PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil UPT.Puskesmas Klungkung I
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Klungkung I terletak di Desa Gelgel, Kecamatan
Klungkung, Kabupaten Klungkung.Didirikan tahun 1974 dan
beroperasi mulai bulan April 1975. Wilayah kerja Puskesmas
Klungkung I meliputi 3 kelurahan yaitu kelurahan Semarapura Kauh,
Kelurahan Semarapura Klod, Kelurahan Semarapura Klod Kangin dan
terdiri dari 7 desa yaitu : Desa Gelgel, Tojan, Satra, Kamasan,
Tangkas, Jumpai Kampung gelgel serta terdiri dari 35
dusun/lingkungan dengan luas wilayah 15.322 km2 dengan jarak
tempuh rata-rata 5 – 10 menit dari desa ke Puskesmas.
Dengan batas – batas :
• Sebelah Utara wilayah Puskesmas Klungkung II,
• Sebelah Timur wilayah Kecamatan Dawan,
• Sebelah Selatan Selat Badung dan
• Sebelah Barat wilayah Kecamatan Banjarangkan.
Seperti daerah tropis lainnya, UPT.Puskesmas Klungkung I memiliki
2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi
pada Bulan September sampai dengan April dengan puncaknya sekitar
Oktober dan Desember.
Jarak Puskesmas Klungkung I dari pusat kota Semarapura ± 5
Km dan seluruh wilayah bisa terjangkau dengan kendaraan karena
semua jalan sudah di aspal. Beberapa wilayah kerja Puskesmas
meliputi wilayah Galian C seperti Tangkas, Jumpai dan Dukuh dengan
luas ± 228 Ha dan luas lagun 52 Ha.
Sebagian besar penduduk diwilayah kerja UPT.Puskesmas
Klungkung I bekerja di sektor perdagangan,disusul sektor pertanian
dan industri.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal pemerintah telah menyediakan sarana kesehatan yang
ada di masing-masing daerah.Sarana kesehatan meliputi puskesmas
dan jaringannya (puskesmas pembantu), rumah sakit (umum dan
khusus), sarana kesehatanbersumber masyarakat (UKBM).
Sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Klungkung I adalah
sebagai berikut :
Rumah Sakit Umum : 1 buah
Rumah Sakit Swasta : 1 buah
Puskesmas : 1 buah
Puskesmas Pembantu : 7 buah,yaitu
1. Pustu Tangkas
2. Pustu Jumpai
3. Pustu Satra
4. Pustu Kamasan
5. Pustu Semarapura Klod Kangin
6. Pustu Semarapura Klod
7. Pustu Semarapura Kauh
Tenaga :
1. Kader Posyandu : 195
2. Dokter Kecil :131
3. Kader Desa Siaga : 20 orang
Sarana Fisik :
1. Posyandu : 39 buah
2. SD UKS : 15 buah
3. Posyandu Usila : 10 buah
4. Poskesdes : 3 buah
Visi:
Prima dalam Pelayanan kesehatan dan Mantap dalam Pemberdayaan
Masyarakat Menuju Kecamatan Klungkung Sehat, yang Unggul dan
Sejahtera
Misi :
1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Memberdayakan seluruh komponen pendukung dalam
pembangunan Kesehatan
3. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang bermutu ,merata, dan dan
dapat terjangkau, diseluruh lapisan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Sistem Imformasi Kesehatan di Puskesmas yang
bermutu
5. Memanfaatkan Tehnologi Kesehatan yang tepat guna.
2. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu UPT. Puskesmas Klungkung I terkait dengan mutu pelayanan
yaitu :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(Comprehensive Healt Care Servises) kepada seluruh masyarakat di
wilayah UPT. Puskesmas Klungkung I, dilaksanakan beberapa upaya
kesehatan sebagai program kerja ( ada sekitar 16 program kerja )
sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan indicator kinerja yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan keluarga
Berencana (KB)
3. Pelayanan Gizi
a. Tujuan
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui
pemantauan status gizi (ibu hamil, balita)
b. Kegiatan pokok
1) Penimbangan balita di Puskesmas dan posyandu
(SKDN)
2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu
hamil
3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil
4) Pemberian makanan tambahan (PMT)
pemulihan maupun penyuluhan pada balita
gangguan status gizi dan ibu hamil KEK
5) Memberikan penyuluhan gizi
6) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita
dan ibu nifas
7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil
8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD
yang resiko tinggi
c. Indicator kinerja
1) Persentase balita yang dating setiap enam bulan
nimbang di posyandu
2) Persentase balita yang naik berat badannya
setiap bulan di posyandu
3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih daro 5 %
4) Balita dengan status gizi kurang dan buruk
tertangani dengan PMTpemulihan
5) Persentase ibu hamil yang di ukur LILA nya
6) Ibu hamil KEK tertangani dengan PMT
pemulihan
7) Persentase balita mendapatkan vitamin A dosis
tinggi 2 kali setahun
8) Persentase ibu nifas dapat vitamin A dosis
tinggi
9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet
10) Persentase anak SD yang resiko tinggi dapat
obat cacing 6 bulan sekali
c. Indicator kinerja
1) Persentase sekolah dasar yang dilakukan
pembinaan sikat gigi
2) Persentase desa yang dilakukan pembinaan
kesehatan gigi
Dokumen Terkait :
1. SK Penyelenggaraan Program
2. SK Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
3. SK Penetapan Indikator dan Target Pencapaian UKM
4. SK Penetapan Indikator dan Target Pencapaian UKP
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi persyaratan umum system manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri
dari penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya pelayanan klinis. Dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya klinis memperhatikan
keselamatan sasaran/ pasien dengan menerapkan manajemen resiko.
Dokumen Terkait :
1. SK Penerapan Manajemen Resiko Dalam Pelaksanaan Program dan
Pelayanan
2. Panduan Manajemen Resiko
C. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun system
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat maupun
penyelenggaraan pelayanan klinis.
D. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam manajemen mutu pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas
Klungkung I yaitu :
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5571) ;
3. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607) ;
4. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ;
5. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5542) ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559) ;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5570) ;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 369, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5643) ;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 193) ;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1676) .
E. Batasan Operasional
1. Pelanggan adalah sesorang, kelompok dan atau masyarakat yang menjadi
sasaran, yang membina hubungan baik dengan Puskesmas sebagai penyedia
layanan kesehatan
2. Indicator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.
Indicator adalah latar belakang/alas an mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur.
Definisi Operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indicator.
3. Standar adalah ukuran pencapaian mutu atau kinerja yang diharapkan bisa
dicapai
4. Standar pelayanan minimal (SPM) adalah prognosa standar pelayanan
minimum UPT Puskesmas di Kabupaten Klungkung yang memuat tentang
pelayanan apa saja yang harus dilakukan dan target serta indicator
pencapaiannya
5. Comprehensive Healty Care Servises adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif,kuratif dan rehabilitative.
6. Dokumen adalah kebijakan, pedoman/panduan, standar prosedur operasional,
kerangka acuan kegiatan dan peraturan – peraturan lainnya yang dijadikan
acuan dalam penyelenggaraan puskesmas
7. Rekam implementasi adalah dokumen yang mnejadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
Puskesmas/FKTP dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan
8. Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya suatu
kejadian atau hasil yang tidak sesuai
9. Tindakan korektif merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi
penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai, agar tidak terulang lagi
10. Tindakan preventif merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai
11. Efektifitas yang dimaksud kegiatan yang dilaksanakan mempunyai daya
ungkit terhadap pencapain kinejrja
12. Efesiensi yang dimaksud pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada secara tepat, cermat dan seminimal
mungkin untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin
13. Akuntabilitas yang dimaksud pengolaan dan pemanfaatan anggaran harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku
14. Lokakarya Mini adalah pertemuan untuk penggalangan dan pemantuan yang
diselenggarakan dalam rangka perorganisasian untuk dapat terlaksananya
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
15. Survey Mawas Diri adalah langkah kegiatan yang dilakukan antara pengurus
desa, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dengan kader kesehatan,
PKK, warga serta petugas Puskesmas dan jaringannya untuk identifikasi
masalah kesehatan, merumuskan prioritas masalah dan menyusun prioritas
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi desa
16. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan yang dilaksanakan
setelah SMD, dihadiri pengurus desa, termasuk tokoh masyarakat, tokoh
agama dengan kader kesehatan, PKK, warga desa serta petugas Puskesmas
dan jaringannya untuk membahas langkah-langkah pemecahan masalah
kesehatan serta rencana tindak lanjutnya
17. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) adalah perencanaan secara menyeluruh
ditingkat Puskesmas untuk mencapai target yang akan dicapai selama satu
tahun di wilayah kerjanya dengan memanfaatkan seluruh sumber anggaran
BAB II
A. Persyaratan Umum
UPT.Puskesmas Klungkung I menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan standar pelayanan. System ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik itu penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat maupun upaya pelayanan klinis yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri
muali dari perencanaan berdasarkan kebutuhan masyarakat/ pelanggan, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan dengan proses verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan berkesinambungan.
Dokumen Terkait :
1. SK Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
2. SK Monitoring
3. SOP Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
4. SOP Monitoring
B. Pengendalian Dokumen
Dokumen dalam manajemen UPT. Puskesmas Klungkung I adalah sebagai berikut :
a. Dokumen level 1 yaitu kebijakan
b. Dokumen level 2 yaitu Pedoman/ Manual
c. Dokumen level 3 yaitu Standar Prosedur Operasional (SOP)
d. Dokumen level 4 yaitu Rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan kegiatan,
pedoman dan prosedur
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
1. Kepala Puskesmas, penanggungjawab manajemen mutu, penanggungjawab upaya
kesehatan masyarakat, penanggungjawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan
Puskesmas berkomitmen dalam peningkatan kinerja dan mutu Puskesmas sesuai
SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I Tentang Kebijakan Mutu dan
Keselamatan Pasien
2. Kepala Puskesmas, penanggungjawab manajemen mutu, penanggungjawab upaya
kesehatan masyarakat, penanggungjawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan
Puskesmas bertanggungjawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada manual mutu sesuai SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I tentang Pihak
Yang Terlibat Dalam Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Untuk melaksanakan komitmen manajemen dalam manajemen mutu maka
diwajibkan Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab upaya kesehatan dan
coordinator unit pelayanan/program untuk :
a. Memahami konsep system manajemen mutu dan menjalankan secara
konsisten
b. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan tentang pentingnya mutu
dan kepuasan pelanggan
c. Memastikan seluruh karyawan memahami esensial system manajemen
mutu
d. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sarana – sarana yang ingin dicapai
e. Melakukan evaluasi untuk melihat efektivitas system manajemen mutu
f. Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan
system
g. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek
kegiatan
Untuk melaksanakan pelayanan yang focus pada sasaran maka dilaksanakan kegiatan
sebagai berikut ;
1. Mengindentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat melalui pertemuan
lintas sector atau melalui survey kebutuhan dan harapan pelanggan
2. Mengkomunikasikan hasil identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan
kepada semua penanggungjawab program atau pelayanan
3. Memastikan semua kegiatan program/pelayanan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan
C. Kebijakan Mutu
Seluruh pegawai UPT.Puskesmas Klungkung I berkomitemen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebjakan
mutu ini akan dituangkan dalam SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I Tentang
Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT. Puskesmas Klungkung I
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan
b. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasaran fakta
c. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran pedoman ini
G. Komunikasi Internal
Komunikasi Internal merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang
mekanisme kerja karenanya system komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan
menekankan hal – hal sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahan,
komunikasi antar bawahan berjalan lancer
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahan mengenai
system manajemen mutu dan target pekerjaan yang ingin dicapai
3. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan
terpenuhi
4. Komunikasi internal diatur secara system dan terdokumentasi
5. Komunikasi internal untuk membangun kesadaran mutu demi kepuasan
pelanggan
Dokumen Terkait :