Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bauksit adalah material yang berupa tanah atau batuan yang
tersusun dari komposisi utama berupa mineral-mineral aluminium
hidroksida seperti gibsit, buhmit dan diaspor. Selain itu juga terdapat
mineral pengotor atau mineral gangue seperti kuarsa, titanium oksida,
besi oksida, mineral lempung dan air yang umumnya hadir dalam
bauksit (Gow dan Gian, 1993). Bauksit ini kemudian diolah menjadi
aluminium dan aluminium adalah logam yang lunak dalam bentuk
murni namun keras seperti baja jika padat, ringan, tahan terhadap
korosi dan merupakan konduktor listrik yang baik.
Sebaliknya cadangan bauksit yang terdapat di Kalimantan Barat
umumnya belum dieksploitasi secara optimal dan diperkirakan
berjumlah besar, Kalimantan Barat memiliki sumber daya bauksit yang
cukup besar, bahkan terbesar di Indonesia mencapai 2 3.268.533.344
ton, cadangan sebesar 1.129.154.090 ton tersebar secara luas di
Kabupaten Pontianak, Bengkayang, Sanggau, Mempawah, Landak,
Ketapang, Sekadau, Kubu Raya, dan Kayong utara (Pusat Data dan
Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, 2012). Bauksit pertama
kali ditemukan di Singkawang dan Bengkayang. Namun, bauksit ini
memiliki kadar aluminium yang rendah (34,6%) dan kandungan silika
yang tinggi (32,5%) sehingga dinilai kurang ekonomis (Tarring dkk,
1952, dalam Suwarna dkk, 1993). Salah satu lokasi tambang bauksit di
Kalimantan Barat yang memiliki cadangan besar yaitu di daerah Tayan
dan termasuk dalam IUP PT.
Stockpile berfungsi sebagai tempat penimbunan sementara
sebelum buksit tersebut diangkut melalui jalur darat maupun jalur
perairan untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri, dengan dibukanya
pelabuhan atau tempat stockpile maka dibuka pula beberapa stockpile
buksit di kawasan lahan tersebut, dan stockpile juga berfungsi sebagai
proses homogenisasi dan atau pencampuran buksit untuk menyiapkan
kualitas yang dipersyaratkan,dalam proses homogenisasi ada dua tipe
yaitu blending dan mi/ing.
1. Kegiatan Yang Diamati
Selama dilapangan kegiatan yang diamati adalah kegiatan
Survey tinjau pada stockpile
2. Lokasi
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini diadakan di lokasi
cv.bhumi geos crop, jl purnama satu komplek perumahan Geria
dua no 3A Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Dilaksanakan
selama kurang lebih 1 bulan dari akhir bulan maret sampai dengan
bulan april. Selama dilapangan dibimbing oleh para kryawan di
kantor tersebut baik kegiatan lapangan yaitu survey tinjau pada
stockpile dan penggunaan alat serta pengolahan data.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kegiatan PKL di
Cv.Bhumi Geos Crop yaitu:
1.3 Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami proses
pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan di perusahaan
Cv.Bhumi Geos Crop pertambangan sehingga memiliki wawasan
dan pengetahuan yang luas agar dapat mempersiapkan diri dalam
mengisi kebutuhan pada dunia industri khususnya di bidang
pertambangan.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus disini adalah ikut tim survey oleh
Cv.Bhumi Geos Crop bagaimana memperoleh data yang lebih jelas
dari stockpile pada PT.
1.4 Metodologi
Adapun metodelogi yang kami gunakan dalam pengambilan data
antara lain :
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan secara langsung pada suatu pekerjaan.
b. Interview, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan melalui proses tanya jawab dengan pihak – pihak yang
terkait langsung pada suatu pekerjaan .
1.5 Sistematika
Adapun sistematika penulisan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
dapatdi ketahui sebagai berikut :
1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN
a.Dosen Penguji
b.Pembimbing Industri, Dosen pembimbing ketua jurusan teknik
pertambangan
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.Kegiatan yang diamati
2.Lokasi
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan PKL
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
1.4 Metodologi
1.5 Sistematika
1.6 Tempat dan jadwal pelaksanaan
6. BAB II GEOLOGI REGIONAL
7. BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1. Sejarah Singkat Perusahan
1.2. Organisasi perusahaan
1.3. Pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain.
1.4. Proses pelaksanaan produksi perusahaan
8. BAB IV. KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1. Pekerjaan yang diamati
4.1.1 Studi kasus
4.2. Lingkup pekerjaan
4.3. Tugas Selama Praktek
9. BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
10. Lampiran
- Surat Keterangan dari perusahan yang menyatakan bahwa telah
menyelesaikan PKL
- Laporan kegiatan harian
- Daftar Absensi
- Daftar nilai yang telah diberikan oleh Pembimbing Lapangan
- Daftar selama bimbingan dengan Dosen Pembimbing
- Fhoto-fhoto kegiatan selamaPKL
- Certifikate Of Appreciation
1.6 Tempat Dan Jadwal Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL), Dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2018 s/d 20 April 2018.
Bertempat di jl purnama 1, komplek perumahan gregia no 3A Pontianak
Kalimantan Barat.
1.7 Tempat Dan jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan III dimulai dari Tanggal 26
Maret – 20 April 2018 di Studio konsultan pertambangan yang
perusahaan ini bergerak di bidang konsultan geologi dan
pertambangan, dimana salah satu pekerjaan yang saat ini dilakukan
adalah kegiatan pengamatan pada perusahaan yang berada di :
Nama Konsultan : CV. Bhumigeostcorp
Alamat : Jl Purnama Gg. Purnama Griya No
A3,Pontianak,Kalimantan Barat.

Dan perusahaan Cv Bhumigeoscrop bekerjasama dengan ini bergerak di


bidang kegiatan yang di mana penulis melakukan pada PT. Kalbar Bumi Perkasa
yang hanya di Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan
Barat.
Nama : PT. Kalbar Bumi Perkasa
Alamat : Jl. GM Said No. 12, Kelurahan Akcaya
Kecamatan Pontianak Selatan.
Lokasi Tambang : Di Kecamatan Meliau dan Kecamatan
Tayan Hilir Kabupaten Sanggau.
BAB II

GEOLOGI REGIONAL

2.1. Kondisi Geologi


Secara geologi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) berada pada peta
Geologi Regional Lembar Pontianak/Nangataman yang dibuat oleh Sanyoto. P
(GRDC) dan Pieters P.E. (AGSO) 1993 dimana lokasi di dominasi oleh batuan
dari Kelompok Granit Laur (Kll) dan Tonalit Sepauk (Kls). Satuan ini menempati
hampir 50% wilayah penelitian, sisanya ditempati oleh Batuan Malihan Pinoh dan
endapan kuarter (alluvium). Batuan tertua yang berumur Paleozoikum-
Mesozoikum yang terdiri dari batusabak, batutanduk, filit kuarsit, sekis genes,
migmatit, sedikit batuan gunungapi malih, amfibolit. Batuan-batuan ini kemudian
diintrusi oleh pluton-pluton yang bersifat magmatis yang terdiri dari tonalit dan
granit. Selama intrusi berlangsung, terdapat pula proses pnematolitis yang
menghasilkan Magnetite (Fe3O4) dan Hematite (Fe2O3). Periode selanjutnya
terjadilah pengendapan sedimen yang berumur tersier, setelah mengalami proses
erosi dan peneplenisasi lagi, disertai penurunan daratan ke bawah permukaan laut.
Lokasi penyelidikan, tampaknya lebih dominan ditempati oleh satuan aluvium
(Qa), mengingat daerah ini termasuk dataran rendah dan terdapat bukit-bukit kecil
dengan beda tinggi diperkirakan kurang dari 4 meter (Van Bammelen, 1983).
Batuan Intrusi yang menjadi basemen diperkirakan batuan tonalit sepauk
(Kls), yang tersebar merata di selatan Sungai Kapuas (Piasak, Toba, Mungguk,
Sansat sampai Kabupaten Ketapang).
2.2. Stratigrafi
Litologi batuan yang menempati Izin Usaha Pertambangan di Wilayah
Kecamatan Tayan Hilir dan Meliau dari umur tua ke muda sebagai berikut :
1. Batuan tertua yang menempati areal tinjau adalah dari Formasi Sepauk
tersusun dari Granodiorit dan Tonalit-biotit, juga tubuh-tubuh kecil dari
Kuarsa dan Diorite.

2. Kelompok batuan vulkanik Kerabai juga tersingkap pada areal IUP ini,
terdiri dari lava andesit, lava basal, lava breksi dengan intrusi-intrusi kecil
dari andesit dan diorite. Batuan ini tersebar disekitar pebukitan menengah
atau dibagian tengah dari areal IUP.
3. Batuan terobosan berkomposisi micro-diorit dan andesit berupa tubuh-
tubuh intrusi kecil menerobos batuan vulkanik dan batuan sedimen. Batuan
terobosan ini masuk pada kelompok dari Formasi Kerabai berumur Kapur
Atas.
4. Batuan sedimen dari Formasi Tebidah, berumur Oligosen, menutupi
batuan vulkanik. Formasi ini menempati morfologi bergelombang rendah
mulai bagian tengah sampai ke batas di bagian Tenggara daerah penelitian.
5. Endapan alluvium, ditemukan dibagian selatan Izin Usaha Pertambangan
PT. Kalbar Bumi Perkasa, merupakan endapan undak dari Sungai Kapuas,
berupa lumpur, pasir dan kerikil serta sisa-sia tumbuhan (organic matter).
2.3 Struktur Geologi
Pola struktur yang mempengaruhi daerah penyelidikan adalah sesar
normal dengan arah hampir Utara - Selatan. Sesar ini kemungkinan akibat
pengaruh sesar besar berarah Baratlaut - Tenggara. Batuan-batuan yang dilewati
oleh sesar ini sudah campur aduk menjadi Talus, seperti dibagian selatan areal
IUP, nampaknya sudah terbreksikan kuat dan hancur. Secara umum struktur
sinklin dan antiklin tidak ditemukan pada batuan sedimen, batuan ini hanya
terfoliasi dengan diisi oleh mangan dan carbon (Van Zuindam, 1970).
2.4 Penyelidikan dan Hasil Penyelidikan Terdahulu
Kegiatan yang dilakukan sebelum penyelidikan lapangan adalah
pengumpulan data-data sekunder, berupa literature-literatur yang ada kaitannya
dengan daerah penyelidikan / eksplorasi. Termasuk juga mencari informasi yang
ada baik teknis maupun non teknis tentang kegiatan Eksplorasi Bauksit di wilayah
Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Meliau secara umum dan di lokasi IUP
PT. Kalbar Bumi Perkasa dan sekitarnya secara khusus guna mengetahui potensi
akan keberadaan bahan galian Bauksit tersebut. Adapun perusahaan-perusahaan
yang pernah melakukan kegiatan penyelidikan ataupun eksplorasi dilokasi dan
sekitar nya adalah :
1. PT. Alcoa melakukan penyelidikan pada tahun 1969 didaerah Sanggau sampai
Ketapang.
2. PT. Antam mendapatkan penyelidikan untuk Bauksit pada tahun 1989 didaerah
Tayan dan sekitarnya.
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

3.1.1 CV.Bhumi Geos Crop

CV. Bhumi Geost Corp Merupakan Konsultan Jasa yang di mana di pimpin oleh
Direktur Utama Ivan Ariyanto, yang di mana bergerak di bidang pertambanga,
pertanian, perkebunan serta pembangunan, dimana kami secara professional
menangani beberapa hal antara lain :

 Penanganan Perizinan
 Pembuatan Laporan Rutin
 Pengecekkan Lokasi Lahan
 Konsultasi
 Pengujian Peralatan
CV. Bhumi Geost Corp yang beralamat di Jl. Purnama Komp. Purnama Griya No.
3A Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, visi dan misi perusahaan ini adalah:
 Visi “Menjadi perusahaan jasa konstultan terbaik dalam kaidah - kaidah
pertambangan, perkebunan, pertanian, pembangunan, konstruksi dll sesuai
peraturan perundang-undangan.”
 Misi “Menjadi salah satu jasa konsultan yang mengedepankan prosedur
yang aman, nyaman dan ramah lingkungan dengan zero accident. Serta
berdasarkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah
dikeluarkan oleh Pemerintah.”
3.1.2 PT.

3.2 Organisasi Perusahaan

3.2.1 CV. Bhumi Geost Corp

3.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja Dan lain-lain

3.4 proses Pelaksanaan produksi Perusahaan


BAB IV KEGIATAN YANG DIAMATI

4.1 Pekerjaan Yang Diamati

4.1.1 Studi Kasus

4.2 Lingkup Pelerjaan

4.3 Tugas Selama Praktek

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai