Anda di halaman 1dari 19

Nama asisten; Karin Ayu

Tanggal Praktikum: 19 Desember


Tanggal Pengumpulan: 03 Desember 2018

PRAKTIKUM PENGENALAN BAHAN BAKU DAN PRODUK ROTI-KUE


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Puji Nurul Aeni(240210160054)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: pujinaeni@yahoo.co.id

ABSTRAK
Roti dan kue terbagi kedalam quick bread dan yeast bread. Roti adalah makanan berbahan
dasar utama tepung terigu dan air yang difermentasikan dengan ragi atau tidak difermentasi,
kemajuan teknologi menjadikan roti yang diolah ditambahkan dengan berbagai bahan sehingga
didapat tekstur dan rasa tertentu. Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bercita rasa
manis atau ada pula yang gurih dan asin dan dibuat dari adonan tepung beras, tepung sagu,
tapioka, ataupun terigu. Pada praktikum kali ini dilakukan pengenalan bahan dan produk roti &
kue. Pada pengenalan bahan dilakukan pengamatan pada berbagai jenis protein, lemak, susu,
keju, ragi, btp, gula dan telur. Pengenalan produk mengamati perbedaan pada berbagai macam
produk baking, biskuit, pastry dan roti. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali
bahan-bahan pembuatan roiti dan kue, produk-produk roti dan kue dan memahami setiap jenis
karakteristik dari masing-masing produk roti dan kue.

Kata Kunci : Produk Roti dan Kue, Bahan Baku, Daya Serap Air, Uji Aktivitas Ragi

PENDAHULUAN menggunakan ragi (mikroorganisme)


Roti dan kue terbagi kedalam quick sebagai pengembang.
bread dan yeast bread. Roti adalah Mengetahui ciri dan fungsi dari bahan
makanan berbahan dasar utama tepung yang akan digunakan dalam pembuatan roti
terigu dan air yang difermentasikan dengan dan kue penting dilakukan karena setiap
ragi atau tidak difermentasi, kemajuan jenis roti dan kue terdapat penggunaan
teknologi menjadikan roti yang diolah baha-bahan khusus yang berbeda sehingga
ditambahkan dengan berbagai bahan roti dan kue yang dibuat akan berkualitas
sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. baik. Contonya pada pembuatan yeast
Kue adalah kudapan atau makanan ringan bread diperlukan terigu dengan protein
yang bercita rasa manis atau ada pula yang tinggi sedangkan pada pembuatan selain
gurih dan asin dan dibuat dari adonan yeast bread terigu yang digunakan tidak
tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun perlu berprotein tinggi. Mengetehui ciri
terigu. berbagai jenis produk roti dan kue mulai
Quick bread merupakan roti yang dibuat dari warna, aroma, tekstur, cita rasa, cacat
dalam waktu singkat. Pada pembuatan dan lain sebagainya penting diketahui
quick bread, aksi pengembangan dalam karena agar kita sebagai pengamat dapat
adonan disebabkan oleh uap, baking soda, membedakan berbagi jenis roti dan kue
baking powder dan kombinasi ketiganya. tersebut sehingga saat pembuatnnya dapat
Beberapa contoh produk olahan yang menghasilkan produk yang baik yang
termasuk quick bread adalah donat, disebabkan telah mengetahui ciri dari
chiffon cake, dan muffin (Herudiyanto, kenampakan berbagai jenis roti dan kue
2008). Sementara itu yeast bread tersebit.
merupakan roti yang dibuat dengan proses Pada praktikum kali ini dilakukan
pembuatan yang lebih lama dan pengenalan bahan dan produk roti & kue.
Pada pengenalan bahan dilakukan
pengamatan pada berbagai jenis protein, terigu tersebut sampai membentuk adonan
lemak, susu, keju, ragi, btp, gula dan telur. yang tidak lengket ditangan. Dicatat jumlah
Pengenalan produk mengamati perbedaan air (ml) yang digunakan untuk menguleni.
pada berbagai macam produk baking, Setelah itu,dihitung daya serap terigu
biskuit, pastry dan roti. Selain pengamatan menggunakan rumus:
kedua hal terebut juga diamati daya serap 𝑗𝑚𝑙ℎ 𝑎𝑖𝑟 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛
terigu dan aktivitas ragi pada tiga macam %= 𝑥100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑔𝑢
terigu yaitu terigu berprotein tinggi, sedang Terakhir diamati warna, aroma, tekstur,
dan rendah. Pengamatan tersebut bertujuan berat tepung (gr), jumlah air (ml) dan daya
untuk melihat jenis terigu yang lebih cocok serap air (%).
digunakan untuk pembuatan roti atau kue Uji Aktivitas Ragi
jenis tertentu. Ditimbang ragi instan sebanyak 2
g, lalu ditambahkan 50 ml air hangat dan
METODELOGI aduk. Terigu ditambahakan sedikit demi
Alat dan Bahan sedikit dan diuleni selama 5 menit. Sampel
Alat yang digunakan dalam praktikum yang telah diuleni dipndahkan ke dalam
pengenalan bahan baku dan produk roti dan gelar ukur yang telah dioelesi
kue adalah gelas beaker, gelas ukur, minyak,kemudian diinkubasi pada suhu
mangkuk, neraca analitik/timbangan, piring ruang. Dicatat perubahan volume setiap 5
kecil, piring, dan sendok. menit selama30 menit terakhir dibuat
Bahan yang digunakan dalam kurva.
praktikum kali ini adalah
Berbagai jenis terigu, lemak, susu, keju, PEMBAHASAN
ragi, btp, telur, produk baking (donat, Praktikum kali ini mengenai pengenalan
brownis, chiffon cake dan sponge cake), bahan baku dan bebagai jenir produk roti
produk biskuit (crackers, biskuit marie, dan kue. Tujuan dari praktikum ini adalah
chocochip cookies, cookies, kue kering dan untuk mengenali bahan-bahan pembuatan
biskuit sandwich), produk pastry (croissant, roiti dan kue, produk-produk roti dan kue
bollen, sus, pie dan puff roti) dan produk dan memahami setiap jenis karakteristik
roti (baguette, roti tawar, roti gandum dan dari masing-masing produk roti dan kue.
burger). Pada praktikum kali ini diamati
Pengenalan Bahan Baku kenampakannya. Menurut Nasution (1980)
Disediakan 8 jenis sampel, diamati bahwa faktor-faktor yang diuji organoleptik
warn, aroma dan rasa pada 7 sampel yaitu meliputi warna, aroma, citarasa, dan
tepung, lemak, susu, keju, ragi, btp,dan tekstur. Sedangkan menurut Menurut
gula. Pada bahan telur yang diamati Winarno (1993) salah satu unsur sensoris
adalahkulit cangkang, kantung warna dan yang paling penting untuk produk pangan
kuning telur. adalah warna, meskipun aroma, rasa dan
Pengenalan Produk Roti dan Kue tekstur kurang menarik. Namun jika
Prosedur ysng dilakukan pada warnanya tidak sesuai dengan warna bahan
pengenalan roti dan kue samadengan makanan, maka bahan makanan tersebut
pengenalan bahan baku yaitu diamati tidak menarik, memang dalam beberapa hal
kenampakannya. Berbagai sampel roti, makanan dinilai berdasarkan warna.
produk baking, produk biskuit dan cookies, Hasil pengamatan pada praktikim kali
serta produk pastry diamati warna, aroma, ini terdapat pada tabel 1. yang terletak
tekstur, cita rasa, por-pori, bahan pengisi, dalma lampiran.
cacat, bentuk dan keremahan. Pengenalan Bahan Baku
Pengujian Daya Serap Terigu Bahan baku yang biasa digunakan dalam
Tepung terigu dengan berbagai jenis pembuatan roti dan kue adalah terigu,
berdarkan jumlah proteinnya (cakrakembar, lemak, susu, keju, ragi, btp, dan telur.
segitiga biru dan kunci biru) ditimbang Terigu merupakan bahan dasar dalam
sebanyak 25 gram kemudian ditambahkan pembuatan roti dan biskuit. Terigu
sedikit demi sedikit air melalui biuret. Uleni
diperoleh dari biji gandum (Tirticuma nabati penambahan lemak berfungsi untuk
estivum) yang digiling. (Hayat, 2004). menambah kalori serta memperbaiki tekstur
Menurut Bellitz dan Grosch (1999), dan citarasa bahan pangan, seperti pada
komposisi protein dalam terigu adalah kembang gula, penambahan shortening
protein gliadin dan protein glutenin yang pada pembuatan kue-kue dan lain-lain
berbeda pada proporsi 50:50. Pada saat (Winarno, 1989).
diaduk, kedua protein tersebut akan Menurut SNI, mentega adalah produk
tercampur kemudian membentuk gluten. berbentuk padat lunak yang dibuat dari
Gluten merupakan protein yang terkandung lemak atau krim susu atau campurannya,
dalam endosperm gandum. Gluten adalah dengan atau tanpa penambahan garam
golongan protein yang mempunyai proporsi (NaCl) atau bahan makanan yang diizinkan.
terbesar pada gandum. Gluten dapat Mentega adalah produk olahan susu yang
dibedakan atas gluten dengan berat molekul bersifat plastis, diperoleh melalui proses
tinggi, sedang, dan rendah. Setelah gluten pengocokan sejumlah krim. Mentega yang
terbentuk, adonan yang lengket akan baik mengandung lemak 81 %, kadar air 18
menjadi liat, elastis serta timbul % dan kadar protein maksimal 1 %.
gelembung-gelembung pada permukaan Menurut Herudiyanto (2008) mentega
adonan. Apabila dicampur air, protein pada digunakan untuk adonan yang berair,
gluten akan menyerap air dan volumenya kenyal, dan pasta. Warna kuning pada
akan membesar (Wade, 1988). mentega berasal dari pigmen karoten yang
Jenis tepung terigu menurut Sutomo terbentuk selama proses pengolahan
(2008) dibagin kedalam 3 jenis yaitu hard berlangsung. Tekstur mentega yang sangat
wheat (terigu protein tinggi) dengan lembut menandakan bahwa mentega terdiri
kandungan protein sekitar 11-13%. medium dari ikatan-ikatan lemak berantai pendek.
wheat (terigu protein sedang) atau all Shortening atau mentega putih adalah
purpose flour dengan kandungan protein lemak padat yang mempunyai sifat plastis
berkisar antara 10%-11%. Contoh tepung dan kestabilan tertentu. Bahan ini berasal
terigu yang banyak beredear di Indonesi dari pencampuran dua atau lebih lemak
dari protein tertinggi ke terendah berturut- dengan cara hidrogenasi. Mentega putih ini
turut adalah tepung cakra kembar, segitiga terbuat 100% dari lemak/minyak sayur.
biru dan kunci biru. Fungsi shortening yaitu memperbaiki cita
Berdasarkan tabel 1. mengenai daya rasa, struktur, tekstur, keempukan, dan
serap terigu tepngcakra kembar memiliki memperbesar volume kue. (Ketaren, 2005)
daya serap yang palin tinggi diikuti dengan Warna shortening ini putih karena
segitiga biru dan cakra kembar. Hal tersebut karotenoidnya dihilangkan pada saat
sesuai dengan literature yanga ada, Sutomo pembuatannya. Aromanya lebih tercium
(2008) menjelaskan semakin tinggi protein karena 100 % dibuat dari minyak nabati.
yang terkandung menjadikan sifatnya Teksturnya padat dan lembut.
semakin mudah dicampur, difermentasikan, Menurut SNI, margarin adalah produk
daya serap airnya tinggi, elastis, dan mudah makanan berbentuk emulsi padat atau semi
digiling. Hard wheat sangat cocok untuk padat yang dibuat dari lemak nabati dan air,
dijadikan bahan baku dalam pembuatan dengan atau tanpa penambahan bahan lain
roti, mie, dan pasta karena sifatnya elastis yang diizinkan. Umumnya margarin
dan mudah difermentasikan, sementara itu memiliki kandungan lemak yang sedikit
tepung berprotein sedang biasa digunakan tetapi kandungan airnya sangat banyak.
dalam pembuatan i donat, bakpau, bapel, Margarin biasanya diperkaya dengan
panada atau aneka cake dan muffin. Soft vitamin A dan beberapa vegetables oil yang
wheat.cocok digunakan dalam pembuatan adalah sumber vitamin E. Margarin
kue kering, pastel, biskuit, dan kue-kue sedikitnya mengandung 80% lemak dari
yang tidak memerlukan proses fermentasi. total beratnya. Sisanya (kurang lebih 17-
Dalam pembuatan roti dan kue lemak 18%) terdiri dari turunan susu skim, air,
yang biasa digunakan adalah mentega, atau protein kedelai cair. Dan sisanya 1-3%
margarin, mentega putih, kosvert dan lemak merupakan garam, yang ditambahkan
sebagai flavor, meskipun ada beberapa yang digunakan dalam indutri non makanan
produk margarin tidak mencantumkan (non edible oils) misalnya minyak kayu
menggunakan garam di label untuk alasan putih, minyak jarak, dan minyak intaran.
kesehatan. Sehingga margarin cocok Minyak goreng adalah hasil akhir (refined
digunakan untuk memperbaiki tekstur pada oils) dari sebuah proses pemurnian minyak
roti dan kue. Warna kuning pada margarin nabati (golongan yang bias dimakan) dan
berasal dari pigmen karoten yang terbentuk terdiri dari beragamjenis senyawa
selama proses pengolahan berlangsung. trigliserida. Untuk menganalisa
Sifat fisik margarin seperti tekstur, warna, karakteristik dari suatu minyak goreng
kenampakan, aroma dan titik lelehnya maka jumlah kandungan asam lemak inilah
didasarkan dari komposisi lemak dan proses yang dipakai sebagai tolokukur (Ketaren,
pengolahannya. Margarin dan spread 2005). Tekstur cair pada minyak nabati
tersusun dari minyak cair, kristal-kristal ditimbulkan pada saat pembuatan minyak
lemak dan fase aquous. Kristal-kristal tersebut melalui proses hidrogenisasi.
memberi margarin konsistensi dan stabilitas Selain itu juga minyak berbentuk cair
droplet-droplet air. Margarin disiapkan dari karena titik leleh dari minyak lebih rendah
edibel oil yang termodifikasi secara kimia daripada lemak lainnya dan lebih banyak
dengan proses dehidrogenasi atau mengandung asam lemak tidak jenuh
teresterifikasi (Ketaren, 2005). Aroma Susu merupakan bahan makanan yang
margarin lebih menyengat daripada memiliki nilai gizi yang tinggi, komposisi
mentega karena margarin dibuat dari susu susu terdiri dari air (87,1%), laktosa (5%),
yang berasal dari nabati yang mempunyai lemak (3,9%), protein (3,3%), dan mineral
aroma yang lebih tajam dibandingkan (0,7%). Susu dalam pembuatan roti dan kue
dengan lemak yang dibuat dari lemak dapat berfungsi sebagai penambah nilai
hewani seperti mentega. gizi, membangkitkan rasa, aroma, dan
Korsvet atau pastry fat atau pastry mampu menjaga cairan.
margarine, adalah salah satu jenis lemak Susu adalah cairan dari ambing sapi,
yang digunakan dalam pembuatan pastry. kerbau, kuda, kambing, domba, dan hewan
Korsvet membantu pembentukan lapisan- ternak penghasil susu lainnya baik segar
lapisan renyah dan lezat pada puff maupun yang dipanaskan melalui proses
pastry/flaky pastry. Korsvet mengandung pasteurisasi, Ultra High Temperature
hampir 100% lemak yang diperkeras, titik (UHT) atau sterilisasi. Susu yang rentan
lelehnya di atas suhu tubuh. Korsvet akan kontaminasi bakteri memerlukan
membantu membentuk lapisan renyah dan pengolahan agar tidak mudah rusak (Eniza,
lezat pada puff pastry/flaky pastry. Korsvet 2004).
memiliki kandungan bahan yang sudah Susu bubuk adalah produk olahan susu
disesuaikan untuk pembuatan pastry, dengan cara pengeringan menggunakan
sehingga mampu menghasilkan lapisan- pengering semprot (spray dryer) atau
lapisan pastry yang renyah pengering vakum sampai kadar padatan
Minyak nabati adalah sejenis minyak 97%. Susu bubuk full cream instant hampir
yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan sama dengan susu bubuk full cream,
dalam makanan dan memasak. Beberapa perbedaannya pada daya larutnya. Fungsi
jenis minyak nabati yang biasa digunakan susu full cream, terutama lemak susu yang
ialah minyak kelapa sawit, jagung, zaitun terkandung didalamnya, dalam pembuatan
kedelai, bunga matahari dan lainnya. produk baking adalah untuk membentuk
Berdasarkan kegunaannya, minyak nabati tekstur dan struktur produk baking sehingga
terbagi menjadi dua golongan. Pertama, menghasilkan produk baking yang
minyak nabati yang dapat digunakan dalam mempunyai moist dan tenderness yang
industri makanan (edibleoils) dan dikenal baik.
dengan nama minyak goreng meliputi Warma kekuningan pada susu bubuk
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, disebabkan karena adanya lemak di dalam
minyak zaitun, minyak kedelai, minyak suatu sistem emulsi susu. Susu bubuk
kanola dan sebagainya. Kedua, minyak memiliki kelarutan yang lebih tinggi pada
air karena susu bubuk telah mengalami 52,0-60,0%; lemak kurang lebih 10,8%;
proses instanisasi, yang dimana partikel- garam 1,2%; pH 5,3; citarasa: A mild
partikel pada susu dikeringkan dan disalut pleasing flavor; bodi dan teksturnya
menggunakan bahan penyalut yang smooth, pliable, dan tanpa lubang; pada
tujuannya agar lebih mudah larut dalam air. kenampakan tidak ada tandatanda dicetak;
Keju ditambahkan dalam pembuatan roti warna putih alami hingga krem muda;
dan kue sebagai pensmbah rasa. Keju yang pengujian pada suhu 232oC keju dapat
biasa digunakan dinataranya cheddar, meleleh dengan sempurna; dan memiliki
mozzarella, parmesa dan cheese. Keju karakteristik kemuluran kurang lebih 3 inci.
cheddar memiliki karakteristik yang Keju Parmesan berasal dari kota Parma,
disebabkan oleh adanya proses cheddaring Italia. Keju ini dijual dalam beberapa
dalam pembuatannya. Cheddaring adalah bentuk, biasanya dalam bentuk padat dan
proses peremasan dan pemerasan dadih ada yang sudah duparut seperti bubuk.
hangat dalam wadah selama dua jam. Texturnya padat dan agak keras karenan
Selama periode ini terjadi perubahan asam proses pemeramannya cukup lama, bisa
laktat secara cepat serta kadar air dan bertahun-tahun dan yang pasti aromanya
tekstur dadih yang diinginkan cepat tercapai sangat tajam. Biasanya keju ini digunakan
(Kosikowski, 1982). Keju cheddar untuk taburan dalam pasta, pizza, spageti,
merupakan jenis keju dengan penampakan macaroni dan juga dicampurkan dengan
putih atau berwarna, badan yang kaku dan keju mozzarella yang aromanya kurang
tertutup (Scott, 1981). Berdasarkan kuat.
klasifikasi Galloway dan Crawford (1985), Cream cheese atau yang juga dikenal
keju cheddar termasuk tipe keju keras dengan keju krim adalah salah satu jenis
dengan kadar air berkisar antara 25-45%, keju lunak yang memiliki tekstur mirip
diperam dengan bakteri dengan badan seperti mentega. Cream cheese ini dibuat
tertutup. dari 45% lemak susu sapi dan agak berbeda
Keju mozarella merupakan salah satu dari keju jenis lain, cream cheese ini tidak
jenis keju pasta filata dan merupakan keju melalui proses pematangan. Karenanya,
asli Italia. Dinamai Mozzarella karena cream cheese sangat lunak dan mudah
proses pembuatannya keju ini diputar-putar lumer. Selain itu, rasa cream cheese juga
dan dipotong (mozzare). Teksturnya lembut sedikit asam. Cream cheese biasanya
dan mudah dibentuk, tapi ada juga yang digunakan untuk bahan olesan roti dan kue,
agak padat dan biasanya berwarna putih filling cake, atau bahan utama untuk
atau kekuningan. keju ini biasa digunakan membuat cheese cake. Sebagai olesan atau
sebagai toping untuk membuat pizza, pasta filling, biasanya cream cheese dicampur
panggang, macaroni schotel, dan macam- dengan butter cream atau whipped cream,
macam makanan panggang lainnya karena sehingga rasanya menjadi lebih enak dan
keju ini akan meleleh dan menciptakan rasa tidak asam. Dari segi kandungan gizinya,
yang nikmat. Cara pembuatannya dengan cream cheese hampir sama saja dengan keju
pemasakan dan pemuluran curd dalam bak yang lain. Namun biasanya cream cheese
air panas, sehingga mempunyai lebih didominasi oleh campuran lemak.
karakteristik struktur berserabut, dengan Gizi yang lainnya yang juga terdapat dalam
daya leleh dan kemuluran yang tinggi. cream cheese adalah protein, vitamin A, B,
Walstra et al. (1999) menyatakan bahwa dan D, dan kalsium. Tingkat kelarutan
keju Mozzarella mempunyai kadar lemak cream chesee yang rendah dikarenakan
dalam bahan kering 35-45 %, air 52-56 % krim terdiri dari molekul yang sifatnya non
dan garam sekitar 1 %. Menurut Fox et al. polar, sehingga ketika dilarutkan pada air
(2000) keju Mozzarella memiliki komposisi yang sifatnya polar maka akan sukar untuk
yang terdiri atas bahan kering 46 %, lemak dapat larut.
18,0 %, protein 22,1 %, garam 0,7 %, dan Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah
abu 2,3 % serta pH 5,2. Standar keju bahan yang ditambahkan dan dicampurkan
Mozzarella menurut USDA (2005) adalah sewaktu pengolahan makanan untuk
sebagai berikut: memiliki kandungan air meningkatkan mutu, antara lain, pewarna,
penyedap rasa dan aroma, pemantap, menjadi gula sederhana yang terdiri atas
antioksidan, pengawet, pengemulsi, glokosa dan fruktosa. Gula sederhana
antigumpal, pemucat dan pengental. Selain kemudian dipecah menjadi karbondioksida
itu, BTP juga termasuk bahan-bahan lain dan alkohol. Enzim amilase yang terdapat
yang ditambahkan dalam pembuatan roti dalam tepung mampu memproduksi
dan kue bukan bagian dari bahan utama. maltose yang dapat dikonsumsi oleh ragi
BTP yang diamati dalam praktikum kali ini sehingga fermentasi terus berlangsung.
adalah baking soda, bahan pengempuk, Proses pengembangan adonan dapat terjadi
pewarna, flavouring, chocochip dan baking apabila ragi dicampur dengan bahan-bahan
powder. lain dalam pembuatan roti, maka ragi akan
Chocochips adalah cokelat dalam bentuk menghasilkan CO2. Gas inilah yang
butiran kecil, biasanya berbentuk seperti menjadikan adonan roti menjadi
'tetesan air'. Warna dari choco chips tidak mengembang. Proses pengembangan
hanya cokelat, namun bisa berwarna-warni. adonan yang dilakukan oleh ragi ditunjang
Choco chips sering digunakan sebagai oleh penggunaan bahan lain yaitu gula
hiasan pada cake, kue-kue kering, ice sebagai sumber energi.
cream, dan jenis dessert lainnya. Baking Gula dalam bahan pangan berfungsi
soda dan baking powder merupakan bahan untuk memberikan rasa manis, tekstur yang
pengembang kimia yang biasa digunakan lebih empuk dan memberikan warna
dalam pembuatan quick bread. Flavouring cokelat yang menarik pada roti, serta
digunakan untuk menabah rasa menjadi sebagai makanan bagi mikroorganisme
lebih kuat. pada roti beragi. Gula yang diamati adalah
Ragi atau fermen merupakan zat yang gula halus, pasir dan merah.
menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya Gula halus (icing sugar) adalah gula
mengandung mikroorganisme yang yang telah mengalami penghalusan
melakukan fermentasi dan media biakan sehingga berbentuk bubuk gula. Sifatnya
bagi mikroorganisme tersebut. Media yang halus membuat gula halus baik
biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran digunakan untuk membuat krim untuk cake,
kecil atau cairan nutrien. Secara komersial taburan untuk cake, atau taburan untuk kue
ragi dapat diperoleh dalam tiga bentuk, kering. Gula halus ini berwarna sangat
yaitu compressed yeast (bentuk cair dengan putih karena pada saat penggilingan juga
kandungan yeast yang padat), active dry dilakukan proses bleaching sehingga
yeast (ragi bentuk kering, perlu diaktifkan warnanya lebih putih daripada gula lain.
dulu sebelum digunakan), dan instant active Aroma gula halus ini tidak menyengat
dry yeast (ragi instan, bentuk kering yang karena senyawa volatil yang terkandung
bisa langsung digunakan, tanpa perlu pada gula hilang pada saat proses
diaktifkan lagi). Sampel yang diamati penggilingan. Gula halus ini sangat mudah
adalah adalah instant active dry yeast (ragi larut karena adanya rongga-rongga dalam
instan), yang dapat langsung digunakan butiran gula tersebut sehingga air dapat
dengan langsung memasukkannya ke dalam langsung masuk kedalam rongga-rongga
adonan. Menurut Mudjajanto dan Yulianti tersebut.
(2009), fungsi ragi adalah mengembangkan Gula pasir (Crystallized sugar) atau
adonan dengan memproduksi gas CO2, sering disebut sebagai gula saja adalah gula
memberikan rasa dan aroma dan hasil kristalisasi cairan tebu, dan
memperlunak gluten.Menurut US. Wheat merupakan produk rafinasi dari air tebu
Assosiates (2008), ragi terdiri dari sejumlah atau air bit gula. Gula digunakan sebagai
kecil enzim, termasuk protease, lipase, salah satu komponen penting dalam
invertase, maltase dan zymase. Enzim yang pembuatan roti dan kue dan berperan
penting dalam ragi adalah invertase, sebagai pemanis, pelindung lapisan,
maltase dan zymase. Enzim invertase dalam meningkatkan volume, memberi warna
ragi bertanggung jawab terhadap awal coklat pada crust, pengawet alami, dan
aktivitas fermentasi. Enzim ini mengubah pembentuk struktur crumb (Tjahjadi, 2008).
gula (sukrosa) yang terlarut dalam air Warna gula pasir tergantung dari derajat
refinasinya, ada yang putih, kuning muda, penggunaanya menjadi lebih praktis
cokelat kemerahan sampai cokelat tua; dan dibandingkan gula cetak.
juga tergantung dari jenis bahan bakunya. Telur dalam pembuata roti dan kue
Ukuran kristal gula juga berbeda-beda, gula berfungsi untuk membuat roti lebih empuk,
yang berkristal kasar disebut gula pasir/ menjadikan rasa lebih enak, memberi
gula kristal atau gula granulasi, sedangkan warna, dan menambah nilai gizi. Dalam
yang kristalnya lebih halus disebut gula pembuatan roti dan kue telur yang
kastor. Umumnya dalam pembuatan adonan digunakan sebaiknya tidak dingin karena
kue, tingkat kekerasan kristal yang jika telur yang digunakan dingin akan
diperlukan berbeda tergantung dari jenis membuat hasil akhir kue menjadi buntet.
kuenya Ciri-ciri telur yang baik antara lain:
Gula merah dapat berasal dari gula arena kerabang bersih, halus, rongga udara kecil,
tau gula kelapa. Gula merah yang diamatti kuning telurnya terletak ditengah dan tidak
kali ini adalah gula aren. Gula aren bergerak, putih telur bagian dalam kental
merupakan salah satu jenis gula semut. dan tinggi pada bagian putih telur maupun
Menurut Herman (1984) gula semut kuning telur tidak terdapat noda darah
merupakan bentuk diversifikasi produk gula maupun daging. Bentuk telur serta besarnya
merah yang berbentuk serbuk. Gula semut juga proporsional dan normal (Sudaryani,
terdiri dari gula aren dan gula kelapa. 1996 ).
Pembuatan gula semut pada prinsipnya Selain pengamatan kenampakan pada
sama dengan pembuatan gula merah cetak, bahan baku, diamati juga aktivitas ragi.
hanya karena sudah berbentuk kristal kecil, Berikut ini merupakan grafik aktivitas ragi
pada tiga tepung.
Grafik 1. Aktivitas Ragi

Aktivitas Ragi
300
250
Volume (mL)

200 T. Cakra Kembar 1


150 T. Cakra Kembar 2
100 T. Segitiga Biru 1
50 T. Segitiga Biru 2
0 T. Kunci Biru
0 10 20 30 40

Waktu (menit)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Dilihat dari grafik tersebut tepung cakra Roti yang berkualitas memiliki
kembar 1 memeiliki aktivitas ragi yang karakteristik eksternal tertentu, di antaranya
paling tinggi, hal tersebut sesuai dengan memiliki volume yang cukup; warna kulit
literature dimana semakin tinggi protein roti coklat keemasan, pemanggangan
yang terkandung dalam terigu aktivitas ragi merata, bentuk simetris dan memiliki kulit
akan semakin tinggi pula, namun tepung roti yang tipis. Sedangkan karakteristik
cakra kembar 2 aktivitas ragi sama dengan internal, di antaranya warna bagian dalam
tepung segitga biru 1 dan 2 hal tersebut (crumb) yang cerah, pori-pori seragam
dapat terjadi karena keselahan praktikan dengan dinding pori yang tipis, tekstur
yang salah menggunakan tepung sehingga halus, lembut dan tidak bersifat remah,
hasilnya sama. aroma khas roti yang segar dan
Pengenalan Produk Roti dan Kue menyenangkan.
Parameter mutu yang sangat penting Baking atau yang sering disebut
lainnya adalah kualitas makan. Roti dengan pemanggangan merupakan teknik dalam
kualitas makan yang baik memiliki rasa pengolahan pangan menggunakan oven
yang memuaskan, tidak meninggalkan kompor atau oven listrik untuk
aftertaste yang tidak menyenangkan dan mematangkan masakan tertentu tanpa
ketika dikunyah terasa enak dan lembut, menggunakan minyak atau air sebagai
tidak keras maupun lengket di mulut. Selain medium pindah panas.).Suhu
bahan baku, metode dan proses merupakan pemanggangan sangat mempengaruhi
faktor yang sangat menentukan dalam tingkat kematangan produk yang
menghasilkan produk roti yang berkualitas. dihasilkan. Suhu pemanggangan juga dapat
Selain bahan baku, metode dan proses mempengaruhi waktu yang dibutuhkan oleh
merupakan faktor yang sangat menentukan adonan hingga membentuk produk yang
dalam menghasilkan produk roti yang diinginkan. Semakin tinggi suhu
berkualitas. Secara umum, metode utama pemanggangan yang digunakan, maka
dalam pembuatan roti dapat dibedakan semakin cepat waktu pemanggangan yang
menjadi 3, yaitu straight dough (metode dibutuhkan untuk membentuk produk yang
langsung), no time dough (metode cepat), diinginkan. Pada proses pemanggangan,
dan sponge & dough. Penggunaan metode hampir 50% total energi terserap. Selain itu,
yang berbeda akan mempengaruhi kondisi pada proses pemanggangan akan terjadi
adonan, volume dan banyak faktor lainnya. pembentukan dan pemantapan kualitas
Oleh karenanya, pemilihan metode tertentu produk (Priyanto 1991, dalam Rahma
diperlukan sesuai dengan karakteristik 2015). Proses pemanggangan akan
produk yang diinginkan, dan pertimbangan- menyebabkan penurunan nilai gizi bahan
pertimbangan lain, seperti ketersediaan yaitu kerusakan vitamin yang tidak tahan
waktu, peralatan dan personil. Selain panas, misalnya vitamin C dan thiamin.
pemilihan metode pembuatan, penting pula Perubahan akibat pemanggangan
diperhatikan faktor-faktor yang dipengaruhi oleh kondisi proses (suhu dan
berpengaruh dalam setiap tahapan proses. lama) serta jenis bahan yang dipanggang
Salah satu tahapan terpenting adalah proses (Muchtadi, 2010).
pencampuran. Proses pengadukan Donat merupakan roti yang berbentuk
merupakan tahapan yang sangat penting, bulat dengan lubang ditengahnya dan
faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada proses akhir pengolahan dengan cara
tahap ini adalah desain mixer, jumlah digoreng. Bahan yang digunakan dalam
adonan yang diaduk dibanding kapasitas pembuatan donat yaitu tepung terigu
mixer, kecepatan dan lamanya pengadukan, protein tinggi, telur, yeast, mentega, baking
jenis terigu yang digunakan, jumlah air powder, dan gula pasir. Mempunyai
yang ditambahkan (penyerapan air oleh karakteriktik tekstur lunak, volume ringan,
terigu), dan suhu adonan. rasanya manis dan warna kecoklatan. Pada
Produk roti dan kue yang diamati pada pembuatan donat pencampuran garam
praktikum kali ini adalah produk roti, sebaiknya dipisah dengan yeast karena
baking, biskuit & cookies, dan produk dapat menghambat proses fermentasi
pastry. (Iriyanti, 2012).
Menurut Sari (2016) pengertian baking Teknik yang digunakan untuk membuat
secara umum adalah proses pemanasan donat dengan tepung protein tinggi, baking
terhadap bahan pangan yang dilakukan powder, yeast, susu bubuk, mentega, air
untuk mengubah karakteristik sensorik dan telur dengan pencampuran dan
sehingga lebih diterima konsumen, pengulian, teknik straight dough. Setelah
sedangkan pengertian baking secara khusus itu dilanjutkan dengan menggoreng (deep
adalah pemanasan adonan dalam fraying) dengan minyak banyak suhu 180˚C
pembuatan produk roti (bakery) dan selama 10 menit (Iriyanti, 2012).
mencakup keseleruhan proses dalam Tingkat pengembangan pada pembuatan
pembuatan produk roti. donat selain dipengaruhi dengan ragi,
tingkat pengembangan dipengaruhi dengan
adanya gluten dalam suatu adonan. Adonan chiffon cake lebih 'ringan' dan dikatakan
yang mengandung gluten akan mampu lebih sehat dibandingkan dengan cake
menahan gas hasil peragian, sehingga hasil biasa. Karena rasanya yang ringan tersebut,
yang diperoleh berdaya kembang besar chiffon cake banyak ditambahkan beragam
(Khotmasari, 2013). topping atau filling seperti coklat, lemon,
Warna cokelat dihasilkan dari dan sebagainya.
pembentukan crust yang merupakan hasil Chiffon cake tergolong sebagai foam
reaksi maillard dan karamelisasi gula cake, kue yang diolah dari putih dan kuning
(Koswara, 2009). Bentuk donat yang telur serta minyak sayur. Bahan - bahan
dihasilkan tergantung dengan kerapihan tersebut yang menjaga tekstur kue tetap
saat melakukan pencetakan donat. Jika lembut, bacak, dan empuk, menghasilkan
donat dicetak secara baik maka bentuk kue dengan cita rasa terbaik. Perbedaan
produk akhir donat juga akan baik. Lubang antara chiffon cake dan sponge cake adalah
pada donat berbentuk cincin dulunya tidak terdapat kandungan lemak pada
dimaksudkan agar donat cepat matang. sponge cake.
Brownies merupakan kue bertekstur Kue Sponge (Sponge Cake) merupakan
lembut dan padat, berwarna cokelat jenis cake yang dibuat dari adonan kental
kehitaman dan memiliki rasa khas cokelat yang dengan ciri khasnya yaitu memiliki
(Suhardjito, 2006). Pada dasarnya brownies tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan
digolongkan produk cake namun ada cenderung beremah apabila dipotong.
sebagian orang yang menggolongkan Berdasarkan metode pembuatannya, sponge
brownies ke dalam golongan cookies cake termasuk pada cake metode foam
batang (bar cookies) karena teksturnya yang karena pada tahap awal pembuatannya
kering di permukaan. Menurut Bennion dilakukan pengocokan gula dan telur
(1997) produk brownies memiliki terlebih dahulu sehingga membentuk busa
kandungan lemak mencapai 60% total yang banyak. Cake tergolong produk
adonan bahkan lebih, karena pada bakery dengan komposisi bahan utamanya
pembuatannya, lemak (shortening) yaitu terigu, gula, lemak, dan telur
ditambahkan untuk meningkatkan kualitas (Sunaryo, 1985) yang mana penggunaan
sensoris produk. Lemak yang ditambahkan terigu masih diprioritaskan sebagai bahan
pada brownies umumnya berupa margarin baku utama.
yang memiliki kandungan asam lemak Warna kuning dan coklat pada sponge
jenuh berantai panjang. cakev dihasilkan karena adanya
Warna coklat tua, aroma kakao dan penambahan telur dan mentega sehingga
citarasa manis kakao pada brownies menyebabkan warna kuning karena adanya
dihasilkan karena adanya penambahan pigmen warna xanthofil, kemudian warna
kakao dalam pembuatan brownies, tekstur coklat tersebut disebabkan adanya
yang lembut dihasilkan karena penggunaan pencoklatan non enzimatis atau maillard
telur yang tinggi. Tingkat pori-pori yang akibat pemanasan dengan suhu tinggi,
rendah pada bownies dikarenakan gas yang aroma vanili yang dihasilkan disebabkan
dihasilkan oleh ragi sedikit. Tingkat karena adanya penambahan vanili pada kue
keremahan yang tinggi dikarenakan sponge sehingga menimbulkan flavor
pengikatan antar molekul pada bahan cukup vanili. Tekstur yang lembut dihasilkan
rendah, hal ini disebabkan karena bahan karena penggunaan telur yang tinggi. Telur
baku yang digunakan tidak bersifat elastis dapat berfungsi dalam melembutkan
dan kenyal. adonan. Pori-pori yang cukup tinggi
Chiffon cake adalah cake yang memiliki disebabkan karena dalam pembuatan kue
karakteristik yang sangat ringan, lembut, sponge diperlukan pengembangan yang
dan mengembang. Dalam pembuatan cukup tinggi sehingga diperlukan ragi yang
adonannya tidak menggunakan butter cukup banyak untuk menghasilkan gas
seperti halnya cake biasa, namun tersbeut agar dapat mengembang. Tingkat
menggunakan minyak goreng. Karena tidak keremahan yang tinggi dikarenakan
menggunakan butter, maka secara rasa pengikatan antar molekul pada bahan cukup
rendah, hal ini disebabkan karena bahan dipatahkan penampangannya bertekstur
baku yang digunakan tidak bersifat elastis kurang padat. Aroma kue kering ditentukan
dan kenyal oleh komponen bahan yang digunakan dan
Menurut SNI 01-2973-1992, cookies perbandingannya, seperti margarin, telur,
merupakan salah satu jenis biskuit yang bahan tambahan, dan jenis tepung (tepung
dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak terigu dan tepung gandum). Mentega
tinggi, relatif renyah bila dipatahkan, dan mengandung senyawa volatil yang
penampang potongannya bertekstur kurang memberikan aroma khas pada drop cookies.
padat. Menurut Matz (1972) dalam Selain itu pada mentega itu sendiri sengaja
Indriyani (2007) dan Azizah (2013), ditambahkan bahan tambahan yang
cookies termasuk friable food. Sifat tekstur membuat aromanya lebih menyengat dan
friable food yang penting adalah sedikit tahan lama. Tekstur drop cookies yang
elastis, porous, diskontinyu, dan mudah dihasilkan adalah renyah. Hal ini
pecah menjadi partikel-partikel yang tidak dikarenakan drop cookies mengandung
teratur selama pengunyahan. Menurut lemak (mentega) yang akan membuat
Masye Manaffe (1999) biskuit merupakan tekstur kue menjadi lebih renyah. Rasa
sejenis makanan yang terbuat dari manis pada drop cookies berasal dari
tepungterigu dengan penambahan bahan penambahan gula kastor, sedangkan rasa
makanan lain dengan proses pencetakan gurih berasal dari penambahan mentega.
dan pemanasan.Dalam SNI. 01.2973.1992 Menurut Matz dan Matz (1978), fungsi
biskuit adalah produk makanan kering yang lemak dalam pembuatan cookies adalah
dibuat denganmemanggang adonan yang sebagai penghalus dan pelunak tekstur,
mengandung bahan dasar terigu, lemak, dan meningkatkan cita rasa yang khas dan
bahan pengembangdengan atau tanpa mempercepat pelunakan saat di mulut.
penambahan bahan makanan tambahan lain Lemak akan mengelilingi terigu saat
yang di ijinkan. pengadukan atau pencampuran adonan,
Perbedaan biskuit dan cookies dapat sehingga jaringan gluten terputus dan
dilihat dari tekstur dan bahannya. Cookies terbentuk cookies yang bertekstur lembut
memiliki tekstur yang lembut dan chewy dan renyah. Kelebihan dari cookies adalah
didalam dan garing pada bagian luar. Ini dapat disimpan untuk jangka waktu yang
karena dasar bahan pembuatan cookies ini panjang karena berkadar air rendah,
serupa dengan kue atau cake. Sedangkan kekurangan cookies adalah mudah melunak
biskuit, memiliki tekstur yang lebih garing. akibat masuknya air dari lingkungan ke
Bahkan dalam bahasa Yunani, biscotum dalam cookies.
(panen), biskuit memilik arti dua kali Choco cookies sama dengan cookies
pembakaran. Sehingga membuatnya lebih pada umumnya hanya ditambahkan
garing. Bahan pembuatan biskuit lebih cochochip dan rasa coklat pada adonan
sederana yaitu gula, mentega dan telur. cookies.
Crackers merupakan jenis biskuit yang Pengertian pastry menurut Pengolahan
dibuat dari adonan keras, melalui proses kue dan roti dalam Sudewi dan Patriasih
fermentasi atau pemeraman, berbentuk (2005), pastry ialah adonan yang berlapis-
pipih yang rasanya lebih mengarah ke rasa lapis dengan mentega atau lemak agar
asin dan renyah, serta bila dipatahkan memperoleh hasil berlapisan atau
penampangan potongannya berlapis-lapis. berlembaran. Menurut Gisslen (1994)
Kelebihan dari crackers adalah dapat adonan lembaran ialah adonan pastry yang
disimpan untuk jangka waktu yang panjang digiling, dilipat dan dilapisi dengan
karena berkadar air rendah, kekurangan mentega atau lemak agar memperoleh hasil
crackers adalah mudah melunak akibat berlapis, mengeripik karena sewaktu dalam
masuknya air dari lingkungan ke dalam pembakaran telah terjadi peragian dan
crackers. pengembangan pada adonan tersebut oleh
Cookies merupakan salah satu jenis adanya panas, uap air dan mentega yang
biskuit yang dibuat dari adonan lunak, menguap. Bahan-bahan yang digunakan
berkadar lemak tinggi, renyah dan apabila dalam pembuatan produk pastry sama
dengan bahan dalam pembuatan roti, tetapi menghasilkan gas tersbeut agar dapat
lemak yang digunakan ialah butter mengembang. Tingkat keremahan yang
corsvet/lemak pelapis (rollin fat) rendah dikarenakan pengikatan antar
merupakan margarin khusus untuk molekul pada bahan cukup kuat, hal ini
menghasilkan adonan yang biasa dilipat.\ disebabkan karena bahan baku yang
Croissant adalah salah satu jenis roti digunakan bersifat elastis dan kenyal.
berbentuk bulan sabit adonannya berbeda Kelebihan dari pie adalah dapat disimpan
dengan adonan roti biasa karena diberi untuk jangka waktu yang panjang karena
tambahan korsvert sejenis lemak dengan berkadar air rendah, kekurangan pie adalah
pengolahan teknik lipat, sehingga mudah melunak akibat masuknya air dari
teksturnya terdiri dari lipatan-lipatan kulit lingkungan ke dalam pie.
roti yang terasa empuk tetapi renyah, saat Puff pastry adalah salah satu jenis dari
kita memakannya. Croissant pertama sekali pastry. Puff pastry memiliki tekstur yang
populer di Prancis. Kelebihan dari croissant kering dan berlapis-lapis. Lapisan yang
adalah memiliki tekstur yang lunak dan terdapat pada puff pastry dihasilkan dari
memiliki citarasa tertentu, kekurangan adonan dengan bahan baku tepung terigu
croissant adalah tampilannya kurang yang dilapisi dengan lemak padat (mentega
menarik. pastry) sehingga didapatkan lapisan adonan
Sus atau dalam istilahnya disebut choux dan lemak dalam jumlah yang banyak
pastry merupakan adonan pastry yang (Stevens, 1995 dalam Retnaningsih et al.,
diproses dengan perebusan adonan. Adonan 2006). Adonan puff pastry yang
yang dihasilkan berupa adonan lembut dan dipanggang dapat menghasilkan uap dalam
mengembang. Pastry ini menghasilkan lapisan-lapisan adonan. Uap tersebut akan
rongga pada adonan saat dipanggang menghasilkan tekanan dalam adonan yang
(Ismayani, 2008). Adonan sus berasal dari menyebabkan volume puff pastry
campuran air, lemak, tepung terigu, dan meningkat. Kelebihan dari puff adalah
telur yang harus dimasak terlebih dahulu. dapat disimpan untuk jangka waktu yang
Kandungan air yang cukup banyak panjang karena berkadar air rendah,
menghasilkan uap panas pada saat kekurangan puff adalah mudah melunak
pemanggangan sehingga akibat masuknya air dari lingkungan ke
menggelembungkan adonan. Olahan dari dalam puff.
adonan ini ada yang memiliki rasa manis, Bollen merupakan kue pastry yang
dan ada pula yang memiliki rasa gurih. berisi pisang. Testur bolen ini adalah
Teksturnya bisa lembut atau renyah, renayh karena termasuk ke dalam pastry.
tergantung cara mengolahnya (Kusumo dan Roti beragi menggunakan
Reggie, 2011). mikroorganisme untuk
Kelebihan dari kue adalah dapat mengembangkannya. Proses pembuatan roti
digunakan sebagai camilan, bertekstur beragi lebih lama dibandingkan proses
lembut, memiliki citarasa manis yang pembuatan roti dan kue lainnya.
banyak digemari, kekurangan kue sus Roti tawar merupakan roti yang terbuat
adalah mudah rusak akibat berkadar air dari adonan tanpa menggunakan telur
yang tinggi. dengan sedikit gula atau tidak sama sekali,
Warna coklatpada kue pie disebabkan penggunaan gula pada pembuatan roti tawar
adanya pencoklatan non enzimatis atau hanya digunakan dalam percepatan proses
maillard akibat pemanasan dengan suhu fermentasi ( lilik Noer Yulianti 2004:28).
tinggi. Tekstur yang lembut dan lunak Roti tawar memiliki tekstur yang halus
dihasilkan karena penggunaan telur yang seperti kapas, ringan dan rasanya tawar.
tinggi. Telur dapat berfungsi dalam Roti gandum mirip dengan roti tawar hanya
melembutkan adonan. Pori-pori yang terigu yang digunakan berasala dari seluruh
rendah disebabkan karena dalam bagian gandum.
pembuatan kue pie tidak diperlukan Baguette adalah roti yang bentuknya
pengembangan sehingga tidak diperlukan lain dari roti lainnya yaitu panjang dan
ragi yang cukup banyak untuk ukurannya yang besar, dan sangat renyah.
Diameter standar Baguette kira-kira 5 atau Gisslen, W. 2005. Professional Baking
6 cm, tetapi panjangnya dapat mencapai 1 Study Guide 4th edition. USA: John
meter. Roti ini memiliki berat 250 gram. Wiley and Sons, Inc.
Tekstur luarnya sangat keras. Di mana Iriyanti, Y. 2012. Subtitusi Tepung Ubi
dalamnya putih dan lembut. Dan ketika Ungu dalam Pembuatan Roti Manis,
ditekan, ia akan kembali ke bentuk Donat dan Cake Bread. (Proyek
semulanya. Yang mana ini merupakan tes Akhir). Universitas Negri Yogyakarta.
untuk mengetahui roti yang masih baik. Yogyakarta
Roti ini dibuat hanya dari tepung, air, ragi Ismayani, Yeni. 2008. 100+ Tip Antigagal
dan garam. Tanpa adanya telur, susu dan Bikin Kue. Jakarta: Kawan Pustaka.
minyak. Sehingga tekstur dsri roti ini keras Khotmasari, Rosalin. 2013. Pengaruh
dan padat. Substitusi Tepung Talas Belitung
KESIMPULAN (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap
Praktikum pengenalan bahan baku dan Tingkat Pengembangan dan Daya
produk roti –kue bertujuan untuk mengenal Terima Donat. Naskah Publikasi. Hal
bahan-bahan roti kue agar roti dankue yang 4. Surakarta: Program Studi Diploma
dihasilan memiliki kualitas yang baik. Iii Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Bahan baku yang diamati diantaranya Universitas Muhammadiyah Surakarta.
terigu, lemak, telur, susu, btp, gula, ragi dan Kusumo, Wahyu dan Rafeila Reggie. 2011.
keju. Pengamatan yang dilakukan mengenai 25 Sajian Terlezat: Yuk Otak-Atik
kenampakan dan organoleptiknya. Selain Adonan. Jakarta: Gramedia Pustaka
pengamatan dilakukan pula pengujian daya Utama.
serap terigu dan aktivitas ragi. Semakin Matz, S. A, (1972), Bakery Technology and
tinggi protein dalam terigu daya serap air Engineering, Second Edition The AVI
semakin tinggi pula, dan semakin tinggi Publishing Co, Inc, West Port,
protein dalam terigu aktivitas ragi juga akan Connecticut.
semakin tinggi. Pengamatan produk roti Matz, S. A. and T. D. Matz. 1978. Cookie
dan kue dilakukan pada produk baking and Cracker Technology 2nd Ed. AVI
yaitu donat, brownies, chiffon cake dan Publishing Company, Inc., Conneticut.
sponge cake. Produk biskuit yang diamatii Muchtadi, T. R, dan Ayustaningwarno, F,
adalah crackers, biskuit marie, chocochip (2010), Teknologi Proses Pengolahan
cookies, cookies, kue kering dan biskuit Pangan, Penerbit Alfabeta: Bandung.
sandwitch. Produk pastry yang diamati Patriasih, R dan Yogha S. 2005. Modul
adalah crisaint, sus, puuf pastry, boleen dan Mata Kuliah Cake dan Roti. Jurusan
pie. Pengamatan roti yang diamati adalah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
bagguet, roti tawar, roti gandum dan burger. FPTK UPI. Bandung.
Andarwulan, N., F. Kusnandar, dan D.
DAFTAR PUSTAKA Herawati. 2011. Analisis Pangan. PT
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1992. Dian Rakyat, Jakarta.
SNI No. 01-2973-1992. Syarat Mutu Bellitz, H. D. and W. Grosch. 1999. Food
Biskuit. Jakarta: Badan Standardisasi Chemistry. Springer. New York.
Nasional. Damardjati, D.S., S. Widowati, J.
Bennion, E. B., dan G. S. T. Bamford. Wargiono, dan S. Purba. 2000. Potensi
1997. The Technology of Cake dan Pendayagunaan Sumber Daya
Making (6th ed.). London: Int. Bahan Pangan Lokal Serealia, Umbi-
Textbook Comp. Lmt umbian, dan Kacang-kacangan untuk
Benson, R.C. 1988. Muffins. Prosiding Penganekaragaman Pangan. Makalah
Annual Meeting of the American pada Lokakarya Pengembangan.
Society of Rerotian Engineers. Eniza, Saleh. 2004. Dasar Pengolahan Susu
Chicago, USA. Dan Hasil Ikutan Ternak. Sumatera
Fellows, P. J. 1992. Food Processing Utara: Universitas Sumatra Utara
Technology Principles and Practices. Press.
Ellis Horwood Limited. England.
Fennema, O. R. 1996. Principles of Food Murtiningsih dan Suyanti. 2011. Membuat
Science. Marcel Dekker, Inc. New Tepung Umbi dan Variasi Olahannya.
York-Brussel-Hongkong. 665 hlm. Agro Media Pustaka. Jakarta. 132 hlm.
Fox, P.F., T.P. Guinee, T.M. Cogan and Nasution, A. 1980. Metode Penilaian
P.L.H. McSweeney. 2000. Citarasa. Departemen IKK, Institut
Fundamentals of Cheese Science. Pertanian Bogor, Bogor.
Aspen Publishers, Inc. Maryland. Pangastuti, D. 2013. Karakteristik Fisik,
Galloway, J.H. and R.J.M. Crawford. 1985. Kimia, dan Sifat Organoleptik Tepung
Cheese Fermentation in Microbiology Beras Merah Berdasarkan Variasi
of Fermented Foods. Vol. I. ed. B.J.B. Lama Pengeringan. Skripsi. S1
Wood. Elseiver Applied Science Teknologi Pangan. Universitas
Publisher. London Muhamadiyah Semarang, Semarang.
Hartono, S. 2012. Optimasi Formula dan Richana, N. 2012. Ubi Kayu dan Ubi Jalar.
Proses Pembuatan Muffin Berbasis Nuansa. Bandung. 124 hlm.
Substitusi Tepung Komposit Jagung Sartika. 2002. Pengaruh Formulasi Tepung
dan Ubi Jalar Kuning. (Skripsi). Terigu, Singkong, dan Kedelai
Fakultas Teknologi Pertanian. Institut terhadap Sifat Organoleptik, Fisik, dan
Pertanian Bogor. Bogor. 107 hlm. Kimia Roti Manis. (Skripsi).
Hayat, H. 2004. Pengaruh Formulasi Waluh Universitas Lampung. Bandar
dan Tepung Terigu terhadap Sifat Lampung. 72 hlm.
Fisik, Kimia dan Organoleptik Donat Sarwono, B. 2005. Ubi Jalar. Penebar
Waluh (Curcubita moschata, l). Swadaya. Jakarta. 81 hlm.
(Skripsi). Universitas Lampung. Scott, E.G. 1981. Cheese Making Practice.
Bandar Lampung. 92 hlm Applied Science Publ. Ltd. London
Herman, Atih S. 1984. Diversifikasi Produk Suprapti, .L.M. 2005. Aneka Olahan
Gula Merah. Balai Besar Industri Hasil Pepaya Mentah dan Mengkal.
Pertanian: Bogor. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Herudiyanto, M. dan S. Hudaya. 2008. Suprapti, Lies. 2002. Tepung Sukun
Pengolahan Roti dan Kue. Widya Pembuatan dan Pemanfaatannya.
Padjadjaran, Bandung. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Ketaren, S. 2005. Minyak dan Lemak Tjahjadi, Carmencita dkk. 2008. Bahan
Pangan. Penerbit Universitas Ajar Teknologi Pengolahan Cokelat
Indonesia, Jakarta. dan Kembang Gula. Jurusan Teknologi
Kosikowski, F.V. 1982. Cheese and Industri Pangan, Fakultas Teknologi
Fermented Milk Foods. 2nd ed. F.V. Industri Pertanian, Universitas
Kosikowski and Associated, New Padjadjaran, Jatinangor.
York Tjahjadi, Vicynthia. 2009. Mengenal,
Markakis, P. 1982. Stability of Mencegah, Mengatasi Silent Killer
Anthocyanin in Food. Chemistry 6. In Osteoporosis. Pustaka Widyamara:
“Anthocyanin asFood Colors”, P. Bandung
Markakis (Edu.). Academic Press. USDA. 2005. Commersial Item
New York. 354 hlm. Discription. Cheese, Mozzarella, Lite.
Marwati. 2000. Pengetahuan Makanan The U. S. Department of Agriculture.
Indonesia (edisi 1). Yogyakarta: United State.
Adicita Karya Nusa Wade, P. 1988. Biscuit, Cookies and
Mohsenin, N.N. 1980. Physical Properties Crackers. Vol 1. Elsevier Applied
of Plant and Animal Materials. Gordon Science. London. 176 hlm.
and Breach Science Publishers, New Walstra, P., T.J. Geurts, A. Noomen, A.
York. Jellema and M.A.J.S. Van Boekel.
Mudjajanto, E.S. dan L.N. Yuliati. 2004. 1999. Dairy technology: Principles of
Membuat Aneka Roti. Penebar milk properties and process. Marcell
Swadaya, Depok. Dekker, Inc. New York.
Warisno, 2003. Budidaya Pepaya.
Yogyakarta: Kanisius.
Widowati, S. 2003. Prospek Tepung Sukun
Untuk Berbagai Produk Makanan
Olahan dalam Upaya Menunjang
Divertifikasi Pangan. Makalah Pribadi
pengantar ke Falsafah Sains. Program
Sarjana S3. Institut Pertanian Bogor.
Bogor
Winarno, F.G. 1989. Enzim Pangan dan
Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi,
Teknologi dan Konsumen. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Pegamatan Jenis Protein


Jenis Tepung Terigu Berprotein
No Kriteria Mutu
Tinggi Sedang Rendah
1 Warna putih Putih + Putih ++
Khas Khas
2 Aroma Khas terigu
terigu ++ terigu +
Halus
3 Tekstur Halus Halus
+++
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Jenis Lemak


Jenis Lemak
Kriteria
Mentega Lemak
Mutu Butter Margarin
Putih Nabati
Kuning Kuning
Warna Kuning + Putih
+++ bening
Khas Khas Khas Khas
Aroma
Butter mentega Margarin Minyak
Kental
Halus
Lembut Halus Cair
Tekstur Lembut
Halus Oily ++ Oily
+++
++++
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 3. Hasil Pengamatan Jenis Susu


Jenis Susu
Kriteria Mutu
Cair Bubuk
Warna Putih pekat Putih cream
Aroma Krim + Krim ++++
Manis + Gurih +
Cita rasa
Gurih +++ Manis +++
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 4. Hasil Pngamatan Jenis Keju


Jenis Keju
Kriteria
Cream
Mutu Cheddar Mozarella Parmesan
Cheese
Warna Kuning + Kuning ++ Putih Putih +++
Khas keju
Aroma Khas keju + Khas keju Khas keju
+++
Manis ++ Manis
Cita rasa Gurih Hambar
Gurih ++ Gurih +
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 5. Hasil Pengamatan Ragi


Kriteria Mutu Ragi Instan
Warna Cream kecoklatan
Aroma Tepung dan asam
Tekstur Kasar berbutir
Kenampakan Bubuk
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 6. Hasil Pengamatan Jenis BTP


Jenis Bahan Tambahan
Kriteria
Baking Bahan Baking
Mutu Pewarna Flavouring Chocochip
soda pengempuk Powder
Putih Merah Coklat
Warna Kuning Merah pekat Putih ++
+++ keunguan pekat
Aroma - - - strowberry Butiran -
Halus lembut Berbutir
Tekstur Halus + Cair ++ Kental Halus ++
oily licin
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 7. Hasil Pengamatan Jenis Gula


Jenis Gula
Kriteria Mutu
Halus Pasir Merah
Warna Putih +++ Putih kekuningan Coklat
Tekstur Halus +++ Berbutir kasar Keras
Manis khas
Rasa Manis +++ Manis ++
kelapa
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 8. Hasil Pengamatan Telur


Kriteria Mutu Telur
Kulit Cangkang Retak
Kantung Udara Kantung udara diam
Letak Kuning Telur Kuning telur menepi
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 9. Hasil Pengamatan Daya Serap Terigu


Jenis Tepung
Kriteria Pengujian Cakra
Segitiga Biru Kunci Biru
Kembar
Putih Putih Putih
Warna
gading+ gading+++ gading++
Khas Khas Khas
Aroma
terigu+ terigu+++ terigu+
Berat Tepung (gr) 25gram 25gram 25gram
Jumlah Air (ml) 11,5 mL 10 mL 10,1 mL
Daya Serap Air (ml) 0,46 0,4 mL/gram 0,404
mL/gram mL/gram
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 10. Hasil Pengamatan Uji Aktivitas Ragi


Waktu Volume Adonan (mL)

Kunci
(menit) Cakra Kembar Segitiga Biru
Biru

1 3 2 4 5

0 75 88 83 80 85

5 100 110 110 110 108

10 130 128 128 130 120

15 180 136 135 140 153

20 200 144 142 148 167

25 230 146 142 148 185

30 245 146 142 148 193

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 11. Hasil Pengamatan Produk Baking


Produk / Donat Brownis Chiffon cake Sponge Cake
Karakteristik
Warna Kuning Hitam Crust : coklat Crust : coklat tua
kecoklatan
muda Crumb : Kuning,
hitam
Crumb :
kuning
Aroma Manis +++++ Coklat ++++ Telur ++++ Gula +++ telur
+++
Tekstur Agak keras Keras Empuk, elastis Agak padat
Cita Rasa Manis +++ Coklat ++++ Manis ++++ Manis ++++
blueberry ++
Asam ++
Pori-pori Tidak seragam Seragam Seragam Seragam
Bahan Coklat Kacang - Selai blueberry
Pengisi
Cacat - - - -
Bentuk Cincin Balok Prisma segitiga Segiempat
Remah Remah + Remah +++ Remah +++ Remah +
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 12. Hasil Pengamatan Produk Biskuit


Produk / Cracker Biscuit Chocochi Cookies Kue Biskuit
Karakterist s Marie p cookies Kering Sandwich
ik
Warna Putih dan Coklat Coklat tua Hitam Coklat Kuning
sedikit pucat kecoklatan
daerah
coklat
Aroma Gula Susu Coklat Coklat Sagu Keju +++
dipangga +++ ++++ mentega
ng +++ ++
Tekstur Renyah+ Renyah Renyah ++ Empuk ++ Rapuh Renyah
+++ ++ +++
Cita Rasa Manis Susu Coklat Coklat Sagu Gurih keju
gula +++ ++++ +++++ ++++ +++
keju
+++
Pori-pori Seragam Seragam Tidak Seragam Seraga Seragam
seragam m
Bahan Gula - Chocochip Coklat - Keju
Pengisi s
Cacat - - - - - -
Bentuk Segiemp Bundar Bundar Bundar Irregul Segiempat
at (berluba ar
(berluban ng o)
g x)
Remah Remah Remah Remah Remah +++ Remah Remah
+++++ ++++ ++++ +++++ +++
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 13. Hasil Pengamatan Produk Pastry


Produk / Croisant Bollen Sus Pie Puff
Karakteristik Pastry
Bentuk Oval Balok Irregular Bundar Persegi
pangang
Warna Coklat Kuning Putih Coklat Kuning
tua kecoklata kecoklata kecoklata
n n n
Kilap Kilap ++ Kilap Kilap + Kilap + Kilap
++++ +++
Cacat - - - - -
Aroma Gula Margarin Telur Manis ++ Gula
dipangga +++ ++++ dipangga
ng ng
Cita Rasa Manis Manis Manis Manis ++ Gurih
+++ ++++ +++ +++
gurih ++
Kekerasan Keras Keras Keras ++ Keras + Keras
Produk / Croisant Bollen Sus Pie Puff
Karakteristik Pastry
+++ ++++ +++
Keremahan Remah Remah Remah + Remah Remah
+++ +++ ++++ ++++
Pori-pori Tidak Tidak Tidak Seragam Tidak
seragam seragam seragam seragam
Bahan Coklat Pisang Cream Coklat Kismis
Pengisi
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Tabel 14. Hasil Pengamatan Produk Roti


Produk / Baguette Roti Roti Burger
Karakteristik Tawar Gandum
Warna Crust : Crust : Crust : Crust : coklat
coklat coklat tua Coklat tua muda
muda Crumb : Crumb : Crumb :
putih putih putih
Crumb :
bercak
putih
coklat
kusam
Aroma Bau gula Bau susu Gandum Manis ++
dipangga ++ ++++
ng ++
Tekstur Keras, Lunak, Lunak, Sedikit lunak
padat, lembut sedikit
kasar kasar
Cita Rasa Tawar Manis + Tawar Tawar
++++ ++++
Pori-pori Tidak Seragam Seragam Seragam
seragam
Bahan - - - Wijen
Pengisi
Cacat Pori - - -
berlubang
sangat
besar
Bentuk Jajargenja Segiempat Segiempat Bundar
ng
Remah Remah Remah + Remah ++ Remah +++
+++++
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2018)

Anda mungkin juga menyukai