Anda di halaman 1dari 60

modul

prakti kum
Fisika d asar 2

Penyusun:

tim fisika dasar

Laboratoium fisika dasar


Institut Teknologi Del
Gedung Teknik Industri:GD917,
Jl. Sisingamangaraja, Tobasamosir - 22381 , Sumatera Utara
Telp+62632331234
DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................................ i

Panduan alur kerja dan tata tertib praktikum Fisika Dasar .................................................................... i

Tata cara penulisan laporan praktikum ................................................................................................. v

1. Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul ............................ v
2. Penulisan Laporan ......................................................................................................................... v
3. Batas Teks ..................................................................................................................................... v
4. Kalimat .......................................................................................................................................... v
5. Permulaan kalimat ........................................................................................................................ v
6. Judul, sub judul, anak judul dan lain-lain ..................................................................................... v
7. Tabel ............................................................................................................................................ vi
8. Gambar ......................................................................................................................................... vi
9. Penulisan Daftar Pustaka ............................................................................................................. vi
10. Urutan Penulisan Laporan Praktikum ....................................................................................... vii
Aturan dan aspek penilaian.................................................................................................................. xi

Modul 1-Hukum Ohm ........................................................................................................................ 13

Modul 2-Pengisian dan Pengosongan Muatan pada Kapasitor .......................................................... 25

Modul 3. Rangkaian RL, RC dan RLC .............................................................................................. 35

Modul 4. Pendinginan Newton (Newton’s Law of Cooling) ............................................................. 48

Daftar Pustaka..................................................................................................................................... 56

LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 57

Lampiran 1 Form Peminjaman alat laboratotium Fisika Dasar untuk praktikum .......................... 57
Berita Acara Pengembalian Alat/Barang ........................................................................................ 58

PANDUAN ALUR KERJA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM FISIKA DASAR

i
ii
iii
iv
TATA CARA PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

1. Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul.
• Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik
• Ukuran naskah adalah A4

2. Penulisan Laporan
Laporan dibuat dengan tulisan tangan

3. Batas Teks
Batas Teks adalah 3 cm dari tepi kiri, 2 cm tepi kanan, 2 cm tepi bawah kertas, dan 2 cm dari tepi
atas kertas.

4. Kalimat
Kalimat jangan terlalu panjang atau pendek, maksimum 5 baris

5. Permulaan kalimat
Bilangan yang memulai suatu kalimat harus dieja (ditulis dengan huruf), misalnya 50, maka ditulis
dengan Lima puluh.

6. Judul, sub judul, anak judul dan lain-lain


• Judul
a. Tidak terlalu umum, perlu lebih spesifik
b. Tidak terlalu panjang
c. Pengertian kata yang dipakai harus umum
d. Judul dinyatakan dalam kata benda atau kata yang dibendakan; kata ganti “nya” kalau bisa
dihindarkan
• Setiap bab harus bernomor urut dengan angka romawi besar. Pendahuluan dankepala/judul
bab ditulis ditengah secara simetris dengan huruf besar tanpa garis dan titik.
• Bab dibagi dalam beberapa sub bab yang diberi nomor urut dengan angka arab Pemberian
nomor sub bab adalah kembar: nomor didepan menunjukkan nomor bab-nya, sedangkan
nomor dibelakangnya menunjukan nomor sub bab-nya. Antara kedua nomor tersebut disela
dengan titik. Antara nomor sub bab dengan pangkal kata judul sub bab-nya diberi sela 1 spasi.
• Penulisan judul sub bab menggunakan huruf besar hanya untuk setiap huruf awal kata selain
kata sambung.

v
• Jika dalam sub bab masih dibagi lagi menjadi beberapa sub-sub bab, maka masing-masing
judul sub-sub bab diberi nomor usul tripel (berjajar 3), ditulis dengan angka arab. Yang
terdepan menunjukkan nomor bab, yang ditengah nomor sub bab, dan yang terakhir
menunjukkan nomor sub-sub bab. Antara masing-masing nomor disela dengan titik. Antara
nomor sub-sub bab dengan pangkal kata judul sub-sub bab diberi sela 1 spasi. Penulisan judul
sub-sub bab menggunakan huruf besar hanya untuk setiap huruf awal kata selain kata
sambung.

7. Tabel
• Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri
dengan titik.
• Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali jika terlalu panjang dan tidak termuat dalam satu
halaman, maka pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan yang
dicetak tebal dan diberi kurung.
• Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara satu dengan lainnya cukup tegas.
• Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi potrait, maka harus dibuat
memanjang dengan posisis landscape.
• Di atas dan bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok.
• Tabel ditik simetris.
• Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, sebaiknya ditempatkan pada
lampiran.
• Penulisan judul tabel dengan huruf besar.

8. Gambar
• Bagan, grafik, peta dan foto, semuanya disebut gambar. Nomor gambar yang diikuti dengan
judul dan sumbernya diletakkan simetris di bawah gambar.
• Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar dituliskan pada tempat yang lowong di
dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
• Bila gambar dilukiskan melebar sepanjang tinggi kertas, bagian atas gambar harus diletakkan
disebelah kiri kertas. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
• Letak gambar diatur simetris.
• Penulisan judul gambar dengan huruf besar.
9. Penulisan Daftar Pustaka
• Daftar Pustaka disusun menurut abjad.
• Judul buku tidak boleh disingkat.

vi
• Penyingkatan kependekan Jurnal Ilmiah harus mengikuti yang telah lazim dilakukan.
• Nama keluarga (Nama belakang) ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan singkatan nama
depan.
• Semua nama pengarang harus ditulis sesuai dengan urutannya di dalam artikel/ buku.
Penulisan Daftar Pustaka
1. Jurnal : Nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal (dicetak tebal atau dicetak
miring), volume, halaman.
2. Buku : Nama Pengarang, tahun terbit, judul buku, edisi (jika ada), volume (jika ada),
penerbit, kota tempat penerbit
3. Pengutipan dari sumber harus dicantumkan dengan jelas di dalam teks, yaitu dengan
menulis catatan kaki (pengarang, tahun terbit) . Misal ... metode baku (halliday,1960)

10. Urutan Penulisan Laporan Praktikum


Urutan penulisan laporan disesuaikan dengan urutan dan ketentuan pada halaman selanjutnya.

vii
Cover
……..(Judul Percobaan)……..

Hari/Tanggal : ………………….
Tempat : Laboratorium Fisika Dasar, Institut Teknologi Del, Sitoluama, Kab.
Tobasa
Instruktur :…………………..

Nama Praktikan :
NIM :
Kelas :
Prodi :

LABORATORIUM FISIKA DASAR INSTITUT TEKNOLOGI DEL


SITOLUAMA, KEC. LAGUBOTI, KAB. TOBASA
T.A 201…/201...
I. TUJUAN
viii
Tuliskan tujuan praktikum yang akan dilakukan, dapat disesuaikan dengan modul praktikum
II. DASAR TEORI
Dasar teori tidak dibatasi berapa lembar pengerjaannya, akan tetapi harus yang relevant,
dikembangkan sendiri dari berbagai sumber terpercaya untuk melengkapi teori singkat pada
modul.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan sesuaikan dengan yang digunakan ketika saat melakukan praktikum, ada kalanya
tidak terdapat dimodul. (Lembar pengerjaan Bab Alat dan Bahan terpisah dari lembar Pengerjaan
Bab. Dasar Teori)
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
Tuliskan prosedur percobaan yang dilakukan pada saat praktikum di lab
V. DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Tabulasikan data hasil pengamatan, jangan lupa untuk melengkapi data tersebut dengan satuan
yang tepat dan ketidakpastian pengukuran. Data hasil pengamatan/eksperimen sebaiknya
disajikan dalam bentuk tabel. Bila diperlukan buatlah grafik yang meghubungkan hubungan
antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Bila dibutuhkan suatu penurunan persamaan,
silahkan diturunkan dalam pengolahan data. Pengolahan data harus sesuai dengan tujuan yang
dicapai serta mengarah pada target atau pertanyaan pada modul praktikum. Setiap pengukuran
baik pengukuran tunggal atau berulang selalu memiiki ketidak pastian atau deviasi. Maka dalam
pengolahan data sebaiknya dihitung juga ketidak pastian dari data yang didapat. Hal ini
menyatakan tingkat kepercayaan dari data yang didapat.
VI. ANALISA DATA
Bagian ini berisi analisa dari data yang didapat. Analisa data harus bersifat konprehensif dan
mendalam sehingga dapat menjawab hasil bagaimana tujuan yang hendak dicapai dalam
praktikum serta target dalam percobaan. Jika anda menemukan suatu hal yang dianggap penting
dalam praktikum, dapat dituangkan dalam Analisa data.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berisi hal-hal penting yang dapat disimpulkan dari percobaan yang dilakukan. Kesimpulan
harus mengarah kepada tujuan praktikum dan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat selama
melakukan praktikum. Buat kesimpulan dengan lengkap dan jelas.
7.2 Saran
Berisi masukan yang perlu dilakukan dan membangun agar orang lain yang akan melakukan
percobaan yang sama tidak mengulangi kesalahan yang berakibat besarnya error dalam
percobaan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


ix
8.1 Daftar Pustaka disusun menurut abjad.
8.2 Judul buku tidak boleh disingkat.
8.3 Penyingkatan kependekan Jurnal Ilmiah harus mengikuti yang telah lazim dilakukan.
8.4 Nama keluarga (Nama belakang) ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan singkatan nama
depan.
8.5 Semua nama pengarang harus ditulis sesuai dengan urutannya di dalam artikel/ buku.
8.6 Penulisan Daftar Pustaka
8.6.1 Jurnal : Nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal (dicetak tebal atau
dicetak miring), volume, halaman.
8.6.2 Buku : Nama Pengarang, tahun terbit, judul buku, edisi (jika ada), volume (jika ada),
penerbit, kota tempat penerbit
8.6.3 Pengutipan dari sumber harus dicantumkan dengan jelas di dalam teks,
IX. LAMPIRAN
Lampiran berisi hal-hal yang yang dianggap perlu dan mendukung dari hasil percobaan.

x
ATURAN DAN ASPEK PENILAIAN

Aturan penilaian praktikum sebagai berikut:


o Nilai Akhir Praktikum (AP) adalah nilai rata-rata empat modul praktikum. Jika praktikan hanya
mengikuti 3 (tiga) dari 4 (empat) modul praktikum, maka nilai akhir tetap nilai rata-rata dari
keempat praktikum dengan satu modul nilainya nol.
o Komposisi penilaian setiap modul praktikum

APn = 15 % TP+35 % TA+50% LP

Keterangan :
TP = Tugas Pendahuluan
TA = Test Awal
LP = Laporan Praktikum
Aspek penilaian laporan praktikum Fisika Dasar:
No Aspek Skor Keterangan

1 Judul Percobaan 0 Judul percobaan dan Identitas tidak ditulis


dan Identitas 1 Judul percobaan dan Identitas ditulis tetapi tidak
tepat/sesuai dengan tema praktikum
2 Judul percobaan dan Identitas ditulis dengan tepat
2 Tujuan 0 Tidak menuliskan tujuan praktikum
Percobaan
3 Menuliskan tujuan praktikum sesuai modul

3 Alat dan bahan 0 Tidak menuliskan alat dan bahan


1 Menuliskan alat dan bahan, tetapi tidak lengkap dan
tidak disertai jumlah
3 Menuliskan alat dan bahan (lengkap dan disertai
jumlah)
4 Teori Dasar 0 Tidak menuliskan teori dasar
5 Menuliskan teori dasar tapi tidak relan dengan
praktikum
10 Memuat teori singkat yang relevant dengan
praktikum, termasuk hanya menyalin ulang dari
modul
15 Memuat teori singkat yang relevant, dikembangkan
sendiri dari berbagai sumber untuk melengkapi teori
singkap pada modul.
5 Prosedur 0 Tidak menuliskan prosedur percobaan
Percobaan 5 Menuliskan prosedur percobaan sesuai dengan modul
praktikum

xi
12 Menuliskan prosedur percobaan sesuai dengan modul,
dilengkapi gambar atau terdapat temuan yang
kemudian menjadi modifikasi dalam melaksanakan
praktikum.
6 Data dan 0 Tidak menuliskan data percobaan dan tidak melakukan
pengolahan pengolahan data
5 Hanya menuliskan data
10 menuliskan data dan kemudian diolah sesuai dengan
petunjuk pada modul praktikum(tapi tidak lengkap)
15 menuliskan data dan kemudian diolah sesuai dengan
petunjuk pada modul praktikum(lengkap/menjawab
pertanyaan pada modul praktikum)
7 Analisis dan 0 Tidak melakukan analisa da pembahasan berdasarkan
Pembahasan data dan pengolahan data
5 Membahas hasil pengolahan data tanpa
menghubungkan dengan teori
15 Membahas hasil pengolahan data dengan teori atau
berbagai sumber lainnya, namun tidak lengkap.
25 Membahas hasil pengolahan data dengan teori atau
berbagai sumber lainnya seraca naik sehingga
mengarah pada kalimat kesimpulan.
8 Kesimpulan 0 Tidak menuliskan kesimpulan
5 Kesimpulan sesuai dengan hasil praktikum tapi tidak
menjawab tujuan praktikum
10 Kesimpulan sesuai dengan hasil praktikum dan
menjawab tujuan praktikum
9 Saran 0 Tidak menuliskan saran
5 Saran ditulis dan berguna untuk perbaikan percobaan
selanjutnya
10 Daftar Pustaka 0 Tidak menuliskan daftar pustaka
2 Menuliskan daftar pustaka hanya modul praktikum
saja/ menggunakan sumber tidak terpercaya
(blogspot/wordpress)
5 Menuliskan daftar pustaka terpercaya > 2 dan
digunakan untuk membuat laporan praktikum.
11 Lampiran dan buku 5 Melampirkan dokumen yang relevant/ berkaitan untuk
jurnal mendukung laporan praktikum. Lampiran dapat
berupa gambar grafik/ data percobaan yang diolah
menggunakan excel/buku jurnal.
SKOR TOTAL 100

xii
Modul Praktikum Fisika Dasar 2
Modul 1. Hukum Ohm

Penyusun:
Tim Fisika Dasar

LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir -22381, Sumatera Utara telp
+62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id

13
1. Tugas Pendahuluan
1 Hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan pada ujung-ujung resistor diperlihatkan pada
gambar dibawah ini. Tentukanlah hambatan resistor yang digunakan, beda potensial ujung
resisitor jika dilalui arus 48 Ampere.
I (mA)

24

3 12 V (volt)

2 Tentukan lah kuat arus yang ditunjukkan pada amperemeter dibawah ini jika batas ukur yang
digunakan adalah 25 mA.

3 Tentukan niai hambatan yang diperlihatkan komponen resistor

2. Test Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit

3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian
2. Membuktikan hukum Ohm melalui eksperimen
3. Mempelajari hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan panjang, luas
penampang dan bahan jenis kawat.

14
3.2 Alat dan Bahan yang digunakan

No. N ama Alat/Bahan Jumlah


1. Amperemeter 1
2. Voltmeter 1
3. Kabel penghubung merah 3
4. Kabel penghubung hitam 3
5. Jembatan penghubung 3
6. Papan rangkaian 1
7. Kawat nikrom 1
8. Catu daya 1
9. Potensiometer 10 kΩ 1
10 Resistor 100 Ω, 200Ω 1
11 LabQuest Mini 1
12 Vernier Current Probe 1
13 Vernier Differential Voltage Probe 1
14 Extech Digital DC Power Supply 1
15 connecting wires with clips
16 Bola lampu (7.5 V) 1
17 Vernier Circuit Board 1

3.3 Teori Dasar

Hukum Ohm
Dalam arus listrik terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik. Semakin
besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. George Simon Ohm (17871854),
inilah nama lengkap ilmuwan yang pertama kali menjelaskan hubungan kuat arus dengan beda
potensial ujung-ujung hambatan. Melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa arus I pada kawat
penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar
tersebut: . Bila beda potensial diperbesar 2 kali ternyata kuat arusnya juga menjadi 2 kali
semula. Misalnya, jika kita menghubungkan kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 6 V, maka
aliran arus akan menjadi dua kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V. Besarnya arus
yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada
hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan

hambatan: . Aliran elektron pada kawat penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan
atom-atom kawat. Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan
demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung
15
penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum
Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:

Dengan R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial antara kedua ujung
penghantar, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan:
............................................................................................................................
(2)
Dalam satuan SI, hambatan dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau ohm . Grafik
hubungan antara arus I dan beda potensial V, serta kuat arus I dan hambatan listrik R, ditunjukkan
seperti pada gambar 1

(a) (b)
Gambar 1. Grafik hubungan (a) kuat arus dengan beda potensial (b) kuat arus dengan hambatan

Alat ukur listrik yang digunakan pada percobaan ini ada dua, yaitu amperemeter dan voltmeter.
Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Sedangkan voltmeter adalah alat untuk
mengukur beda potensial antara dua titik (tegangan listrik).
Amperemeter
Amperemeter dipasang seri dengan rangkaian. Gambar 2 berikut adalah salah satu contoh
amperemeter. Pada alat tersebut terdapat tiga bagian utama, yaitu: skala pengukuran maksiumum,
jarum penunjuk, dan batas ukur.

Gambar 2. Amperemeter

16
Pada gambar 3 terdapat dua skala maksimum, yaitu 10 dan 30. Jika menggunakan skala maksimum
10, maka jarak antara garis adalah 0,1. Dengan demikian, hasil pengukuran pada gambar 3 (dengan
batas ukur 30 mA), menggunakan skala maksimum 10 adalah :

Sementara itu, jika pengukuran menggunakan skala maksimum 30 maka jarak antara garis adalah
0,2. Dengan demikian, hasil pengukuran pada gambar 3, menggunakan skala maksimum 30 adalah:

Voltmeter
Berbeda dengan amperemeter, voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akar diukur
tegangannya. Tegangan listrik maupun kuat arus listrik dapat di ukur dengan alat yang dinamakan
Multitester seperti pada gambar 4. Nama lainnya adalah AVO meter yaitu Ampere, Volt dan Ohm
meter. Mengukur tegangan listrik dengan voltmeter memiliki cara pembacaan yang sama dengan
amperemeter.

Jarum Skala
penunjuk maksimum

Zero adjusment
(kalibrasi)

AC Volt

Ohm meter
Probe Probe
Merah Hitam
DC Volt
DC miliampere

Gambar 3. Ampere meter, Voltmeter dan Ohmmeter (AVO meter)

Jika menggunakan sakala maksimum 10, maka jarak antara garis adalah 0,2. Hasil pengukuran

menjadi . Untuk skala maksimum 50, hasil pengukuran . Untuk

skala maksimum 250, hasil pengukuran .


Pada percobaan ini, kamu akan melihat bahwa hukum ohm dapat diaplikasikan ke beberapa circuit
yang berbeda menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe.
Arus dan beda potensial bisa sangat sulit untuk dipahami, karena elemen tersebut tidak dapat diamati
secara langsung. Untuk mengklarifikasi persoalan ini beberapa orang mencoba membandingkan

17
antara aliran listrik dengan aliran air pada pipa. Disini ada tiga bagian elemen listrik, yang akan kita
lakukan percobaan.

Tabel 1. Tiga kuantitas Listrik beserta dengan analoginya


Kuantitas Listrik Penjelasan Unit Analogi terhadap air
Tegangan atau beda Mengukur antara beda Tegangan (Volt) Tekanan air
potensial energi per unit waktu
antara dua titik
didalam titik
Arus Mengukur aliran Arus(ampere) Jumlah air yang
didalam rangkaian mengalir
Hambatan Mengukur bagaimana hambatan(Ohm) Mengukur bagaimana
sulitnya arus melewati hambatan yang
aliran pada rangkaian dialami air untuk
mengalir melalui pipa

Hambat Jenis
Pada suatu rangkaian listrik, resistor memiliki peran yang sangat penting. Besar arus listrik yang
mengalir pada suatu rangkaian dapat diatur dengan menggunakan kombinasi dari berbagai resistor.
Resistor merupakan material yang didesain sehingga dapat memiliki nilai hambatan tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai dari suatu hambatan. Dalam percobaan ini anda
akan menyelidiki faktor apa saja yang mempengaruhi hambatan suatu material dan bagaimana
keterkaitan antara faktor tersebut.

3.4 Prosedur Percobaan


3.4.1 Percobaan menggunakan potensiometer
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4. Saklar pada catu daya dalam posisi terbuka
(posisi 0). Sebuah meter dasar berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 0,25
DC Ampere dan meter dasar lainnya sebagai voltmeter dengan batas ukur10 Volt.
2. Hubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off). Pilih
tegangan 3-9 volt DC.
3. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
4. Periksa kembali rangkaian

18
Voltmeter

V
Potensiometer
R

Saklar
DC
Catudaya

Gambar 4. Rangkaian Percobaan


5. Hidupkan catudaya kemudian tutup saklar S (posisi 1)
6. Atur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,2 Volt, kemudian baca
kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke dalam tabel pada hasil
pengamatan.
7. Atur lagi potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,4 Volt, baca kuat
arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke dalam tabel pada hasil
pengamatan.
8. Ulangi langkah 3 hingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,6 volt; 0,8 volt; dan
seterusnya hingga memperoleh 10 data. Kemudian catat hasilnya ke dalam tabel
pengamatan.
9. Gantilah resistor (R) dengan resistansi yang berbeda, lalu ulangilah langkah percobaan
1 hingga 4.

3.4.2 Percobaan Hambat Jenis


1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 5. berikut

Gambar 5. Rangkaian Percobaan


2. Persiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan.
3. Buat rangkaian seperti pada gambar 5. Kawat nikrom digunakan sebagai kawat
penghantar. Saklar dalam posisi terbuka (0) Amperemeter diatur dengan batas ukur 0,25
DC Ampere. Voltmeter diatur dengan batas ukur 10 volt.

19
4. Hubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off). Pilih
tegangan 3-9 volt DC pada catu daya.
5. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
6. Periksa kembali rangkaian

Gambar 6. Skema Rangkaian Percobaan


7. Pilih panjang kawat ( ) dengan memasang ujung kabel B masukkan ke jepit steker 2,
(panjang kawat = jarak jepit steker 1-3 = 2l)
8. Tutup saklar S (posisi 1). Kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir pada
kawat. Catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
9. Buka saklar S (posisi O), kemudian pindahkan ujung kabel B ke jepit steker 4 (panjang
kawat = jarak jepit steker 1-4 = 3 )
10. Tutup saklar S (posisi 1), kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir pada
kawat.
11. Ulangi langkah 3 dan 4, dengan memindahkan ujung kabel B ke jepit steker 5 (panjang
kawat = 4l). Catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
12. Dengan cara yang sama seperti pada langkah 5, hubungkan kabel B ke jepit steker 6
(panjang kawat = 5l).
13. Lakukan kembali langkah 1 sampai 6, akan tetapi kawat dirangkap dua sehingga
penampang kawat sekarang menjadi 2A. Catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.

20
3.4.3 Menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe

Gambar 7. Rangkaian percobaan


1. Hubungkan Current Probe pada Channel 1 dan Differential Voltage Probe pada Channel
2.
2. Buka file ’22 Ohms Law’ pada Physics with Vernier folder. Grafik antara tegangan dan
arus akan tampil pada layar ketika pengukuran potensial dan arus sedang berlangsung.
3. Hubungkan kedua penghubung sensor tegangan (merah dan hitam) pada Differential
Voltage Probe kemudian klik . Pada kotak dialog akan muncu. Klik
untuk me nol kan kedua sensor. Pengkalibrasian untuk kedua sensor tanpa arus yang
mengikuti dan tampa tegangan yang muncul.
4. Atur peralatan
a. Saat catu daya sedang dalam keadaan mati hubungkan catu daya, resistor 10 ohm,
kabel, dan capit buaya seperti tampak pada gambar 1. Catatan : Angka-angka yang
tampil pada gambar 1 menunjukkan penomoran terminal pada Vernier Circuit Board.
b. Hubungkan Current probe dan Differential Voltage Probe jika keduanya belum
terhubung (lihat gambar 1). Catatan : Kabel penghubung warna merah dari Current
probe dan Differential Voltage Probe harus berada pada terminal positif pada catu
daya.
c. Atur Switch 1, SW1, Tempatkan dibawah battery holder pada Vernier Circuit Board,
ke External
5. Tanyakan pada instruktur untuk mengecek peralatan sebelum melakukan percobaan.
Atur control pada catu daya DC ke 0 volt dan kemudian hidupkan catu daya. Matikan
switch dan amati parameter pada Logger Pro. Perlahan naikkan tegangan ke tegangan 5
Volt. Jelaskan apa yang terjadi pada arus yang melalui resistor dan beda potensial
melintasi resistor. Jika potensial dilipat gandakan apa yang terjadi pada arus. Apa
hubungan yang anda amati antara beda potensial dan arus?
6. Tuliskan nilai dari resistor pada tabel data.
7. Atur tegangan pada catu daya di 0 Volt. Klik untuk memulai pengambilan data.
Tutup rangkaian dan tampilan pada potential difference, volts, dan current, amperes.
21
Klik .
8. Naikkan secara perlahan tegangan pada catu daya mendekati 0.5 volt dan Klik .
Ulangi proses tersebut sampai mencapai 5.0 volt.
9. Klik dan atur kembali catu daya pada 0 volt.
10. Apakah beda potensial dan arus dalam keadaan proporsional? Klik Linera Fit .
Catatlah kemiringan dan penggabungan- y dari garis regresi tabel data beserta unitnya.
11. Ulangi prosedur tahap 1 sampai 6 menggunakan resistor yang berbeda.
12. Ganti resistor pada rangkaian yang menggunakan 7.5 volt bola lampu. Ulangi prosedur
pada tahap 2-5 tetapi pada saat menaikkan tegangan 0.1 perlahan hingga 5.0 volt.
13. Untuk membandingkan kemiringan data pada setiap bagian yang berbeda garis
lengkung, pertama klik dan drag mouse melewati titik pertama dan ketiga data. Klik
linear fit , Simpan slope termasuk unit dari slope tersebut.
14. Klik dan drag mouse melewati 10 titik data pada grafik. Klik linear fit dan simpan
slope dari garis regresi dalam tabel data.

3.5 Hasil Pengamatan


3.5.1 Percobaan Hukum Ohm
Masing-masing hasil setiap tahapan percobaan akan ditampilkan dalam tabel hasil pengamatan
berikut :
Tabel 2. Pengamatan Resistansi Kawat
Percobaan Tegangan (Volt) Kuat Arus (Ampere)
Hambatan (

3.5.2 Percobaan Hambat Jenis


Masing-masing hasil setiap tahapan percobaan akan ditampilkan dalam tabel hasil pengamatan
berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Rangkaian
Penampang A Penampang 2A

22
Panjang V I R = V/I V I R = V/I
kawat L (volt) (ampere) (ohm) (volt) (ampere) (ohm)
(m)
Kawat
Nikrom

3.5.3 Hasil Pengamatan menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe
Kemiringan dari garis Y- penggabung dari garis
regresi (V/A) regresi (V)

Resistor

Resistor
Bola lampu (3 poin
pertama)
Bola lampu (10 poin
pertama)

3.6 Laporan Praktikum


Pada laporan praktikum Saudara di laboratorium, lampirkanlah hasil pengamatan Saudara dan
lengkapi analisis Anda dengan menjawab pertanyaan berikut.

3.6.1 Percobaan Hukum Ohm


a. Berdasarkan tabel 1, bagaimana pendapat anda mengenai kolom keempat?
b. Buatlah grafik hubungan antara tegangan V dan kuat arus I untuk masing-masing resistor!
c. Melalui grafik yang telah Anda peroleh, informasi apa yang dapat Anda laporkan
berkaitan dengan hukum ohm? Tentukan nilai resistansi masing-masing resistor dengan
menggunakan metode Least Square.
d. Tentukan nilai masing-masing resistor melalui kode warna dan ohmmeter terhadap hasil
yang Saudara peroleh pada point c.

3.6.2 Percobaan Hambat Jenis


Pada laporan praktikum Saudara, lampirkanlah hasil pengamatan Saudara di laboratorium
dengan melengkapi data sebagai berikut:

23
a. Buatlah grafik hambatan sebagai fungsi dari panjang kawat (R) = f (L). Lakukan untuk
masing-masing luas penampang kawat Nikrom, apa yang dapat anda analisa berdasarkan
grafik tersebut?
b. Buatlah grafik hambatan sebagai fungsi dari panjang kawat (R) = f (L). Lakukan untuk
masing-masing luas penampang kawat Nikrom, apa yang dapat anda analisa berdasarkan
grafik tersebut?
c. Apakah luas penampang dan panjang kawat berpengaruh terhadap nilai hambatan (R)
pada masing-masing jenis kawat?
d. Melalui grafik yang Saudara peroleh, tentukan hambat jenis kawat dengan menggunakan
metode Least Square!
e. Tuliskan sumber buku/Textbook yang anda gunakan dalam memperoleh nilai hambatan
jenis kawat tersebut. Adakah pengaruh hambatan jenis terhadap nilai hambatan (R)?
f. Buatlah kesimpulan, bagaimana hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan
panjang, luas penampang dan bahan jenis kawat.

3.6.3 Analisa menggunakan menggunakan Current Probe dan Differential Voltage Probe
1. Potensial melalui resistor meningkat, arus melalui resistor meningkat. Jika perubahan arus
sebanding dengan beda potensial, data seharusnya berada dalam garis lurus dan harus
melewati 0 (nol). Dalam dua contoh berikut ini, seberapa dekat jarak tempuh-y ke nol?
Apakah ada hubungan yang proporsional antara beda potensial, tegangan, dan arus. Jika
demikian tulis persamaan untuk setiap percobaan didalam bentuk tegangan = konstanta x
arus. Gunakan nilai numerik untuk konstanta.
2. Bandingkan konstanta pada persamaan diatas untuk hambatan pada setiap resistor.
3. Hambatan, R, didefinisikan menggunakan R=V/I dimana V tegangan yang melewati
resistor, dan I merupakan arus. R diukur dalam ohm (Ω). Dimana 1 Ω = 1V/A. Konstanta
yang anda gunakan pada setiap persamaan akan sama pada setiap nilai hambatan resistor.
Meskipun, nilai resistor bersamaan dengan nilai toleransi pada hambatan tersebut. Pada
umumnya resistor yang digunakan dilaboratorium mempunyai toleransi 5% sampai 10%.
Cek bersamaan dengan instruktur anda untuk menetukan nilai toleransi resistor yang anda
gunakan. Hitungah range nilai dari setiap resistor yang anda gunakan. Apakah konstan pada
setiap persamaan sesuai dengan kisaran nilai resistor masing-masing.
4. Apakah resistor yang anda gunakan mengikuti Hukum Ohm, analisa jawaban mu dari data
yang diperoleh.
5. Gambarkan apa yang terjadi terhadap arus yang melalui bola lampu saat tegangan
meningkat. Apakah perubahannya linear? Saat kemiringan garis linear regresi merupakan
24
pengukuran nilai hambatan, gambarkan apa yang terjadi terhadap hambatan saat tegangan
dinaikkan. Saat bola lampu semakin terang seiring dengan peningkatan temperatur, apakah
hambatan sebanding dengan temperatur
6. Apakah nyala lampu mengikuti Hukum Ohm, tentukan jawaban mu berdasarkan data yang
anda dapatkan
7. Selidiki hukum ohm untuk arus balik pada resistor. Matikan catu daya kemudian atur catu
daya pada tegangan 5.0 Volt dan balikkan posisi penghubung pada rangkaian. Hidupkan
kembali catu daya dan ambil data dari 5.0 Volt hingga 0 Volt. Jangan hentikan pengambilan
data atau data collection. Kemudian matikan catu daya, kembalikan penghubung pada
posisi semula di rangkaian lalu hidupkan kembali catu daya. Catat data pada saat tegangan
0 volt hingga 5 volt seperti semula. Apakah arus masih sebanding dengan tegangan pada
resistor.
8. Selidiki perilaku komponen elektrik seperti diode, LED, dan Dioda Zener. Lakukan dalam
sekali percobaan, kemudian balikkan posisi komponen dan ulangi prosedur diatas.
9. Gunakan low voltage pada AC power supply (catu daya) dan ukur arus dan beda potential,
saat tegangan sebagai fungsi waktu pada rangkaian sederhana. Bandingkan dua grafik, buat
grafik beda potensial vs arus. Tarik garis linear yang melalui data tersebut dan bandingkan
pada hambatan di rangkaian tersebut.

Modul Praktikum Fisika Dasar 2


Modul 2 Pengisian dan Pengosongan Muatan pada
Kapasitor

25
Penyusun:
Tim Fisika Dasar

LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir -22381, Sumatera Utara telp
+62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id

1. Tugas Pendahuluan
1. Sebuah komponen listrik yang sangat penting adalah kapasitor yang berfungsi sebagai penyimpan
energi listrik. Walaupun sama-sama menyimpan energi listrik, kapasitor berbeda dengan baterai.
Jelaskan apa perbedaan antara kapasitor dengan baterai!
2. Bagaimana mekanisme sebuah kapasitor dalam menyimpan energi listrik?
3. Jelaskan bagaimana proses pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor?

2. Tes Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
1. Mempelajari konstanta waktu ( ) secara eksperimen suatu rangkaian resistor-kapasitor
(RC)

26
2. Membandingkan konstanta waktu terhadap nilai yang diprediksi dari nilai resistansi dan
kapasitansi.
3. Mengukur potensial kapasitor sebagai fungsi waktu pada saat pengisian (charging) dan
pengosongan (discharging) muatan listrik.
4. Mencocokkan data hasil eksperimen dengan suatu fungsi eksponensial. Salah satu
parameter yang dicocokkan berkaitan dengan

3.2 Alat dan Bahan yang digunakan


No. Alat dan Bahan Jumlah
1. Komputer/Laptop 2 buah/kelompok
2. Software Logger Pro 3.9 1 buah
3. Vernier Minilab quest 1 buah
4. Vernier differential voltage probe 1 buah
5. Kabel dengan capit buaya 10 buah
6. Vernier Circuit board 1 buah
7. Power Supply 1 buah

3.3 Persiapan
1. Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.
2. Kerjakan tugas pendahuluan yang telah diberikan. Setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugas pendahuluan dan dikumpulkan sesaat sebelum memulai praktikum.
3. Buatlah rancangan tabel pengamatan agar dapat digunakan untuk menuliskan data
praktikum. Tabel pengamatan harus dibuat sebelum memulai praktikum. Setiap praktikan
harus membuat masing-masing tabel pengamatan. Diakhir praktikum, tabel tersebut
harus di tandatangani oleh asisten praktikum. Setiap kelompok harus menyerahkan satu
copy tabel pengamatan kepada asisten untuk disimpan.

3.4 Dasar Teori


Dua penghantar berdekatan yang dimaksudkan untuk diberi muatan sama tetapi berlawanan
jenis disebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik. Kemampuan kapasitor
dalam menyimpan energi disebut kapasitas atau kapasitansi (C), yang dinyatakan dalam
Farad (F). Kapasitas suatu kapasitor (C) adalah perbandingan antara besar muatan Q dari
salah satu penghantarnya dengan beda potensial V antara kedua pengahntar itu.

27
Susunan rangkaian beberapa kapasitor dapat secara seri dan pararel. Pengisian dan
pengosongan kapasitor. Pada saat kapasitor diisi maka arus yang mengalir akan mengalami
penurunan sampai tidak ada arus yang mengalir, arus terhadap waktu mempunyai hubungan:

Ketika kapasitor diisi maka beda potensial diantar ujung kapasitor (Vc) akan naik, smpai beda
potensial dikedua ujung kapasitor dengan beda potensial sumber sama:

3.5 Prosedur Percobaan


1. Pastikan power supply berada dalam kondisi off (jangan dihubungkan dulu ke tegangan
PLN)
2. Rangkailah rangkaian listrik kapasitor dan dengan menggunakan kabel
seperti ditunjukkan pada gambar 1 dibawah ini. Catatan: angka pada gambar
menunjukkan pin/terminal pada papan rangkaian (circuit board).

Gambar 1. Skema rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor

3. Tuliskan nilai resistor dan kapasitor yang digunakan pada papan rangkaian dalam tabel 1
berikut ini beserta nilai toleransinya.
Tabel 1. Data Percobaan
Fit parameters Resistor Capacitor Time

Trial A B C 1/C R( ) C (F) constant


RC (s)
Discharge 1
Charge 1
Discharge 2
Charge 2

4. Hubungkan differential voltage probe ke probe Lab Quest Mini CH 1.


5. Hubungkan capit kabel differential voltage probe ke ujung-ujung kapasitor. Catatan:
hubungkan kabel merah dengan ujung kapasitor yang terhubung dengan resistor (pin 20),
28
sedangkan kabel hitam dengan ujung lainnya dari kapasitor (pin 21) seperti ditunjukkan
pada Gambar 1.
6. Hubungkan Lab Quest Mini dengan Komputer/Laptop menggunakan kabel USB. Catatan:
Jika lampu indikator pada Labquest Mini menunjukkan warna kuning, maka sambungan
telah terpasang dengan sempurna.
7. Atur saklar 1 (SW1), yang terletak di dekat tempat batterai pada papan rangkaian menjadi
kearah tulisan External dengan mendorong secara perlahan saklar tersebut.
Kepanjangan SPDT (single pole, double throw).
8. Atur saklar SW2 agar menjadi ke arah pin 34 (off).
9. Pada power supply, atur tegangannya menjadi 3 V, lalu ambil kabel pin banana (Gambar
2), hubungkan ke port DC pada power supply dengan port power pada papan rangkaian.
Polaritas power supply dihubungkan dengan polaritas yang sama pada papan rangkaian
(tanda + dan -). Gunakan warna kabel yang sama dengan warna port. Setelah selesai,
mintalah bantuan asisten Lab untuk memeriksa rangkaian yang telah dibuat.
3.6 Hasil data eksperimen
3.6.1 Pengosongan Muatan Pada Kapasitor
1. Buka software Logger Pro 3.9 pada Laptop saudara sehingga muncul jendela seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. Catatan: Jika warna lampu indikator pada Lab Quest mini
berubah dari warna kuning menjadi warna hijau maka Labquest Mini telah terpasang
dengan baik dengan komputer anda.

Gambar 2. Tampilan pada Logger pro 3.9


2. Tekan tombol power pada power supply menjadi ON, pastikan tegangannya adalah 3V
DC.
3. Pindahkan switch SW2 menuju ke arah pin 32 (ON) biarkan selama 10 detik. Hal ini
dilakukan untuk mengisi muatan pada kapasitor. Perhatikan jendela Logger Pro 3.9

29
bahwa potensialnya meningkat sampai akhirnya mencapai nilai maksimum dan tidak
berubah lagi secara signifikan.
4. Klik pada Logger Pro untuk memulai mengumpulkan data. 5 detik setelah grafik
mulai terekam, atur switch SW2 ke arah pin 34 (OFF). Hal ini dilakukan untuk
mengosongkan muatan pada kapasitor.
5. Simpan data (Save As) pengamatan yang saudara dapatkan dengan nama file yang
mengikuti aturan penamaan sebagai berikut: DK_100KO_K1_TE.
Keterangan:
DK : Discharging Kapasitor
100KO : Nilai resistor (100KΩ =100 kΩ
K1 : Kode kelompok (K1=Kelompok 1) TE
: Jurusan anda (TE = Teknik Elektro)
6. Tekan tombol OFF pada power supply.

3.6.2 Pengisian Muatan pada Kapasitor


Jika anda perhatikan, saat ini nilai muatan pada kapasitor telah menunjukkan angka yang
sama dengan nilai awal saat kapasitor sebelum di charging. (mendekati nilai nol). Hal
ini menunjukkan bahwa muatan listrik pada kapasitor telah kosong. Selanjutnya kita akan
melakukan pengamatan terhadap proses pengisian kapasitor.
1. Pilih new pada Menu file.
2. Klik pada Logger Pro untuk memulai mengumpulkan data. Segera setelah 5 detik
grafik mulai terekam, atur switch SW2 ke arah pin 32 (ON). Hal ini dilakukan untuk
mengisi muatan pada kapasitor.
3. Simpan (Save) data pengamatan yang saudara dapatkan dengan nama file yang mengikuti
aturan penamaan sebagai berikut: DK_100KO_K1_TE. Sesuaikan penamaan dengan
identitas kelompok kalian Keterangan:
DK : Discharging Kapasitor
100KO : Nilai resistor (100KΩ =100 kΩ
K1 : Kode kelompok (K1=Kelompok 1)
TE : Jurusan anda (TE = Teknik Elektro)
4. Jika kalian perhatikan, saat ini kita menggunakan resistor 100 kΩ Resistor berfungsi
untuk menghambat arus listrik yang megalir.
 Apa yang terjadi jika kita menggunakan resistor yang lebih kecil nilainya dari 100 kΩ?
Apakah penurunan grafik eksponensialnya menjadi makin cepat sebaliknya menjadi
semakin lambat?
30
 Gambarkan grafik prediksi saudara untuk pengisian dan pengosongan kapasitor
dibawah ini. Jelaskan analisa sementara saudara, mengapa prediksi saudara seperti itu?
Diskusikan dengan teman satu kelompok

100 k

Gambar 2.Grafik Pengisian muatan pada kapasitor 100kΩ

Gambar 3.Grafik Pengisian muatan pada kapasitor 100kΩ

5. Atur kembali rangkaian tapi dengan menggunakan resistor 47 kΩ, lalu ulangi langkah
diatas. Simpan data eksperimen yang telah saudara dapatkan.

3.7 Analisa Data


Pada laporan praktikum, sertakanlah hasil pengamatan praktikum Anda di Laboratorium
dengan kelengkapan data. Lakukan pengolahan data dan analisis sebagai berikut:

31
3.7.1 Pengosongan Muatan Pada Kapasitor
1. Buka file data hasil eksperimen tentang pengosongan muatan pada kapasitor
(discharging), perhatikan tabel yang terdapat disebelah kiri. Carilah data yang
menunjukkan nilai potensial yang menurun terus-menerus. Klik dan drag daerah pada
grafik yang melengkung, seperti ditunjukkan gambar 3.

Gambar 3. Pemilihan data yang akan dilakukan proses fitting.

2. Klik icon Curve fit , kemudian pada General Equation box pilih Natural Exponent

function, A exp Ct B. Klik , kemudian inspeksi hasil fitting, apakah

kecenderungannya mendekati data yang didapat dari eksperimen. Jika cocok,


kemudian Klik .

Gambar 4. Pemilihan data yang akan dilakukan proses fitting.

3. Catat nilai parameter (A,B, dan C) yang dihasilkan dari proses ”fitting”. Perhatikan
bahwa nilai C yang digunakan pada kurva tidak sama dengan nilai C pada kapasitansi.
t

32
V t V0e RC
Bandingkan persamaan (equation) yang didapat dari hasil ”fitting” dengan model
matematika untuk discharge kapasitor yang telah dijelaskan dibagian pendahuluan
dalam model ini.
4. Bandingkan nilai konstanta C yang didapat dari hasil fitting dengan konstanta waktu
pada, hasil seperti apa yang anda dapatkan?

3.7.2 Pengisian Muatan Pada Kapasitor


Kalian akan membandingkan data yang telah didapat dari hasil eksperimen dengan model
matematika dari pengisian muatan pada kapasitor yaitu:
t

V t V0 1 e RC

1. Buka file data hasil eksperimen tentang pengosongan pada kapasitor, lalu klik dan drag
daerah pada grafik yang melengkung. Pilih data pada grafik dimana potensial telah
mulai meningkat sampai pada nilai potensial sebelum melandai (grafik datar). Klick
Curve Fit , dan kemudian dari function selection box, pilih Inverse Exponent

function, A 1 exp Ct B . Periksalah bagaimana kelengkungan grafik hasil

untuk kembali ke grafik utama.

fitting, apakah mendekati grafik yang kalian dapatkan dari hasil eksperimen?. Klik dan
periksalah hasilnya. klik

33
Gambar 5. Pemilihan data yang akan dilakukan proses fitting pada pengisian kapasitor.

2. Catat nilai parameter (A, B dan C) pada proses fitting dalam tabel pengamatan.
Bandingkan persamaan yang didapat dari proses fitting dengan persamaan model
matematika untuk pengisian muatan pada kapasitor.

3.7.3 Pertanyaan:
1. Dengan menggunakan data pada tabel, hitung konstanta waktu pada rangkaian yang
digunakan; Satuan dari Hambatan adalah Ohm dan Kapasitansi dalam Farad. Note:
1 F=1s
2. Hitung kebalikan dari konstanta fit C (1/C) untuk setiap percobaan dan masukkan
kedalam table. Sekarang bandingkan setiap nilai tersebut dengan konstanta waktu pada
rangkaianmu. Apakah parameter cocok dengan percobaanmu?
3. Resistor dan kapasitor tidak menunjukkan nilai aslinya masing-masing tapi hanya
didekati dengan nilai toleransi. Tentukan nilai toleransi resistor dan kapasitor yang kamu
gunakan kemudian jika terdapat perbedaan antara dua kuantitas dibandingkan dengan
pertanyaan 2, dapatkah nilai toleransi tersebut menjelaskan perbedaan tersebut?
4. Apakah pengaruh dari berkurangnya resistansi dari resistor saat pengosongan kapsitor
terjadi?
5. Prediksikan sketsa grafik logaritma natural dari potensial terhadap waktu pada
pengosongan kapasitor. Apa signifikansi dari kemiringan sketsa grafik yang terbentuk?

34
Modul Praktikum Fisika Dasar 2
Modul 3. Rangkaian RL, RC dan RLC

Penyusun:
Tim Fisika Dasar

35
LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, telp +62632331234, fax +626323311116Jl Sisingamangaraja, www.del.ac.i,
Tobasamosir d -22381, Sumatera Utara

1. Tugas Pendahuluan
1. Jika suatu induktor dan resistor disusun seperti pada gambar berikut ini, turunkan bagaimana
persamaan arus sebagai fungsi waktu pada rangkaian tersebut dan gambarkan grafiknya.

2. Jelaskan bagaimana prilaku karakteristik dari suatu induktor ketika merespon adanya
perubahaan arus listrik?
3. Perhatikan gambar rangkaian berikut.

𝜺 𝟏𝟎𝟎𝑽
𝑹𝟏 𝟏𝟎𝜴
𝑹𝟐 𝟒𝟎𝜴
𝑹𝟑 𝟐𝟎𝜴
𝑳 𝟓𝑯

Segera setelah saklar di ON, tentukan: a).

b).

2. Tes Awal
Diberikan sebelum praktikum sekitar 10 menit

36
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
Dalam percobaan ini , Kalian akan :
1. Pelajari apa yang dimaksud dengan reaktansi kapasitif , reaktansi induktif , dan impedansi.
2. Menentukan hubungan antara reaktansi dan frekuensi untuk sebuah kapasitor.
3. Menentukan hubungan antara impedansi dan frekuensi rangkaian RL.
4. Menentukan frekuensi resonansi dari rangkaian RLC.
3.2 Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah Gambar/Keterangan
1. Laptop 3 3 laptop/kelompok
2. Software Logger Pro 3.9 1 buah Sudah terinstall di Laptop
3. Vernier LabQuest Mini 1 buah -
4. Vernier power amp software 1 buah Sudah terinstall di Laptop
5. Vernier Circuit Board 1 buah
- Cabel capit buaya 7
buah
- Lampu 1 buah

6. Sensor arus (Current Probe) 1 buah

7. Sensor tegangan (Voltabe 1 buah


Probe

8 Induktor 5 mH 1 buah
Resistansi 2,4 ohm

37
9 Power amplifier 1 buah

3.3 Persiapan
1. Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.
2. Kerjakan tugas pendahuluan yang telah diberikan. Setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugas pendahuluan dan dikumpulkan sesaat sebelum memulai praktikum.
3. Buatlah rancangan tabel pengamatan agar dapat digunakan untuk menuliskan data
praktikum. Tabel pengamatan harus dibuat sebelum memulai praktikum. Setiap
praktikan harus membuat masing-masing tabel pengamatan. Diakhir praktikum, tabel
tersebut harus di tandatangani oleh asisten praktikum. Setiap kelompok harus
menyerahkan satu copy tabel pengamatan kepada asisten untuk disimpan.
4. Pada masing-masing laptop telah di install Logger Pro.3.9 dan software Vernier Power
amplifier yang dapat di download di
http://www.vernier.com/downloads/pamphttp://www.vernier.com/downloads/pamp-
function-generator/function-generator/

3.4 Dasar Teori


Kalian telah mempelajari perilaku kapasitor dan induktor di arus searah (DC) rangkaian sederhana.
Pada rangkaian yang dialiri arus bolak-balik (AC), elemen-elemen ini memiliki sifat seperti resistor
yaitu untuk membatasi arus. Istilah yang digunakan karena komponen-komponen ini menghambat arus
listrik dalam rangkaian AC disebut reaktansi. Istilah umum sifat meghambat arus listrik dan reaktansi
(baik kapasitif dan induktif) pada suatu rangkaian adalah impedansi. Nilai reaktansi untuk kapasitor
atau induktor bervariasi dan bergantung dari frekuensi pada rangkaian. Kapasitor menyimpan energi
dalam medan listrik. Ketika terisi penuh, kapasitor tidak akan membiarkan aliran arus di rangakaian
DC. Namun, di rangkaian AC, dengan meningkatnya frekuensi listrik, hambatan arus listrik menjadi
berkurang. Induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet. Pada rangkaian DC, suatu
induktor ideal tidak memiliki nilai resistansi, tapi di rangkaian AC, nilai resistansinya akan meningkat
seiring dengan meningkatnya nilai frekuensi. Dalam percobaan ini, Kalian akan mengkaji perilaku
rangkaian AC mengandung kapasitor (C), rangkaian AC mengandung resistor dan induktor (RL), dan
rangkaian AC yang memiliki ketiga komponen tersebut (RLC).

38
3.5 Prosedur percobaan
3.5.1 Rangkaian RC (Resistor -Capasitor)
1. Rangkai vernier circuit board secara seri dengan kapasitor sebesar 10 F dan sensor
arus (current probe) seperti yang ditunjukkan gambar 2 dan 3 dibawah ini. Pasang

Gambar 2 Gambar 3

sensor tegangan (Voltage Probe) secara pararel dengan kapasitor. Hal ini dilakukan
karena kita akan mengukur beda potensial pada ujung-ujung kaki kapasitor.
2. Setelah rangkaian selesai, mintalah bantuan asisten Lab atau Laboran untuk memeriksa
rangkaian yang telah dibuat sebelum melakukan langkah percobaan selanjutnya.
3. Hubungkan kabel stereo mini pada power amplifier ke Speaker Out port pada computer
kalian. Atur volume suara computer menjadi maksimal.
4. Hubungkan kabel USB pada sensor tegangan (differential voltage) ke CH 1 dan sensor
arus (current probe) ke CH 2.
5. Buka program komputer Vernier Power Amp. Atur tegangan sebesar 2.0 V, frekuensi
awal 100 Hz. Untuk mengatur frekuensi, gunakan panah atas dan bawah, atau gunakan
kotak parameter untuk memasukkan nilai yang diinginkan. Jendela Vernier Power Amp
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

39
6. Hubungkan kabel listrik power amplifier ke tegangan PLN. Klik tombol on “1” (lampu
pada power amplifier akan berwarna kuning).
7. Buka software Logger Pro 3.9, Klik icon Ubah durasi pengumpulan data menjadi
0.02 second dan laju pengumpulan data menjadi 10000 sampels/second.

8. Atur saklar SW1 menuju arah tulisan External. Klik Collect pada Logger Pro 3.9, lakukan
pengambilan data. Setetelah selesai, klik. Ketika pengumpulan data telah selesai, cari
nilai maksimum dan mnimum dari arus dan tegangan dari grafik yang dihasilkan melalui
menu Analyze  Statistics. Catat nilai masing-masing nilai ini dalam tabel pengamatan.
Agar memudahkan, buat tabel ini di file excel saat melakukan pengumpulan data.

Tabel 1. Nilai pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian RC.


Gelombang : Sinusoidal Vpp : 2 volt
I (A) V(volt)
f (Hz)
No Min Max Min Max
1.
2.
3.
4.
40
5.
6.
7.
8.
9.
10.

9. Lanjutkan mengumpulkan data dengan cara ini sampai Kalian memiliki nilai potensial dan
arus untuk 10 frekuensi ( Catatan: nilai maksimum frekuensi yang diperbolehkan
adalah 1000 Hz).

3.5.2 Rangkaian RL
1. Buatlah rangkaian dengan menggunakan resistor 10-ohm yang dipasang secara seri
dengan sensor arus (current probe) dan satu buah induktor 5 mH seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.

induktor

41
2. Hubungkan sensor arus dan sensor tegangan ke Lab Quest Mini, kemudian buka Logger
Pro 3.9. Klik icon Ubah durasi pengumpulan data menjadi 0.02 sekon dan laju
pengumpulan data menjadi 10000 sampels/second.

3. Buka program power amplifier dengan mengetikkan di start menu Vernier Power amp,
maka akan muncul jendela sebagai berikut. Atur frekuensinya menjadi 100 Hz dan
amplitude dari tegangan (Voltage) sebesar 2.0 volts.

4. Kemudian atur posisi saklar pada SW1 ke arah External, Klik “1” pada power amplifier
(lampu pada power amplifier akan berwarna kuning) dan klik Collect pada Logger Pro
3.9. Ketika pengumpulan data telah selesai, cari nilai maksimum dan mnimum dari arus
dan tegangan dari grafik yang dihasilkan melalui menu Analyze  Statistics. Catat nilai
masing-masing nilai ini dalam tabel pengamatan.
5. Lanjutkan untuk mengambil data pada langkah 5, catat masing-masing nilai maksimum
dan minimum dari arus dan tegangan sampai didapat 10 nilai frekuensi pada rentang 100
Hz sampai 1000 Hz.

42
3.5.3 Rangkaian RLC
1. Susunlah rangkaian seperti skema yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Rangkaian
tersebut adalah rangkaian RLC yang terdiri dari, inductor (L) kapasitor (C), sensor arus, dan
lampu kecil yang berfungsi sebagai resistor.

Sensor arus

Lampu

2. Periksa dengan baik rangkaian yang telah dibuat. Mintalah asisten atau Laboran untuk
memeriksa kembali rangkaian yang telah kalian buat, apakah sesuai dengan skema
rangkaian atau tidak.
3. Hubungkan sensor arus dan sensor tegangan ke Lab Quest Mini, kemudian buka Logger Pro

3.9. Klik icon Ubah durasi pengumpulan data menjadi 0.02 sekon dan laju
pengumpulan data menjadi 10000 sampels/second.

4. Buka program vernier power amplifier dengan mengetikkan di start menu Vernier Power
amp, maka akan muncul jendela sebagai berikut. Atur frekuensinya menjadi 100 Hz dan
amplitude dari tegangan (Voltage) sebesar 5.0 volts.

43
5. Kemudian atur posisi saklar pada SW1 External dan klik Collect pada Logger Pro 3.9. Ketika
pengumpulan data telah selesai, cari nilai maksimum dan minimum dari arus dan tegangan
dari grafik yang dihasilkan melalui menu Analyze  Statistics. Catat nilai masing-masing
nilai ini dalam tabel pengamatan.

Tabel 1. Nilai pengukuran arus dan kecerahan Lampu pada rangkaian RLC.
Gelombang: Sinusoidal
Vpp ; 5 volt

f (Hz) I (A)
Kecerahan Lampu
Min Max
No
1.
100
2.
200
3.
300
4.
400

44
5.
500
6.
600
7.
700
8.
800
9.
900
10.
1000

6. Lanjutkan pengambilan sampai didapat 10 data. Catat masing-masing nilai maksimum dan
minimum dari arus dan lihat kecerahan nyala lampu. Maksimum frekuensi yang digunakan
sebesar 1300 Hz.
7. Lepaskan kabel USB Lab Quest mini dari computer, kemudian pilih New dari File menu.
Pada tabel tersebut masukkan secara manual nilai arus dan tegangan yang didapat. Periksa
grafik yang dihasilkan dan tentukan frekuensi pada arus maksimum.
8. Atur frekuensi secara perlahan-lahan sehingga software Vernier power amp untuk
mengkontrol power amplifier. Ubah-ubah frekuensinya dan perhatikan nyala lampu.
Fokuskan investigasi kalian pada daerah dimana arusnya paling besar. Temukan pada
frekuensi berapa yang menyebabkan lampu menyala paling terang. Saat nyala lampu paling
terang, maka frekuensi tersebut yang disebut sebagai frekuensi resonansi.
9. Saat frekuensi resonansi pada rangkaian tersebut telah ditemukan, masukkan inti besi ke
dalam lilitan inductor. Amati apa yang terjadi dengan nyala lampu? Kembali atur nilai
frekuensi sehingga didapat nilai frekuensi resonansi yang baru. Catat hasil tersebut dalam
tabel pengamatan.

3.6 Analisa Data


PETUNJUK: PROSES ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN BAGIAN I LANGSUNG
DIKERJAKAN DI LAB. TUGASKAN SATU ORANG ANGGOTA KELOMPOK UNTUK
MENYELESAIKAN ANALISIS INI.
Berikut ini adalah analisis yang harus dilakukan berdasarkan data hasil percobaan pada
bagian 1. Langsung lakukan pengolahan data dan jawablah pertanyaan berikut ini.

3.6.1 Analisa Hasil Percobaan Rangkaian RC


1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, nilai maksimum potensial untuk
setiap nilai frekuensi hampir sama. Bagimana hubungan antara nilai frekuensi dengan

45
nilai arus maksimum? Buatlah suatu grafik untuk menjelaskan hubungan anatara
variable ini dan jelaskan apa yang dapat kalian simpulkan dari gafik tersebut?
2. Untuk masing-masing nilai frekuensi, tentukan reaktansi kapasitif (Xc) dari kapasitor
dengan cara membagi nilai maksimum tegangan dengan nilai maksimum arus.
Berdasarkan yang kalian ketahui tentang hukum Ohm, apa satuan dari reaktansi
kapasitif Xc?
3. Buka Logger Pro3.9, lepaskan sambung kabel USB dari Lab Quest mini ke laptop
kalian. Pada tabel, masukkan secara manual nilai yang didapat dari tabel hasil
percobaan bagian 1 untuk mendapatkan grafik reaktansi kapasitif vs frekuensi.
Gunakan 1/s sebagai satuan untuk frekuensi. Berdasarkan grafik tersebut, tulis sebuah
pernyataan yang menggambarkan hubungan antara reaktansi kapasitif dan frekuensi.
4. Jika grafik reaktansi kapasitif vs frekuensi yang kalian hasilkan tidak linear, coba
modifikasi kolom pada tebel tersebut sehingga dapat menghasilkan grafik linear.
Ketika Kalian sudah melakukannya, simpan file untuk grafik asli dan juga grafik yang
telah kalian linearisasi.
5. Tuliskan persamaan garis yang paling sesuai dengan grafik linierisasi Kalian. Periksa
satuan kemiringan garis tersebut.
6. Dari textbook, rumus reaktansi kapasitif adalah:

Xc 1 2 f C
Atur ulang persamaan ini sehingga memiliki bentuk yang sama dengan grafik yang
kalian dapatkan pada Langkah ke-5. Bandingkan kemiringan (nilai dan satuan) dari
persamaan grafik linier terhadap nilai konstanta proporsionalitas dalam persamaan
reaktansi induktif. Dari satuan frekuensi dan kapasitansi kapasitor , tunjukkan
bahwa satuan reaktansi kapasitif adalah ohm.
7. Banyak kapasitor memiliki toleransi 10%. Ini berarti bahwa kapasitansi mereka hanya
dijamin berada dalam 10% dari nilai yang tertulis pada kapasitor. Coba analisa
bagaimana spesifikasi kapasitor yang kalian gunakan?

3.6.2 Analisa Hasil Percobaan Rangkaian RL


1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, nilai maksimum potensial untuk
setiap nilai frekuensi hampir sama. Bagimana hubungan antara nilai frekuensi dengan
nilai arus maksimum? Buatlah suatu grafik untuk menjelaskan hubungan anatara
variable ini dan jelaskan apa yang dapat kalian simpulkan dari gafik tersebut?

46
2. Impedansi adalah istilah umum yang digunakan untuk menghambat arus listrik karena
resistansi dan reaktansi komponen listrik pada rangkaian. Pada langkah ini, Kalian akan
menentukan bagaimana hubungan antara nilai impedansi terhadap perubahan nilai
frekuensi. Untuk setiap nilai frekuensi, tentukan nilai dan satuan dari impedansi pada
rangkaian listrik dengan cara membagi nilai maksimum tegangan dengan nilai
maksimum arus.
3. Buka Logger Pro3.9, lepaskan sambung kabel USB dari Lab Quest mini ke laptop
kalian. Pada tabel, masukkan secara manual nilai yang didapat dari tabel hasil
percobaan bagian 1 untuk mendapatkan grafik impedansi vs frekuensi. Gunakan 1/s
sebagai satuan untuk frekuensi.
4. Perhatikan grafik yang kalian dapatkan, hubungan antara impedansi dan frekuensi
mungkin tampak linear. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa hal ini tidak
terjadi (tidak linier). Daripada melakukan pencocokan kurva pada data, ambil langkah-
langkah untuk mengubah salah satu variabel sehingga menghasilkan grafik lebih linier.
Kalian mungkin merasa perlu untuk memodifikasi variabel pada kedua sumbu untuk
mencapai tujuan ini. Setelah didapatkan grafik linear, cari persamaan garis untuk grafik
tersebut dengan cara “fitting”.
5. Kaitkan nilai grafik yang berpotongan dengan sumbu y terhadap nilai resistansi dari
rangkaian. Pastikan untuk menyertakan nilai resistansi dari induktor.

6. Persamaan Reaktansi induktif dari textbook adalah : X i 2 f L, Hubungkan persamaan


ini ke persamaan garis yang telah Kalian buat pada langkah 5. Apakah kemiringan dari
persamaan garis tersebut ada kaitannya dengan induktor yang kalian gunakan dalam
percobaan ini?

3.6.3 Analisa Hasil Percobaan Rangkaian RLC


1. Sebuah rangkaian RLC dapat di analogikan seperti kombinasi pegas dan massa yang
berosolasi teredam, bergerak di gerak harmonik sederhana. Seperti kombinasi massa
pada pegas, sistem memiliki frekuensi resonansi di mana ia menyerap energi luar.
Dalam percobaan ini, Kalian telah menemukan frekuensi resonansi ini untuk rangkaian
RLC, yaitu saat nyala lampu paling terang. Resonansi terjadi ketika impedansi dari
rangkaian tersebut adalah minimum. Untuk rangkaian RLC, impedansi didefinisikan
sebagai

Z R2 (X i2 X c2 ) .

47
Nilai impedansi mencapai minimum ketika reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif
adalah sama. Gunakan persamaan reaktansi kapasitif dan induktif untuk menghitung
frekuensi resonansi pada rangkaian RLC.
2. Dengan melihat nilai yang tertulis pada kapasitor dan induktor yang digunakan,
hitunglah frekuensi resonansi yang diharapkan pada percobaan.
3. Dapatkah kalian menghitung nilai frekuensi resonansi tersebut? Menurut kalian, faktor-
faktor apa saja yang bisa menyebabkan adanya perbedaan nilai hasil perhitungan
dengan nilai hasil eksperimen?
4. Dapatkah kalian menjelaskan perubahan kecerahan lampu ketika sebatang inti logam
dimasukkan ke dalam kumparan induktor? Mengapa demikian?

Modul Praktikum Fisika Dasar 2

Modul 4 Pendinginan Newton (Newton’s Law of


Cooling)

Penyusun:
Tim Fisika Dasar

48
LaboratoriumFisikaDasar IN
STITUTTEKNOLOGIDEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, telp +62632331234, fax +626323311116Jl Sisingamangaraja, www.del.ac.i,
Tobasamosir d -22381, Sumatera Utara

1. Tugas Pendahuluan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan penyebab terjadinya proses pendinginan!
2. Pada proses air mendingin, kurva yang dihasilkan menunjukkan bentuk penurunan…!
Jelaskan apa artinya?
3. Secangkir kopi dengan suhu 70 0C diletakkan di sebuah ruangan yang bersuhu 18 0C pada
saat t = 0 dalam waktu 4 menit suhu kopi tersebut menjadi 35 0C, maka : a. Tentukan Fungsi
suhu pada saat tertentu
b. Tentukan besarnya suhu pada saat 6 menit.
4. Suatu teko teh dipanaskan hingga mencapai suhu 90 0C. Kemudian teh tersebut dituangkan
kedalam cangkir dimana suhu ruangan diluar 20 0C. Setelah 2 menit, suhu teh tersebut sekitar
65 0C. Tentukanlah Nilai konstanta peluruhan k?

2. Tes Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit

3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengamati proses pendinginan air panas pada berbagai wadah
2. Mempelajari hukum pendinginan Newton pada proses pendinginan air panas dalam
wadah
3. Menentukan nilai konstanta pendinginan berbagai wadah
4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pendinginan

3.2 Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Temperature Probe 1

49
2 Gelas Kimia 500 ml 2
3 Gelas Kimia 250 ml 1
4 LabQuest Mini 1
5 Laptop 1
6 Klem Universal 1
7 Pemanas Listrik 1
8 Minyak Bimoli 150 ml
9 Dasar Statif 1
10 Kain Lap 2
11 Kertas grafik mm 6
12 Air panas 1 Liter
13 Kain lap 2
14 Temperature Raksa 1
15 Batang Statif 2

3.3 Dasar Teori


Hukum Pendinginan Newton menyatakan bahwa laju perubahan pendinginan suhu suatu benda
sebanding dengan perbedaan suhu antara kedua benda tersebut (ΔT) dan laju pendinginan berubah
secara eksponensial terhadap waktu :
T(t) = TS + ( T0 - Ts) e –k t ……… (1)
dengan :
T(t) : Suhu pada waktu t
K : Konstanta laju pendinginan [s-1].
Ts : Temp of surroundings/Suhu Kamar (Lingkungan)
T0 : Suhu benda pada waktu 0
T : waktu

Nilai Konstanta pendinginan dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran suhu setiap saat
dan kemudian memfitnya dengan persamaan (1) diatas.

) ………….. (2) dengan :

= Fungsi temperatur(suhu) terhadap waktu


k = Konstanta Tt = Suhu pada saat t
Ts = Suhu lingkungan
50
Solusi untuk persamaan ini kemudian akan menjadi fungsi yang melacak perubahan lengkap suhu
dari waktu ke waktu. Hukum Newton yang dimaksudkan disini, bukanlah Hukum Newton yang
berkaitan dengan gerak [Hukum I Newton (F=0), Hukum II Newton (F= m.a) dan Hukum III
Newton (Faksi=-Freaksi)], melainkan Hukum Newton [Pendinginan Newton] yang berkaitan dengan
Hukum Termodinamika. Pada percobaan ini, diperlukan air panas dalam jumlah yang tidak
banyak untuk mempersingkat waktu pendinginan (wajib dibawa perkelompok). Wadah yang
digunakan adalah beaker glass 250 ml dan 500 ml untuk mengetahui perbedaan proses
perpindahan panas pada bejana dengan wadah yang berbeda.

3.4 Prosedur percobaan


3.4.1 Persiapan Percobaan
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar 2 Persiapan Percobaan Pendinginan Newton

2. Jepit temperature probe menggunakan klem dan gantung di statif


3.4.2 Beaker glass dengan ukuran berbeda, volume sama.
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Rangkailah percobaan seperti gambar 2 diatas
3. Catat suhu kamar (lingkungan) yang terbaca oleh Logger Pro pada komputer sebelum
air panas dimasukkan ke beaker glass dengan cara klik
4. Setelah suhu kamar didapat klik stop pada logger pro
5. Atur data pada logger pro dengan cara klik “ Data collection” sebagai berikut :
Duratio : 10 minutes

51
Sampling rate : 2 samples/minute
0.5 minutes/samples
Klik “ done”

6. Air panas bersuhu 60 0 C dimasukkan ke dalam beaker glass 250 ml secara perlahan
dengan volume sebanyak 100 ml
7. Buka lembar data baru pada Logger Pro
8. Klik pada Logger Pro untuk mulai mengumpulkan data
9. Penurunan suhu setiap 30 detik dicatat sampai didapat 21 data(10 menit)
10. Lakukan Langkah 1-9 dengan beaker glass 500 ml

3.4.3 Beaker glass sama dengan volume berbeda


1. Pada percobaan kedua dilakukan dengan Beaker glass sama(250 ml) dengan Volume berbeda.
2. Alat dan bahan dirangkai seperti gambar 2
3. Air panas bersuhu 60 0C dimasukkan ke dalam beaker glass 250 ml secara perlahan dengan
volume sebanyak 75 ml.
4. Atur kembali “Data collection” pada logger pro 3.9
5. Buka lembar data baru pada Logger Pro
6. Klik pada Logger Pro untuk mulai mengumpulkan data
7. Catat Penurunan suhu setiap 30 detik sampai didapat 21 data(10 menit)
8. Lakukan Langkah 3-7 secara bergantian dengan beaker glass yang sama tetapi
Volumenya dinaikkan menjadi 150 ml dan 200 ml.

3.4.4 Beaker glass sama, volume sama, tapi Bahan Berbeda


1. Pada percobaan ketiga dilakukan dengan Beaker glass sama(250 ml), Volume
sama(125ml), tapi bahan berbeda(1. air, 2. minyak).
2. Alat dan bahan dirangkai seperti gambar 2

52
3. Air panas bersuhu 60 0C dimasukkan ke dalam beaker glass 250 ml secara perlahan
dengan volume sebanyak 125 ml.
4. Atur kembali “Data collection” pada logger pro 3.9
5. Buka lembar data baru pada Logger Pro
6. Klik pada Logger Pro untuk mulai mengumpulkan data
7. Catat Penurunan suhu setiap 30 detik sampai didapat 21 data(10 menit)
8. Lakukan Langkah 3-7 secara bergantian dengan beaker glass yang sama, volumenya
sama tetapi air diganti dengan minyak.

3.5 Hasil Data Eksperimen


3.5.1 Percobaan Pendinginan Newton
Masing-masing hasil setiap tahapan percobaan akan ditampilkan dalam tabel hasil
pengamatan berikut :
Tabel 1 Pengamatan Pendinginan Newton
T0 ( 0 C ) Ts ( 0 C ) T0 – Ts ( 0 C ) ln (T0 – Ts )
t (menit) TP TB TP TB TP TB TP TB
0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0

53
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10

Ket :
TP = Temperatur Probe TB
= Temperatur Biasa

3.6 Analisa Data


Analisa data ini digunakan untuk laporan praktikum yang meliputi
3.6.1 Grafik
Sumbu x adalah waktu(t), dan sumbu y adalah ln (T-To)

Y ln (T -T 0)

Xt (Menit )

54
3.6.2 Menentukan konstanta Peninginan Air selang waktu tertentu

nilai m dicari dengan menggunakan metode regresi linear.

Maka :

3.6.3 Laporan Praktikum


Pada laporan praktikum Saudara, lampirkanlah hasil pengamatan Saudara di
laboratorium dengan melengkapi data sebagai berikut:

a. Buatlah Grafik hubungan antara waktu (t) dan ln (T-T0) untuk masing-masing
percobaan dalam satu grafik!
b. Buatlah kurva suhu T tehadap waktu t untuk masing-masing percobaan dalam satu
grafik!
c. Melalui grafik yang Anda peroleh, informasi apa yang dapat anda laporkan berkaitan
dengan Pendinginan Newton?
d. Tentukan Konstanta pendinginan air dengan metode regresi linear yakni : α ± α
= m ± m
e. Apakah proses pendinginan dapat dikurangi? Berikan analisa saudara.

55
f. Buatlah kesimpulan bagaimana hubungan antara luas permukaan benda dengan
volume dan konstanta pendinginan air.

Daftar Pustaka

Appel, Kenneth dkk. 2015. Physics With Vernier Third Edition. Beaverton, USA : Vernier Software
and Technology
Dukerich, Larry. 2011. Advanced Physics With Vernier-Mechanics First Edition. Beaverton, USA :
Vernier Software and Technology
Dukerich, Larry. 2012. Advanced Physics With Vernier- Beyond Mechanics First Edition.
Beaverton, USA : Vernier Software and Technology
Laws, Priscilla W dkk. 2009. Physics With Video Analysis First Edition. Beaverton, USA:
Vernier Software and Technology

56
LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Peminjaman alat laboratotium Fisika Dasar untuk praktikum

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FORM PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM FISIKA DASAR
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
Jl. Sisingamangaraja Sitoluama-Laguboti

SURAT PEMINJAMAN ALAT/BARANG LABORATORIUM FISIKA DASAR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………..
Nim : …………………………………..
Fak/Jur : …………………………………..
No HP : ………………………………….
E-mail : ………………………………….

Mengajukan permohonan untuk meminjam peralatan laboratorium sebagai berikut :


Keterangan
NO Nama Barang Nomor Inventaris Barang Jumlah
Pengambilan
1
2
3
4
5
6
7

Keperluan :……………………..

Lama peminjaman :……………………..

Saya sebagai Peminjam bertanggung jawab secara penuh terhadap alat yang di pinjam dan bersedia mengganti rugi jika
dalam pemakaian terdapat kelalaian dalam penggunaan.

Demikian permohonan ini diajukan. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Sitoluama,…………….
Mengetahui Menyetujui,
Staff Laboran Fisika Kepala LAB FISDAS Pembimbing Pemohon

57
(…………………..) (……………………………….) (……………………) (…………………)

Berita Acara Pengembalian Alat/Barang


Telah dikembalikan barang tersebut di atas pada :
Pembimbing Penerima
Hari/Tgl : …………………….. Pukul : Staff Laboran Fisika
……………………..
Keadaan Barang : …………………….

(……………………)
(………………………..)

Mengetahui
Catatan Khusus : ………………………… Kepala LAB FISDAS

Pemohon

(…………………………)
(.…………………………)

58

Anda mungkin juga menyukai