Anda di halaman 1dari 3

Manipulasi Dental Amalgam

Ada 5 tahapan dalam memanipulasi amalgam. Tahapan tersebut yaitu proporsi,


triturasi, kondensasi, triming dan carving, serta polishing.

PROPORSI

Pada tahap ini, seorang dokter gigi atau asisten dokter gigi melakukan penimbangan air
raksa dan logam alloy. Hal ini dilakukan untuk menentukan rasio air raksa:logam alloy. Rasio
air raksa:logam alloy dipengaruhi oleh komposisi logam alloy, ukuran partikel, bentuk
partikel, dan suhu pengerjaan (Anusavice, 1996:325).

Penimbangan air raksa:logam alloy. Perbandingan rasio air raksa:logam alloy harus
ditimbang dengan benar sebelum dilakukan triturasi. Sebab jumlah Hg yang terlalu banyak
atau terlalu sedikit akan mempengaruhi kualitas amalgam yang dihasilkan.

Hg (-) : Kering, kasar. Amalgam tidak kuat dan mudah korosi.

Hg (+) : Menghasilkan sifat fisik dan mekanik yang buruk

Perbandingan air raksa: alloy 5:5 untuk lathe cut

4:5 untuk spherical

Kelebihan air raksa dapat dilakukan dengan :

Memeras campuran amalgam dengan kain kasa

Membuang air raksa yang naik ke permukaan saat kondensasi

TRITURASI

Percampuran atau pengadukan Hg dengan alloy.Triturasi dapat dilakukan secara manual


atau mekanis. Alat yang digunakan dalam proses triturasi manual adalah lumpang dan alu,
sedangkan untuk triturasi mekanis menggunakan amalgamator . Adukan kasar yang biasa
disebabkan dengan waktu triturasi yang kurang lama mengakibatkan dental amalgam bersifat
lemah, kasar dan berbutir-butir yang akan peka terhadap karat.
Tidak ada anjuran yang bisa diberikan tentang waktu pengadukan karena ada banyak
factor yang mempengaruhi, misalnya banyaknya jenis amalgamator, perbedaan kecepatan
dan pola ayunan, serta berbagai jenis desain kapsul.Jumlah kerja yang diperlukan untuk
amalgamasi dari berbagai jenis logam campur juga berbeda-beda. Misalnya, logam campur
berpartikel spherical biasanya memerlukan waktu amalgamasi yang lebih pendek daripada
logam campur lathe cut. Adonan yang lebih besar juga membutuhkan waktu pengadukan
yang sedikit lebih lama daripada adonan yang sedikit. Petunjuk pabrik akan menunjukkan
jadwal waktu untuk pengadukan logam campur. Tetapi, karena kecepatan amalgamator
berbeda-beda, meskipun merknya sama, jadwal waktu ini hanya berlaku sebagai petunjuk
umum.

Konsistensi dari adukan.Sudah terbukti bahwa kombinasi yang benar dari logam campur
dan air raksa adalah factor pertimbangan yang utama.Pada tahap inilah komposisi dari
tumpatan amalgam ditentukan, dan komposisi adalah penentu utama dari sifat fisik amalgam.

KONDENSASI

Tujuan pemadatan (kondensasi) adalah memadatkan logam campur ke dalam kavitas


yang sudah dipreparasi sehingga tercapai kepadatan maksimal, dengan cukup air raksa yang
tertinggal untuk menjamin kelanjutan tahap matriks di antara partikel-partikel logam campur
yang ada. Jika tujuan ini tercapai, kekuatan amalgam akan bertambah dan kekeroposan akan
berkurang. Pada amalgam dengan kandungan air raksa yang tinggi, pemadatan setiap kali
harus berhasil mengangkat air raksa ke permukaan agar penambahan atau lapisan berikutnya
dapat menyatu dengan baik.Tujuan utamanya adalah melepaskan kelebihan air raksa dari
setiap penambahan lapisan sampai ke lapisan teratas, dengan prosedur pemadatan.

Kondensasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah triturasi. Semakin lama jarak
antara triturasi dan kondensasi akan berakibat pada penurunan kekuatan amalgam. Selain itu
kondensasi harus dilakukan dalam kondisi kering. Hal ini dikarenakan kontaminasi air
dengan Zn akan mengakibatkan ekspansi tertunda.

Kondensasi dilakukan dengan menggunakan amalgam karier yang berfungsi untuk


membawa amalgam dan stoper amalgam yang berfungsi untuk memadatkan
amalgam.Kondensasi manual dilakukan dengan memasukkan amalgam ke dalam cavitas
selapis demi selapis kemudian ditekan-tekan.Amalgam harus nampak mengkilat.Hal itu
menandakan jumlah Hg cukup. Sisa Hg yang timbul akibat proses kondensasi dapat diambil
dengan tampon.

TRIMING DAN CARVING

Triming bertujuan untuk membuang kelebihan amalgam dan carving bertujuan untuk
membentuk amalgam sesuai dengan anatomis gigi. Triming dan carving dapat dilakukan
dengan menggunakan alat yang bernama Hollenbeck (Anusavice, 1996:332). Triming dan
carving dilakukan setelah amalgam dikondensasi (Anusavice, 1996:332). Setelah amalgam
ditriming dan carving, amalgam diburnis. Amalgam diburnis dengan menggunakan burniser
berujung bulat (Anusavice, 1996:332).

POLISHING

Proses terakhir amalgam adalah polishing. Polishing dilakukan 24 jam sete-lah proses
triming dan carving. Hal ini dikarenakan selama 24 jam tersebut amalgam akan mengalami
ekspansi dan kontraksi. Proses tersebut akan berakhir setelah 24 jam. Polishing dilakukan
dengan menggunakan rubber dan bubuk pemoles basah atau pasta. Polishing bertujuan untuk
menutup mikroporositi amalgam sehingga amalgam tidak mudah korosif (Anusavice,
1996:332).

Anda mungkin juga menyukai