PENDAHULUAN
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan laut, yang mencakup
pengetahuan tentang faktor biotik dan abiotik serta interaksi yang terjadi diantaranya. Perairan
laut adalah suatu badan air yang berhubungan dengan lautan. Untuk mengetahui apakah terdapat
suatu keseimbangan antara factor biologi dan habitatnya, yaitu organisme dengan factor – factor
fisika dan kimia suatu perairan serta kondisi fisik alam dalam perairan diperlukan pengetahuan
tentang ukuran factor factor tersebut secara kualitatif dan kuantitatif).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum oseanografi adalah untuk melakukan pengukuran dan pengamatan
oseanografi di perairan khususnya di Desa Bakongan timur Pantai, Kabupaten Aceh Selatan,
yaitu pratikum lapanagan oseonografi adalah agar dapat mempelajari kondisi perairan yang ada
didaerah tersebut, serta dapat mengetahui tekhnik mengukur tingkat kondisi perairan perairan
tersebut
1
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami secara baik
teknik pengukuran suhu, ketinggian pasang surut, tingkat oksigen terlarut, kadar ph, dan
pengukuran suhu dan salinitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan
perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari
beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current)
adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas)
maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia. Arus
juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tipuan angin atau perbedaan
densitas atau pergerakan gelombang panjang.
Pasang surut laut (pasut) adalah suatu fenomena naik turunnya muka air laut yang disertai
oleh gerakan hrizontal dari massa air laut secara periodik. Gerakan horizontal dari massa air laut
disebut arus pasut. Pasut timbul karena pengaruh gaya tarik benda-benda langit terutama bulan
dan matahari terhadap bumi. Mekanisme terbentuknya pasut dapat dijelaskan dari teori pasut
seimbang (equilibrium tide). Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik
turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan
gaya tarik-menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi, dan bulan.
B.Pengertian Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegaklurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Salah satunya gelombang laut
yang disebabkan oleh angin,angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,
menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai
gelombang. Gelombang di laut dapat Diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung pada
gaya pembangkitnya. Gelombang tersebut adalah gelombang angin yang dibangkitkan oleh
3
angin di permukaan laut, gelombang pasang surut yang dibangkitkan oleh gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi, gelombang tsunami terjadi
karena letusan gunung berapi (vulkanik) atau gempa di laut (tektonik), maupun gelombang
yang disebabkan oleh kapal bergerak, dan sebagainya.
C. Pengertian Suhu
Suhu merupakan derajat panas suatu benda yang dapat berubah ruang dan waktu dimana
penyebarannya disebabkan oleh gerakan air seperti arus dan turbulensi. Suhu memiliki fungsi
yang sangat urgen di dalam lingkungan laut. Secara langsung, suhu mempengaruhi laju
fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan fisiologi hewan, khususnya derajat metabolisme dan
reproduksi. Sedangkan secara tidak langsung suhu mempengaruhi daya larut oksigen yang
digunakan untuk respirasi biota laut. Daya larut oksigen akan berkurang jika suhu perairan naik.
Suhu air pada laut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti musim, lintang (latitude),
ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam satu hari, penutupan awan, aliran dan
kedalaman air. Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia,
evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan
lain sebagainya
D. Pengertian Salinitas
Salinitas merupakan jumlaj garam dalam gram dalam satuan kilogram air laut, jika semua
karbonat telah diubah ke oksidanya dan bromium dan yodium sudah diubah jadi khlor dan semua
unsure organic sudah teroksidasi. Salinitas memiliki peranan yang penting dilautan dalam
kehidupan organisme dan bersama suhu dan tekanan mempengaruhi densitas air laut, selanjutnya
perbedaan densitas akan menyebabkan suatu sirkulasi massa air (termohalin). Beberapa faktor
utama yang mempengaruhi salinitas dilautan adalah evaporasi,presipitasi, pola sirkulasi air,
limpasan air dari daratan (runoff) dan proses pencarian (melting) maupun pembekuan (freezing)
es.
4
D. Pengertian pH
`Derajat keasaman (pH) merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion-ion hidrogen
yang terlepas dalam suatu cairan dan merupakan indicator baik buruknya suatu perairan. pH
suatu perairan merupakan salah satu parameter kimia yang cukup penting dalam memantau
kestabilan perairan (Simanjuntak, 2009). Variasi nilai pH perairan sangat mempengaruhi biota di
suatu perairan. Selain itu, tingginya nilai pH sangat menentukan dominasi fitoplankton yang
mempengaruhi tingkat produktivitas primer suatu perairan dimana keberadaan fitoplankton
didukung oleh ketersediaan nutrient.
5
berkurangdengan semakin tingginya salinitas. Padalapisan permukaan, kadar oksigen akan
lebihtinggi, karena adanya proses difusi antara airdengan udara bebas serta adanya
prosesfotosintesis. Dengan bertambahnya kedalamanakan terjadi penurunan kadar oksigen
terlarut,karena proses fotosintesis semakin berkurangdan kadar oksigen yang ada banyak
digunakanuntuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahanorganik dan anorganik Keperluan
organismeterhadap oksigen relatif bervariasi tergantungpada jenis, stadium dan aktifitasnya.
Kebutuhanoksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatiflebih sedikit apabila dibandingkan
dengan ikanpada saat bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikantertentu yang dapat menggunakan
oksigen dariudara bebas, memiliki daya tahan yang lebihterhadap perairan yang kekurangan
oksigenterlarut
6
DAFTAR PUSTAKA
Hutabarat, Sahala., dan Stewart M. Evans. 2006. Pengantar Oseanografi. Penerbit Universits Indonesia
(UI-Press). Jakarta
Wibisono, M. S. 2010. Pengantar Ilmu Kelautan. Penerbit Universits Indonesia (UI-Press). Jakarta
Patty, I Simon. 2013. DISTRIBUSI SUHU, SALINITAS DAN OKSIGEN TERLARUT DI PERAIRAN
KEMA, SULAWESI UTARA. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 1:(3), Mei 2013. ISSN: 2302-3589.