Anda di halaman 1dari 2

RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR

Terapi primer penderita luka bakar terutapa dengan luas yang besar dilakukan dengan
penghindaran komplikasi yang berhubungan dengan pengurangan cairan dan elektrolit pada
periode luka bakar dini. Ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh berbagai pusat
perawatan untuk meghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar. Diantaranya, rumus
Brooke, Evan, dan Parkland/Bexter. Dua sistem yang sering digunakan saat ini adalah
modifikasi Brooke dan Parkland. Perhitungan rumus ini adalah :

BBx %luas luka bakar x 4 cc RL per 24 jam

Pada perhitungan ini, setengah jumlahnya diberikan dalam 8 jam pertama resusitasi
dihitung dari awal terjadinya trauma. Setengah jumlahnya lagi diberikan dalam 16 jam
kemudian.
Rumus yang ada dalam resusitasi cairan ini hanya sebagai pedoman praktis bagi dokter
dalam memulai resusitasi pada pasien, namun, hal ini juga harus diikuti dengan pemantauan
yang teliti dan cermat atas respons klinis pasien. Pengeluaran urin harus dinilai sebesar 30-50
cc per jam pada penderita luka bakar yang berhidrasi baik dengan fungsi ginjal yang normal
atau minimal sebesar 0,5 ml/kgBB/jam. Pemberian plasma juga dapat dipertimbangkan pada
fase awal resusitasi, namun biasanya lebih efektif jika diberikan setelah 24-36 jam setelah
kejadian.

Metode lain : Cara Evans


Untuk menghitung kebutuhan pada hari pertama, menggunakan rumus :
 BB (kg) X %luas luka bakar X 1 cc NaCl
 BB (kg) X %luas luka bakar X 1 cc cairan koloid
 2000 cc Dextrose 5%/24 jam (untuk penggantian cairan yang hilang akibat
penguapan)
Separuh dari jumlah nya diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam
berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga
diberikan jumlah cairan setengah dari jumlah cairan hari kedua. Lakukan monitoring setiap
kali pemberian cairan.

Anda mungkin juga menyukai