MODUL FISDAS 2-Revisi PDF
MODUL FISDAS 2-Revisi PDF
prakti kum
Fisika d asar 2
Penyusun:
Panduan alur kerja dan tata tertib praktikum Fisika Dasar .................................................................... i
1. Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul ............................ v
2. Penulisan Laporan ......................................................................................................................... v
3. Batas Teks ..................................................................................................................................... v
4. Kalimat .......................................................................................................................................... v
5. Permulaan kalimat ........................................................................................................................ v
6. Judul, sub judul, anak judul dan lain-lain ..................................................................................... v
7. Tabel ............................................................................................................................................ vi
8. Gambar ......................................................................................................................................... vi
9. Penulisan Daftar Pustaka ............................................................................................................. vi
10. Urutan Penulisan Laporan Praktikum ....................................................................................... vii
Aturan dan aspek penilaian.................................................................................................................. xi
Daftar Pustaka..................................................................................................................................... 56
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 57
Lampiran 1 Form Peminjaman alat laboratotium Fisika Dasar untuk praktikum .......................... 57
Berita Acara Pengembalian Alat/Barang ........................................................................................ 58
i
ii
iii
iv
TATA CARA PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul.
• Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik
• Ukuran naskah adalah A4
2. Penulisan Laporan
Laporan dibuat dengan tulisan tangan
3. Batas Teks
Batas Teks adalah 3 cm dari tepi kiri, 2 cm tepi kanan, 2 cm tepi bawah kertas, dan 2 cm dari tepi
atas kertas.
4. Kalimat
Kalimat jangan terlalu panjang atau pendek, maksimum 5 baris
5. Permulaan kalimat
Bilangan yang memulai suatu kalimat harus dieja (ditulis dengan huruf), misalnya 50, maka ditulis
dengan Lima puluh.
v
• Jika dalam sub bab masih dibagi lagi menjadi beberapa sub-sub bab, maka masing-masing
judul sub-sub bab diberi nomor usul tripel (berjajar 3), ditulis dengan angka arab. Yang
terdepan menunjukkan nomor bab, yang ditengah nomor sub bab, dan yang terakhir
menunjukkan nomor sub-sub bab. Antara masing-masing nomor disela dengan titik. Antara
nomor sub-sub bab dengan pangkal kata judul sub-sub bab diberi sela 1 spasi. Penulisan judul
sub-sub bab menggunakan huruf besar hanya untuk setiap huruf awal kata selain kata
sambung.
7. Tabel
• Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri
dengan titik.
• Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali jika terlalu panjang dan tidak termuat dalam satu
halaman, maka pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan yang
dicetak tebal dan diberi kurung.
• Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara satu dengan lainnya cukup tegas.
• Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi potrait, maka harus dibuat
memanjang dengan posisis landscape.
• Di atas dan bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok.
• Tabel ditik simetris.
• Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, sebaiknya ditempatkan pada
lampiran.
• Penulisan judul tabel dengan huruf besar.
8. Gambar
• Bagan, grafik, peta dan foto, semuanya disebut gambar. Nomor gambar yang diikuti dengan
judul dan sumbernya diletakkan simetris di bawah gambar.
• Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar dituliskan pada tempat yang lowong di
dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
• Bila gambar dilukiskan melebar sepanjang tinggi kertas, bagian atas gambar harus diletakkan
disebelah kiri kertas. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
• Letak gambar diatur simetris.
• Penulisan judul gambar dengan huruf besar.
9. Penulisan Daftar Pustaka
• Daftar Pustaka disusun menurut abjad.
• Judul buku tidak boleh disingkat.
vi
• Penyingkatan kependekan Jurnal Ilmiah harus mengikuti yang telah lazim dilakukan.
• Nama keluarga (Nama belakang) ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan singkatan nama
depan.
• Semua nama pengarang harus ditulis sesuai dengan urutannya di dalam artikel/ buku.
Penulisan Daftar Pustaka
1. Jurnal : Nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal (dicetak tebal atau dicetak
miring), volume, halaman.
2. Buku : Nama Pengarang, tahun terbit, judul buku, edisi (jika ada), volume (jika ada),
penerbit, kota tempat penerbit
3. Pengutipan dari sumber harus dicantumkan dengan jelas di dalam teks, yaitu dengan
menulis catatan kaki (pengarang, tahun terbit) . Misal ... metode baku (halliday,1960)
vii
Cover
……..(Judul Percobaan)……..
Hari/Tanggal : ………………….
Tempat : Laboratorium Fisika Dasar, Institut Teknologi Del, Sitoluama, Kab.
Tobasa
Instruktur :…………………..
Nama Praktikan :
NIM :
Kelas :
Prodi :
x
ATURAN DAN ASPEK PENILAIAN
Keterangan :
TP = Tugas Pendahuluan
TA = Test Awal
LP = Laporan Praktikum
Aspek penilaian laporan praktikum Fisika Dasar:
No Aspek Skor Keterangan
xi
12 Menuliskan prosedur percobaan sesuai dengan modul,
dilengkapi gambar atau terdapat temuan yang
kemudian menjadi modifikasi dalam melaksanakan
praktikum.
6 Data dan 0 Tidak menuliskan data percobaan dan tidak melakukan
pengolahan pengolahan data
5 Hanya menuliskan data
10 menuliskan data dan kemudian diolah sesuai dengan
petunjuk pada modul praktikum(tapi tidak lengkap)
15 menuliskan data dan kemudian diolah sesuai dengan
petunjuk pada modul praktikum(lengkap/menjawab
pertanyaan pada modul praktikum)
7 Analisis dan 0 Tidak melakukan analisa da pembahasan berdasarkan
Pembahasan data dan pengolahan data
5 Membahas hasil pengolahan data tanpa
menghubungkan dengan teori
15 Membahas hasil pengolahan data dengan teori atau
berbagai sumber lainnya, namun tidak lengkap.
25 Membahas hasil pengolahan data dengan teori atau
berbagai sumber lainnya seraca naik sehingga
mengarah pada kalimat kesimpulan.
8 Kesimpulan 0 Tidak menuliskan kesimpulan
5 Kesimpulan sesuai dengan hasil praktikum tapi tidak
menjawab tujuan praktikum
10 Kesimpulan sesuai dengan hasil praktikum dan
menjawab tujuan praktikum
9 Saran 0 Tidak menuliskan saran
5 Saran ditulis dan berguna untuk perbaikan percobaan
selanjutnya
10 Daftar Pustaka 0 Tidak menuliskan daftar pustaka
2 Menuliskan daftar pustaka hanya modul praktikum
saja/ menggunakan sumber tidak terpercaya
(blogspot/wordpress)
5 Menuliskan daftar pustaka terpercaya > 2 dan
digunakan untuk membuat laporan praktikum.
11 Lampiran dan buku 5 Melampirkan dokumen yang relevant/ berkaitan untuk
jurnal mendukung laporan praktikum. Lampiran dapat
berupa gambar grafik/ data percobaan yang diolah
menggunakan excel/buku jurnal.
SKOR TOTAL 100
xii
Modul Praktikum Fisika Dasar 2
Modul 1. Hukum Ohm
Penyusun:
Tim Fisika Dasar
LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir -22381, Sumatera Utara telp
+62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id
13
1. Tugas Pendahuluan
1 Hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan pada ujung-ujung resistor diperlihatkan pada
gambar dibawah ini. Tentukanlah hambatan resistor yang digunakan, beda potensial ujung
resisitor jika dilalui arus 48 Ampere.
I (mA)
24
3 12 V (volt)
2 Tentukan lah kuat arus yang ditunjukkan pada amperemeter dibawah ini jika batas ukur yang
digunakan adalah 25 mA.
2. Test Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian
2. Membuktikan hukum Ohm melalui eksperimen
3. Mempelajari hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan panjang, luas
penampang dan bahan jenis kawat.
14
3.2 Alat dan Bahan yang digunakan
Hukum Ohm
Dalam arus listrik terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik. Semakin
besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. George Simon Ohm (17871854),
inilah nama lengkap ilmuwan yang pertama kali menjelaskan hubungan kuat arus dengan beda
potensial ujung-ujung hambatan. Melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa arus I pada kawat
penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar
tersebut: . Bila beda potensial diperbesar 2 kali ternyata kuat arusnya juga menjadi 2 kali
semula. Misalnya, jika kita menghubungkan kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 6 V, maka
aliran arus akan menjadi dua kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V. Besarnya arus
yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada
hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan
hambatan: . Aliran elektron pada kawat penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan
atom-atom kawat. Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan
demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung
15
penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum
Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:
Dengan R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial antara kedua ujung
penghantar, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan:
............................................................................................................................
(2)
Dalam satuan SI, hambatan dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau ohm . Grafik
hubungan antara arus I dan beda potensial V, serta kuat arus I dan hambatan listrik R, ditunjukkan
seperti pada gambar 1
(a) (b)
Gambar 1. Grafik hubungan (a) kuat arus dengan beda potensial (b) kuat arus dengan hambatan
Alat ukur listrik yang digunakan pada percobaan ini ada dua, yaitu amperemeter dan voltmeter.
Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Sedangkan voltmeter adalah alat untuk
mengukur beda potensial antara dua titik (tegangan listrik).
Amperemeter
Amperemeter dipasang seri dengan rangkaian. Gambar 2 berikut adalah salah satu contoh
amperemeter. Pada alat tersebut terdapat tiga bagian utama, yaitu: skala pengukuran maksiumum,
jarum penunjuk, dan batas ukur.
Gambar 2. Amperemeter
16
Pada gambar 3 terdapat dua skala maksimum, yaitu 10 dan 30. Jika menggunakan skala maksimum
10, maka jarak antara garis adalah 0,1. Dengan demikian, hasil pengukuran pada gambar 3 (dengan
batas ukur 30 mA), menggunakan skala maksimum 10 adalah :
Sementara itu, jika pengukuran menggunakan skala maksimum 30 maka jarak antara garis adalah
0,2. Dengan demikian, hasil pengukuran pada gambar 3, menggunakan skala maksimum 30 adalah:
Voltmeter
Berbeda dengan amperemeter, voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akar diukur
tegangannya. Tegangan listrik maupun kuat arus listrik dapat di ukur dengan alat yang dinamakan
Multitester seperti pada gambar 4. Nama lainnya adalah AVO meter yaitu Ampere, Volt dan Ohm
meter. Mengukur tegangan listrik dengan voltmeter memiliki cara pembacaan yang sama dengan
amperemeter.
Jarum Skala
penunjuk maksimum
Zero adjusment
(kalibrasi)
AC Volt
Ohm meter
Probe Probe
Merah Hitam
DC Volt
DC miliampere
Jika menggunakan sakala maksimum 10, maka jarak antara garis adalah 0,2. Hasil pengukuran
17
antara aliran listrik dengan aliran air pada pipa. Disini ada tiga bagian elemen listrik, yang akan kita
lakukan percobaan.
Hambat Jenis
Pada suatu rangkaian listrik, resistor memiliki peran yang sangat penting. Besar arus listrik yang
mengalir pada suatu rangkaian dapat diatur dengan menggunakan kombinasi dari berbagai resistor.
Resistor merupakan material yang didesain sehingga dapat memiliki nilai hambatan tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai dari suatu hambatan. Dalam percobaan ini anda
akan menyelidiki faktor apa saja yang mempengaruhi hambatan suatu material dan bagaimana
keterkaitan antara faktor tersebut.
18
Voltmeter
V
Potensiometer
R
Saklar
DC
Catudaya
19
4. Hubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off). Pilih
tegangan 3-9 volt DC pada catu daya.
5. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
6. Periksa kembali rangkaian
20
3.4.3 Menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe
22
Panjang V I R = V/I V I R = V/I
kawat L (volt) (ampere) (ohm) (volt) (ampere) (ohm)
(m)
Kawat
Nikrom
3.5.3 Hasil Pengamatan menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe
Kemiringan dari garis Y- penggabung dari garis
regresi (V/A) regresi (V)
Resistor
Resistor
Bola lampu (3 poin
pertama)
Bola lampu (10 poin
pertama)
23
a. Buatlah grafik hambatan sebagai fungsi dari panjang kawat (R) = f (L). Lakukan untuk
masing-masing luas penampang kawat Nikrom, apa yang dapat anda analisa berdasarkan
grafik tersebut?
b. Buatlah grafik hambatan sebagai fungsi dari panjang kawat (R) = f (L). Lakukan untuk
masing-masing luas penampang kawat Nikrom, apa yang dapat anda analisa berdasarkan
grafik tersebut?
c. Apakah luas penampang dan panjang kawat berpengaruh terhadap nilai hambatan (R)
pada masing-masing jenis kawat?
d. Melalui grafik yang Saudara peroleh, tentukan hambat jenis kawat dengan menggunakan
metode Least Square!
e. Tuliskan sumber buku/Textbook yang anda gunakan dalam memperoleh nilai hambatan
jenis kawat tersebut. Adakah pengaruh hambatan jenis terhadap nilai hambatan (R)?
f. Buatlah kesimpulan, bagaimana hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan
panjang, luas penampang dan bahan jenis kawat.
3.6.3 Analisa menggunakan menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe
1. Potensial melalui resistor meningkat, arus melalui resistor meningkat. Jika perubahan arus
sebanding dengan beda potensial, data seharusnya berada dalam garis lurus dan harus
melewati 0 (nol). Dalam dua contoh berikut ini, seberapa dekat jarak tempuh-y ke nol?
Apakah ada hubungan yang proporsional antara beda potensial, tegangan, dan arus. Jika
demikian tulis persamaan untuk setiap percobaan didalam bentuk tegangan = konstanta x
arus. Gunakan nilai numerik untuk konstanta.
2. Bandingkan konstanta pada persamaan diatas untuk hambatan pada setiap resistor.
3. Hambatan, R, didefinisikan menggunakan R=V/I dimana V tegangan yang melewati
resistor, dan I merupakan arus. R diukur dalam ohm (Ω). Dimana 1 Ω = 1V/A. Konstanta
yang anda gunakan pada setiap persamaan akan sama pada setiap nilai hambatan resistor.
Meskipun, nilai resistor bersamaan dengan nilai toleransi pada hambatan tersebut. Pada
umumnya resistor yang digunakan dilaboratorium mempunyai toleransi 5% sampai 10%.
Cek bersamaan dengan instruktur anda untuk menetukan nilai toleransi resistor yang anda
gunakan. Hitungah range nilai dari setiap resistor yang anda gunakan. Apakah konstan pada
setiap persamaan sesuai dengan kisaran nilai resistor masing-masing.
4. Apakah resistor yang anda gunakan mengikuti Hukum Ohm, analisa jawaban mu dari data
yang diperoleh.
5. Gambarkan apa yang terjadi terhadap arus yang melalui bola lampu saat tegangan
meningkat. Apakah perubahannya linear? Saat kemiringan garis linear regresi merupakan
24
pengukuran nilai hambatan, gambarkan apa yang terjadi terhadap hambatan saat tegangan
dinaikkan. Saat bola lampu semakin terang seiring dengan peningkatan temperatur, apakah
hambatan sebanding dengan temperatur
6. Apakah nyala lampu mengikuti Hukum Ohm, tentukan jawaban mu berdasarkan data yang
anda dapatkan
7. Selidiki hukum ohm untuk arus balik pada resistor. Matikan catu daya kemudian atur catu
daya pada tegangan 5.0 Volt dan balikkan posisi penghubung pada rangkaian. Hidupkan
kembali catu daya dan ambil data dari 5.0 Volt hingga 0 Volt. Jangan hentikan pengambilan
data atau data collection. Kemudian matikan catu daya, kembalikan penghubung pada
posisi semula di rangkaian lalu hidupkan kembali catu daya. Catat data pada saat tegangan
0 volt hingga 5 volt seperti semula. Apakah arus masih sebanding dengan tegangan pada
resistor.
8. Selidiki perilaku komponen elektrik seperti diode, LED, dan Dioda Zener. Lakukan dalam
sekali percobaan, kemudian balikkan posisi komponen dan ulangi prosedur diatas.
9. Gunakan low voltage pada AC power supply (catu daya) dan ukur arus dan beda potential,
saat tegangan sebagai fungsi waktu pada rangkaian sederhana. Bandingkan dua grafik, buat
grafik beda potensial vs arus. Tarik garis linear yang melalui data tersebut dan bandingkan
pada hambatan di rangkaian tersebut.
25
Penyusun:
Tim Fisika Dasar
LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir -22381, Sumatera Utara telp
+62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id
1. Tugas Pendahuluan
1. Sebuah komponen listrik yang sangat penting adalah kapasitor yang berfungsi sebagai penyimpan
energi listrik. Walaupun sama-sama menyimpan energi listrik, kapasitor berbeda dengan baterai.
Jelaskan apa perbedaan antara kapasitor dengan baterai!
2. Bagaimana mekanisme sebuah kapasitor dalam menyimpan energi listrik?
3. Jelaskan bagaimana proses pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor?
2. Tes Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
1. Mempelajari konstanta waktu ( ) secara eksperimen suatu rangkaian resistor-kapasitor
(RC)
26
2. Membandingkan konstanta waktu terhadap nilai yang diprediksi dari nilai resistansi dan
kapasitansi.
3. Mengukur potensial kapasitor sebagai fungsi waktu pada saat pengisian (charging) dan
pengosongan (discharging) muatan listrik.
4. Mencocokkan data hasil eksperimen dengan suatu fungsi eksponensial. Salah satu
parameter yang dicocokkan berkaitan dengan
3.3 Persiapan
1. Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.
2. Kerjakan tugas pendahuluan yang telah diberikan. Setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugas pendahuluan dan dikumpulkan sesaat sebelum memulai praktikum.
3. Buatlah rancangan tabel pengamatan agar dapat digunakan untuk menuliskan data
praktikum. Tabel pengamatan harus dibuat sebelum memulai praktikum. Setiap praktikan
harus membuat masing-masing tabel pengamatan. Diakhir praktikum, tabel tersebut
harus di tandatangani oleh asisten praktikum. Setiap kelompok harus menyerahkan satu
copy tabel pengamatan kepada asisten untuk disimpan.
27
Susunan rangkaian beberapa kapasitor dapat secara seri dan pararel. Pengisian dan
pengosongan kapasitor. Pada saat kapasitor diisi maka arus yang mengalir akan mengalami
penurunan sampai tidak ada arus yang mengalir, arus terhadap waktu mempunyai hubungan:
Ketika kapasitor diisi maka beda potensial diantar ujung kapasitor (Vc) akan naik, smpai beda
potensial dikedua ujung kapasitor dengan beda potensial sumber sama:
3. Tuliskan nilai resistor dan kapasitor yang digunakan pada papan rangkaian dalam tabel 1
berikut ini beserta nilai toleransinya.
Tabel 1. Data Percobaan
Fit parameters Resistor Capacitor Time
29
bahwa potensialnya meningkat sampai akhirnya mencapai nilai maksimum dan tidak
berubah lagi secara signifikan.
4. Klik pada Logger Pro untuk memulai mengumpulkan data. 5 detik setelah grafik
mulai terekam, atur switch SW2 ke arah pin 34 (OFF). Hal ini dilakukan untuk
mengosongkan muatan pada kapasitor.
5. Simpan data (Save As) pengamatan yang saudara dapatkan dengan nama file yang
mengikuti aturan penamaan sebagai berikut: DK_100KO_K1_TE.
Keterangan:
DK : Discharging Kapasitor
100KO : Nilai resistor (100KΩ =100 kΩ
K1 : Kode kelompok (K1=Kelompok 1) TE
: Jurusan anda (TE = Teknik Elektro)
6. Tekan tombol OFF pada power supply.
100 k
5. Atur kembali rangkaian tapi dengan menggunakan resistor 47 kΩ, lalu ulangi langkah
diatas. Simpan data eksperimen yang telah saudara dapatkan.
31
3.7.1 Pengosongan Muatan Pada Kapasitor
1. Buka file data hasil eksperimen tentang pengosongan muatan pada kapasitor
(discharging), perhatikan tabel yang terdapat disebelah kiri. Carilah data yang
menunjukkan nilai potensial yang menurun terus-menerus. Klik dan drag daerah pada
grafik yang melengkung, seperti ditunjukkan gambar 3.
2. Klik icon Curve fit , kemudian pada General Equation box pilih Natural Exponent
3. Catat nilai parameter (A,B, dan C) yang dihasilkan dari proses ”fitting”. Perhatikan
bahwa nilai C yang digunakan pada kurva tidak sama dengan nilai C pada kapasitansi.
t
32
V t V0e RC
Bandingkan persamaan (equation) yang didapat dari hasil ”fitting” dengan model
matematika untuk discharge kapasitor yang telah dijelaskan dibagian pendahuluan
dalam model ini.
4. Bandingkan nilai konstanta C yang didapat dari hasil fitting dengan konstanta waktu
pada, hasil seperti apa yang anda dapatkan?
V t V0 1 e RC
1. Buka file data hasil eksperimen tentang pengosongan pada kapasitor, lalu klik dan drag
daerah pada grafik yang melengkung. Pilih data pada grafik dimana potensial telah
mulai meningkat sampai pada nilai potensial sebelum melandai (grafik datar). Klick
Curve Fit , dan kemudian dari function selection box, pilih Inverse Exponent
fitting, apakah mendekati grafik yang kalian dapatkan dari hasil eksperimen?. Klik dan
periksalah hasilnya. klik
33
Gambar 5. Pemilihan data yang akan dilakukan proses fitting pada pengisian kapasitor.
2. Catat nilai parameter (A, B dan C) pada proses fitting dalam tabel pengamatan.
Bandingkan persamaan yang didapat dari proses fitting dengan persamaan model
matematika untuk pengisian muatan pada kapasitor.
3.7.3 Pertanyaan:
1. Dengan menggunakan data pada tabel, hitung konstanta waktu pada rangkaian yang
digunakan; Satuan dari Hambatan adalah Ohm dan Kapasitansi dalam Farad. Note:
1 F=1s
2. Hitung kebalikan dari konstanta fit C (1/C) untuk setiap percobaan dan masukkan
kedalam table. Sekarang bandingkan setiap nilai tersebut dengan konstanta waktu pada
rangkaianmu. Apakah parameter cocok dengan percobaanmu?
3. Resistor dan kapasitor tidak menunjukkan nilai aslinya masing-masing tapi hanya
didekati dengan nilai toleransi. Tentukan nilai toleransi resistor dan kapasitor yang kamu
gunakan kemudian jika terdapat perbedaan antara dua kuantitas dibandingkan dengan
pertanyaan 2, dapatkah nilai toleransi tersebut menjelaskan perbedaan tersebut?
4. Apakah pengaruh dari berkurangnya resistansi dari resistor saat pengosongan kapsitor
terjadi?
5. Prediksikan sketsa grafik logaritma natural dari potensial terhadap waktu pada
pengosongan kapasitor. Apa signifikansi dari kemiringan sketsa grafik yang terbentuk?
34
Modul Praktikum Fisika Dasar 2
Modul 3. Rangkaian RL, RC dan RLC
Penyusun:
Tim Fisika Dasar
35
LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, telp +62632331234, fax +626323311116Jl Sisingamangaraja, www.del.ac.i,
Tobasamosir d -22381, Sumatera Utara
1. Tugas Pendahuluan
1. Jika suatu induktor dan resistor disusun seperti pada gambar berikut ini, turunkan bagaimana
persamaan arus sebagai fungsi waktu pada rangkaian tersebut dan gambarkan grafiknya.
2. Jelaskan bagaimana prilaku karakteristik dari suatu induktor ketika merespon adanya
perubahaan arus listrik?
3. Perhatikan gambar rangkaian berikut.
𝜺 𝟏𝟎𝟎𝑽
𝑹𝟏 𝟏𝟎𝜴
𝑹𝟐 𝟒𝟎𝜴
𝑹𝟑 𝟐𝟎𝜴
𝑳 𝟓𝑯
b).
2. Tes Awal
Diberikan sebelum praktikum sekitar 10 menit
36
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
Dalam percobaan ini , Kalian akan :
1. Pelajari apa yang dimaksud dengan reaktansi kapasitif , reaktansi induktif , dan impedansi.
2. Menentukan hubungan antara reaktansi dan frekuensi untuk sebuah kapasitor.
3. Menentukan hubungan antara impedansi dan frekuensi rangkaian RL.
4. Menentukan frekuensi resonansi dari rangkaian RLC.
3.2 Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah Gambar/Keterangan
1. Laptop 3 3 laptop/kelompok
2. Software Logger Pro 3.9 1 buah Sudah terinstall di Laptop
3. Vernier LabQuest Mini 1 buah -
4. Vernier power amp software 1 buah Sudah terinstall di Laptop
5. Vernier Circuit Board 1 buah
- Cabel capit buaya 7
buah
- Lampu 1 buah
8 Induktor 5 mH 1 buah
Resistansi 2,4 ohm
37
9 Power amplifier 1 buah
3.3 Persiapan
1. Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.
2. Kerjakan tugas pendahuluan yang telah diberikan. Setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugas pendahuluan dan dikumpulkan sesaat sebelum memulai praktikum.
3. Buatlah rancangan tabel pengamatan agar dapat digunakan untuk menuliskan data
praktikum. Tabel pengamatan harus dibuat sebelum memulai praktikum. Setiap
praktikan harus membuat masing-masing tabel pengamatan. Diakhir praktikum, tabel
tersebut harus di tandatangani oleh asisten praktikum. Setiap kelompok harus
menyerahkan satu copy tabel pengamatan kepada asisten untuk disimpan.
4. Pada masing-masing laptop telah di install Logger Pro.3.9 dan software Vernier Power
amplifier yang dapat di download di
http://www.vernier.com/downloads/pamphttp://www.vernier.com/downloads/pamp-
function-generator/function-generator/
38
3.5 Prosedur percobaan
3.5.1 Rangkaian RC (Resistor -Capasitor)
1. Rangkai vernier circuit board secara seri dengan kapasitor sebesar 10 F dan sensor
arus (current probe) seperti yang ditunjukkan gambar 2 dan 3 dibawah ini. Pasang
Gambar 2 Gambar 3
sensor tegangan (Voltage Probe) secara pararel dengan kapasitor. Hal ini dilakukan
karena kita akan mengukur beda potensial pada ujung-ujung kaki kapasitor.
2. Setelah rangkaian selesai, mintalah bantuan asisten Lab atau Laboran untuk memeriksa
rangkaian yang telah dibuat sebelum melakukan langkah percobaan selanjutnya.
3. Hubungkan kabel stereo mini pada power amplifier ke Speaker Out port pada computer
kalian. Atur volume suara computer menjadi maksimal.
4. Hubungkan kabel USB pada sensor tegangan (differential voltage) ke CH 1 dan sensor
arus (current probe) ke CH 2.
5. Buka program komputer Vernier Power Amp. Atur tegangan sebesar 2.0 V, frekuensi
awal 100 Hz. Untuk mengatur frekuensi, gunakan panah atas dan bawah, atau gunakan
kotak parameter untuk memasukkan nilai yang diinginkan. Jendela Vernier Power Amp
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
39
6. Hubungkan kabel listrik power amplifier ke tegangan PLN. Klik tombol on “1” (lampu
pada power amplifier akan berwarna kuning).
7. Buka software Logger Pro 3.9, Klik icon Ubah durasi pengumpulan data menjadi
0.02 second dan laju pengumpulan data menjadi 10000 sampels/second.
8. Atur saklar SW1 menuju arah tulisan External. Klik Collect pada Logger Pro 3.9, lakukan
pengambilan data. Setetelah selesai, klik. Ketika pengumpulan data telah selesai, cari
nilai maksimum dan mnimum dari arus dan tegangan dari grafik yang dihasilkan melalui
menu Analyze Statistics. Catat nilai masing-masing nilai ini dalam tabel pengamatan.
Agar memudahkan, buat tabel ini di file excel saat melakukan pengumpulan data.
9. Lanjutkan mengumpulkan data dengan cara ini sampai Kalian memiliki nilai potensial dan
arus untuk 10 frekuensi ( Catatan: nilai maksimum frekuensi yang diperbolehkan
adalah 1000 Hz).
3.5.2 Rangkaian RL
1. Buatlah rangkaian dengan menggunakan resistor 10-ohm yang dipasang secara seri
dengan sensor arus (current probe) dan satu buah induktor 5 mH seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
induktor
41
2. Hubungkan sensor arus dan sensor tegangan ke Lab Quest Mini, kemudian buka Logger
Pro 3.9. Klik icon Ubah durasi pengumpulan data menjadi 0.02 sekon dan laju
pengumpulan data menjadi 10000 sampels/second.
3. Buka program power amplifier dengan mengetikkan di start menu Vernier Power amp,
maka akan muncul jendela sebagai berikut. Atur frekuensinya menjadi 100 Hz dan
amplitude dari tegangan (Voltage) sebesar 2.0 volts.
4. Kemudian atur posisi saklar pada SW1 ke arah External, Klik “1” pada power amplifier
(lampu pada power amplifier akan berwarna kuning) dan klik Collect pada Logger Pro
3.9. Ketika pengumpulan data telah selesai, cari nilai maksimum dan mnimum dari arus
dan tegangan dari grafik yang dihasilkan melalui menu Analyze Statistics. Catat nilai
masing-masing nilai ini dalam tabel pengamatan.
5. Lanjutkan untuk mengambil data pada langkah 5, catat masing-masing nilai maksimum
dan minimum dari arus dan tegangan sampai didapat 10 nilai frekuensi pada rentang 100
Hz sampai 1000 Hz.
42
3.5.3 Rangkaian RLC
1. Susunlah rangkaian seperti skema yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Rangkaian
tersebut adalah rangkaian RLC yang terdiri dari, inductor (L) kapasitor (C), sensor arus, dan
lampu kecil yang berfungsi sebagai resistor.
Sensor arus
Lampu
2. Periksa dengan baik rangkaian yang telah dibuat. Mintalah asisten atau Laboran untuk
memeriksa kembali rangkaian yang telah kalian buat, apakah sesuai dengan skema
rangkaian atau tidak.
3. Hubungkan sensor arus dan sensor tegangan ke Lab Quest Mini, kemudian buka Logger Pro
3.9. Klik icon Ubah durasi pengumpulan data menjadi 0.02 sekon dan laju
pengumpulan data menjadi 10000 sampels/second.
4. Buka program vernier power amplifier dengan mengetikkan di start menu Vernier Power
amp, maka akan muncul jendela sebagai berikut. Atur frekuensinya menjadi 100 Hz dan
amplitude dari tegangan (Voltage) sebesar 5.0 volts.
43
5. Kemudian atur posisi saklar pada SW1 External dan klik Collect pada Logger Pro 3.9. Ketika
pengumpulan data telah selesai, cari nilai maksimum dan minimum dari arus dan tegangan
dari grafik yang dihasilkan melalui menu Analyze Statistics. Catat nilai masing-masing
nilai ini dalam tabel pengamatan.
Tabel 1. Nilai pengukuran arus dan kecerahan Lampu pada rangkaian RLC.
Gelombang: Sinusoidal
Vpp ; 5 volt
f (Hz) I (A)
Kecerahan Lampu
Min Max
No
1.
100
2.
200
3.
300
4.
400
44
5.
500
6.
600
7.
700
8.
800
9.
900
10.
1000
6. Lanjutkan pengambilan sampai didapat 10 data. Catat masing-masing nilai maksimum dan
minimum dari arus dan lihat kecerahan nyala lampu. Maksimum frekuensi yang digunakan
sebesar 1300 Hz.
7. Lepaskan kabel USB Lab Quest mini dari computer, kemudian pilih New dari File menu.
Pada tabel tersebut masukkan secara manual nilai arus dan tegangan yang didapat. Periksa
grafik yang dihasilkan dan tentukan frekuensi pada arus maksimum.
8. Atur frekuensi secara perlahan-lahan sehingga software Vernier power amp untuk
mengkontrol power amplifier. Ubah-ubah frekuensinya dan perhatikan nyala lampu.
Fokuskan investigasi kalian pada daerah dimana arusnya paling besar. Temukan pada
frekuensi berapa yang menyebabkan lampu menyala paling terang. Saat nyala lampu paling
terang, maka frekuensi tersebut yang disebut sebagai frekuensi resonansi.
9. Saat frekuensi resonansi pada rangkaian tersebut telah ditemukan, masukkan inti besi ke
dalam lilitan inductor. Amati apa yang terjadi dengan nyala lampu? Kembali atur nilai
frekuensi sehingga didapat nilai frekuensi resonansi yang baru. Catat hasil tersebut dalam
tabel pengamatan.
45
nilai arus maksimum? Buatlah suatu grafik untuk menjelaskan hubungan anatara
variable ini dan jelaskan apa yang dapat kalian simpulkan dari gafik tersebut?
2. Untuk masing-masing nilai frekuensi, tentukan reaktansi kapasitif (Xc) dari kapasitor
dengan cara membagi nilai maksimum tegangan dengan nilai maksimum arus.
Berdasarkan yang kalian ketahui tentang hukum Ohm, apa satuan dari reaktansi
kapasitif Xc?
3. Buka Logger Pro3.9, lepaskan sambung kabel USB dari Lab Quest mini ke laptop
kalian. Pada tabel, masukkan secara manual nilai yang didapat dari tabel hasil
percobaan bagian 1 untuk mendapatkan grafik reaktansi kapasitif vs frekuensi.
Gunakan 1/s sebagai satuan untuk frekuensi. Berdasarkan grafik tersebut, tulis sebuah
pernyataan yang menggambarkan hubungan antara reaktansi kapasitif dan frekuensi.
4. Jika grafik reaktansi kapasitif vs frekuensi yang kalian hasilkan tidak linear, coba
modifikasi kolom pada tebel tersebut sehingga dapat menghasilkan grafik linear.
Ketika Kalian sudah melakukannya, simpan file untuk grafik asli dan juga grafik yang
telah kalian linearisasi.
5. Tuliskan persamaan garis yang paling sesuai dengan grafik linierisasi Kalian. Periksa
satuan kemiringan garis tersebut.
6. Dari textbook, rumus reaktansi kapasitif adalah:
Xc 1 2 f C
Atur ulang persamaan ini sehingga memiliki bentuk yang sama dengan grafik yang
kalian dapatkan pada Langkah ke-5. Bandingkan kemiringan (nilai dan satuan) dari
persamaan grafik linier terhadap nilai konstanta proporsionalitas dalam persamaan
reaktansi induktif. Dari satuan frekuensi dan kapasitansi kapasitor , tunjukkan
bahwa satuan reaktansi kapasitif adalah ohm.
7. Banyak kapasitor memiliki toleransi 10%. Ini berarti bahwa kapasitansi mereka hanya
dijamin berada dalam 10% dari nilai yang tertulis pada kapasitor. Coba analisa
bagaimana spesifikasi kapasitor yang kalian gunakan?
46
2. Impedansi adalah istilah umum yang digunakan untuk menghambat arus listrik karena
resistansi dan reaktansi komponen listrik pada rangkaian. Pada langkah ini, Kalian akan
menentukan bagaimana hubungan antara nilai impedansi terhadap perubahan nilai
frekuensi. Untuk setiap nilai frekuensi, tentukan nilai dan satuan dari impedansi pada
rangkaian listrik dengan cara membagi nilai maksimum tegangan dengan nilai
maksimum arus.
3. Buka Logger Pro3.9, lepaskan sambung kabel USB dari Lab Quest mini ke laptop
kalian. Pada tabel, masukkan secara manual nilai yang didapat dari tabel hasil
percobaan bagian 1 untuk mendapatkan grafik impedansi vs frekuensi. Gunakan 1/s
sebagai satuan untuk frekuensi.
4. Perhatikan grafik yang kalian dapatkan, hubungan antara impedansi dan frekuensi
mungkin tampak linear. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa hal ini tidak
terjadi (tidak linier). Daripada melakukan pencocokan kurva pada data, ambil langkah-
langkah untuk mengubah salah satu variabel sehingga menghasilkan grafik lebih linier.
Kalian mungkin merasa perlu untuk memodifikasi variabel pada kedua sumbu untuk
mencapai tujuan ini. Setelah didapatkan grafik linear, cari persamaan garis untuk grafik
tersebut dengan cara “fitting”.
5. Kaitkan nilai grafik yang berpotongan dengan sumbu y terhadap nilai resistansi dari
rangkaian. Pastikan untuk menyertakan nilai resistansi dari induktor.
Z R2 (X i2 X c2 ) .
47
Nilai impedansi mencapai minimum ketika reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif
adalah sama. Gunakan persamaan reaktansi kapasitif dan induktif untuk menghitung
frekuensi resonansi pada rangkaian RLC.
2. Dengan melihat nilai yang tertulis pada kapasitor dan induktor yang digunakan,
hitunglah frekuensi resonansi yang diharapkan pada percobaan.
3. Dapatkah kalian menghitung nilai frekuensi resonansi tersebut? Menurut kalian, faktor-
faktor apa saja yang bisa menyebabkan adanya perbedaan nilai hasil perhitungan
dengan nilai hasil eksperimen?
4. Dapatkah kalian menjelaskan perubahan kecerahan lampu ketika sebatang inti logam
dimasukkan ke dalam kumparan induktor? Mengapa demikian?
Penyusun:
Tim Fisika Dasar
48
LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, telp +62632331234, fax +626323311116Jl Sisingamangaraja, www.del.ac.i,
Tobasamosir d -22381, Sumatera Utara
1. Tugas Pendahuluan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan penyebab terjadinya proses pendinginan!
2. Pada proses air mendingin, kurva yang dihasilkan menunjukkan bentuk penurunan…!
Jelaskan apa artinya?
3. Secangkir kopi dengan suhu 70 0C diletakkan di sebuah ruangan yang bersuhu 18 0C pada
saat t = 0 dalam waktu 4 menit suhu kopi tersebut menjadi 35 0C, maka : a. Tentukan Fungsi
suhu pada saat tertentu
b. Tentukan besarnya suhu pada saat 6 menit.
4. Suatu teko teh dipanaskan hingga mencapai suhu 90 0C. Kemudian teh tersebut dituangkan
kedalam cangkir dimana suhu ruangan diluar 20 0C. Setelah 2 menit, suhu teh tersebut sekitar
65 0C. Tentukanlah Nilai konstanta peluruhan k?
2. Tes Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengamati proses pendinginan air panas pada berbagai wadah
2. Mempelajari hukum pendinginan Newton pada proses pendinginan air panas dalam
wadah
3. Menentukan nilai konstanta pendinginan berbagai wadah
4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pendinginan
49
2 Gelas Kimia 500 ml 2
3 Gelas Kimia 250 ml 1
4 LabQuest Mini 1
5 Laptop 1
6 Klem Universal 1
7 Pemanas Listrik 1
8 Minyak Bimoli 150 ml
9 Dasar Statif 1
10 Kain Lap 2
11 Kertas grafik mm 6
12 Air panas 1 Liter
13 Kain lap 2
14 Temperature Raksa 1
15 Batang Statif 2
Nilai Konstanta pendinginan dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran suhu setiap saat
dan kemudian memfitnya dengan persamaan (1) diatas.
51
Sampling rate : 2 samples/minute
0.5 minutes/samples
Klik “ done”
6. Air panas bersuhu 60 0 C dimasukkan ke dalam beaker glass 250 ml secara perlahan
dengan volume sebanyak 100 ml
7. Buka lembar data baru pada Logger Pro
8. Klik pada Logger Pro untuk mulai mengumpulkan data
9. Penurunan suhu setiap 30 detik dicatat sampai didapat 21 data(10 menit)
10. Lakukan Langkah 1-9 dengan beaker glass 500 ml
52
3. Air panas bersuhu 60 0C dimasukkan ke dalam beaker glass 250 ml secara perlahan
dengan volume sebanyak 125 ml.
4. Atur kembali “Data collection” pada logger pro 3.9
5. Buka lembar data baru pada Logger Pro
6. Klik pada Logger Pro untuk mulai mengumpulkan data
7. Catat Penurunan suhu setiap 30 detik sampai didapat 21 data(10 menit)
8. Lakukan Langkah 3-7 secara bergantian dengan beaker glass yang sama, volumenya
sama tetapi air diganti dengan minyak.
53
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10
Ket :
TP = Temperatur Probe TB
= Temperatur Biasa
Y ln (T -T 0)
Xt (Menit )
54
3.6.2 Menentukan konstanta Peninginan Air selang waktu tertentu
Maka :
a. Buatlah Grafik hubungan antara waktu (t) dan ln (T-T0) untuk masing-masing
percobaan dalam satu grafik!
b. Buatlah kurva suhu T tehadap waktu t untuk masing-masing percobaan dalam satu
grafik!
c. Melalui grafik yang Anda peroleh, informasi apa yang dapat anda laporkan berkaitan
dengan Pendinginan Newton?
d. Tentukan Konstanta pendinginan air dengan metode regresi linear yakni : α ± α
= m ± m
e. Apakah proses pendinginan dapat dikurangi? Berikan analisa saudara.
55
f. Buatlah kesimpulan bagaimana hubungan antara luas permukaan benda dengan
volume dan konstanta pendinginan air.
Daftar Pustaka
Appel, Kenneth dkk. 2015. Physics With Vernier Third Edition. Beaverton, USA : Vernier Software
and Technology
Dukerich, Larry. 2011. Advanced Physics With Vernier-Mechanics First Edition. Beaverton, USA :
Vernier Software and Technology
Dukerich, Larry. 2012. Advanced Physics With Vernier- Beyond Mechanics First Edition.
Beaverton, USA : Vernier Software and Technology
Laws, Priscilla W dkk. 2009. Physics With Video Analysis First Edition. Beaverton, USA:
Vernier Software and Technology
56
LAMPIRAN
Nama : …………………………………..
Nim : …………………………………..
Fak/Jur : …………………………………..
No HP : ………………………………….
E-mail : ………………………………….
Keperluan :……………………..
Saya sebagai Peminjam bertanggung jawab secara penuh terhadap alat yang di pinjam dan bersedia mengganti rugi jika
dalam pemakaian terdapat kelalaian dalam penggunaan.
Demikian permohonan ini diajukan. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Sitoluama,…………….
Mengetahui Menyetujui,
Staff Laboran Fisika Kepala LAB FISDAS Pembimbing Pemohon
57
(…………………..) (……………………………….) (……………………) (…………………)
(……………………)
(………………………..)
Mengetahui
Catatan Khusus : ………………………… Kepala LAB FISDAS
Pemohon
(…………………………)
(.…………………………)
58