Suara napas : Vesikuler
b. Suara napas tambahan : Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

2) B2 / Blood / Sirkulasi

1. Inspeksi
a. Ictus Cordis : Normal
b. Nyeri Dada : Tidak ada
c. Perdarahan : Tidak Ada
d. Pembesaran Kelenjar Getah Bening : Tidak Ada
2. Palpasi
a. CRT : < 2 dtk c. Akral : Hangat, Kering, Merah
b. Oedema : Tidak ada
3. Perkusi
Perkusi jantung : Pekak
4. Auskultasi
Bunyi Jantung : S1-S2 Tunggal

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3) B3/ Brain / Persarafan

1. Inspeksi
a. GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Total : 15
b. Kepala : Kepala tampak bersih, tidak ada benjolan
c. Nyeri kepala : Tidak ada
d. Parese : Tidak ada
e. Kelemahan : Tidak mengalami kelemahan

2. Wajah dan Pengelihatan


a. Mata : Simetris e. Kelainan : Tidak ada
b. Pupil : Isokor 2 mm / 2 mm f. Reflex Cahaya :+/+
c. Konjungtiva/Sklera : Tidak anemis g. Gangguan/kelainan : Tidak ada
d. Lapang Pandang : Normal
3. Pendengaran
a. Telinga : Normal e. Kelainan : Tidak ada
b. Kebersihan : Tampak Bersih
c. Gangguan : Tidak ada f. Alat bantu : Tidak ada
4. Penciuman
a. Bentuk Hidung : Simetris
b. Septum : Simetris d. Polip : Tidak ada
c. Gangguan/kelainan : Tidak ada
5. Lidah
a. Kebersihan : Bersih
b. Kesulitan telan : Tidak
c. Berbicara : Mampu
Palpasi
a. Reflek fisiologis : Tidak ada
b. Reflek patologis : Tidak ada
c. Nervus I (Saraf Olfaktorius) :
Pasien mampu membedakan bau
d. Nervus II (Saraf Optikus) :
Lapang pandang baik, pasien tidak mengunakan kacamata
e. Nervus III (Saraf Okulomotorius) :
Pergerakan bola mata baik, respon pupil terhadap cahaya +/+ 3mm/3mm
f. Nervus IV (Saraf Troklearis) :
Pasien mampu menggerakkan bola mata ke atas dan ke bawah
g. Nervus V (Saraf Trigeminus) :
Pasien dapat mengunyah dengan baik dan kondisi rahang baik
h. Nervus VI (Saraf Abdusens) :
Pasien mampu menggerakkan bola mata kea rah laeral
i. Nervus VII (Saraf Fasialis) :
Senyum pasien simetris, gerakan dahi simetris, pasien dapat
mengembungkan pipi dengan baik
j. Nervus VIII (Saraf Vestibulokoklearis) :
Pasien mampu mendengarkan pertanyaan yang diajukan dengan baik.
k. Nervus IX (Saraf Glosofaringeus) :
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam menelan
l. Nervus X (Saraf Vagus) :
Pasien dapat menelan dengan baik dan mampu membuka mulut

m. Nervus XI (Saraf Aksesorius) :


Pasien mampu mengangkat bahu dan memutar / memfleksikan kepala (+)
n. Nervus XII (Saraf Hipoglosus) :
Pasien dapat menjulurkan lidah, menggerakkan lidah ke kanan dan kiri,
posisi lidah simetris
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

4) B4/ Bladder/ Perkemihan


1. Inspeksi
a. Kebersihan : bersih
b. Eliminasi Urine SMRS Frek : 4x/hari
Jumlah : 1300 cc/hari Warna : Kuning pekat
c. Eliminasi Urine MRS Frek : 2x/hari
Jumlah : 500cc/hari Warna : Kuning pekat
d. Gangguan : Tidak ada
2. Palpasi
a. Kandung Kemih : Tidak ada gangguan
b. Nyeri tekan : Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5) B5/ Bowel/ Pencernaan

1. Inspeksi
a. Mulut : Bersih
b. Membran Mukosa : Lembab
c. Gigi/Gigi Palsu : Tidak ada
d. Faring : Tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid
e. Diit (makan & minum) SMRS : Nasi + Lauk
Diit di RS: Diit : Rendah gula Frek : 3x/hari
Porsi : 1 porsi
Nafsu makan : Berkurang Mual : Ya (+)
Muntah : Tidak NGT : Tidak terpasang (-)
Frekuensi minum : 3x/hari Jumlah : 600cc Jenis : Air mineral
Makan tidak habis 1 porsi : hanya 3-5 sendok saja
BB SMRS : 68 Kg TB: 160 cm
BB MRS : 65 Kg
IMT : 25.3 (Obes I) LILA : 27 cm
Abdomen
a. Bentuk abdomen : Roundet
b. Kelainan abdomen : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada pembesaran hepar
d. Lien : Tidak ada pembesaran lien
e. Rectum dan Anus : Tidak ada haemoroid
f. Eliminasi alvi SMRS Frekuensi : 1x/hari
Warna : Kuning kecoklatan Konsistensi : Padat dan Lunak
g. Eliminasi alvi MRS Frekuensi : 1x/2hari (pada tgl 19 okt 2017)
Warna : Kuning kecoklatan Konsistensi : Lunak
2. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan abdomen
3. Auskultasi
Peristatik Usus : 28 x/menit
MASALAH KEPERAWATAN : Nausea
6) B6 / Bone/ Muskuloskletal
1. Inspeksi
a. Rambut : Penyebaran rambut rata i. Kuku : Bersih
b. Kulit Kepala : Tidak ada lesi
c. Warna Kulit : Sawo matang j. Turgor Kulit : Lembab
d. ROM : Aktif
e. Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5542
Keterangan :
5 = mampu melawan tahanan normal, 4 = mampu melawan tahanan ringan, 3 =
mampu melawan grafitasi, 2 = mampu menggerakkan sendi, 1 = terdapat kontraksi
otot, 0 = tidak ada kontraksi otot.
f. Tulang : Tidak ada fraktur / gangguan
g. Kelainan jaringan/trauma : terdapat luka pada kaki kiri (ibu jari, jari manis
dan kelingking)
h. Nyeri :
- O : nyeri dirasakan 5-8kali/jam
- P : luka diabetes post op debridement
- Q : nyerinya seperti di tusuk-tusuk pisau dan terasa panas
- R : jari kaki kiri (ibu jari, jari manis dan kelingking)
- S : 8 dari 10
- T : saat beraktifitas atau saat kaki digerakkan
- U : meringis kesakitan
- V : nilai yang diharapkan pasien skala nyeri menjadi 4
MASALAH KEPERAWATAN :
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Integritas Kulit

E. PEMERIKSAAN FISIK PERSISTEM


1) Sistem Penginderaan

1. Sistem Penglihatan
Lapang pandang : Normal
2. Sistem Pendengaran
Serumen : Tidak ada Keadaan telinga : Bersih
3. Sistem Penciuman
Polip : Tidak ada Mukosa Hidung : Normal
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

2) Endokrin
1. Keadaan Tiroid
a. Pembesaran : Tidak ada
b. Nyeri Tekan : Tidak ada
2. Terkait Diabetes Melitus
a. Kadar Gula Darah : 305 mg/dl (16 okt 2017)
b. Luka : Ada, pada jari kaki kiri (ibu jari, jari manis dan kelingking)
3. Terkait Pertumbuhan (Tidak ada gangguan)
4. Terkait Hormon Reproduksi (Tidak ada gangguan)
5. Terkait Hormon Adrenal (Tidak ada gangguan)
MASALAH KEPERAWATAN : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

3) Sistem Repoduksi / Genitalia


1. Hernia inguinalis : Tidak ada
2. Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit : Tidak ada
3. Masalah atau perhatian seksual : Tidak ada gangguan
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

F. PEMERIKSAAN FISIK PERPOLA


1) Pola Istirahat Tidur

1. Istirahat tidur SMRS :


Siang : 15.00-16.00 WIB
Malam : 21.00-04.00 WIB
2. Jam tidur malam MRS : -
Ny.E selalu memejamkan mata, membuka mata pada saat ada yang datang dan
mengajaknya berbicara.
3. Kualitas tidur : Baik
4. Masalah tidur : Tidak ada gangguan

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

2) Kemampuan Perawatan Diri / Personal Hygiene


SMRS MRS
1 3
1 3
1 4
1 3
1 3
1 3
1 -
1 -
1 -
1 -
Skor :
1. Mandi 1 : Mandiri
2. Berpakaian /dandan
3. Toileting/eliminasi 2 : Alat bantu
4. Mobilitas di tempat tidur 3 : Dibantu orang lain dan alat
5. Berpindah
6. Berjalan 4 : Tergantung /tidak mampu
7. Naik Tangga
8. Berbelanja
9. Memasak
10. Pemeliharaan rumah
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Perawatan Diri

3) Psikososiocultural
Pola Konsep Diri
Ideal diri : pasien berharap cepat sembuh
Harga diri : pasien pasrah dengan penyakit yang dideritanya
Citra diri : pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya
Peran diri : pasien ingin cepat pulang bekumpul bersama keluarga dan beraktifitas
dirumah seperti biasanya
Identitas diri : pasien seorang guru yang mempunyai 3 anak

Pola Peran – Hubungan


Pekerjaan : Guru SMA
Kualitas bekerja : baik, sebelum MRS pasien aktif bekerja sebagai guru
Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : tidak ada

Pola nilai – Kepercayaan


Agama : islam
Pelaksanaan ibadah : selama di RS pasien tidak melakukan sholat, hanya berdoa
dalam hati saja.
Pantangan agama : tidak
Meminta kunjungan rohaniawan : tidak

Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri) : Tidak ada
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya : Ya, pasien lebih banyak istirahat
Kemampuan adaptasi : pasien mampu menjawab apa yang ditanyakan dokter
maupun perawat ruangan.

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Data Penunjang / Hasil Pemeriksaan Diagnostik


(15 Oktober 2017)
A. Laboratorium
1. Darah Lengkap
Hemoglobin : 12,2 g/dL Normal : 11,7 – 15,5 g/dL
2. Hitung Jenis
a. Eritrosit / RBC : 4,28 10^6/µL Normal : 3,8 – 5,2 10^6/µL
b. Trombosit / PLT : 285 10^3/µL Normal : 150 – 450 10^3/µL
c. Hematokrit / HCT / PCV : 35,5 10^3/µL Normal : 35,0 – 47,0 10^3/µL
d. Leukosit / WBC : 12,99 10^3/µL Normal : 4-11 10^3/µL
3. Faal Ginjal
a. BUN : 16.61 mg/dL Normal : 6-20 mg/dL
b. Serum Kreatinin : 0,82 mg/dL Normal : 0,51 – 0,95 mg/dL
4. Elektrolit
a. Natrium : 131,2 mmol/L Normal : 136,0-144,0 mmol/L
b. Kalium : 4,44 mmol/L Normal : 3,6-5 mmol/L
c. Chlorida : 90,5 mmol/L Normal : 94,0-11,0 mmol/L
B. Faal Hati
a. SGOT : 14 Normal : <50 UL
b. SGPT : 15 Normal : <50 UL
C. Radiologi
1. Foto Thorax AP
a. Aortosclerosis
III. TERAPI MEDIS (FARMAKOLOGIS)

Terapi Obat
No Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Oral
1. Cilostazol 100 mg 2x1 1. Penyakit pembuluh darah tepi 1. Gagal jantung kongestif 1. Mual muntah
2. Hipersensitivitas terhadap 2. Gatal-gatal
(peripheral vascular disease)
3. Berkeringat
2. Gangguan aliran darah tertenu cilostazol
4. Pusing
3. Gangguan hemostatic atau
di kaki (klaudikasio 5. Rhinitis
perdarahan patologis aktif 6. faringitis
intermitten)
(misalnya perdarahan ulkus
peptikum)
No Terapi Obat
Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Injeksi
1. Ceftriaxone 1gr 2x1 1. Membantu mengobati 1. Neonatus hiperbilirubin 1. Lelah
2. Memiliki hipersensitifitas atau 2. Sariawan
meningitis
3. Diare
2. Mengatasi pneumonia alergi terhadap penicilin dan
4. Nyeri tenggorokan
3. Membantu mengatasi
obat antibakteri beta laktam 5. Berkeringat
keracunan
yang lainnya
4. Infeksi kulit dan jaringan lunak
3. Tidak digunakan dengan larutan
atau produk yang mengandung
kalsium pada bayi

2. Ranitidine 50 mg 2x1 1. Obat untuk sakit maag 1. Riwayat alergi terhadap 1. Sakit kepala
2. Pengobatan radang saluran 2. Sulit buang air besar
ranitidine
3. Diare
pencernaan atas 2. Ibu yang sedang menyusui 4. Mual
3. Gagal ginjal 5. Nyeri perut
(kerongkongan)
6. Gatal – gatal pada
3. Luka lambung
kulit
3. Antrain 1000 mg 3x1 amp 1. Analgesic (anti nyeri) 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Ruam
2. Antispasmodic (anti 2. Urtikaria
metamizol dan turunan
3. Edema quincke
spasme otot)
pyrazolone lainnya 4. Serangan asma
3. Antipiretik (penurun panas)
2. Penyakit ginjal dan hati 5. Shock anafilaksis
4. Arthralgia (nyeri sendi)
5. Neuralgia (nyeri saraf) berat sangat jarang terjadi
3. Penyakit hematologi 6. Pigmentasi urin
4. Hamil trimester pertama
berubah warna merah
dan ketiga
dengan pH asam
5. Bumil dan busui
4. Ketorolac 30 mg 3x1 amp 1. Nyeri akut jangka pendek 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Perdarahan saluran
2. Mengurangi bengkak
ketorolac tromethamine cerna
2. Pasien dengan riwayat ukus 2. Gagal ginjal akut
3. Reaksi anafilaktoid
peptikum akut
4. Gagal hati
3. Pasien dengan gangguan
ginjal
4. Pasien yang mengalami
proses persalinan dan busui
5. Novorapid 3x10ui 1. Terapi DM tipe 1 dan 2 1. Hipoglikemia 1. Hipoglikemia
6. Lavemir 1x34ui 2. Terapi DM tipe 1 dan 2 2. Hipoglikemia 1. Hipoglikemia
7. Paracetamol 1 gr 3x1 1. Suhu badan tinggi 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Ruam /
(1000mg tiap 2. Antipiretik
paracetamol / acetaminophen pembengkakan
6-8jam) 2. Gangguan fungsi hati dan 2. Hipotensi
3. Kerusakan hati tau
ginjal
3. Shock dan Gizi buruk ginjal apabila overdosis
8. Metronidazole 500 mg 3x1 1. Infeksi yang disebabkan 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Nausea
(100cc/500mg) 2. Vomitus
oleh kuman an aerob dan Metronidazole
3. Diare
2. Kehamilan trimester
kuman lainnya yang sensitive 4. Neuropati perifer
pertama 5. Leukopenia
terhadap Metronidazole
6. Trombositopenia
2. Pencegahan infeksi an
7. Hipertensi
aerob sebelum dan sesudah 8. Pruritus
operasi
3. Amoebiasis dan
trichomoniasis
IV. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Faktor psikologis Nausea
- Ny.E mengatakan sejak MRS nafsu makan (keengganan untuk
menurun dan mual karena tidak terbiasa makan)
dengan makanan dari RS

DO :
- Tampak makanan Ny.E masih tersisa
setengah porsi
- Ny.E tampak mual saat makan

- Observasi tanda-tanda vital


TD : 114/70 mmHg
S : 37,40C SpO2 : 98% tanpa O2
N : 80x/Menit RR : 20x/Mnt

Normal TTV :
TD Systole : 100-130 mmHg
Diastole : 60-80 mmHg Suhu : 36-37,50C
RR : 12-20x/menit SpO2 : 99-100%
Nadi : 60-100x/menit

2. DS : Agen pencedera Nyeri akut


- Ny.E mengatakan nyeri dengan skala 8 fisiologis
pada luka jari kaki kiri seperti di tusuk- (inflamasi)
tusuk pisau, yang dirasakan 3-5kali/jam
saat beraktifitas atau saat kaki digerakkan.

DO :
- Tampak luka pada kaki kiri Ny.E (ibu jari,
jari manis dan kelingking)
- Ny.E tampak meringis kesakitan saat kaki
sebelah kiri digerakkan
- Ny.E enggan melakukan pergerakan kaki
- Ny.E tampak cemas saat bergerak
- Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5542

- Observasi tanda-tanda vital


TD : 114/70 mmHg
S : 37,40C SpO2 : 98% tanpa O2
N : 80x/Menit RR : 20x/Mnt
3. DS : Kurang terpapar Gangguan
- Ny.E mengatakan belum pernah informasi tentang integritas kuit
mendapatkan informasi tentang perawatan upaya
kaki pasien diabetes melitus dan tidak tahu mempertahankan
jika kadar gula darah berpengaruh pada integritas jaringan
proses penyembuhan luka

DO :
- Tampak kerusakan lapisan kulit pada
ibu jari kaki kiri, jari manis dan kelingking.
- Tampak kemerahan dan ada sedikit
pus pada luka Ny.E
- Ny.E tampak meringis kesakitan
akibat nyeri pada kaki kiri
- Kadar gula darah 2JPP : 305mg/dl

- Observasi tanda-tanda vital


TD : 114/70 mmHg
S : 37,40C SpO2 : 98% tanpa O2
N : 80x/Menit RR : 20x/Mnt

Normal TTV :
TD Systole : 100-130 mmHg
Diastole : 60-80 mmHg Suhu : 36-37,50C
RR : 12-20x/menit SpO2 : 99-100%
Nadi : 60-100x/menit

4. DS : Kelemahan Defisit perawatan


- Ny.E mengatakan membutuhkan diri
bantuan perawat dan keluarga dalam
melakukan perawatan diri
-
DO :
- Ny.E tampak lemah
- Ny.E tampak tidak mampu mandi
sendiri
- Ny.E tampak tidak mampu
mengenakan pakaian
- Ny.E tampak dibantu oleh perawat
dalam pemenuhan personal hygiene
- Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5542
5. DS : Gangguan toleransi Ketidakstabilan
- Ny.E mengatakan memiliki riwayat glukosa darah kadar gula darah
penyakit diabetes melitus sejak tahun 2010
DO :
- Ny.E tampak gemetar dan berkeringat
- GDA : 305 mg/dl
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nausea b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi (inflamasi)
3. Gangguan integritas kulit b.d kurang terpapar informasi tentang upaya
mempertahankan integritas jaringan
4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
5. Ketidakstabilan kadar gula darah b.d gangguan toleransi glukosa darah

VI. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

TANGGAL PARAF
NO MASALAH KEPERAWATAN
Ditemukan Teratasi (Nama)

1. Nyeri akut 16 Oktober 2017 19 Oktober 2017

2. Ketidakstabilan kadar gula darah 16 Oktober 2017 19 Oktober 2017

3. Gangguan integritas kulit 16 Oktober 2017 19 Oktober 2017

4. Nausea 16 Oktober 2017 19 Oktober 2017

5. Defisit perawatan diri 16 Oktober 2017 19 Oktober 2017


VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Observasi tanda-tanda vitalsetiap 6 1. Untuk mengetahui keadaan umum
faktor psikologis asuhan keperawatan normal jam pasien
(inflamasi selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Kaji intensitas nyeri menggunakan 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri yang
diharapkan nyeri - Diastole : 60-80 mmHg skala nyeri dialami pasien
hilang - Suhu : 36-37,50C 3. Bantu dan ajarkan penanganan 3. Teknik relaksasi dan distraksi bisa
- RR : 14-20x/menit terhadap nyeri, penggunaan teknik mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
- SpO2 : 99-100% relaksasi dan distraksi pasien
- Nadi : 60-100x/menit 4. Jelaskan pada pasien sebab-sebab 4. Pemahaman pasien tentang penyebab
2. Skala nyeri berkurang (skala nyeri timbulnya nyeri nyeri yang terjadi akan mengurangi
8 menjadi 0-1) 5. Kolaborasi dengan dokter dalam ketegangan pasien
3. Pasien mengungkapkan perasaan pemberian obat analgesic atau anti 5. Obat analgesic dapat membantu
nyaman berkurangnya nyeri nyeri mengurangi nyeri pasien
4. Pasien tidak cemas saat bergerak
5. Ekspresi wajah pasien rileks
2. Ketidakstabilan Setelah dilakukan 1. Pasien mampu mengontrol 1. Observasi tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui adanya
kadar gula darah b.d asuhan keperawatan glukosa darah secara mandiri hiperglikemia; polyuria, polidipsi, pengaruh peningkatan kadar gula
gangguan toleransi selama 3x24 jam 2. Pasien mampu melakukan polifaghia, kelemahan. darah yang terjadi
glukosa darah diharapkan kadar gula injeksi insulin sesuai indikasi
darah stabil secara mandiri 2. Lakukan pemeriksaan kadar 2. Untuk mengetahui kondisi kinis
3. Kadar gula darah pasien gula darah puasa dan kadar gula pasien
dalam rentang normal 2JPP
a. Gula darah acak = 3. Pemberian edukasi bertujuan
100-199 mg/dl 3. Memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
b. Gula darah puasa = diabetes sesuai standart diabetes ketrampilan pasien sehingga pasien
80-109 mg/dl self management eduction memiliki perilaku preventif dalam
c. Gula darah 2JPP = gaya hidupnya untuk menghindari
110-140 mg/dl komlpikasi
4. Obat anti diabetik untuk
4. Kolaborasi dengan dokter menstabilkan kadar gula darah
dalam pemberian OAD (obat anti
diabetes)
3. Gangguan integritas Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
kulit b.d kurang asuhan keperawatan normal pasien
terpapar informasi selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Kaji kerusakan kulit pada kaki kiri 2. Pengkajian yang tepat terhadap luka
tentang upaya diharapkan pasien - Diastole : 60-80 mmHg pasien dan proses penyembuhan akan
mempertahankan dapat pasien dapat - Suhu : 36-37,50C membantu dalam menentukan
integritas jaringan mencapai tingkat - RR : 14-20x/menit tindakan selanjutnya
kemampuan aktivitas - SpO2 : 99-100% 3. Pertahankan istirahat di tempat 3. Sirkulasi yang lancar bisa
yang optimal. - Nadi : 60-100x/menit tidur dengan peningkatan mempercepat proses penyembuhan
2. Lesi atau luka membaik ekstremitas dan mobilisasi luka
3. Komplikasi dapat dihindari atau 4. Pertahankan teknik aseptic 4. Dapat mempercepat proses
diminimalkan penyembuhan luka
4. Pasien mengetahui tentang 5. Gunakan kompres dan balutan 5. Kompres dan balutan bisa
perawatan kaki diabetes melitus mengurangi kontaminasi bakteri dari
5. Kadar gula darah 2JPP dalam luar
rentang normal. (110-140mg/dl) 6. Pantau suhu dan laporkan 6. Peningkatan suhu merupakan indikasi
dini terhadap komplikasi infeksi
7. Edukasi pasien tentang perawatan 7. Perawatan kaki pada pasien diabetes
kaki diabetes sangat penting dilakukan untuk
mencegah komplikasi ulkus kaki
8. Kolaborasi dengan dokter dalam 8. Obat antipiretik berfungsi untuk
pemberian obat antipiretik menurunkan suhu tubuh pasien yang
mengalami infeksi
4. Nausea b.d faktor Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
psikologis asuhan keperawatan normal pasien
(keengganan untuk selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Observasi asupan cairan dan 2. Untuk mengkaji konsumsi zat gizi
makan) diharapkan pasien - Diastole : 60-80 mmHg makanan pasien dan perlunya pemberian suplemen
sudah tidak mual - Suhu : 36-37,50C 3. Tanyakan pada pasien penyebab 3. Untuk merencanakan intervensi yang
- RR : 14-20x/menit mual atau ketidakmauan makan tepat
- SpO2 : 99-100% dan dokumentasikan.
- Nadi : 60-100x/menit 4. Berikan sejumlah nutrisi atau 4. Untuk memenuhi kebutuhan dasar
2. Pasien menyatakan penyebab mual makanan yang dianjurkan dengan (nutrisi) yang digunakan sebagai
3. Nafsu makan meningkat porsi sedikit tetapi sering metabolisme tubuh
4. Penurunan berat badan tidak terjadi 5. Ajarkan pasien dan anggota
5. Porsi makan habis kelurga dalam prosedur pemberian 5. Dapat mendorong pasien dan anggota
makan sedikit tetapi sering keluarga untuk berpasrtisipasi dalam
perawatan

6. Kolaborasi dengan dokter dalam 6. Obat anti emetik berguna untuk


pemberian obat anti emetik mengurangi rasa mual dan muntah
pasien

7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 7. Diit pasien disuaikan dengan kondisi
pemberian diit pasien klinis yang dialami oleh pasien karena
akan berpengaruh pada proses
pencernaan
5. Defisit perawatan Setelah dilakukan 1. Kebutuhan perawatan diri 1. Observasi tingkat fungsional 1. Melalui tindakan ini perawat
diri b.d kelemahan asuhan keperawatan pasien terpenuhi pasien dalam melakukan dapat menentukan tindakan yang
selama 3x24 jam 2. Keluarga mampu perawatan diri sesuai untuk memenuhi kebutuhan
diharapkan pasien berpartisipasi dalam memenuhi 2. Bantu pasien sebagian atau pasien
dapat melakukan kebutuhan perawatan diri pasien sepenuhnya saat melakukan 2. Untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri secara 3. Komplikasi dapat dihindari perawatan diri; mandi dan perawatan diri pasien dan
mandiri atau diminamalkan berpakaian meningkatkan perasaan mandiri
3. Ajarkan keluarga dalam pasien
memenuhi kebutuhan perawatan 3. Keluarga berperan penting
diri pasien; mandi dan berpakaian dalam perawatan diri pasien untuk
mencegah komplikasi yang
4. Kolaborasi dengan keluarga diakibatkan oleh infeksi
dalam pemenuhan kebutuhan 4. Untuk meningkatkan
perawatan diri pengetahuan keluarga dalam
perawatan diri anggota keluarga yang
sakit

VIII. IMPLEMENTASI & EVALUASI


No. Tanggal Masalah Waktu Implementasi Paraf SOAP Paraf
Keperawatan
1. Selasa 1, 3, 4 05.00 - Mengobservasi keadaan umum pasien, k/u: baik, S:
17/10/2017 GCS: 456, Akral: HKM - Pasien mengatakan nyeri pada luka jari
- Mengosevasi tanda-tanda vital : kiki kiri dengan skala 8 dalam rentang
TD: 121/76 mmHg, S: 380C, skala 0-10
N:122x/mnt, RR: 22x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2 - Pasien mengatakan mual dan nafsu makan
GDA pagi : 148 mg/dl menurun karena tidak terbiasa dengan
2 06.00 - Memberikan terapi insulin lavemir 34 unit makanan rumah sakit
sebelum makan - Pasien mengatakan badan meriang
1,2,3,4,5 07.30 - Observasi dan mencatat tingkat nyeri O:
- Observasi tanda dan gejala hiperglikemia; - Makan habis ½ porsi
polyuria, polidipsi, polifaghia, kelemahan. - Pasien tampak meringis kesakitan
- Observasi kerusakan kulit pada kaki kiri pasien - Pasien tampak enggan melakukan
- Memantau asupan dan haluaran pasien pergerakan
- Mengkaji tingkat fungsional pasien dalam - Keadaan umum: lemah, GCS: 456
melakukan perawatan diri
1,3 07.30 - Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter - Kekuatan Otot
- Injeksi ceftriaxone 1g 5555 5555
- Injeksi ketorolac 30mg
- 5555 5542
- Infus paracetamol 20tpm
- Tampak luka lesi pada kaki kiri pasien
- Obat oral cilostazol 100mg (edukasi pasien - Terdapat sedikit pus (nanah) pada luka
untuk diminum ½ jam sebelum makan) - Suhu: 380C
2 08.30 - Memberikan terapi insulin novorapid 16 unit - GDP: 148 mg/dl
setelah makan - GD2JPP: 191 mg/dl
1, 3, 4 11.00 - Mengobservasi tanda-tanda vital : A:
TD: 100/68 mmHg, S: 37,30C, Masalah belum teratasi
N:96x/mnt, RR: 22x/mnt, SpO2 : 99% tanpa O2 P:
GD2JPP: 191 mg/dl Intervensi dilanjutkan
1,2,3,4 12.00 - Mengajarkan teknik distraksi untuk mengurangi
tingkat nyeri
- Memberikan edukasi diabetes self management
eduction sesi 1
- Menganjurkan pasien untuk istirahat di tempat
tidur dengan peningkatan ekstremitas dan
mobilisasi
- Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk
makan sedikit-sedikit tetapi sering
- Kontrol diit pasien; habis ½ porsi
2 13.00 S:
- Memberikan terapi insulin novorapid 16 unit
- Pasien mengatakan badan meriang
14.30 setelah makan
1, 3, 4 - Pasien mengatakan tidak mau mandi
- Mengobservasi keadaan umum pasien, k/u: baik
karena badan menggigil
GCS: 456 Akral: HKM O:
- Mengosevasi tanda-tanda vital : - Makan habis ½ porsi
TD : 101/62 mmHg, S : 370C, - Terdapat sedikit pus (nanah) pada luka
1, 2, 3 15.00 N:98x/mnt, RR: 20x/menit, SpO2 98% tanpa O2
- Keadaan umum: lemah,
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter GCS: 456, akral: HKM
- Injeksi ketorolac 30mg - Suhu: 370C
- Infus paracetamol 1gr A:
- Infus Metronidazole 500mg Masalah belum teratasi
- obat oral ciloztazol (edukasi pasien untuk P:
1, 3, 4, 5 17.00 diminum ½ jam sebelum makan) Intervensi dilanjutkan
- Membantu pasien melakukan perawatan diri;
mandi dan berpakaian
- Menjelaskan pada pasien sebab-sebab timbulnya
nyeri
- Memotivasi pasien untuk meningkatkan aktivitas
- Menganjurkan pasien untuk menggerakkan atau
mengangkat ekstremitas bawah sesuai
kemampuan
2, 3, 4 18.00 - Mengobservasi mual dan muntah yang dirasakan
- kontrol diit pasien; habis ½ porsi
- Memberikan terapi insulin novorapid 16 unit
setelah makan S:
- Mengobservasi balutan luka pasien - Pasien mengatakan badan meriang
- Menganjurkan pasien untuk mempertahankan O:
3 20.00 - Keadaan umum: lemah,
teknik asptik
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter GCS: 456, akral: HKM
1, 3 24.00 A:
- Injeksi ceftriaxone 1g
Masalah belum teratasi
- Motivasi puasa persiapan pre op debridement
P:
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter
Intervensi dilanjutkan
03.00 - Injeksi ketorolac 30mg
- Infus paracetamol 1g
- Infus metronidazole 500mg
- Pantau pasien istirahat tidur
2. Rabu 1, 3, 4 05.00 - Mengobservasi keadaan umum pasien, S:
18/10/2017 k/u: baik, GCS : 456, Akral: HKM - Pasien mengatakan nyeri post op dengan
- Mengobservasi tanda-tanda vital : skala 8 dalam rentang skala 0-10
TD: 102/62 mmHg, S: 37,50C, O:
N:98x/mnt, RR:20x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2 - Keadaan umum: lemah, GCS: 456
2 06.00 - Memberikan terapi insulin lavemir 34 unit Akral: HKM
sebelum makan - Kekuatan Otot
1, 2, 3, 4 07.30 - Kontrol diit; pasien puasa
5555 5555
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter
- Injeksi ceftriaxone 1g - 5555 5542
- Injeksi ketorolac 30mg - Suhu: 37,50C
- Injeksi ranitidine 50mg/2ml - Gula darah pre op : 179 mg/dl
- Infus paracetamol 1g 20tpm A:
- Infus metronidazole 500mg Masalah teratasi sebagian
- Obat oral cilostazol 100mg (edukasi pasien P:
untuk diminum ½ jam sebelum makan) Intervensi dilanjutkan
1, 2, 3, 4 09.30 - Menjemput pasien dari OK; sudah dilakukan
perawatan debridement dari luka
- Mengobservasi tanda-tanda vital post debridement
TD : 102/62 mmHg, S: 370C,
N:98x/mnt, RR: 20x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2
GDA : 136 mg/dl
1, 3, 4 11.00 - Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD : 106/64 mmHg, S: 37,30C,
N:98x/mnt, RR: 20x/mnt, SpO2 : 99% tanpa O2
2, 4 12.30 - Kontrol diit: habis ½ porsi S:
- Memberikan terapi insulin novorapid 10 unit - Pasien mengatakan badan sudah tidak
setelah makan meriang
1, 4 13.00 - Mengajarkan teknik distraksi untuk mengurangi - Pasien mengatakan nyaman setelah
tingkat nyeri dibantu melakukan personal hygiene:
- Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mandi dan berpakaian
makan sedikit-sedikit tetapi sering - Pasien mengatakan sudah tau tentang
- Motivasi pasien untuk makan habis 1 porsi penyakit diabetes melitus beserta
1, 3, 4 14.30 - Mengobservasi keadaan umum pasien, k/u: baik penatalaksanaannya
GCS: 456, Akral: HKM
O:
- Mengosevasi tanda-tanda vital :
- Makan habis ½ porsi
TD: 110/72 mmHg, S: 37,20C,
N:90x/mnt, RR:18x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2 - Tampak luka post op debridement
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter - Tidak terdapat pus (nanah) pada luka post
1, 3 16.00 - Injeksi ketorolac 30mg op debridement
- Injeksi antrain 1gr - Lapor dokter pasien post op dengan
- Infus Metronidazole 500mg keadaan umum: baik,
- Obat oral cilostazol 100mg (edukasi pasien GCS: 456, akral: HKM
untuk diminum ½ jam sebelum makan) - Suhu: 37,20C
- Mengobservasi mual dan muntah yang dirasakan A:
1, 2, 3, 4, 5 16.30 - Menjelaskan pada pasien sebab timbulnya nyeri Masalah teratasi sebagian
- Membantu pasien melakukan personal hygiene P:
(memandikan dan mengganti baju pasien) Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi edukasi diabetes self management
education sesi 1
- Memberikan edukasi diabetes self management
education sesi 2, 3, dan 4
- Memotivasi pasien untuk meningkatkan aktivitas
- Menganjurkan pasien untuk menggerakkan atau
mengangkat ekstremitas bawah sesuai
kemampuan
- kontrol diit pasien; habis ½ porsi
2, 3, 4 18.00 - Memberikan terapi insulin novorapid 16 unit
setelah makan
- Mengobservasi balutan luka pasien
- Menganjurkan pasien untuk mempertahankan
teknik asptik
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter S:
3, 4 20.00 - Injeksi ceftriaxone 1g - Pasien mengatakan nyeri post op dengan
- Ranitidine 50mg/2ml skala 6 dari 8 dalam rentang skala 0-10
- Obat oral cilostazol 100mg (edukasi pasien O:
untuk diminum ½ jam sebelum makan) - Keadaan umum: baik,
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan dokter GCS: 456, akral: HKM
1, 3 24.00 - Injeksi ketorolac 30mg A:
- Infus paracetamol 1g Masalah teratasi sebagian
- Infus metronidazole 500mg P:
- Pantau pasien istirahat tidur Intervensi dilanjutkan
03.00
3 Kamis 1, 3, 4 05.00 - Mengobservasi keadaan umum pasien, k/u: S:
19/10/2017 baik - Pasien mengatakan nyeri post op
GCS : 456, Akral: HKM dengan skala 6 dari 8 dalam rentang skala
- Mengobservasi tanda-tanda vital : 0-10
TD: 110/70 mmHg, S: 36,30C, O:
N:84x/mnt, RR:18x/mnt, SpO2 : 99% tanpa O2 - Keadaan umum: baik, GCS: 456
2 06.00 GDA: 130 mg/dl Akral: HKM
- Memberikan terapi insulin lavemir 34 unit - Kekuatan Otot
sebelum makan
- Memberikan Obat oral cilostazol 100mg 5555 5555
1, 2, 3, 4, 5 07.30 (edukasi pasien untuk diminum ½ jam sebelum - 5555 5532
makan) - Suhu: 37,50C, GDA: 130 mg/dl
- Observasi dan mencatat tingkat nyeri A:
- Observasi tanda dan gejala hiperglikemia; Masalah teratasi sebagian
polyuria, polidipsi, polifaghia, kelemahan. P:
- Mengkaji dan mencatat keadaan kulit pasien Intervensi dilanjutkan
terutama pada jari kiri post op debridement
- Mengkaji skala kekuatan otot pasien
- Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
berpindah dari tempat tidur, berdiri, dan ambulasi.
- Evaluasi diabetes self management
education
- Memantau asupan dan haluaran pasien
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
dokter
- Injeksi ceftriaxone 1g
1, 3, 4 11.00 - Injeksi ketorolac 30mg
- Ranitidine 50mg/2ml
- Infus paracetamol 20tpm
- Infus metronidazole 20tpm
1, 3 12.00 - Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD : 100/71 mmHg, S : 37,10C, S:
N:89x/mnt, RR:20x/menit, SpO2 : 98% tanpa O2 - Pasien mengatakan nyeri berkurang
GD 2JPP: 144 mg/dl dengan skala nyeri 6 dari 8 dalam rentang
- Evaluasi teknik distraksi untuk mengurangi skala 0-10
2, 4 12.30 tingkat nyeri - Keluarga pasien mengatakan sudah
- Menganjurkan pasien untuk istirahat di bisa membantu Ny.E melakukan personal
tempat tidur dengan peningkatan ekstremitas dan hygiene: mandi dan berpakaian
1, 3, 4 14.30 mobilisasi - Pasien mengatakan sudah tau cara
- Kontrol diit; habis 1 porsi mengontrol kadar gula darah
- Memberikan terapi insulin novorapid 10 O:
unit setelah makan - Makan habis 1 porsi
- Mengobservasi keadaan umum pasien, k/u: - keadaan umum: baik,
1, 3 16.00 baik GCS: 456, akral: HKM
GCS : 456, Akral: HKM - Suhu: 36,8 0C
- Mengobservasi tanda-tanda vital : A:
TD: 111/70 mmHg, S: 36,8 0C, Masalah teratasi sebagian
2, 3, 5 17.00 N:92x/mnt, RR: 18x/mnt, SpO2 : 98% P:
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
Intervensi dilanjutkan
dokter
- Injeksi ketorolac 30mg
- Infus paracetamol 1gr
- Infus Metronidazole 500mg
- Mengajarkan kepada keluarga untuk
membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
perawatan diri
S:
- Memberikan edukasi kepada pasien tentang
- Pasien mengatakan nyeri berkurang
2, 4 18.00 pentingnya melakukan aktifitas untuk menjaga
dengan skala nyeri 4 dari 8 dalam rentang
kadar gula darah dalam keadaan normal skala 0-10
- Mengobservasi balutan luka pasien - Pasien mengtakan sudah bisa BAK
3, 4 20.00 - Menganjurkan pasien untuk ke kmar mandi dengan bantuan anaknya
mempertahankan teknik asptik O:
- Memberikan Obat oral cilostazol 100mg - Keadaan umum: baik,
1, 3 24.00 (edukasi pasien untuk diminum ½ jam sebelum GCS: 456, akral: HKM
makan) A:
- Pantau diit pasien; habis 1 porsi sisa Masalah teratasi sebagian
sayurnya saja P:
03.00 - Memberikan terapi insulin novorapid 10 Intervensi dilanjutkan
unit setelah makan
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
dokter
- Injeksi ceftriaxone 1g
- Ranitidine 50mg/2ml
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
dokter
- Injeksi ketorolac 30mg
- Infus paracetamol 1g
- Infus metronidazole 500mg
- Pantau pasien istirahat tidur
EVALUASI SUMATIF

No. Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi sumatif

1. Jumat Nyeri akut b.d faktor S:


psikologis (keengganan untuk - Pasien mengatakan nyeri luka post op
20 Oktober 2017
makan) debridement berkurang dengan skala nyeri 3
dari 8 dalam rentang skala 0-10
O:
- Ekspresi wajah pasien tampak rileks
- Keadaan umum: baik
GCS : 456, Akral: HKM
- Tanda-tanda vital :
TD: 111/70 mmHg, S: 36,8 0C,
N:92x/mnt, RR: 18x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2
Normal:
- Systole : 100-130 mmHg
- Diastole : 60-80 mmHg
- Suhu : 36-37,50C
- RR : 14-20x/menit
- SpO2 : 99-100%
- Nadi : 60-100x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dipertahankan
2. Jumat Ketidakstabilan kadar gula S:
darah b.d gangguan toleransi - Pasien mengatakan akan berusaha
20 Oktober 2017
glukosa darah mengontrol kadar glukosa darah setelah keluar
dari rumah sakit untuk menghindari atau
meminimalkan komplikasi
O:
GDA: 130 mg/dl
GD2JPP: 144 mg/dl
Normal:
- Gula darah acak = 100-199 mg/dl
- Gula darah puasa = 80-109 mg/dl
- Gula darah 2JPP = 110-140 mg/dl
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dipertahankan
3. Jumat Gangguan integritas kulit S:
kurang terpapar informasi - Pasien mengatakan akan melakukan
20 Oktober 2017
tentang upaya perawatan kaki secara rutin dirumah
mempertahankan integritas - O:
- Keadaan umum: baik
jaringan

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya Page 29


GCS : 456, Akral: HKM

- Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5543
- Tanda-tanda vital :
TD: 111/70 mmHg, S: 36,8 0C,
N:92x/mnt, RR: 18x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2
Normal:
- Systole : 100-130 mmHg
- Diastole : 60-80 mmHg
- Suhu : 36-37,50C
- RR : 14-20x/menit
- SpO2 : 99-100%
- Nadi : 60-100x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dipertahankan
4. Jumat Nausea faktor psikologis S:
(keengganan untuk makan) - Pasien mengatakan mual hilang dan
20 Oktober 2017
nafsu makan meningkat
O:
- Diit: makan habis 1 porsi
- BB: 66kg
- TB: 160 cm
- IMT: 25.3 (kategori: Obes I)
- GCS : 456, Akral: HKM
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal:
TD: 111/70 mmHg, S: 36,8 0C,
N:92x/mnt, RR: 18x/mnt, SpO2 : 98% tanpa O2
Normal:
- Systole : 100-130 mmHg
- Diastole : 60-80 mmHg
- Suhu : 36-37,50C
- RR : 14-20x/menit
- SpO2 : 99-100%
- Nadi : 60-100x/menit
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
5. Jumat Defisit perawatan diri b.d S:
kelemahan - Keluarga pasien mengatakan mampu
20 Oktober 2017
melakukan perawatan diri kepada Ny.E secara
mandiri
O:

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya Page 30


- Kebutuhan perawatan diri pasien
terpenuhi
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Dep KMB GADAR STIKes Hang Tuah Surabaya Page 31

Anda mungkin juga menyukai