1.
2.
3.
4.
Oleh :
Beta digunakan di dalam Model Indeks Tunggal dan Model CAPM untuk menghitung
return ekspektasian sekuritas. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return
sekuritas atau return portofolio terhadap return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap
return pasar atau dapat dikatan bahwa Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu
sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar.
Volatilitas merupakan fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio
dalam suatu periode waktu tertentu. Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio
secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka Beta dari sekuritas atau
portofolio tersebut dikatakan bernilai 1 atau Beta = 1 artinya bahwa setiap satu persen
perubahan return pasar baik naik ataupun turun maka return sekuritas atau potofolio juga
akan bergerak sama besarnya mengikuti return pasar.
Sekuritas yang mempunyai Beta > 1 dikatakan agresif, artinya tingkat kepekaan
sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar sangat tinggi atau dapat juga dikatakan memiliki
risiko yang lebih besar dari tingkat risiko rata-rata pasar. Sedangkan sekuritas yang
mempunyai Beta < 1 dikatakan defensif (konservatif), artinya saham tersebut kurang peka
terhadap perubahan pasar dan memiliki risiko dibawah rata-rata pasar.
Apabila beta positif, maka pergerakan harga saham searah dengan pergerakan indeks
pasar. Berdasarkan besaran angka beta saham, maka dapat dibedakan:
1) Beta < 1, dalam jangka panjang volatilitas return saham akan searah dengan indeks pasar,
namun denqan volatilitas yang lebih kecil.
2) Beta = 1, dalam jangka panjang volatilitas return saham akan searah dengan indeks pasar,
dengan volatilitas yang sama dengan volatilitas pasar.
3) Beta > 1, dalam jangka panjang volatilitas return saham akan searah dengan indeks pasar,
dengan volatilitas yang lebih besar.
1. Beta Pasar
Beta pasar merupakan Beta yang dihitung dengan data pasar dan dapat diestimasi
dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari sekuritas dan return dari pasar selama
periode tertentu. Dengan asumsi bahwa hubungan antara return-return sekuritas dan return-
return pasar adalah linier, Beta dapat diestimasi secara manual dengan memplot garis diantara
titik-titik return atau dengan teknik regresi.
Jika Beta yang dihasilkan dari perhitungan persamaan regresi bersifat stabil, maka
semakin lama periode observasi yang digunakan di persamaan regresi semakin baik (karena
kesalahan pengukurannya semakin lebih kecil) hasil dari Beta. Akan tetapi bila periode
obeservasi terlalu lama, anggapan Beta konstan dan stabil kurang tepat, karena sebenarnya
Beta berubah dari waktu ke waktu. Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi
Beta dapat didasarkan pada model indeks tunggal atau model CAPM.
1) Model indeks tunggal atau Model Pasar,
Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
Ri = αi + βi . RM + ei
2) Model CAPM
Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
Ri = RBR + βi . (RM - RBR) + ei
Notasi :
RBR = Return aktiva bebas resiko
RM = Return portofolio pasar
Sehingga variabel dependen persamaan regresi adalah sebesar (Ri – RBR) dengan
variabel independennya adalah (RM - RBR).
Kelebihan dari Beta return pasar ini adalah Beta ini mengukur respon dari masing-
masing sekuritas terhadap pergerakan pasar. Beta pasar ini dihitung berdasarkan hubungan
data pasar dan tidak dihitung berdasarkan data karakteristik perusahaan seperti misalnya
pembayaran dividen.
2. Beta Akuntansi
Beta akuntansi merupakan Beta yang dihitung dengan data akuntansi dan dapat
diestimasi dengan menggunakan laba akuntansi. Berikut rumus menghitung Beta Akuntansi:
σlaba,iM
hi =
σ2laba,M
Notasi :
hi = Beta akuntansi sekuritas ke – i
σlaba, iM = Kovarian antara laba perusahaan ke – I dengan indeks laba pasar.
σ2laba, M = Varian dari indeks laba pasar.
(Indeks laba pasar dapat dhitung berdasarkan rata-rata laba akuntansi untuk
portofolio pasar).
Beta akuntansi dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan regresi. Hal ini
untuk pertama kalinya dilakukan oleh Brown dan Ball (1969). Persamaan regresi untuk
mengestimasi Beta akuntansi sebagai berikut :
∆Ei,t = gi + hi ∆EMt + wi,t
Notasi :
∆Ei,t = Perubahan laba akuntansi perusahaan ke – I untuk periode ke – t
∆EMt = Perubahan indeks laba pasar untuk periode ke – t
Wi,t = Kesalahan residual
gi = Intercept
hi = Parameter regresi yang merupakan estimasi untuk Beta akuntansi
perusahaan ke - i
Beta akuntansi diperoleh dari koefisien regresi dengan variabel dependen perubahan
laba akuntansi dan variabel independen adalah perubahan indeks laba pasar untuk laba
akuntansi portofolio pasar. Sehingga beta akuntansi dan beta pasar memiliki hubungan yang
positif.
3. Beta Fundamental
Dengan argumentasi bahwa risiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi
karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai-nilai fundamental perusahaan, maka kombinasi ini
akan banyak membantu mengerti Beta dan untuk memprediksinya. Beaver, Kettler, dan
Scholes menggunakan 7 macam variabel yang merupakan variabel-variabel fundamental.
Sebagian besar dari variabel-variabel tersebut secara umum dianggap bervariasi dengan
risiko, tetapi secara teori mungkin tidak semuanya berhubungan dengan risiko. Ketujuh
variabel-variabel yang digunakan adalah Dividen Payout, Asset Growth, Leverage, Liquidity,
Asset Size, Earnings Variability, Accounting Beta. Dengan ditarik kesimpulan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara risiko perusahaan yang diukur dengan Beta pasar dengan
keempat variabel fundamental. Yang juga menarik diperhatikan disini adalah bahwa ketiga
variabel yang tidak signifikan merupakan variabel-variabel yang tidak didukung dengan teori
mengenai hubungannya dengan Beta pasar.
5. Beta Portofolio
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang (berdasarkan
proporsi) dari masing-masing individual sekuritas yang membentuk portfolio. Beta portofolio
umumnya lebih akurat dibandingkan dengan beta tiap-tiap individual sekuritas. Alasannya
adalah sebagai berikut:
1) Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu, jika Beta tidak
konstan dari waktu ke waktu, maka Beta portofolio akan lebih tepat dibandingkan dengan
Beta individual sekuritas.
2) Perhitungan Beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan pengukuran atau
kesalahan acak karena kesalahan acak satu sekuritas mungkin akan ditiadakan oleh
kesalahan acak sekuritas yang lainnya. Dengan demikian Beta portofolio juga diharapkan
akan lebih tepat dibandingkan dengan Beta individual sekuritas.
CRITICAL REVIEW
TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI
ACCOUNTING BETA: WHICH MEASURE IS THE BEST? FINDINGS FROM
ITALIAN MARKET
5.
6.
7.
8.
Oleh :
Judul Penelitian : “Accounting Beta: Which Measure Is the Best? Findings from Italian
Market” (Beta Akuntansi: Ukuran Mana Yang Terbaik? Temuan
dari Pasar Italia)
Peneliti : 1. Carmelo Intrisano
2. Giovanni Palomba
3. Loris Di Nallo
4. Anna Maria Calce
JURNAL : European Journal of Economics, Finance and Administrative
Sciences ISSN 1450-2275 Issue 96 December, 2017
A. RESEARCH BACKGROUND
Dalam research background ini akan di paparkan terkait hal atau permasalahan apa
yang melatarbelakangi penelitian ini dan pembahasan relevansi antara permasalahan atau
fenomena dengan topik yang di angkat.
Adapun hal yang melatarbelakangi penelitian ini, adalah asumsi bahwa perusahaan
tidak terdaftar meniru karakteristik yang sama dari perusahaan yang terdaftar. Masalah ini
lebih penting di negara di mana ada kehadiran besar usaha kecil dan menengah seperti di
Italia. Bahkan usaha kecil dan menengah sangat sering tidak go public sehingga CAPM beta
tidak begitu cocok untuk mereka. Oleh karena itu dalam konteks ini kebutuhan model
alternatif muncul. Sebuah alternatif diwakili oleh Risiko Bisnis Index (BRI) Model. Asumsi
dari model ini adalah bahwa semua perusahaan yang beroperasi di sektor memiliki risiko
bisnis yang sama. Isu penting adalah bahwa titik awal selalu CAPM beta. Model Alternatif
lain adalah beta fundamental). Beta mendasar menyatakan bahwa CAPM beta secara ketat
terkait dengan ukuran fundamental perusahaan. Jadi ada regresi antara CAPM beta (variabel
independen) dan ukuran akuntansi (variabel dependen). Kemudian fungsi regresi
diperkirakan dan memasukkan ukuran akuntansi perusahaan terdaftar adalah mungkin untuk
memiliki beta. Asumsi dari model ini adalah bahwa ukuran akuntansi merupakan prediksi
CAPM beta. Akhirnya ada akuntansi beta. Ini adalah satu-satunya model yang tidak
berurusan dengan CAPM beta. Bahkan ini memberikan regresi linier antara ukuran akuntansi
perusahaan dan rata-rata ukuran akuntansi yang sama yang berkaitan dengan semua
perusahaan yang terdaftar dari pasar.
Sehingga dalam pernyataan tersebut estimasi biaya ekuitas merupakan salah satu tema
yang lebih diperdebatkan. Bahkan biaya ekuitas sering digunakan dalam laporan evaluasi dan
sebagainya Hal ini diperlukan untuk mempekerjakan biaya wajar ekuitas. Namun dalam
literatur ada kurangnya tentang model ditujukan kepada perusahaan yang tidak terdaftar,
sedangkan metode berpikir perusahaan yang terdaftar sebagian besar dipelajari.
Kajian literatur yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan lebih
banyak memaparkan penelitian terdahulu yang terdiri dari antara lain Ball and Brown (1969),
Beaver, ceret, Scholes (1970), Beaver, Manegold (1975), Hill, Batu (1980), Ismail and Kim
(1989), Kaya Er (2012) dan masih banyak yang lainnya.
Menurut saya, dalam penelitian ini tidak dipaparkan grand theory yang dijadikan
sebagai acuan dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti dalam mengutip nama peneliti dari
penelitian terdahulu menggunakan nama belakang. Hal ini mungkin dikarenakan penyesuaian
format dari jurnal tersebut ataupun aturan dari negara Italia itu sendiri.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk untuk memusatkan perhatian pada beta akuntansi,
model yang dapat digunakan juga untuk perusahaan yang tidak terdaftar. Setelah tinjauan
literatur peneliti memiliki melakukan analisis empiris di pasar Italia untuk memeriksa
stabilitas akuntansi beta terhadap CAPM beta.
3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan Carmelo Intrisano, Giovanni Palomba, Loris Di
Nallo, dan Anna Maria Calce menjelaskan bahwa beta akuntansi ROE memiliki perbedaan
rata-rata yang lebih rendah dalam nilai mutlak (0,17). Khususnya Hal ini sehubungan rendah
untuk CAPM beta sedangkan akuntansi laba bersih beta dan pendapatan operasional
membawa ke beta tinggi. Pokoknya perbedaan rata-rata sangat kecil dalam kasus ROE.
standar deviasi dari beta akuntansi ROE (0,37) mirip dengan CAPM beta (0,27) dan
memberikan beberapa informasi tentang stabilitas. Sebaliknya akuntansi laba bersih beta dan
pendapatan operasional yang lebih bervariasi. Tingkat lain analisis adalah tentang studi
tentang tanda perbedaan antara beta akuntansi dan CAPM beta. Dalam 72% dari perusahaan
Akuntansi Beta ROE lebih rendah dari yang sesuai CAPM beta. Ini ulangan hasil perbedaan
rata-rata. Kasus laba bersih akuntansi beta dan pendapatan operasional yang khusus:
bagaimanapun nilai positif dari perbedaan rata-rata (laba bersih: 1,23; pendapatan
operasional: 1,01) dalam sampel dianalisis kami menemukan bahwa hanya 31% (laba bersih)
dan 38% (pendapatan operasional) dari perusahaan memiliki beta akuntansi yang lebih tinggi
daripada yang sesuai CAPM beta. Temuan ini tampaknya untuk mengkonfirmasi hasil
sebelumnya: Akuntansi beta ROE adalah lebih stabil, sementara laba bersih dan pendapatan
operasional menunjukkan beberapa masalah penting.