Anda di halaman 1dari 4

BBDM MODUL 6.

3
SKENARIO 1
PELUPA

Seorang wanita usia 65 tahun datang diantar keluarganya ke poliklinik dengan keluhan jadi
pelupa yang semakin parah sekitar 6 bulan ini. Pasien sering mengalami gangguan memori
hingga aktivitas sehari-harinya terganggu, malas menekuni hobinya memasak, cenderung
berdiam diri di rumah. Sebelumnya, sekitar 1,5 tahun pasien juga merasakan tangan
gemetaran, badan terasa kaku, dan gerakannya melambat.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :


Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR : 18x/mnt
t : 36 C

MMSE : 20
Resting tremor (+), Rigiditas (+), Bradikinesia (+)

A. TERMINOLOGI
1. Resting tremor : suatu gerakan bergetar anggota tubuh secara involunter, terjadi
saat istirahat.
2. Rigiditas : kekakuan sebagian atau seluruh anggota gerak karena gangguan saraf
motorik yang menyebabkan peningkatan tonus otot.
3. Bradikinesia : perlambatan gerakan volunteer, gerakan inkomplet, susah
melakukan gerakan atau berhenti saat sedang bergerak.
4. MMSE : pemeriksaan status mental yang mudah diaplikasikan dan telah
dibuktikan sebagai instrument untuk mendeteksi gangguan kognitif yang
berhubungan dengan penyakit neuro degenerative. Total skor 30. Normal jika skor
25-30, demensia ringan 20-24, sedang 13-19, berat 0-12.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa pasien mengalami gangguan memori yang menyebabkan terganggunya
aktivitas?
2. Mengapa pasien mengalami resting tremor, rigiditas dan bradikinesia?
3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik dan MMSE?
4. Apa diagnosis sementara kasus?
5. Adakah hubungan usia dengan gejala pada kasus?

C. HIPOTESIS
1. Forgetfulnes : Lupa pada lansia dapat merupakan sesuatu yang fisiologis.
MCI : mulai muncul gejala klinis, namun belum mengganggu aktivitas sehari-hari.
Demensia : mengganggu aktivitas sehari-hari. Demensia dapat disebabkan
berbagai hal. Pada kasus, kemungkinan demensia yang terjadi disebabkan oleh
PD. Gambaran hisyopatologis PD adalah adanya Lewy bodies yang menyebabkan
neuron otak berkurang sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif.
2. Parkinson disebabkan penurunan dopamine yang dihasilkan pars compacta
substansia nigra. Substansia nigra adalah region control pergerakan. Reduksi
dopamine akan mengakibatkan gangguan keseimbangan inhibitorik dan
eksitatorik sehingga control keseimbangan menurun, control pergerakan
terganggu. Penurunan dopamine terutama terjadi di sistem ektra piramidalis yang
berfungsi mengatur motoric halus.
3. Tanda vital : TD, RR, suhu tubuh normal.
Resting tremor, rigiditas dan bradikinesia positif : Parkinson Disease
MMSE : demensia ringan
4. Diagnosis sementara : Parkinson disease. Parkinson bisa mengenai usia berapa
saja, namun angka kejadiannya meningkat pada usia lanjut (60-64 tahun,
meningkat 85-89 tahun). Ada 3 tanda bradikinesia, resting tremor dan rigiditas,
menunjukkan pada kasus clinically definite. Ada keluhan pelupa hingga aktivitas
terganggu, menunjukkan ada demensia. Demensia juga ditandai hilangnya minat
dan perhatian pasien pada sesuatu yang biasa dilakukan.
5. Lihat no.4
D. SKEMA

Definisi,
Klasifikasi

Parkinson
Tanda dan
Tata laksana Disease
Gejala
Dementia

Pemeriksaan
Fisik dan
Screening

E. SASARAN BELAJAR
1. Definisi demensia dan tipe demensia.
2. Patologi demensia pada Parkinson
3. Gejala, tanda dan pem. Fisik
4. Pemeriksaan screening gangguan kognitif
5. DD gangguan kognitif
6. Tatalaksana gang. Kogntif

F. BELAJAR MANDIRI

Daftar Pustaka :
1. Samuels MA, Ropper AH. 2017. Samuel’s Manual of Neurologic Therapeutics. 9ed.
Philadelphia : Lippincott Wiliams & Wilkins.
2. Victor M, Ropper AH. 2009. Adam’s and Victor Principles of Neurolgy. 9ed. New York:
McGraw-Hill, Inc
3. Mahar Mardjono, Priguna Sidharta. 2004. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : PT Dian
Rakyat
4. Priguna Sidharta. 2004. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Jakarta : PT Dian
Rakyat
5. Priguna Sidharta. 2004. Neurologi Klinis Dalam Praktik Umum, edisi III, cetakan
kelima. Jakarta : PT Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai