Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis
ini di dorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya,
membantu ekonomi rumah tangganya, frusasi terhadap pekerjaan sebelumnya, dan
sebagainya.
Jumlah wanita yang menjadi wirausaha memang tidak sebanyak kaum pria, dan awalnya
hanya terbatas pada usaha tertentu seperti toko kecantikan, toko pakaian, dan usaha
katering. Permasalahan yang sering muncul bagi wirausaha wanita adalah kurangnya akses
untuk mendapatkan kredit. Hambatan lainnya adalah keterbatasan kesempatan yang
ditemukan pada bisnis yang berhubungan dengan orang lain pada posisi yag sama.
Beberapa tips bagi wanita yang ingin menjadi wirausaha
Diungkapkan oleh DR. Suparman Sumahamijaya (1980:96): sesungguhnya Ibu Kartini telah merintis pendidikan
mandiri bagi wanita sejak beliau berumur 16 tahu, sejak sekitar tahun 1893. Hal ini dapat kita buktikan dari hampir
semua tulisan Ibu Kartini yang termuat di dalam kumpulan surat-suratnya yang dibukukan dengan judul Door
Duisternis Tot Licht, hampir setiap halaman surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembangan watak
diatas pendidikan otak, karena dengan pembentukan watak Ibu Kartini yakin manusia akan lebih mampu untuk
berdiri sendiri, tidak bergantung dari kerabat dan dari siapapun. Berkali-kali ditekankan perlunya kepercayaan pada
diri sendiri.
Karya tulis Ibu Kartini tidak hanya sumber inspirasi bagi wanita-wanita negeri Belanda, tetapi merupakan sumber
inspirasi jutaan wanita seluruh dunia, terutama Perancis, Belgia, dan bahkan Amerika sejak 1921.Ibu kartini
memikirkan suatu pendidikan menuju Independent career, tidak saja bagi wanita tetapi juga bagi para pria. Ibu
Kartini tidak hanya memperjuangkan pendidikan sekedar keterampilan kerumahtanggaan, tetapi lebih dari itu, Ibu
Kartini berjuang untuk dilaksanakannya pendidikan berdikari. Bahwa Ibu Kartini sangat memperhatikan bidang
bisnis terbukti dari usahanya dalam membantu keuangan dan pemasaran wood carving, textile weaving, dyeing
works in gold and copper and tortoise shell.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJANG WANITA WIRAUSAHA
1. Naluri kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan,
menjaga keharmonisan, kerjasama dalam rumah tangga dapat diterapkan dalam
kehidupan usaha.
2. Mendidik anggota keluarga agar berhasil dikemudian hari, dapat dikembangkan
dalam personel manajemen perusahaan.
3. Faktor adat istiadat, contohnya di Bali dan Sumatera Barat, dimana wanita memegang
peranan dalam mengatur ekonomi rumah tangga.
4. Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menylam, membuat kue, aneka
masakan, kosmetika,mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan
komoditi tersebut.
5. Majunya dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karir,
menjadi pegawai, atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha.
Faktor – factor penghambat wanita wirausaha
a. Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil, menyusui, tentu agak mengganggu jalannya
bisnis. Hal ini dapat diatasi dengan mendelegasikan wewenang/tugas kepada karyawa/orang lain. Tentunya
pendelegasian ini mempunyai keuntungan dan kerugian. Jalannya perusahaan tidak akan persis sama bila dipimpin oleh
pemilik sendiri, jadi ada dua kemungkinan, lebih baik atau lebih buruk.
b. Faktor sosial budaya, adat istiadat. Wanita sebagai ibu rumah tangga, bertanggung jawab penuh dalam urusan rumah
tangga. Bila anak atau suami sakit, ia harus memberikan perhatian penuh, dan ini akan mengganggu aktivitas usahanya.
Jalannya bisnis yang dilakukan oleh wanita tidak sebebas yang dilakukan laki-laki. Wanita tidak bebas melakukan
perjalanan ke luar kota, mengadakan lobby, acara makan malam, dan sebagainya. Juga anggapan atau kebiasaan dalam
suatu rumah tangga bahwa suamilah yang memberi nafkah, suami yang bekerja, maka sulit juga berkembangnya usaha
menjadi usaha yang besar.
c. Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga bisa merugikan. Misalnya dalam pengambilan
keputusan, karena ada faktor emosional, maka keputusan yang diambil akan kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam
memimpin karyawan, muncul elemen-elemen emosional yang mempengaruhi hubungan dengan karyawan pria atau
wanita yang tidak rasional lagi.
d. Sifat pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan berpengaruh terhadap keungan perusahaan.
Kadang-kadang wanita pengusaha agak sulit dalam mengeluarkan uang, dan harga-harga dipasang agak tinggi.
Kebiasaan kaum ibu ialah bila mau membeli, ia akan menawar rendah sekali, tapi bila menjual harga ingin tinggi.
Karakteristik eunterpreneur
1. Wanita pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adanya frustasi dalam pekerjaan
sebelumnya. Dia merasa terkekang tidak dapat menampilkan kebolehannya dan mengembangkan bakat-bakat yang ada
pada dirinya.
2. Dalam hal permodalan bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal, sedangkan wanita pengusaha
memperoleh sumber modal dari tabungan, harta pribadi, dan pinjaman pribadi. Agak sulit wanita pengusaha memperoleh
pinjaman perbankan dibandingkan kaum pria.
3. Mengenai karaterisktik kepribadian wanita pengusaha mempunyai sifat toleransi dan flesibel, realistik dan kreatif,
antusias dan energik, dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat dan memiliki medium level of self
confidence, kaum pria self confidencenya lebih tinggi dari kebanyakan wanita.
4. Usia memulai usaha pria rata-rata umur 23-35, sedangkan wanita di Amerika berusia 35-45.
5. Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya, suami, organisasi wanita dan kelompok-kelompok
sepergaulannya.
6. Bentuk bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya. Akan tetapi pada wanita pengusaha kebanyakan
berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan, konsultan, dan public relations.
Terimakasih
END