DISUSUN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
Yang paling penting dari reaksi warna adalah skrining cepat dari
sampel urine memungkinkan analisa tanpa ekstraksi lebih dahulu.
Toksikolog harus memperhatikan keterbatasan reaksi warna dan sumber-
sumber yang memungkinkan reaksi positif palsu.
B. Faktor Teknis
Gambar KLT
Cara Kerja
1. Meneteskan Sampel
Sampel merupakan campuran senyawa yang akan
dipisahkan, dilarutkan dalam zat pelarut yang mudah
menguap, misalnya kloroform atau zat pelarut lain yang
serupa yaitu memiliki titik didih antara 50-100oC. larutan
sampel tersebut diteteskan pada plat dengan menggunakan
pipet mikro atau pipa kapiler. Garis batas bawah kira-kira
1,5-2.0cm dari dasar, jumlah sampel yang diteteskan dapat
berkisar antara 5-100mg dari larutan 0,1%.
2. Pengembangan
Pengembangan dilaksanakan dengan mencelupkan
dasar plat KLT yang telah ditetesi sampel dalam system
pelarut untuk proses pengembangan. Umunya dikerjakan
dalam tempat yang tertutup dalam chamber.
Sebenarnya agak sukar untuk menemuakan system
pelarut yang cocok untuk pengembangan. Pemilihan system
pelarut yang dipakai didasarkan atas prinsip like dissolves
like yang berarti untuk memisahkan sampel yang bersifat
nonpolar digunakan pelarut yang bersifat nonpolar.
Penggunaan system pelarut yang lebih polar akan
membawa semua lipida netral ke ujung zat pelarut (solvent
front).
Proses pengembangan akan lebih baik bila ruangan
pengembangan tersebut telah jenuh dengan uap system
pelarut. Hal ini dapat segera tercapai dengan meletakkan
kertas filter pada dinding pelarutnya dalam chamber
tertutup. Pengembangan dalam ruangan tertutup tersebut
diakhiri setelah ujung zat pada plat telah mencapai kira-kira
¾ tinggi adsorben. Plat KLT-nya kemudian diambil dan
dikeringkan, sebaiknya dengan menggunakan aliran gas
N2.
Fase diam berupa plat yang biasanya disi
dengan silica gel. Sebuah garis pensil digambar dekat
bagian bawah fase diam dan setetes
larutan sampel ditempatkan di atasnya. Sampel ditotol
dengan bantuan pipa kapiler. Garis pada fase diam berguna
untuk menunjukkan posisi asli sampel. Pembuatan garis
harus menggunakan pensil karena jika semua ini dilakukan
dengan tinta, pewarna dari tinta juga akan bergerak sebagai
kromatogram berkembang. Ketika titik campuran kering,
fasa diam diletakkan berdiri dalam gelas tertutup yang telah
berisi fasa gerak dengan posisi fasa gerak di bawah
garis.Gelas yang digunakan tertutup untuk memastikan
bahwa suasana dalam gelas jenuh dengan uap pelarut.
Pelarut (fasa gerak) perlahan-lahan bergerak naik.
Komponen-komponen yang berbeda dari campuran
berjalanan pada tingkat yang berbeda dan campuran
dipisahkan memiliki warna yang berbeda.
Diagram menunjukkan plat setelah pelarut telah
bergerak sekitar setengah jalan. Pelarut diperbolehkan
untuk naik hingga hampir mencapai bagian atas plat yang
akan memberikan pemisahan maksimal dari komponen-
komponen pewarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut
dan fase diam.
Identifikasi dari senyawa-senyawa yang terpisah
pada lapisan tipis lebih baik dikerjakan dengan pereaksi
kimia dan reaksi-reaksi warna. Identifikasi yang
menggunakan harga Rf meskipun harga-harga Rf dalam
lapisan tipis kurang tepat bila dibandingkan pada kertas.
Seperti halnya pada kertas harga Rf didefinisikan sebagai
berikut :
Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni
dapat dibandingkan dengan harga-harga standard. Perlu
diperhatikan bahwa harga-harga Rf yang diperoleh berlaku
untuk campuran tertentu dari pelarut dan penyerap yang
digunakan, meskipun daftar dari harga-harga Rf untuk
berbagai campuran dari pelarut dan penyerap dapat
diperoleh (Gritter et al, 1991).
Chamberlain, J., 1985, Analysis of Drugs in Biological Fluid, CRC Press Inc.
Boca Raton.
Loh, H.H., et al., Mini Thin-layer Chromatography III: A Rapid and Sensitive
Methode for The Estimation of Amphetamine and Methamphetamine, J.
Chromatogr., 65 1972, 189-293
Unated Nation, 1995, Recommended Methods for The Detection and Assay of
Heroin, Cannabinoids, Cocaine, Amphetamine Methamphetamine and
Ring-Substituted Amphetamine Derivaties in Biological Specimens
Manual for Use by National Laboratories, United Nations International
Drug Control Programme,NewYork.
Gritter RJ, Bobbit JM, Arthur SE. 1991. Pengantar Kromatografi. Penerbit ITB.
Bandung