Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STERILISASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ARTHA MAHINRUS


Jl. Pasar III No. 151 Terusan Tuasan
MEDAN 20237
Telp: (061) 80086111 / 80088892 Fax: (061) 80086404
Email: rsiaarthamahinrus@gmail.com
2018
PROGRAM STERILISASI
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ARTHA MAHINRUS
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah
resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial
di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di rumah sakit.
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian
infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas
dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisai sangant bergantung pada unit penunjang lain
seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain
perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain.
Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub. unit diatas maka pada akhirnya akan
menggangu proses dan hasil sterilisasi.

Bila ditinjau dari volume alat dan bahan yang harus disterilkan di rumah sakit demikian
besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk mempunyai suatu instalasi pusat sterilisaasi
tersendiri, yang merupakan salah satu instalasi penunjang medik yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada kepala penunjang medik. Instalasi pusat
sterilisai ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi
steril atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan
tepat, untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara professional,
diperlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun
tenaga non medik yang merupakan mitra kerja. Azas kemitraan didasari rasa saling
menghormati peran dan fungsi masing-masing dengan tujuan utama untuk mencegah
resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan pegawai rumah sakit.

II. LATAR BELAKANG


Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan
proses kegiatan kimia atau fisika. Sterilisasi harus dilakukan untuk alat-alat dan alat
lain yang kontak langsung dengan aliran darah atau jaringan normal steril. Hal ini dapat
dicapai dengan uap bertekanan tinggi, pemanasan kering, sterilisasi kimiawi, seperti
glutaraldehid atau formaldehid, dan secara fisik (radiasi). Karena sterilisasi adalah
sebuah proses, bukan sebuah peristiwa tunggal, maka seluruh komponen harus
dilakukan secara benar agar sterilisasi tercapai.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS.


A. Tujuan Umum.
Mencegah infeksi nosokomial di Rumah Sakit

B. Tujuan Khusus
- Mencegah terjadinya infeksi silang
- Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.


 Melakukan kegiatan sterilisisasi alat/barang yang akan digunakan dengan cara :
1. Sterilisasi dengan cara rebus
2. Sterilisasi dengan cara penguapan dan tekanan tinggi
 Melakukan pencatatan dan pendistribusian

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.


 Melakukan kegiatan sterilisasi dengan cara :
1. Sterilisasi dengan cara rebus :
Mensterilkan peralatan dengan merebusnya di dalam air sampai mendidih (100º
C) dan ditunggu selama 20 menit. Misalnya alat dari logam dan karet.

Langkah-langkah:
a. Yakinkan sterilisator dalam keadaan siap pakai
b. Masukkan alat yang sudah dicuci bersih ke dalam sterilisator
c. Isi air hingga alat terendam
d. Tutup sterilisator dengan rapat
e. Setelah 20 menit, alat dapat diangkat
f. Matikan dengan melepaskan stop kontak
2. Sterilisasi dengan cara penguapan dan tekanan tinggi
Mensterilkan peralatan dengan uap panas dengan autoclave dengan waktu, suhu
dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, instrument dan kasa.

 Melakukan pencatatan dan pendistribusian


 Setiap alat yang akan disterilkan diberi label sterilisasi
 Alat yang akan didistribusikan harus sesuai dengan permintaan unit kerja dan
dicatat dibuku ekspedisi.

VI. SASARAN
Kegiatan terlaksana 80 – 90 %

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2016
NO. KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des
1. Monitoring sterilisasi
√ √
2. Evaluasi sterilisasi √

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil sterilisasi akan dievaluasi akhir tahun oleh IPCN dan dilaporkan kepada panitia
PPI.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Sterilisasi yang tidak sesuai di Rumah Sakit harus dicatat dan dilaporkan. Data yang
sudah dievaluasi akan dilaporkan Panitia PPI ke Direktur untuk ditindak lanjuti.

Medan, juni 2018


Ka. Panitia PPI Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Artha Mahinrus

………………………………
EVALUASI TINDAK LANJUT
MONITORING AUDIT STERILISASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ARTHA MAHINRUS


Jl. Pasar III No. 151 Terusan Tuasan
MEDAN 20237
Telp: (061) 80086111 / 80088892 Fax: (061) 80086404
Email: rsiaarthamahinrus@gmail.com
2018
EVALUASI TINDAK LANJUT MONITORING AUDIT STERILISASI

JANUARI – DESEMBER 2016

I. PROSES EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara tanya jawab dilanjutkan
observasi.
Indikator yang terisi setiap bulan pada tahun 2018 dijumlahkan jawaban Ya dibagi
total ruangan (Ya dan Tidak) hasilnya dikali 100 %.
Semua jumlah persentase indikator dijumlahkan dan dibagi seluruh indikator (sudah
dikalikan 100 %) hasilnya dikali 100 %.
Nilai : - kurang baik : < 60
- cukup baik : 61 – 86
- baik : 87 – 100

II. HASIL EVALUASI


1. Lampiran Data Hasil Monitoring Pelaksanaan Sterilisasi
Semester I ( Januari – Juni )

No Indikator Penilaian Target (%) Realisasi (%)


1. Ada SPO dekontaminasi, desinfeksi dan 100 % 100 %
sterilisasi.

2. Menggunakan APD saat proses dekontaminasi, 100 % 75 %


desinfeksi dan sterilisasi.

3. Peralatan yang sudah dipakai oleh pasien dan 100 % 83 %


terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi
dibersihkan/desinfeksi/sterilisasi sebelum
dipakai pasien lain..

4. Peralatan kritikal, semi kritikal direndam 100 % 75 %


dengan enzimatik sebelum dibersihkan.

Rata – rata 83,3 %


Dari hasil monitoring pelaksanaan sterilisasi yang dilakukan pada Januari - Juni tahun
2016 terlihat bahwa hampir semua ruangan sudah melakukan dengan benar, hal ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ada SPO dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi.
Dari no. 1 didapat nilai 100 %, petugas mengerti proeses dekontaminasi,
desinfeksi dan sterilisasi.

2. Menggunakan APD saat proses dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi.


Dari no. 2, didapat nilai 75 % petugas masih ada dijumpai tidak memakai APD
saat dekontaminasi.
3. Peralatan yang sudah dipakai oleh pasien dan terkena darah, cairan tubuh, sekresi,
ekresi dibersihkan/desinfeksi/sterilisasi sebelum dipakai pasien lain..
Dari no. 3 didapat nilai 83 %, petugas sudah mengerti bahwa peralatan yang
dipakai oleh pasien dan terkena darah dan cairan dibersihkan/desinfeksi/sterilisasi.
4. Peralatan kritikal, semi kritikal direndam dengan enzimatik sebelum dibersihkan.
Dari no. 4 didapat nilai 75 %, petugas sudah melaksanakan perendaman peralatan
sebelum dibersihkan.

TINDAK LANJUT
Dari hasil monitoring pelaksanaan sterilisasi didapatkan bahwa pelaksanaan sterilisasi
di RS X sudah baik dengan persentase 83,3 %, namun perlu diperhatikan tentang
pemakaian APD dan perendaman peralatan sebelum dibersihakan masih dalam nilai
cukup baik diharapkan akan mencapai nilai yang baik dengan rekomendasi :
 Sosialisasi tentang APD
 Sosialisasi tentang dekontaminasi dan sterilisasi alat

2. Lampiran Data Hasil Monitoring Pelaksanaan Sterilisasi


Semester II ( Juli - Desember ) 2016
Realisasi
No Indikator Penilaian Target (%)
(%)
1. Ada SPO dekontaminasi, desinfeksi dan 100 % 100 %
sterilisasi.
2. Menggunakan APD saat proses dekontaminasi, 100 % 83 %
desinfeksi dan sterilisasi.
3. Peralatan yang sudah dipakai oleh pasien dan 100 % 83 %
terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi
dibersihkan/desinfeksi/sterilisasi sebelum
dipakai pasien lain..
4. Peralatan kritikal, semi kritikal direndam 100 % 75 %
dengan enzimatik sebelum dibersihkan.
Rata – rata 85,2 %

Dari hasil monitoring pelaksanaan sterilisasi yang dilakukan pada Juli - Desember
tahun 2016 terlihat bahwa hampir semua ruangan sudah melakukan dengan benar, hal
ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ada SPO dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi.
Dari no. 1 didapat nilai 100 %, petugas mengerti proeses dekontaminasi,
desinfeksi dan sterilisasi.
2. Menggunakan APD saat proses dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi
Dari no. 2, didapat nilai 83 % petugas masih ada dijumpai tidak memakai APD
saat dekontaminasi.
3. Peralatan yang sudah dipakai oleh pasien dan terkena darah, cairan tubuh, sekresi,
ekresi dibersihkan/desinfeksi/sterilisasi sebelum dipakai pasien lain..
Dari no. 3 didapat nilai 83 %, petugas sudah mengerti bahwa peralatan yang
dipakai oleh pasien dan terkena darah dan cairan dibersihkan/desinfeksi/sterilisasi.
4. Peralatan kritikal, semi kritikal direndam dengan enzimatik sebelum dibersihkan.
Dari no. 4 didapat nilai 75 %, petugas sudah melaksanakan perendaman peralatan
sebelum dibersihkan.

TINDAK LANJUT
Dari hasil monitoring pelaksanaan sterilisasi didapatkan bahwa pelaksanaan sterilisasi
di RS X sudah baik dengan persentase 85,2 %, namun perlu diperhatikan tentang
pemakaian APD dan perendaman peralatan sebelum dibersihakan masih dalam nilai
cukup baik diharapkan akan mencapai nilai yang baik dengan rekomendasi :
 Sosialisasi tentang APD
 Sosialisasi tentang dekontaminasi dan sterilisasi alat
Medan, 04 Januari 2017

IPCN Rumah Sakit Ibu dan


Anak Artha Mahinrus.

…………………………………

Anda mungkin juga menyukai